Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROGRAM RISET SBM 2007

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Perfomansi Individu


Studi Kasus PT. Telkom Tbk, PT. PINDAD, PT. Coca Cola, PT. Trisula Textile, Bank Niaga, Femina

Ketua Tim Riset: Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE

KELOMPOK KEAHLIAN PEOPLE AND KNOWLEDGE MANAGEMENT SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JANUARI

2007

DAFTAR ISI

I.

HALAMAN IDENTITAS
1. Judul Program Kategori Waktu Pelaksanaan Tim riset a. b. c. d. e. 5.1. Ketua Tim Nama lengkap : Prof. Dr. Jann Hidajat, MSIE, MT Pangkat/Golongan : Profesor / IVd NIP : 130805032 Jabatan Sekarang : Wakil Dekan Akademik SBM ITB Fakultas/Departemen : Sekolah Bisnis dan Manajemen f. Kelompok Keahlian : People Management & Entrepreneurship Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail : SBM ITB Jl. Ganesha No. 10, Bandung 022 - 2531923 h. Alamat Rumah/Telp/Fax/E-mail : Jl. Cigadung Raya Tengah No. 26, Bandung, (022) - 2502015 5.2. Anggota Tim Riset
Nama Bidang Keahlian Achmad Ghazali, ST, MBA People Management Donald Lantu, ST, MBA People Management Hary Febriansyah, S.Si, MT People Management Instansi Jam / Minggu SBM ITB 10 SBM ITB 10 SBM ITB 20 Bulan 6 6 6

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Terhadap Performansi Individu : Fakultas : Awal

Kecerdasan

: Januari - Juni (6 bulan)

Biaya yang diusulkan ke SBM Mengetahui Ketua Kelompok Keahlian

: Rp. 14.500.000,Bandung, Januari 2007 Ketua Tim Riset

(Ir. Nurhajati Mamun, M.Sc.) NIP. 130 679 668

(Prof. Dr. Jann Hidajat T. MSIE) NIP. 130 805 032 Dekan

( Prof. Dr. Surna Tjahja Djajadiningrat) NIP. 130 367 167

I.

RINGKASAN PROYEK RISET


1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha membangun suatu perusahaan yang memiliki performansi karyawan yang tinggi saat ini dibutuhkan suatu kecerdasan yang menyeluruh bagi SDM yang mengelola perusahaan tersebut. Sampai saat ini, para pakar tentang kecerdasan menggolongkan tiga jenis kecerdasan yaitu : kecerdasasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient) menurut psikolog Daniel Goleman, hanya menyumbang sekitar 5-10 persen bagi kesuksesan hidup suatu individu. Sedangkan sisanya adalah kombinasi beragam faktor yang antara lain adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan yang lainnya (Gramedia, 1996). Kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient) menurut Paul Stoltz, hanya bagian kecil dari pohon kesuksesan dalam semua hal. Stoltz yang menulis buku laris, Adversity Quotient (Gramedia 2000) menyebut kinerja, bakat dan kemauan, karakter, kesehatan, kecerdasan, faktor genetis, pendidikan dan keyakinan sebagai kunci-kunci kesuksesan manusia. Perusahaan yang performansi karyawannya rendah, dapat disebabkan karena sinergi yang terjadi antara ketiga kecerdasan yang ada pada karyawannya rendah. Mungkin saja perusahaan tersebut memiliki SDM yang berintelektual tinggi, tetapi kurang memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang rendah. Dr. Taufik juga menyatakan bahwa kecerdasan spiritual tidak selalu terkait dengan tingginya aktifitas ritual agama yang dilakukan individu tersebut. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual juga berbeda dengan religiusitas. Seseorang yang religius belum tentu mampu mengembangkan diri sebagai individu yang berperformansi tinggi. Seorang yang religius baru mampu menjadi orang yang baik bagi dirinya sendiri. Sedangkan kecerdasan spiritual akan memotivasi orang yang sudah mampu menjadikan religiusitas itu sebagai sumber penggerak untuk berbuat kearifan guna bertindak semaksimal mungkin untuk orang lain (Taufik, 2006). Dr. Taufik.B, menyatakan bahwa sistem manajemen hanya memberikan kontribusi tiga puluh persen pada keberhasilan suatu perusahaan. Bagian terbesar lainnya sangat tergantung pada SDM yang menggerakkan perusahaan tersebut. Saat ini jika perusahaan memilih karyawan, yang paling diprioritaskan hanyalah kemampuan intelektual semata. Meskipun secara akademis SDM tersebut sangat baik untuk bekerja di suatu perusahaan, akan tetapi jika kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya diabaikan, maka karyawan tersebut tidak akan mampu memberikan suatu kontribusi yang maksimal terhadap performansi dirinya dan performansi perusahaan.

1.2

Perumusan Masalah Sejak awal abad ke-21, kecerdasan manusia diidentikkan dengan IQ. Sebuah nilai IQ menunjukkan tingkat dari beberapa kemampuan dasar tertentu, yaitu kemampuan spasial, numerikal dan linguistik. Namun karena IQ merupakan satu-satunya indikator kecerdasan yang terukur, nilai ini dipandang menunjukkan keseluruhan kecerdasan seseorang. Nilai IQ jarang mengalami perubahan besar sepanjang hidup seseorang. Barulah pada pertengahan tahun 1990-an, buku Daniel Goleman tentang kecerdasan emosional (EQ) mengubah seluruh paradigma kecerdasan. Tulisan Goleman itu didasarkan pada riset di universitas-universitas terkemuka Amerika oleh para neurosaintis yang mencatat bahwa emosi manusia merupakan faktor penting dalam kecerdasan manusia. Jika emosi kita sehat dan matang, dan tak ada kerusakan pada bagian otak yang terkait, kita dapat menggunakan seberapapun IQ yang kita punya secara lebih efektif. Namun jika emosi kita rusak atau tidak matang, atau ada kerusakan pada pusat emosional di dalam otak, maka kita tidak akan dapat menggunakan seberapapun tinggi IQ yang kita miliki secara bijak dan tepat. Menjelang akhir tahun 1990-an, riset neurologis menunjukkan bahwa otak memiliki Q atau kecerdasan yang ketiga. Inilah kecerdasan yang kita gunakan untuk mengakses makna yang dalam, nilai-nilai fundamental, dan kesadaran akan adanya tujuan yang abadi dalam hidup kita dan peran yang dimainkan oleh makna, nilai dan tujuan ini dalam hidup, startegi dan proses berfikir kita. Penelitian-penelitian yang bertema tentang kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan performansi perusahaan telah banyak dilakukan di berbagai negara atau universitas. Akan tetapi penelitian yang meneliti tentang pengaruh yang diberikan oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara bersama terhadap performansi perusahaan belum ada yang melakukannya. Melalui penelitian yang akan dilakukan ini, diharapakan memberikan sumbangsih terhadap kekurangan yang ada dan sekaligus dapat memberikan suatu proses evaluasi internal bagi perusahaan terhadap performansi individu yang ada di perusahaan. 1.3 Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap performansi individu. Dalam bentuk gambar, perumusan masalah dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Kecerdasan Emosional Perfomansi Individu Kecerdasan Spiritual

Gambar-1: Model Penelitian

1.4

Metodologi Penelitian Pengumpulan data Dalam upaya mengumpulkan data untuk penelitian ini , adalah dengan menggunakan kuesioner baik terbuka maupun tertutup. Sedangkan data mengenai performansi individu akan diambil dari masing-masing perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Objek Penelitian Objek penelitian akan diambil dari 300 orang karyawan yang dipilih secara random dari enam perusahaan dari berbagai posisi atau jabatan. Pengolahan data Data yang telah didapatkan melalui kuesioner, akan diolah dengan menggunakan metode statistik (uji reliabilitas dan validitas) dan dilanjutkan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).

DAFTAR PUSTAKA
1. Compton W.C., (2005), An Introduction to Positive Psychology, Thomson Wadsworth, Belmont, USA. 2. Goleman, Daniel. (1996) Emotional Intelligence, Gramedia, Jakarta. 3. Luthans,F., Avolio,B.J., Walumbwa F.O. & Li W., (2005), The Psychological Capital of Chinese Workers: Exploring the Relationship with Performance, Management and Organization Review, Vol I, No 2, pp. 217-269. 4. Lopez & Snyder, (2003), Positive Psychology Assessment: A Handbook of Models and Measures, American Psychological Association, Washington D.C. 5. Stoltz, Paul G. (2000). Adversity Quotient, Grasindo, Jakarta. 6. Zohar, Danah and Marshall, Ian. (2002). SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Mizan, Bandung.

II.

INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET RENCANA KERJA, DAN ROAD MAP RISET

CAPAIAN),

1.

INDIKATOR KEBERHASILAN: Output Penelitian Kegiatan Diseminasi - Proceeding of International Conference; & - Publikasi Jurnal Nasional 1. Studi Pustaka Diskusi Kelompok Penyusunan Kuesioner Penyebaran Kuesioner Analisis Kuesioner Ada Mengetahui pengaruh dari kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja individu, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi sistem kinerja perusahaan di Indonesia.

Keterlibatan S2, S3 Dampak Hasil Penelitian

2. RENCANA KERJA:
No 1 2 3 4 5 6 Aktivitas Riset literatur dan rancangan riset Mengembangkan instrumen Uji coba instrumen / Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data Penulisan laporan akhir Bulan (2007) Mar April

Jan

Feb

Mei

Juni

ROAD MAP RISET BIDANG PEOPLE MANAGEMENT & ENTREPRENEURSHIP Bidang People Management
Rencana Aktivitas 1. Merancang Sistem People Management SBM ITB 2. Pengembangan Modul People Management di Perguruan Tinggi (kerjasama dengan IFS 3. Penelitian People Management Practices di Indonesia 4. Rancangan Kompetensi dengan konteks Indonesia 5. Pengembangan sistem People Management berbasis kompetensi dengan konteks Indonesia 6. Manajemen Performansi Individu yang terintegrasi dengan Performansi Organisasi 1. Penelitian karakteristik mahasiswa MBA ITB konsentrasi entrepreneur 2. Uji implementasi konsep psikologi positif di Indonesia 3. Model kepemimpinan efektif dalam konteks psikologi positif di Indonesia 1. Follow up Seminar Getting Start of Knowledge Management: - Resume Seminar - Tindak Lanjut Seminar: Membangun Knowledge Center bekerjama dengan McKinsey 2. Pemetaan Praktek Knowledge Management di Indonesia 3. Model kepemimpinan dalam konteks organisasi belajar di Indonesia 4. Pengembangan Study Skill (Program Studi Bisnis) 1. Isu Etika dan Social Responsibility (Kasus Buyat) 2. Peta-jalan Bisnis: Membangun Etika Bisnis di Indonesia
Rencana Pelaksanaan (Tahun)

2005 - 2006 2006 - 2007 2005 2006 - 2008 2006 - 2010 2008 - 2010 2005 - 2006 2006 - 2008 2007 - 2008 2006 - 2010

Behavior

Knowledge Management

2006 - 2008 2006 - 2009 2006 2006 2006 - 2014

Ethics & Social Responsibility

II.

USULAN BIAYA RISET 1. HONORARIUM


No 1 Pelaksana Research assistant (1 orang) Tarif/ jam (Rp) 20,000 Jam/ Minggu 20 Periode (bulan) 6 Total Volume 1 Total Total 120,000 180,000 200,000 500.000 Total 400,000 200,000 300,000 900,000 Total 500.000 1.600.000 2.100.000 Total (Rp) 9.600.000 9.600.000 Total 1.000.000 1.000.000

2.
No 1

WORKSHOP
Nama Pelatihan Pelatihan LISREL 8.50 di Surabaya Biaya/Trip 1.000.000

3.
No 1 2 3

BAHAN HABIS PAKAI


Nama Barang Kertas Tinta Printer Fotocopy material + kuesioner Volume 5 1 2000 Harga 24,000 180,000 100 Total Harga 100,000 100,000 300,000 Total

4.
No 1 2 3

PERALATAN
Nama Barang Buku Jurnal Internasional Pembelian Alat Ukur Volume 4 2 1

5.
No 1 2

PERJALANAN
Tujuan Bandung Jakarta Volume 10 4 Biaya/Trip 50,000 400,000 Total

5.
No 1

LAIN-LAIN
Uraian Souvenir pengisi kuesioner Volume 200 Harga 2.000 Total Total 400.000 400.000

REKAPITULASI BIAYA PENELITIAN


No 1 2 3 4 5 6 Jenis Pengeluaran Honorarium Workshop Bahan habis pakai Peralatan Perjalanan Lain-lain Jumlah keseluruhan Total (Rp) 9.600.000 1.000.000 500,000 900,000 2.100.000 400.000 14.500.000

10

JADWAL PENGGUNAAN DANA RISET


No
1 2 3 4 5 6

Biaya Riset Januari


Honorarium Workshop Bahan habis pakai Peralatan Perjalanan Lain-lain
Total Rp. 2.183.000 Rp. 2.184.000 Rp. 3.184.000 Rp 83.000 Rp 84.000 Rp. 1.600.000

2007
Februari
Rp. 1.600.000

Maret
Rp. 1.600.000 Rp. 1.000.000 Rp Rp. Rp. 84.000 150.000 350.000 Rp Rp. Rp.

April
Rp. 1.600.000

Mei
Rp. 1.600.000

Juni
Rp. 1.600.000 Rp Rp.

Total
9.600.000 1.000.000 500,000 900,000 2.100,000 400.000

83.000 150.000 350.000

Rp Rp. Rp. Rp.

83.000 150.000 350.000 400.000

Rp Rp. Rp.

83.000 150.000 350.000

Rp Rp Rp Rp

Rp. 150.000 Rp. 350.000

Rp. 150.000 Rp. 350.000

Rp. 2.183.000

Rp. 2.583.000

Rp. 2.183.000

Rp. 14.500.000

11

Anda mungkin juga menyukai