Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAAN KESEHATAN TERNAK

NAMA KELOMPOK : 1 Dio Adi Syahputra Eka Purnama Sari Herpriansyah M.P M. Hasrul Nurjannah J3I110037 J3I211087 J3I111014 J3I111007 J3I211078

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum pengendalian kesehatan ternak. Pada laporan ini akan dibahas tentang pemeriksaan kesehatan ternak untuk mengetahui dan mempelajari materi yang diberikan. Dari laporan praktikum yang telah dibuat, penulis menyadari masih adanya kekurangan dari keterangan yang diberikan, Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan agar laporan praktikum lebih memberikan manfaat. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu kelancaran pembuatan laporan praktikum ini.

Bogor, Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4 LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 4 TUJUAN ................................................................................................................................. 4 BAB I .......................................................................................................................................... 5 HASIL PENGAMATAN ........................................................................................................... 5 BAB II ....................................................................................................................................... 13 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 13 A. Mengidentifikasi Ternak Sakit atau Sehat................................................................... 13

Suhu Rektal Ternak Potong yang Sehat .............................................................................. 14 B. Penyebab Penyakit...................................................................................................... 14

BAB III ...................................................................................................................................... 16 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pengendalian penyakit adalah usaha untuk melindungi ternak dan manusia melalui sistem pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan penyakit baik yang bersifat menular maupun tidak menular. Pengendalian penyakit hewan adalah upaya mengurangi hubungan antara penyebab penyakit sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang sakit, karena jumlah penyebab penyakit telah dikurangi atau dimatikan. Hewan telah dilindungi atau penyebab penyakit pada hewan tersebut dapat dicegah. (Kartasudjana, 2001) Pengendalian penyakit merupakan salah satu bagian penting dalam sistem produksi disuatu usaha peternakan. Salah satu tujuan penting dalam pengendalian penyakit adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi sehingga proses produksi berlangsung optimal dan pada akhirnya keuntungan dpat dimaksimalkan.

TUJUAN
1. Dapat Mengidentifikasi Ternak Sehat atau Sakit 2. Mengetahui Penyebab Penyakit

BAB I HASIL PENGAMATAN


A. SAPI POTONG I 1. Jenis dan ras ternak : Sapi potong PO - Sex atau jenis kelamin : betina 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput / air 4. Suhu tubuh ternak : 38,3oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan : bersih - Tidak ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : halus - Tingkat kelembaban kulit : kulit kering - Kerontokan bulu : bulu rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor tetapi cacat - Mata : merah muda tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : cukup bersih - Bentuk kuku : normal dan baik - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare
5

10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu B. SAPI POTONG II 1. Jenis dan ras ternak : Sapi potong PO - Sex atau jenis kelamin : jantan 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput / air 4. Suhu tubuh ternak : 38,7oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : kasar - Tingkat kelembaban kulit : kulit kering - Kerontokan bulu : bulu rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : merah muda tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : bersih - Bentuk kuku : normal dan baik - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu

C. SAPI PERAH I 1. Jenis dan ras ternak : Sapi perah FH - Sex atau jenis kelamin : betina 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput, tetapi tidak ada respon jika diberi air 4. Suhu tubuh ternak : 38,4oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Tidak ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : halus - Tingkat kelembaban kulit : kulit lembab - Kerontokan bulu : bulu rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : merah muda tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kuku bersih - Bentuk kuku : normal dan baik - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu
7

D. SAPI PERAH II 1. Jenis dan ras ternak : Sapi perah FH - Sex atau jenis kelamin : jantan 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput / air 4. Suhu tubuh ternak : 39,4oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Tidak ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : halus - Tingkat kelembaban kulit : lulit lembab - Kerontokan bulu : bulu rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : merah muda tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kuku bersih - Bentuk kuku : normal dan baik - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu

E. KAMBING I 1. Jenis dan ras ternak : Kambing Peranakan Etawa - Sex atau jenis kelamin : betina 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput 4. Suhu tubuh ternak : 39,2oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : kasar - Tingkat kelembaban kulit : kulit lembab - Kerontokan bulu : bulu tidak rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : rose tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kuku kotor - Bentuk kuku : normal tetapi panjang - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap): tidak ada produksi susu

F. KAMBING II 1. Jenis dan ras ternak : Kambing Peranakan Etawa - Sex atau jenis kelamin : jantan 2. Status gizi ternak : sedang 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput 4. Suhu tubuh ternak : 39,1oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : kasar - Tingkat kelembaban kulit : kulit lembab - Kerontokan bulu : bulu rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : rose tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kuku kotor - Bentuk kuku : normal dan baik - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu

G. DOMBA I 1. Jenis dan ras ternak : Domba Ekor Gemuk - Sex atau jenis kelamin : jantan 2. Status gizi ternak : gemuk 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput 4. Suhu tubuh ternak : 38,2oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : kasar - Tingkat kelembaban kulit : kulit lembab - Kerontokan bulu : bulu tidak rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : rose tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kotor - Bentuk kuku : normal tetapi panjang - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : tidak ada produksi susu
11

H. DOMBA II 1. Jenis dan ras ternak : Domba Ekor Gemuk - Sex atau jenis kelamin : betina 2. Status gizi ternak : gemuk 3. Nafsu makan dan minum - Responnya baik jika diberi rumput 4. Suhu tubuh ternak : 39,3oC 5. Kebersihan tubuh secara keseluruhan (bersih / kotor) - Ada kotoran yang nempel di kulit atau bulu - Tidak ada jendolan / bengkak 6. Kondisi kulit dan bulu - Kondisi permukaan kulit : kasar - Tingkat kelembaban kulit : kulit lembab - Kerontokan bulu : tidak rontok - Tidak ada luka / keropeng 7. Selaput terdiri pada mulut, hidung, mata, kelamin, dan anus - Mulut : merah muda tidak kotor - Hidung : merah muda tidak kotor - Mata : rose tidak kotor - Kelamin : merah muda tidak kotor - Anus : merah muda ada kotoran 8. Kondisi kuku - Tingkat kebersihan kuku : kotor - Bentuk kuku : normal tetapi panjang - Telapak kuku : normal dan baik 9. Kondisi pencernaan - Perut tidak kembung - Tidak diare 10. Produksi susu ( naik / turun / tetap) : produksi susu tidak ada

BAB II PEMBAHASAN
A. Mengidentifikasi Ternak Sakit atau Sehat
Karakteristik ternak sehat : Nafsu makan normal dan agresif Istirahat dengan tenang Pergerakannya tidak kaku Keadaan mata, lendir dan warna kulitnya normal Pengeluaran kotoran atau urine tidak sulit Tidak ada gangguan bernafas, denyut nadi, suhu tubuh.

Ternak sakit secara teknis dapat diamati dari gejalanya. Ukuran penyakit terdeteksi melalui keadaan suhu tubuh, detak jantung, denyut nadi atau pernafasannya. Karakteristik ternak sakit : Pengeluaran lendir atau cairan dari mulut, hidung atau mata Menurunnya konsumsi pakan atau minum, atau tidak mau makan Terjadi kelainan fostur tubuh Sulit berdiri atau berjalan Gelisah atau nervous Batuk; bersin Diare; kotoran atau urine berdarah Membran yang pucat Peradangan atau pembengkakan kulit; rontoknya bulu Abnormalnya suhu tubuh, denyut nadi atau pernafasan Menurun produksi susu, tenaga kerja dan pertambahan bobot badan

Penyakit dapat diobservasi dalam periode pemberian pakan. Eksternal parasit muncul setiap musim hujan, internal parasit saat cuaca lembab. Masalah reproduksi /
13

nutrisi - saat betina sedang bunting atau selama masa laktasi. Deteksi yang mudah, murah, cepat - dengan termometer. Suhu Rektal Ternak Potong yang Sehat SUHU NORMAL REKTUM (F) TERNAK RATA-RATA Sapi Domba Kambing 101,5 102,3 103,8 KISARAN 101,4 - 102,8 100,9 - 103,8 101,7 - 105,3

Penggunaan Termometer Kesehatan (Dari Barrick and Harmon, 1988. Animal Production and Management, Mc. Graw Hill Books, USA)

B. Penyebab Penyakit
Pencegahan penyakit adalah kunci manajemen kesehatan ternak (pencegahan penyakit lebih baik daripada mengobati) Beberapa faktor penyebab ternak sakit : 1. Mikroorganisme Menimbulkan penyakit infeksi pada tenak terdiri dari : bakteri, protozoa, jamur, dan parasit 2. Kecelakaan, Menyebabkan produktivitas ternak menurun, usahakan ternak bebas dari penyebab kecelakaan.

3. Kecacatan, Kecacatan menyebabkan abnormalitas sruktural dan fungsional organ, misalnya hernia, deformasi kepala, inkomplit sistem pencernaan atau cacat bawaan. Berbahaya bersifat herediter. Defisiensi nutrisi, infeksi virus, keracunan kimia atau fisik pada induk bunting menjadi penyebab lahirnya anak cacat; jangan untuk ternak bibit. 4. Nutrisi, Penyakit akibat defisiensi nutrisi adalah grass tetani, ketosis, white muscle disease, dan sebagainya. Keracunan tanaman - pastura kurang pengelolaan atau akibat terjadinya kemarau panjang.

15

BAB III KESIMPULAN


Dari praktikum yang kami lakukan diketahui bahwa hewan ternak yang sakit memiliki kelainan pada selaput lendir dan suhu badan . pada pemeriksaan kesehatan ternak perlu diketahui jenis kelamin dan jenis ras tersebut karena ada beberapa penyakit yang hanya dimiliki pada ras tertentu. Misalnya penyakit jembrana yang terdapat pada Sapi Bali. Penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisme, cacing, agen penyakit kualitas ransum kurang baik , dan gangguan organ . Pemeriksaan bisa melalui ronsen dan pemeriksaan laboratorium. Agar ternak tidak terserang penyakit, peternak harus melakukan perawatan, dan pencegahan yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Barrick and Harmon, 1988. Animal Production and Management, Mc. Graw Hill Books, USA. Kartasudjana,Ruhyat, 2001. Teknik Kesehatan Ternak. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai