Anda di halaman 1dari 3

4. FARMAKOLOGI A. GOLONGAN OBAT PEREDA NYERI (ANALGESIK) 1.

Analgesik Narkotik Digunakan untuk menghilangkan rasa sakit berat dan akut. Analgesik narkotik dapat menekan system saraf pusat . Dapat berinteraksi secara merugikan, kadang-kadang secara fatal, dengan alcohol, antihistamin, barbiturate, dengan mempertinggi tekanan system saraf pusat. Beberapa analgesik narkotik adalah : a. Morphine : tidak digunakan secara oral. b. Meperidine : 50 sampai 100 mg (Demerol), 1 tab q4h p.r.n (tiap 4 jam kalau perlu) c. Codeine : 30 mg, 1 tab q4h p.r.n d. Oxycodone : 5 mg, dengan acetaminophen, 325 mg (vicodin), 1 tab q4h p.r.n e. Hydroxodone : 5 mg, dengan acetaminophen, 500 mg (vicodin), 1 tab q6h p.r.n
f. Dihydrocodeine : 16 mg, dengan aspirin, 356,4 mg, dan caffeine, 30 mg (synalgos-DC), 1

tab q4h p.r.n g. Acetaminophen : 300 mg, dengan codeine, 30 mg (empirin no. 3), 1 tab q4h p.r.n h. Aspirin : 325 mg, dengan codeine, 30 mg (empirin no. 3), 1 tab q4h p.r.n i. Acetaminophen : 650 mg, dengan propoxyphene napsylate, 100 mg (darvocet-N 100), 1 tab q4h p.r.n

2. Analgesik Non-Narkotik Atau analgesik ringan digunakan untuk menghilangkan rasa sakit ringan sampai sedang. Analgesik non narkotik yang sering digunakan adalah : a. Aspirin Untuk pengurangan rasa sakit, aspirin mempunyai sifat antipiretik dan antiradang. Obat ini efektif bekerja terhadap rasa sakit ringan sampai sedang. Aspirin dikontra indikasikan bagi pasien yang mengalami terapi antikoagulan, pada pasien yang menjalani kemoterapi antineoplastik, pasien yang menderita diabetes.

b. Acetaminophen (Tylenol)

Obat ini mempunyai insidensi efek samping lebih rendah dari pada aspirin dan efektif dalam dosis kecil, tetapi tidak mempunyai efek anti-radang seperti aspirin. Acetaminophen dianjurkan jika member resep analgesika kepada anak-anak dan tersedia dalam bentuk cairan.

c. Diflunisal (dolobid) Sama efektifnya seperti gabungan acetaminophen-codeine, dan efek analgesiknya lebih lama sampai 12 jam. Diflunisal diresepkan sebagai berikut : 500 mg stat diikuti oleh 500 mg tiap 12 jam. Obat ini dikontra indikasikan bagi pasien yang menderita asma, urtikaria, dan ulser peptik.

d. Naproxen (naprosyn) Merupakan analgesik yang tahan lama. Diresepkan dalam tablet 275 mg, diminum 2x sehari.

e. Ibuprofen (motrin) Ditentukan dalam dosis 300 sampai 400 mg 4x sehari, sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan riwayat ulser peptik atau tidak tahan terhadap aspirin.

Referensi : Ilmu Endodontic Dalam Praktek, L. Grossman, Seymour Oliet, Carlos E, Del Rio, ed 11. EGC. Hal 29.

2.1.1. Rencana Perawatan 2.1.1.1. Non-Invasif a. Dental Helath Education (DHE) DHE adalah pendidikan kesehatn gigi kepada pasien anak dan orang tuanya tentang bagaimana menjaga kebersihan gigi,mulut dan diet yang baik. Adapun cakupan DHE antara lain:

1) Petunjuk menggosok gigi 2) Intruksi Flossing 3) Penyuluhan Diet b. Penggunaan Fluor Sejak mengetahui efek fluor terhadap kemajuan karies, akhirnya 50 tahun terakhir, fluor mulai dikembangkan. Fluor dapat menghambat terjadinya karies karena fluor dapat menghalangi proses demineralisasi. Fluor meningkatkan remineralisasi dengan cara bekerja sama dengan hydroxiapatite membentuk fluoroapatite sehingga menghambat metabolisme dari bakteri. c. Penggunaan Chlorhexidine Chlorohexidine adalah antiseptik yang dapat menghambat plak. Berkumur/penyikatan dengan beberapa antiseptik dapat menurunkan jumlah hitung bakteri saliva secara kasar tetapi bakteri akan bertambah jumlahnya dengan cepat dan jumlah hitung kuman tersebut mungkin kembali ke tingkatan sebelum perawatan dalam satu jam. Chlorohexidine, salah satu antiseptik kation yang karena muatan positifnya meresap ke jaringan gigi ke protein yang asam yang menutupi gigi dan mukosa mulut dan meresap pula ke protein saliva. Chlorohexidine telah terbukti menjadi agen kontrol plak yang paling efektif karena ia mampu melekat secara ion dengan gigi dan oral mukosa dalam konsenterasi yang tinggi untuk beberapa jam. Kemampuan ini memakan aktifitas bakteri. Seharusnya chlorohexidine tidak digunakan sampai 30 menit setelah menyikat gigi karena sodium laurel sulphate saponifikasi dapat mengurangi aktifitas chlorohexidine. Ref :gj mount

Anda mungkin juga menyukai