Anda di halaman 1dari 6

Ukuran Gejala Pusat

V. UKURAN GEJALA PUSAT (LANJUTAN)


1. Median
1.1 Median Data Tunggal
Median :
(1) Jumlah data ganjil :
Me = X(n+1)/2
(2)

Jumlah data genap :


Me = [Xn/2 + X(n+2)/2]

Contoh :
Tentukan median dari data berikut :
(1) 4, 3, 2, 6, 7, 5, 8.
(2) 11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 12.
Penyelesaian :
(1) Urutan data : 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
n
=7
Me = X(n+1)/2
= X(7+1)/2 = X8/2 = X4 = 5
(2) Urutan data : 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14
n
=8
Me = [Xn/2 + X(n+2)/2]
= [X8/2 + X(8+2)/2]
= [X4 + X10/2]
= [X4 + X5]
= [8 + 9]
= [17]
= 8,5
1.2 Median Data Berkelompok
Me = B +{ [ n (f2)0]/fMe} C
Dimana :
Me
=
B
=
n
=
(f2)0
=
C
=
fMe
=

median
tepi bawah kelas median
jumlah frekuensi
jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
panjang interval kelas
frekuensi kelas median

Contoh :
Tentukan median dari distribusi frekuensi berikut :

D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Ukuran Gejala Pusat

Tabel 2.1.1. Jumlah modal beberapa PKL


(Rp 1.000.000)
Jumlah Modal

20 24

15

25 29

20

30 34

35 39

40 44

Jumlah

50

Penyelesaian :
n
= 50
n
= 25
Kelas median : (f2)0 n
(f2)0 25
Kelas median = kelas ke-2
B
= 24,5
(f2)0
= 15
C
=5
fMe
= 20
Me

= B +{[ n (f2)0]/fMe} C
= 24,5 + {[ (50) 15]/20} 5
= 24,5 + {[25 -15]/20} 5
= 24,5 + {10/20} 5
= 24,5 + {0,5} 5
= 24,5 + 2,5
= 27

Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data.

2.1 Modus Data Tunggal


Contoh :
Tentukan modus dari data-data berikut :
(1) 1, 4, 7, 8, 9, 9, 11
(2) 1, 4, 7, 8, 9, 11, 13
(3) 1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13
(4) 1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Penyelesaian :
(1) Mo = 9 (unimodal)
D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Ukuran Gejala Pusat

(2)
(3)
(4)

Mo = tidak ada
Mo = 4 dan 11 (bimodal)
Mo = 1, 3, 7, dan 12 (multimodal)

2.2 Modus Data Berkelompok


Mo = L + [d1/(d1+d2)] C
Dimana :
Mo = modus
L
= tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
C
= panjang interval kelas
Contoh :
Tentukan modus dari distribusi frekuensi berikut :
Tabel 2.1.1. Jumlah modal beberapa PKL
(Rp 1.000.000)
Jumlah Modal

20 24

15

25 29

20

30 34

35 39

40 44

Jumlah

50

Penyelesaian :
Kelas modus = kelas ke-2
L = 24,5
D1 = 20 15 = 5
D2 = 20 9 = 11
C
=5
Mo

3.

=
=
=
=
=
=

L + [d1/(d1+d2)] C
24,5 + [5/(5+11)] 5
24,5 + [5/21] 5
24,5 + [0,3125] 5
24,5 + 1,56
26, 0625

Kuartil, Desil, dan Persentil

3.1 Kuartil
D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Ukuran Gejala Pusat

Kuartil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi
empat bagian yang sama.
Kuartil :
(1) Kuartil bawah (pertama) (Q1)
(2) Kuartil tengah (kedua) (Q2) = median
(3) Kuartil atas (ketiga) (Q3)
a.

Kuartil Data Tunggal


Qi = nilai yang ke- i(n + 1)/4, i = 1, 2, 3
Contoh :
Tentukan kuartil dari data : 2, 6, 8, 5, 4, 9, 12.
Penyelesaian :
Urutan data : 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
n =7
Qi = nilai yang ke- i(n + 1)/4
Q1 = nilai yang ke- 1(7 + 1)/4 = 1(8)/4 = 2, yaitu 4
Q2 = nilai yang ke- 2(7 + 1)/4 = 2(8)/4 = 4, yaitu 6
Q3 = nilai yang ke- 3(7 + 1)/4 = 3(8)/4 = 6, yaitu 9

b.

Kuartil Data Berkelompok


Qi = Bi + {[(in/4) (fi)0]/fQi} C
Dimana :
Bi
= tepi bawah kelas kuartil
n
= jumlah frekuensi
i
= 1, 2, 3
(fi)0) = jumlah frekuansi semua kelas sebelum
C
= panjang interval kelas
fQi
= frekuansi kelas kuartil
Kelas Q1, jika (f1)0] (n)
Kelas Q2, jika (f2)0] (n)
Kelas Q3, jika (f3)0] (n)

kelas kuartil

Contoh :
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari distribusi frekuensi berikut ini :
Tabel 2.1.1. Jumlah modal beberapa PKL
(Rp 1.000.000)
Jumlah Modal

20 24

15

25 29

20

30 34

35 39

D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Ukuran Gejala Pusat


40 44

Jumlah

50

Penyelesaian :
C=5
n = 50
n = 12,5
n = 25
n = 37,5
Kelas Q1, jika (f1)0] (n)
Kelas Q1, jika (f1)0] 12,5
Kelas Q1 adalah kelas ke 1
Kelas Q2, jika (f2)0] (n)
Kelas Q2, jika (f2)0] 25
Kelas Q2 adalah kelas ke 2
Kelas Q3, jika (f3)0] (n)
Kelas Q3, jika (f3)0] 37,5
Kelas Q3 adalah kelas ke 3
B1 = 19,5
B2 = 24,5
B3 = 29,5
(f1)0] = 0
(f2)0] = 15
(f3)0] = 35
fQ1 = 15
fQ2 = 20
fQ3 = 9
i

In/4

Kelas kuartil

Bi

(fi)0

fQi

12,5

19,5

15

1/2

25

24,5

15

20

37,5

29,5

35

Q1

=
=
=
=
=
=

B1 + {[(1(50)/4) (fi)0]/fQi} C
19,5 + {[12,5 0]/15} 5
19,5 + {12,5/15} 5
19,5 + {0,83} 5
19,5 + 4,15
23,65

Q2

=
=
=
=
=
=

B2 + {[(2(50)/4) (fi)0]/fQi} C
24,5 + {[15 15]/20} 5
24,5 + {0/20} 5
24,5 + {0} 5
24,5 + 0
24,50

D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Ukuran Gejala Pusat

Q3

3.2

=
=
=
=
=
=

B3 + {[(3(50)/4) (fi)0]/fQi} C
29,5 + {[37,5 35]/9} 5
29,5 + {2,5/9} 5
29,5 + {0,28} 5
29,5 + 1,38
30,89

Desil
Desil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi
sepuluh bagian yang sama.
Ada 9 jenis desil, yaitu D1, D2, .. , D9. D5 = Me

a.

Desil Data Tunggal


Di = nilai ke- i(n + 1)/10
Di mana :
i = 1, 2, 3, , 9.
Contoh :
Tentukan Desil ke-3 dan Desil ke-7 dari data berikut:
23, 30, 32, 34, 38, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46.
Penyelesaian :
D3 = nilai ke- 3(13 + 1)/10
= nilai ke- 3(14)/10
= nilai ke- 42/10
= nilai ke- 4,2
Nilai ke-4,2 berarti : X4 + 0,2
0,2 dari (X5 - X4) = 0,2(38 34) = 0,2 (4) = 0,8
Jadi :
D3 = X4 + 0,8 = 34 + 0,8 = 34,8
D7 = nilai ke- 7(13 + 1)/10
= nilai ke- 7(14)/10
= nilai ke- 98/10
= nilai ke- 9,8
Nilai ke-9,8 berarti : X9 + 0,8
0,8 dari (X10 X9) = 0,8(43 41) = 0,8(2) = 1,6
Jadi :
D7 = X9 + 1,6 = 41 + 1,6 = 42,6

b.

Desil Data Berkelompok

3.3

Persentil
a. Persentil Data Tunggal
b. Persentil Data Berkelompok

D:\DATA KERJA\Website FEKON\Fekon Maret 2013 (Sulhan)\Statistika-1 Rev 070313\Statistika-1 Rev 200512\5-Sttk1UGPL (Rev 200512).docx

Anda mungkin juga menyukai