Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum warahmatullahhiwarakatu. Mengawali pembicaraan ini marilah terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT.

Tuhan yang senantiasa melimpahkan rahmat kepada kita sekalian dalam hubungan dan ukuran yang tidak sebanding dengan nilai pengabdian dan rasa syukur kepadaNYA. Allah telah membuka pintu hati dan pikiran sehingga kita mampu melihat bahwa menyelesaikan permasaalah jalan yang paling tepat dimeja perundingan (islah), selanjutnya selawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi yang sangat kita cintai yaitu Rasullullah SAW yang diutus oleh Allah untuk membawa pesan damai bagi seluruh masyarakat didunia ini. Bapak-bapak ibu-ibu semua! Dalam rangka sosialisasi kedamaian memorandum of understanding (MoU) antar RI dan GAM maka saya sebagai pembicara dalam kapasitas sebagai salah seorang masyarakat aceh yang cinta damai mengajak kita sekalian untuk bersama-sama memberi kerja sama yang baik, membantu mewujudkan butir-butir MoU dilevel implementasi jika berbicara masalah aceh, maka tidak terlepas dari pembicaraan masalah komplik yang berkepanjangan dibumi metuah ini, komplik telah menggiring kita kepada penderitaan panjang yang bertubu-tubi didaerah ini telah melulantahkan sendi-sendi kehidupan masyarakatnya, telah bergeser nilai pada tempatnya, komplik melahirkan berbagai macam problem, komplesitas permasaalahannya pun yang mengakibatkan masyarakat tertinggal, miskin dan bodoh, dan harus membayarnya dengan harga yang mahal dengan melayangnya puluhan nyawa, harta kekayaan yang kita miliki, dan bergesernya nilai islam yang selama ini kita ikuti dan kita junjungi.

Saudara para pendengar yang berbahagia! Barangkali semua orang tau mengurus masalah aceh tidak seindah yang dibyangkan, semua presiden mulai dari presiden Soekarno, Soeharto, Habibi, Gusdur, Mega telah melakukan segala upaya, menurut kemampuannya masing-masing, untuk menyelesaikan permasalahan Aceh dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada mereka, tetapi waktu belum berhasil mewujudkan suatu kesepahaman damai didaerah ini dengan demikian pemerintah saat ini sedang ditunggu kinerjanya, sedang dinantikan prestasinya, bahwa penyelesaian masalah aceh secara konfrehensif dan bermartabat. Bapak ibu saudara sekalian terhormat! Sebelum kita berbicara lebih lanjut masalah MoU antar Pemerintah RI dengan GAM, terlebih dahulu ada baiknya kita melihat sedikit bagaimana potret kehidupan kita sebelum ini dengan harapan mudah-mudahan bahwa masa lalu yang tidak terulang lagi, kalau itu hal yang buruk dan menjadi iqtibar untuk masa yang akan datang, selama ini kita prihatin dengan prilaku kita sendiri, prilaku yang mengidentifikasikan penurunan kualitas kita sebagai orang beriman dan islam, sebagai orang beriman dan muslim, prilaku yang mengidentifikasikan penurunan keimanan kita sebagai hamba Allah, penurunan kualitas moral kepada masyarakat aceh yang islami, sebagai negara Indonesia yang bertamaddun dan berbudaya, kita sendiri terjebak dengan persoalan sepele yang dimata Allah tiada artinya sama sekali, sepertinya kita dimiskinkan dengan kemajuan kita sendiri, kemajuan fisik dan kebendaan yang kita capai selama ini membuat kita semakin fakir kehalusan budi, kita miskin kearifan, krisis rasa kasih sayang, dan kita sulit memberi penghargaan kemanusiaan, bukankah ini mengindikasikan kepada diri dan bangsa tentunya telah bergeser kualitas iman, bukan kualitas moral yang mulia.

Saudara para pendengar yang berbahagia! Selama ini kita sering terpedaya dengan kenikmatan dunia yang menggiurkan, apakah itu yang namanya kekuasaan, uang, pangkat dsb, godaan kenikmatan dunia itu seolah kita bermain diatas bangunan indah yang rapuh namun pada saat menggapainya akan terasa kosong tanpa makna, kadang diantara kita saling berebutan seperti orang lapar dan apa yang kita dapatkan tidak mengeyang, sebagian kita merebut dan memeras hak tanpa rasa iba sedikitpun, tetapi kita tetap merasa miskin dan tidak pernah puas, kedengkian dan kedengkian telah menodai hati kita, mencemari rasa kemanusian yang kita miliki dan membuat tervolusi jiwa kita yang dulunya bersih dan suci, kita kadang mengukur sesuatu dengan uang sehingga mengikis kejujuran dan keadilan dan menganggapnya suatu nilai dari kemesraan persaudaraan abadi, kadang sejenkal tanah dan setumpuk, kita perebutkan dengan menginjak nilai kemanusiaan kadang hanya kepentingan kekuasaan, kepentingan status sosial dan jabatan semua kita halalkan, kadang selama ini kita rakus, tetapi tidak mau mengakui kita sangat sombong tapi berpura-pura rendah hati, karna kadang tidak mau mengurus persoalan bangsa yang sarat berbagai macam masalah, selama ini penampilan kita hiasi dengan sangat indah, kalau berbicara manis dengan tutur yang lembut deng indah dan irama yang memukau dihadapan para pendengar, seakan kita sebagai pahlawan pembenaran, namun sayangnya dibalikbalutan hipotesi itu tersimpan kedengkian hati yang busuk kita kadang sudah kehilangan arah, kadang kita keliru menafsirkan makna hidup didunia ini, keliru memberikan makna dan arti dari sebuah persaudaraan, terkadang kita tidak suka bercermin, tetapi cendrung membuat lukisan dari wajah yang palsu lalu mengaguminya dan mempertontonkannya kepada orang lain, kita kadang bohong dan dusta serta hidup paradoks, kadang kita membangun gedung menjulang tinggi tetapi kita biarkan watak kita rendah serentah tumit, kita kadang membangun rumah tempat tinggal yang mewah, jalan yang luas, jembatan

yang panjangnya tetapi jiwa kita resah dan pandangan pandangan sempit, rupanya sebagian dari shalat kita, dan tidak ada lagi gangguan dan halangan dijalan dan tampak lelah diwajah masyarakat, maka sebetulnya masyarakat sangat lelah bersengketa apa lagi telah dihadapkan penderitaan yang berat yang diterpa badai dan gelombang tsunami, hari ini lepaskan ikatan atau hubungan yang sempat beku bukan selama ini kia selalu bermusuhan karena ikatan yang mengikat, kita seorang permusuhan itu seakan-akan mengikat dan terbelenggu tidak bebas maka ikatan memberlenggu selama ini maka kita lepaskan dengan cara yang ikhlas atau berdamai kemudian melepaskan kemudian menjalinkan ikatan yang baik dengan sesering mungkin melakukan informasi. Perundingan GAM merupakan sebuah langkah, membangun komunikasi positif, adapun komunikasi positif akan meniadakan misskomunikasi dan ini yang harus dibangun di era keterbukaan membangun komunikasi didalam Al-quran dikenal dengan silaturrahmi atau silaturrahim, secara harfiah silaturrahmi menghubungkan kasih sayang, hubungan kasih sayang syarat dengan nilai persaudaraan, nilai kesetiakawanan dan saling menyayangi sesama muslim terutama yang non muslim, yakni menyambung kasih sayang dengan membangun interdepedensisaling pemahaman dan mengasihi sesama, hubungan ini sering rusak karna ulah kita sendiri, momentum perlindungan damai ini mari menjalin mempererat silaturrahmi. Bapak ibu saudara! Banyak ayat Allah dan hadis Nabi SAW yang menggambarkan bagaimana penting Silaturrahim, misalnya dalam surat An-Nisa Ayat 1 Allah berfirman.Dalam ayat ini ini ditujukan bagi segenap manusia agar bertaqwa kepada tuhanmu yang telah menciptakanmu dari seorang diri.

Artinya: Dari padanya diciptakan pasangannya, dari pasangan memperkembangkan sebanyaknya laki-laki dan perempuan, bertaqwa kamu kepada Allah dengan menyebut namaNya kamu meminta, Waarham dan sambunglah tali persaudaraan, ada yang mengatakn Waarham terhormat dan Rahim yang mengandung kamu, Arham jamak dari Rahim dan kata dasarnya Rahima, Yarhamu, Rahiman yang berartikan sayang, lembut hati, karunia, dan secara tersirat terdapat arti maaf, semua laki-laki dan perempuan berasal dari seorang ibu yaitu siti hawa ini membawa makna bahwa manusia pada hakikatnya didalam adalah bersaudara, masalah ini dapat kita rujuk didalam surat Al-Hujarat ayat 13: Artinya: Wahai sekalian manusia sesungguhnya kami ciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal, ciptaan dalam ayat ini adalah proses awal terjadinya silaturrahmi, orang mengatakan tak kenal makanya tak sayang, silaturrahmi adalah merupakan kelanjutan dari perkenalan yang lebih dahulu, dan litaarafu dalam ayat ini bermakna tanpa dibatasi oleh azaz personalitas keislaman silaturahmi perlu dibangun tanpa azaz territorial kebangsaan, namun ia lebur dan menyatu dalam azaz komunitas kemanusian. Saudara para pendengar yang terhormat! Dalam beberapa hadis Nabi menyebutkan antara lain maukah kalian aku tunjukkan amalan lebih besar pahalanyadari shalat dan puasa yaitu mendamaikankan orang yang beriman, dan barang siapa yang ingin panjang usia dan banyak rezeki sambungkanlah silaturrahmi (HR. Bukhari Muslim) Saudara-saudara sekalian berapa besarnya balasan yang diberi Allah kepada siapa yang terlibat mendamaikan seseorang bersengketa atau sebuah bangsa atau komunitas manusia yang

sedang berperang, jika kita kaitkan dengan upaya perdamaian di Aceh hari ini maka para khotbah dan para pimpinan dari Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang punya ihtikad baik itu akan beri pahala yang besar disisi Allah SWT tentunya, MoU antara Pemerintah dan GAM, merupakan kemenangan kita semua demi kemanusian, barang kali kepada pihak yang berjasa melahirkan kesepahaman ini pantas dianugerahi, selanjutnya potongan hadis tadi menyebutkan , barang siapa yang ingin panjang usia dan banyak rezki, sambungkanlah tali silaturrahmi, panjang usia yang dimaksudkan disini umurtentunya memiliki keberkahan didalam umur. Dan itu

diperoleh apabila kita mau menyambung silaturrahmi demikian dengan banyaknya silaturrahmi demikian banyaknya rezeki dikarunia oleh Allah SWT, yaitu kepada orang-orang yang suka membina dan menjalinkan silaturrahmi. Bapak dan Ibu-ibu serta saudara sekalian yang berbahagia! Dalam teori ekonomi modern disebutkan bahwa kuseksesan orang pembisnis adalah merupakan pergaulan dan hubungan yang luas dengan orang lain, dengan kata lain merupakan yang mempunyai mitra kerja yang banyak, yang sanggup membangun link dari semua lini, mulai dari garis road atau akar rumput sampai kepada tingkat atas itulah orang yang sukses didalam bisnis, tetapi Nabi SAW telah menyebutkan 15 tahun yang lalu, seolah-olah beliau mengatakan, kalau kalian sukses didalam bisnis maka sambungkanlah silaturrahmi. Hadis yang kedua misalnya. Nabi menganjurkan untuk menebar salam, abcus salam, karna didalam salam mengandung pesan-pesan damai karna didalam salam mengandung rahmat dan keberkahannya, bukankah salam itu kita mengucapkan Assalamualaikum salam dan hiwabarakatu, lalu kita diperintahkan untuk memperkuat silaturrahmi, ini merupakan kunci kebersilan didalam hidup dan santuni fakir miskin, ini merupakan kunci kebersilan didalam

hidup dan santuni fakirmiskin, ini merupakan suatu pemerintah supaya dalam kehidupan masyarakat tidak terjadi geep (kesenjangan) antara orang miskin dan orang-orang kaya dan jangan kau tinggalkan shalat malam karna shalat malam merupakan momen terijabahnya seseorang oleh Allah SWT. Assaiyab maqamammamudah bahkan Allah mengangkat derajat kepada derajat yang tinggi kepada orang yang mendirikan shalat malam. Saudara-saudara pendengan yang terhormat! Momentum silaturrahmi menjadi suatu peran secara substantive sesunggunnya sangat baik bagi perekatan dan wahana membangun persaudaraan, apabila kita kaitkan dengan kondisi sosial cultural saat ini kita mengakui bahwa bahwa hari ini menjadi polemic terhadap MoU antara pemerintah republic Indonesia dan GAM dan menimbulkankan berbagai macam tafsir, sikap kritis ini telah ditujukan berbagai pihak, apakah dari tokoh-tokoh politik, apakah dari partai-partai atau dari kalangan legislatif, dari ahli hokum dan lainnya, waktu mereka mengatakan perjanjian damai antara RI dan GAM sebagai keputusan yg tidak tepat, malah ada yang mengatakan tidak tepat dan merupakan keputusan politik yang tidak tepat dan sebagainya, terserah tentu saja apa yang mereka katakana itu sah-sah saja dan tidak sah, berarti kita punya kepedulian berarti kita punya perhatian apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasaalahan Aceh, namun dalam kondisi darurat mau tidak mau kedua belah pihak saling mengakomodasi kepentingan mereka demikian juga kepentingan GAM selama ini tersalurkan. Bapak-bapak dan saudara-saudara sekalian terhormat, satu hari setelah penandatangan MoU di Helsingki Virlandia Yaitu tanggal 16 Agustus 2005 telah diadakan sebuah training Regional Devlopmen Strategis di Korsel selama dua minggu yaitu mulai tanggal 16-20 Agustus

2005, salah satu acara yang paling menarik dalam training tersebut adalah diskusi tentang butirbutir MoU antara pemerintah RI dengan GAM banyak sekali pertanyaan berbagai delegasi dari semua negara sedang terjadi komplik berkepanjangan seperti Rusia dengan persoalan syekhnya, Nepal dengan moisnya, Srilangka dengan Macan Tamilnya, Fhilipina dengan Moronya, mereka ingin tau sejauh mana nota kesepahaman itu bisa berjalan di level inplementasi, negara tersebud juga menggunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara perundingan sebagai mana yang kita lakukan, namun negeri mereka berbagai kesepahaman selalu dilanggar. Saudara pendengar yang berbagai, berbagai persoalan komplik didunia belum berakhir saat ini kita lihat Tibet 100 tahun berkubang dengan darah dan air mata 80 tahun berperang Irlandia Utara 70 tahun berdarah-darah Macan Elang Tamil dari Srilangka begitu kuat dana mereka waktu itu terutama pada tahun 1990-an, mereka bisa membeli tenk, kapal perang, peluru kendali namun komplik dinegara ini belum sepenuhnya diselesaikan sekarang, sekarang mereka what and shirt, sedang melihat, memperhatikan serta menunggu niali sejauh mana bisa dicapai oleh pemerintah dan GAM dalam kesepahaman yang mereka sepakati, umumnya meraka sepakat bahwa MoU ini bisa meredakan ketegangan meskipun tidak terlepas dari riak-riak kecil kalu dilapangan masih terjadi pelanggaran kecil bukan berarti komunikasi antar Pemerintah dan GAM terputus bukan berarti memilih caranya sendiri tetapi masih membutuhkan sosialisasi kebawah secara continue dan terus menurus, karna bukan mustahil banyak pihak yang belum mengetahui dan memahami isi perjanjian ini keterbatasan informasi akan tetapi ada harapan ideal dalam MoU itu seluruh masyarakat Aceh berharap bukan saja MoU bisa meredakan ketegangan, bukan saja MoU ini bisa menghilangkan halangan dijalan-jalan, tetapi lebih dari pada itu bisa mewujudkan perdamaian abadi selam ini.

Saudara-saudara tidak ada satupun situasi dan kondisi yang paling membahagiakan umat manusia melainkan situasi damai dan aman betapa indah hidup damai tanpa intimidasi, kalau Nabi menyatakan dengan Kahrirrijal Wamin Rubilika Min Alabhatin Khairirijal, kita mohon kepada Allah dari lilitan hutang, betapa indahnya pemandangan pemimpin ini menjabat tangan dan berpelukan para pimpinan, atau duduk dan minum kopi bersama, keadaan ini telah mengantarkan kita pada keadaan kita pada keadaan kosong, win-win situasion, I am oke you are oke. Bapak-bapak ibu saudara pendengar yang saya hormati! Disamping itu yang terpenting saat ini, pemerintah RI dan GAM membangun suatu kepercayaan (Trust) dari masyarakat Aceh khusus dai rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional, kepercayaan adalah keniscayaan, kepercayaan adalah tata kunci yang harus dipegang yang harus dijunjung dan ditegakhormati dan siapa yang melanggar kepercayaan itu akan membawa akibatdari diri mereka ingkar, mari kita lihat, caontoh barang kali kita masih ingat 1990 ketika presiden Iraq Saddam Husein menyiadakan pasukan diperbatasan Kuwait, waktu itu Saddam ditanyak oleh Jothbush tua, Hai saddam mengapa kamu kirim pasukanmu sebanyak itu diperbatasan Kuwait dengan lantang Saddam menjawab itu hanya sekedar latihan peperangan biasa kok apa yangterjadi saudara-saudara Iraq menyerbu Kuwait dengan membabi buta jatuhlah Kuwait menjadi provensi Iraq, Saddam husein mengklaim bahwa Kuwait memang bagian dari Iraq dalam sejarah dahulu dari sinilah Saddam kehilangan kepercayaan dari rakyatnya sendiri dan dari masyarakat internasional, demikian pula apa yang dilakukan Bush muda sekarang waktu menyerang Afganistan dengan sarang terorisme internasional, waktu menghancurkan Iraq dengan tujuan menyimpan senjata pemusnah missal padahal tidak terbukti, orang-orang yang mendukung Bush muda ini apa yang bernama Tony Blair, apa yang bernama

john hawers dan pemimpin dunia lainnya yang berdiri dibelakang Bush semua mereka bisa terpilih kembali. Saudara-saudara pendengar yang terhormat! Lalu apa yang terjadi dilapangan dan dilevel inplementasi itu, apakah pemerintah serius melaksanakan butir MoU apakah GAM bersungguh-sungguh dalam mewujudkan isi kesepahaman itu mari kita lihat, selama empat bulan terakhir kita sering disuguhkan dengan berita yang berkenaan dengan masalah MoU, baik melalui Koran, televise, umpama dalam poin 1 butir 1 disebutkan bahwa pemerintah RI akan memberikan amnesti bagi masyarakat dalam kegiatan GAM, narapidana dan tahanan politik, yang ditahan komplik, akan dibebaskan tanpa syarat, secepat mungkin selambat-lambat 15 hari sejak penandatangan kesepahaman ini ternyata apa yang telah disebutkan telah terbukti, pemerintah telah membebaskan saudara-saudara kita itu dan mengantarkannya sampai ke Darussalam sebagai bukti keseriusannya, isak tangispun tak bisa dibendung dibandara Sultan Iskandar (SIM) perasaan haru bercampur bahagia menyangkut kedatangan saudara-saudara kita oleh keluarga sanak saudara, handai taulan yang selama ini terpisah mereka tak sanggup membayangkan mereka seolah-olah tidak percaya begitu cepat terjadi, demikian juga komitmen GAM dalam poin 4 butir 4 disebutkan penyerahan persenjataan GAM, akan dimulai pada tanggal 15 september 2005 akan dilaksanakan dalam 5 tahap dan diselesaikan, pihak ini telah memberikan kerja sama yang baik dan menyerahkan senjata yang dimiliki baik di Aceh Besar, Banda Aceh, dan Kabupaten pidie, dan akan tetapi proses ini sedang berjalan sesuai dengan tahapan yang sudah disepakati seiring dengan persenjataan tersebut dalam butir 5 disebutkan Pemerintah RI akan menarik semua elemen Polri dan TNI nonorganik dari Aceh relokasi ini akan dimulai tanggal 15 tahun 2005 setiap itu akan diperiksa oleh AMM (Aceh

Monitoring mission) pada tanggal 21 desember 2005 melahirkan suatu kesepakatan yang cukup baik dan kita sudah melihat dimedia-media talah dipenuhi oleh pihak Aceh merdeka. Para Bapak ibu yang terhormat! Apa yang dilakukan oleh pemerintah, dan masing-masing telah bekerja sama dengan baik membuat komunikasi yang tinggi, apa yang terpenting apa yang diperoleh saat ini harus dipertahankan dan seterusnya karna merintis hingga akhirnya lahirnya MoU, menciptakan perdamaian tidak mudah merusak justru yang lebih, kita juga mengharap bagi pemantau asing perlu transparan, bukan menyalahkan tapi harus mencari terobosan agar misi pertdamaian mereka berhasil dan tentu menghilangkan agenda yang terselubung yang justru merusak kepercayaan kepada netralitas AMM sendiri, AMM yang beranggota Uni Eropa dan Asian akan diuji kredibilitasnya di NAD salain transparan, AMM harus Akuntabel dalam segala aktivitas, masalah hak yang terpenting adalah bagaimana proses reintegrasi antar mantan anggota GAM ketengah masyarakat dalam MoU disebutkan bahwa anggota GAM diberikan amnesti, GAM akan diberi hak-hak politik, ekonomi, soaial dan partisipasi secara bebas dalam proses politik baik di Aceh maupun ditingkat nasional dan pemerintah mengakomodasikan dana rehabilitasi pasukan GAM dalam masyarakat, pasukan akan memperoleh hak sebagai polisi dn TNI dengan demikian tidak ada diskriminasi dan sesuai standar nasional, kalu menurut Yusuf Kalla duduk dengan 15 petinggi GAM di Meuligo, GAM juga bisa menjadi calon Gubernur, PNS, calon Polisi dan TNI dengan demikian tidak ada lagi perbedaan antar GAM dan masyarakat aceh pada umumnya proses reintegrasi masyarakat diharapkan bisa saling menerima sehingga bisa berbaur kembali seperti dahulu.

Bapak-bapak ibu para pendengar, apa terjadi apa yang kita alami selama, marilah kita anggap itu sebagai cobaan dari Allah SWT kepada kita, jiwa kita akan menjadi suci setelah kita diterpa ujian dan cobaan akan membuat kesejatian seseorang atau sebuah bangsa, tiap orang akan merasakan susah apakah mukmin atau kafir, hidup ini dibangun diatas kesulitan dan marabahaya maka juga kita membayangkan kita akan terbebas dari kesusahan dan ploblem, cobaan adalah lawan dari tujuan dan bertentangan dengan angan dan nafsu dalam menikmati hidup kita pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeda sedikit atau banyaknya, seseorang mungkin diberi cobaan sebagai terpaan atasnya, bukankah siksaan terkadang cobaan itu dalam kesenangan kadang cobaan itu ada dalam kesusahan, Allah surat Al-araff 168. Kami coba mereka dengan nikmat yang baik dan bencana yang berat agar mereka kembali kepada kebenaran Saudara-saudara suatu yang dibenci terkadang mendatang kesenangan, suatu hal disukai kadang menimbulkan kesusahan, jangan merasa aman dengan kesenangan, terkadang ia menimbulkan kemudharatan, juga kita merasa putus asa terkadang mendatangkan kesenangan. Allah mengatakan dalam surat al-baqarah 216 Boleh kamu membenci sesuatu padahal amat baik bagimu dan boleh juga kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagimu, Allah yang tahu sedang kamu tidak mengetahui Yang paling penting dalam perdaiman hendaklah memelihara dengan apapun mempertahankan dengan cara apapun juga karna mulai saat ini setan sedang bersedih, menjerit dengan keras, menanggung dan menyatakan penyesalan yang amat dalam, Allah telah membuka pintu hati pemimpin kita, telah membuka mata hati dan pikiran pemimpin bangsa ini dan juga

memilih jalan damai, sekarang setan telah berkeliaran kembali, memasang berbagai perangkat dan tipu daya dalam menodai perjanjian ini serta menghembus kebencian dan permusuhan, setan akan menciptakan komplik baru menghembuskan kedengkian dan ketamakan dalam hati serta menhiasi benak kita dan dendam dan hasrat saling menyalahkan kita harus waspada jangan sampai kemenangan yang besar ini akan ternodai dalam waktu yang singkat dengan alas an yang sepele. Saudara yang terakhir! Kita harapkan bahwa rancangan draf pemerintah Aceh yang diusulkan tempo hari oleh pemerintah RI yang insyaallah akan dibahas januari tahun depan dapan mengkafer semua kebutuhan hokum politik, ekonomi dsb, bagi seluruh rakyat Aceh meskipun dari segi waktu yang diberikan untuk merumuskan Undang-undang tersebut sangatlah singkat sehingga tidak cukup menjaring aspirasi yang belum tergali dari masyarakat, tidak semua stekholders, pihak yang berkompeten bisa dilibatkan, namun hasilnya nanti bisa akomodatif, representative, partisipatif, sehingga tidak ada persoalan yang tercecer, yang membuat Undang-undang itu tidak lengkap dan berwibawa, hingga kita robah kembali, demikian yang dapat disampaikan, mudah-mudahan bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai