KGD Kardio
KGD Kardio
Sirkulasi koroner
SISTEM KONDUKSI
MONITORING HEMODINAMIK
Blood pressure / tekanan darah Denyut nadi Pernafasan Saturasi oksigen Skin / kulit Monitoring EKG 3 lead
BP/ TD Tekanan arteri yang terdiri dari nilai puncak (tekanan sistolik ) kemudian turun ke nilai minimal (tekanan diastolik) yang merupakan rambatan tekanan dari jantung.
Satu siklus jantung terdiri dari Sistolik dan Diastolik. Systolik : Periode kontraksi Saat jantung memompakan darah Periode Ventrikel relaksasi Pengisian darah filling)
Diastolik : (blood
PULS / NADI
: Normal Teratur Abnormal Tidak teratur, mengancam curah jantung tidak adekuat : Normal
Kekuatan
Kuat (nilainya hasil pengurangan nilai Sistolik dgn Diastolik normal Abnormal :Lemah , karena a.l.: Shock Sangat kuat karena a.l.: AI severe
8
Frekuensi
Frekuensi jantung normal 120 160 / menit 90 140 / menit 80 110 / menit 75 100 / menit 60 90 / menit 60 100 / menit
Dimodifikasi dari Hazinski MF: Childrent are different. Pada Hazinski MF.editor:Nursing care of critically ill child, St.Lois,1984,Mosby:dan Kinney MR, et.al:AACNs clinical reference for critical care nursing, Ed.3.St.Lois,1993,Mosby
.
9
Pernafasan
10
a)Frekuensi
Frekuensi pernafasan rata rata normal menurut usia Frekuensi Usia Bayi baru lahir Bayi (6 bulan) Todler (2 Tahun) Anak anak Remaja Dewasa 35 40 / 30 50 / 25 32 / 20 30 / 16 19 / 12 20 / menit menit menit menit menit menit
Perhitungan dilakukan selama 30 detik lalu kali 2, tapi pada bayi dan anak kecil, dihitung pernafasan satu menit penuh. 11
b) Irama
Pernafasan normal berirama teratur, pada bayi cendrung kurang teratur. Pendekumentasian nafas teratur dan tidak taratur.
12
c) Kedalaman
Kaji dengan cara melihat / mengobservasi gerakan dinding dada. Gambaran yang diberikan secara subjektif dilaporkan sbg: pernapasan dalam, normal, dan dangkal dikatakan : Pernafasan dalam melibatkan ekspansi penuh dari paru, dangkaludara yang meliwati paru hanya sedikit dan pergerakan dada sulit dilihat
13
Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat dievaluasi dengan cara pengukuran saturasi oksigen darah (SpO2), menggunakan alat oksimeter nadi yang dipasang di perifer berfungsi mengukur presentasi oksigen yang di ikat oleh hemoglobin dgn nilai normalnya 95 100 % Mendeteksi atau mendiagnosa adanya hipoksia atau kecenderungan hipoksia Monitoring pasien yang diberikan terapi Oksigen ( pasien terpasang ventilasi mekanik, CPAP mask, sungkup oksigen )
14
SKIN / KULIT
Yang dinilai : Color / warna Normal merah jambu Temperatur / suhu Normal Hangat Condition / kelembaban Normal hangat Untuk anak usia < 6 Th Capillary refill Normal 2dt
15
16
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
EKG NORMAL
1 -Dc -0 2 e 5
17
18
EKG Abnormal
Gbr : ASYSTOLE __________________________ Gambaran klinis :
Pasien tidak sadar, Nadi tidak teraba
Tindakan :
Segera lakukan tindakan BHD sesuai tahapannya
19
Gambar : VT
(VENTRIKEL TACHIKARDIA)
Gambaran klinis : Pasien bisa sadar atau tidak sadar dapat disertai kejang Nadi biasanya teraba, bisa tidak Tindakan : Segera lakukan tindakan BHD bila nadi tidak teraba sesuai tahapan yang diajarkan
20
Gambar
Gambaran klinis
Pasien tidak sadar, nadi tidak teraba
Tindakan :
Segera lakukan tindakan BHD ,sesuai tahapan yang di ajarkan
21
Gambaran klinis
Pasien tak sadar dan mengalami kejang Nadi tidak teraba
Tindakan :
Segera lakukan tindakan BHD, sesuai tahapan yang di ajarkan
22
Definisi Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan sebagai nekrosis miokard yang disbabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut arteri koroner
23
24
25
LOKASI INFARK
No 1. 2. 3. 4.
26
27
Diagnosa (WHO)
Minimal 2 dari 3 Kriteria dibawah ini :
Anamnese :Nyeri dada iskemik yang khas Evolusi EKG Peningkatan dan penurunan enzym jantung
28
INFARK MIOKARD
29
EVOLUSI EKG
30
EVOLUSI EKG
gambaran normal
31
32
33
34
35
Enzim jantung
CK MB Troponin T / I MENINGKAT
36
PENGERTIAN
Skema presentasi klinis dan EKG ST segmen elevasi Infark miokard
Unstable angina
SAKIT DADA Curiga Sindrom Koroner Akut Elevasi ST menetap Troponin CK/CKMB Tanpa Elevasi ST menetap Troponin Normal atau Tdk dpt ditentukan ECG Troponin 2 X negative
Mungkin bukan SKA
Elevasi seg ST
Observasi EKG serial Ulang petanda 6-12 jam stlh onset nyeri dada* Perubahan seg ST Petanda (+) Nyeri dada menetap
APTS/NSTEMI
Known CAD (stenosis 50%) 1 ASA use in past 7 days PRESENTATION Recent ( 24H) severe angina 1 cardiac markers 1 ST deviation 0.5 mm 1 RISK SCORE = Total Points (0 - 7)
Nursing Management
Perawat pada kondisi akut membantu meminimalkan dan mengeliminasi iskemia atau mencegah berkembangnya infark Mandiri & Kolaborasi
41
Mandiri
Kaji dan evaluasi dari -keluhan angina -Perjalanan penyakit -Toleransi terhadap aktifitas -Resfon terhadap obat2an yang diberikan -Kebutuhan akan nutrisi -Tingkat kecemasan
42
Bed rest (tirah baring) Monitor irama jantung Catat intake dan output Persiapan tindakan referfusi koroner (trombolitik terapi,PTCA, CABG ) Hindari valsava manuver Pendidikan kesehatan
Kolaborasi
IV theraphy Pemberian terapi medik a. O2 terapi dengan binasal canul 2-4 b. Antikoagulan b. berikan nitrat c. Morphin d. dll sesuai protokol Tidakan reperfusi / medik lain
liter
44
Obat-obatan
ANTIKOAGULAN
obat rutin MCI bertujuan untuk mencegah koagulasi. Dosis 150-325 mg oral (dikunyah). Efek samping perdarahan lambung
Nitrat
SL/ IV (kontraindikasi untuk infark kanan atau tensi < 90 mmHg). Dosis 5 mg sl bisa juga diberikan secara drip dengan dosis 2-5 mikro gram/mnt. Efek samping hipotensi, mual muntah, sakit kepala.
dosis 4-8 mg dengan peningkatan 2 mg setia interval 5 menit. Efek samping hipotensi, depresi pernafasan
45
Fibrinolitik
(contoh streptokinase dan rtPA) bertujuan untuk menghancurkan fibrin di koroner Yang menyumbat dengan onset < 12jam. Dosis untuk streptokinase 1,5 juta unit diencerkan dalam 100 ml NaCl 0,9% atau D5W diberikan dalam 1 jam (sesuai standard pemberian streptokinase). Efek samping perdarahan, hipotensi, aritmia. Dalam pemberian pengobatan selalu harus dimonitor efek samping.
46
Reperfusion
Patient Transport Inhospital Reperfusion
Goals
D-N 30 min 5 min < 30 min D-B 90 min
Prehospital ECG MI protocol Critical pathway Bolus lytics Quality Greater use of improvement Dedicated 9-1-1 PCI team program Prehospital Rx
47
Fibrinolitik
Reperfusi
48
49
50
MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan perfusi miokard
Tindakan keperawatan
Kaji keluhan nyeri dada; kaji dengan metode PQRST, ukur skala nyeri Kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna kulit Posisikan pasien: datar bila tekanan darah normal datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left ventrikel posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right ventrikel Monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial Berikan oksigen Batasi aktivitas, bed rest
52
Lanjutan
Atasi nyeri secara mandiri dan kolaborasi Turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas dalam Cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah Puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah serangan Pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan Siapkan pemeriksaan laboratorium (darah) dan rotgen dada Siapkan obat-obatan sesuai program Monitor efek samping obat
53
HIPERTENSI KRISIS
Peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dan tiba-tiba, Diastolik > 120 130 mmHg. juga dapat diklasifikasikan sbg hipertensi emergensi dan urgensi Harus segera diatasi atau memerlukan penurunan tekanan darah segera merusak target organ spt; otak, mata, jantung, dan ginjal.
54
Menurut (Hricik,D.E at all) tidak ada nilai yang mutlak untuk menentukan hipertensi kisis, secara konvensional menggunakan diastolik 120 mmHg, nilai antara (range) diastolik 100 180mmHg Sistolik adalah 150 290 mmHg. Berdasarkan kerusakan target organ
55
Kaji masalah ABC Kaji target organ yang terganggu : Otak: sakit kepala yang hebat, pada keadaan yang berat dapat disertai penurunan kesadaran. Mata: memberikan gambaran Hipertensi retinopati dengan gejala penglihatan kabur sampai dengan kebutaan. Ginjal: terjadi Renal Insufiensi, umumnya gangguan gijal terjadi lebih dahulu baru diikuti oleh hipertensi krisis. Jantung: terlihat gambaran hipertrofi ventrikel kiri, beban tekanan, dan Iskemik bagian lateral. Selain itu juga akan menunjukkan disfungsi jantung kiri. Klinis memberikan gambaran Gagal jantung kiri (LHF) dan edema paru
56
Penatalaksanaan medik
Hentikan progresifitas kerusakan organ target segera Menurunkan TD MAP (Mean Arterial Pressure) tidak lebih 25 % dlm waktu bbrp menit s/d 2 jam Bila dengan Diseksi Aorta dan atau Odema paru dlm waktu 5 10 menit
57
OBAT-OBATAN
1.
Nitroprusid
masa kerja 1-2 menit setelah dihentikan dosis 0,25 10 mikrogram / kgBB / jam efek sebagai Vasodilator arteri dan vena . Side effek dari obat ini berupa rasa mual,hipotensi, pada pemberian selama 72 jam dan dengan dosis diatas 3 mikro/kg/jam dapat mengakibatkan keracunan tiosianat dan sianida dengan tanda sebagai berikut: penglihatan kabur, tinitus (telinga berdengung), Confiusion, dan kejang2. cara pemberian nya dengan cara drip dan harus diingat hindari dari cahaya harus dilengkapi dengan monitoring tekanan arteri sebaiknya secara terus menerus, mengingat efek penurunan tekanan darah yang sangat cepat , dosis dapat dinaikakan 3 5 menit sekali Kontra indikasinya : Kehamilan, Anemia berat, dan gangguan fungsi hati berat
58
Nitrogliserin
Efeknya 1- 5 menit setelah pemberian dan masih bekerja 3-5 menit setelah dihentikan Dosis pemberian adalah 5 200 mikrogram / menit Efeknya sebagai vasodiltor arteri dan vena Cara pemberian secara drip / atau diencerkan . selama pemberian perhatikan Tekanan darah dan tanda-tanda klinis.
Efek samping dari obat ini dalah : sakit kepala, mual, muntah, dan takikardia. Hipotensi.
59
Nikardipin
Kerja obat dimulai 5-15 menit setelah pemberian dengan masa kerja selama 30-40 menit. Dosis dapat diberikan 3 -15 mg/jam atau 0,5- 6 mikrogram/kgbb/mnt ( untuk Hipertensi emergensi) pada kondisi terapi emergensi dosis 2 10 mikrgram / kgBB/ menit Cara pemberian drip sampai target tekanan darah tercapai. Dosis yang diberikan sebaiknya selalu dimulai dengan dosis kecil, yang dapat ditingkatkan setiap 15 menit, sehingga tercapai penurunan tekanan darah yang diharapkan. Keuntungan obat; efek obat cepat dan stabil, tidak terdapat penurunan tekanan darah berlebihan, dan memungkinkan aliran darah ke organ target terpenuhi. Kontra indikasi pada gagal jantung
60
MASALAH KEPERWATAN 1
Tindakan keperawatan
kaji tekanan darah tiap 3-5 menit, bila ada gunakan monitor tanda-tanda vital Kaji tanda-tanda penurunan curah jantung: akral dingin dan lembab, sianosis, penurunan keluaran urine batasi aktivitas, anjurkan klien bed rest turunkan kecemasan, dengan komunikasi terapeutik dan suasana nyaman berikan oksigen batasi pemasukan cairan per oral dan perparenteral Awasi tetesan infus sesuai program pengobatan Siapkan obat-obatan hipertensi krisis sesuai program Kaji adanya efek samping obat
62
Tujuan umum
Criteria hasil:
tingkat kesadaran compos mentis orientasi orang, waktu, dan tempat baik nyeri kepala hebat tidak ada / hilang muntah proyektil tidak ada / terjadi
63
Tindakan Keperawatan
monitor tanda-tanda gangguan perfusi cerebral: gelisah, penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntah proyektil posisi semifowler dengan letak kepala netral batasi aktivitas klien, anjurkan bed rest turunkan kecemasan dengan komunikasi terapeutik, dan suasana nyaman cegah mengedan dan batuk berlebihan siapkan obat-obatan sesuai program pengobatan
64
65