Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RESIKO DAN KEHANDALAN PRODUK Hasan Rusydi (34768) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi, Universitas Gadjah

Mada Jl. Grafika No 2, Jogjakarta 55281 e-mail: hasanrusydi@hotmail.co.id ABSTRAKSI Berbagai macam permasalahan timbul dari kata Kehandalan, dimana mulai dari start up sebuah mesin untuk memproduksi, barang yang diproduksi, life time dari produk, dan berbagai macam dampak yang timbul dikarenakan kurang handalnya barang, sistem, dan actuator tersebut. Dimana sebuah kehandalan menjadi suatu jaminan penting untuk menunjang kesalamatan kerja, nilai jual dan nilai tambah bagi suatu produk. Maka dari itu untuk mencegah berkurangnya nilai kehandalan tentu harus adanya back-up jika dengan berbagai perhitungan dan ketelitian akan tetapi tetap terjadinya sebuah kesalahan kerja, atau bisa disebut dengan penanggulangan resiko. Berbagai macam analisis resiko, persepsi dan penerimaan resiko, dan formulasi kajian resiko akan dibahas di dalam paper ini. Kata kunci : kehandalan, penanggulangan resiko, analisis resiko, persepsi resiko, penerimaan resiko, formulasi kajian resiko

A. Konsep Kehandalan Kehandalan didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu komponen atau sistem untuk melakukan fungsi yang diperlukan di dalam lingkungan dan kondisi operasional tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan. Jadi, kehandalan merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses produksi. Kehandalan menjadi sangat penting karena akan memperngaruhi biaya pemeliharaan yang pada akhirnya akan memperngaruhi profitabilitas perusahaan. Secara umum ada dua metode yang dipakai untuk melakukan evaluasi kehandalan suatu sistem, yaitu : Metode Kualitatif Metode Kualitatif merupakan metode analisa secara quality dari suatu mode dan dampak kegagalan, seperti Fialure Mode and Effects Analysis (FMEA), Failure Mode, Effect and Criticality Analysis (FMECA), Fault Tree Analysis (FTA) dan Reliability Centered Maintenance (RCM).
1.

2.

Metode Kuantitatif Metode Kuantitatif merupakan metode analisa yang dilakukan secara perhitungan matematis. Metode ini dapat dilakaukan melalui perolehan data perawatan (maintenance record) terhadap waktu kegagalan (time to failure) dan waktu perbaikan (time to repair) dari suatu komponen atau sistem.

B. Laju Kegagalan Laju Kegagalan adalah banyaknya kegagalan persatuan waktu. Laju kegagalan dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu tertentu dengan total waktu operasi komponen atau sistem. Dalam beberapa kasus, laju kegagalan dapat ditunjukkan sebagai penanmbahan atau Increasing Failure Rate (IFR), sebagai penurunan atau Decreasing Failure Rate (DFR) dan sebagai konstan atau Constant Failure Rate (CFR), pada saat fungsi laju kegagalan (t) adalah fungsi penanmbahan, penurunan atau konstanta.

1)

Distribusi laju kegagalan: a. Distribusi Normal Distribusi normal yang sering disebut dengan distribusi Gaussian adalah salah satu jenis distribusi yang paling sering digunakan dalam menjelaskan sebaran data. Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu komponen atau sistem mengikuti distribusi normal, maka: Fungsi kehandalan adalah : Waktu rata-rata kegagalan adalah :
b. Distribusi Lognormal

Waktu rata-ratakegagalannya adalah :

d.

Distribusi Eksponensial Fungsi padat peluang (probability density function) distribusi eksponensial adalah:

Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu sistem mengikuti distribusi eksponensial, maka: Fungsi Kehandalan eksponensial adalah: distribusi

Karakteristik distribusi lognormal mempunyai dua parameter yang pertaman parameter lokasi () dan yang kedua parameter skala (), sama dengan satandar, deviasi. Jika distribusi waktu antar kegagalan mengikuti distribusi lognormal, maka:

Laju kegagalan eksponensial adalah:

distribusi

Fungsi kehandalan adalah : Waktu rata-rata kegagalan adalah :

Waktu rata-rata kegagalan distribusi weibull adalah:

B. Formulasi kajian resiko


c.

Distribusi Weibull Distribusi Weibull telah digunakan secara luas dalam teknik keandalan. Karakterstik distribusi weibull adalah : Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu komponen atau sistem mengikuti distribusi weibull, maka : Fungsi keandalannya adalah:

Adalah suatu proses untuk mengetahui menganalisa serta mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan atau aktifitas perusahaan yang di aplikasikan untuk menuju efektivitas yang potensial dan kerugian yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan menganalisis berbagai macam penilain resiko atau disebut juga dengan (risk assessment), merupakan proses identifikasi nilai kerusakan (severity), analisis serta evaluasi resiko.

Kriteria Likelihood resiko

Laju kegagalannya adalah:

Kriteria resiko yang

berdasarkan

frekuensi kerusakan komponen, maksudnya adalah nilai yang menunjukan seberapa sering kegagalan terjadi pada sutau komponen dari unit perusahaan dalam kurun beberapa tahun waktu operasiaonal Kriteria Konsekuensi resiko 1. Kerugian berdasarkan biaya perbaikan merupakan biaya yang ditanggung perusahaan karena adanya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada masing-masing komponen. 2. Kerugian berdasarkan waktu (Discountinuity days) merupakan waktu yang hilang atau terbuang ketika peralatan rusak. Risk Analysis Dimana perkiraan biaya harus dikeluarkan perusahaan apabila suatu peralatan mengalami kerusakan. Perhitungan Resiko Tenaga Kerja (RTK) dengan dengan persamaan dibawah ini : RTK = Likelihood x Total upah perjam Risk Evaluation Merupakan tahap evaluasi yang dapat membandingkan antara proses identifikasi dan analisis dari resiko sehingga akan didapat suatu hasil sebagai buahan pertimbangan untuk menjawab masalah-masalah atau mengatasi resiko. Penentuan Resiko Sasaran: Jenis sasaran pelaksanaan Deskripsi sasaran Pelaksanaan yang tepat transaksi pada siklus pendapatam dam pemerolehan System informasi Pemeliharaan file, pencatatan, pembaruan, dan pelaporam data yang tepat dalam system informasi Perlindungan Aset Pengamanan asset

kinerja

Kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang atau jasa

Resiko : Jenis Resiko Pelaksanaan

Deskripsi Resiko Resiko tidak tercapainya sasaran pelaksanaan System informasi Resiko tidak tercapainya sasaran system informasi Perlindunagnaset Resiko kehilangan atau pencurian asset kinerja Resiko tidak tercapainya sasaran kinerja Penentuan Resiko Pelaksanaan: Siklus Pemdapatan Resiko pelaksanaan (execution risk) mencakup resiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi. Resiko pelaksanaan yang umum untuk 2 transaksi siklus pendatan adalah sebagai berukut: 1.

Penyerahan barang atau jasa Diperolehkannya penjulan atau layanan jasa yang tidak terotorisasi Penjualan atau layanan jasa yang terotorisasi tidak terjadi, terlambat atau digandakan tanpa disengaja Jenis barang atau jasa salah Kuantitas atau kualitas salah Pelanggan atau alamat salah Penerimaan kas:

2.

Kas tidak terima atau terlambat diterima Jumlah kas yang diterima salah

Lima langkah yang bermanfaat dalam pemahaman dan penetuan resiko pelaksanaan: Langkah 1. Dapatlkan proses organisasi pemahaman mengenai

Langkah 2.

Identifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kasa yang diterima yang tergolong beresiko Langkah 3. Nyatakan kembali setiap resiko umum untuk menjelaskan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang di pelajari. Keluar setiap resiko yang tidak relevan atau jeles-jelas tidak material Langkah 4. Beri penilaian terhadap signifikan resiko-resiko yang tersisa Langkah 5. Untuk resiko yang signifikan, identifikasikan factor-faktor yang berkontribusi terhadap resiko. Kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasi factor-faktor ini secara sistematis. Penentuan Resiko Pelaksanaan: Siklus Pemerolehan Resiko pelaksanaan yang bersifat umum untuk 2 transaksi siklus pemerolehan adalah sebagai berikut: 1.

Penelitian Resiko Sistem Informasi 1) Pencatatan Resiko Pencatatan resiko (recording risk) menyatakan resiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sitem informasi organisasi. 2) Memperbarui Resiko Pembaruan resiko (update risk) adalah resiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbahurui dengan tepat.kesalahan dalam mempengaruhi juga dapat mengurangi efektivitas pengendalian atas saldo asset dan kewajiban dibuku besar. Resiko pencatatan yang umum untuk siklus pendapatan dan pemerolehan adalah sebagai berikut:

Kejadian tidak pernah terjadi dicatat Kejadian tidak dicatat Dicatatnya jenis barang/jasa yang salah Dicatatnya kuantitas atau harga yang salah Dicatatny agen internal eksternal yang salah atau

Menerima barang atau jasa Diterimanya barang/jasa yang tidak terotorisasi Barang/jasa yang diharapakan untuk diterima, tidak terjadi, terlambat, atau tanpa sengaja terjadi 2 kali Jenis barang/jasa yang diterima salah Kuantitas atau kualitas salah Salah pemasok Melakukan pembayaran

Salah mencatat data lainnya, seperti tanggal, akun-akaun buku besar, atau perincian lainnya.

Mengidentifikasikan Resiko Pembaruan Resiko pembaruan adalah resiko kesalahan dalam memperbarui data ringkasan di file induk (dalam system komputer) atau buku besar pembantu (dalam system manual). Resiko pembaruan yang bersifat umum adalah sebagai berikut:

2.

Pembatuan record induk diabaikan atau tanpa senganja 2 kali diperbarui Pembaruan record induk terjadi pada waktu yang salah Gield ringkasan diperbarui dengan jumlah yang salah Record induk salah diperbarui

Pembayaran yang tidak terotorisasi Kas tidak dibayar, terlambat, atau membayar 2 kali Jumlah yang dibayar salah Membayar kepada pemasok yang salah

Aktivitas Pengendalian Pengendalian Arus Kerja I.


Pemisahan Tugas Otoritas kejadian Pelaksanan kejadian Pencatatan data kejadian Penganmanan sumber daya yang berhubungan dengan kejadin Penngunaan Informasi Mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas Informasi dari dokumen Informasi dari komputer Urutan kerja yang seharusnya Menindaklanjuti kejadian Pesanan pelanggan dipenuhi yang belum

Penelaan kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data actual dengan anggaran, proyeksi, atau data periode lalu. Penelaan kinerja meliputi analisis data (kemungkinan dari banyak periode), identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaiki. Kesimpulan dan Saran Dengan mengetahui dan dapat mengidentifikasi berbagai macam resiko yang akan kita hadapi dan telah mentelaah semua resiko tersebut, maka kitapun dapat menghindari juga secepatnya mendapatkan solusi meskipun resiko tersebut sudah dapat di perhitungkan terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu merugikan perusahaan atau pun memberatkan para pekerja kita. Saran untuk analisis resiko kehandalan ini, sebaiknya setiap perusahaan terlebih dahulu memeperhitungkan segala keburukan yang akan dihadapi sehingga tidak terkejut jika suatu saat secara tidak diketahui akan mengalami berbagai macam dampak dari resiko-resiko yang dapat merugikan Daftar pustaka

II.

III. IV.

Faktur penjualan yang sudah jatuh tempo Permintaan yang menunngu untuk disetujui Jasa yang disdiakan tetapi belum selesai (misalnya pekerjaan percetakan, pekerjaan pebaikan dan audit) Dokumen bernomor urut, Memberikan nomor urut pada dokumen memberikan peluabg untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomor urut dibuat selama satu kejadian dipertanggung jawabkan dikejadian berikutnya Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses Pembatasan akses ke asset dan informasi Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik asset

http://blog.umy.ac.id/rodes2008/mengi dentifikasi-risiko-dan-pengendaliandalam-proses-bisnis/ digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate3100011044438/16969

V.

VI.

VII. VIII.

Penelaan Kinerja

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai