Anda di halaman 1dari 3

METODE PENELITIAN

konstruksi rangka atap rumah sederhana dengan memanfaatkan bambu bekas scaffolding

Disusun oleh : ADVENTUS KRISTIAN TAMBUNAN ( 105060105111002 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang Dalam zaman yang modern ini, Ilmu konstruksi bangunan berkembang sangat pesat. Perkembangan Ilmu konstruksi ini tidak hanya dialami oleh kota-kota besar saja, kota-kota kecil maupun pedesaan juga mengalami perkembangan ini. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pembangunan-pembangunan infrastruktur didaerah tersebut. Seiring berkembangnya Pembangunan dibidang konstruksi ini, sarana-sarana pendukung pembangunan haruslah memadai dan berkualitas agar dapat membantu serta memperlancar proses pembangunan suatu infrastruktrur. Jadi, dapat disimpulkan Sarana-sarana pembangunan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan. Salah satu sarana pembangunan yang sering dipakai oleh masyarakat Indonesia adalah scaffolding atau yang lebih dikenal dengan perancah. Scaffolding merupakan bangunan sederhana yang bersifat sementara. Bangunan sederhana ini berguna untuk menyanggah manusia dan material bangunan dalam suatu proses konstruksi. Umumnya masyarakat Indonesia memakai scaffolding berbahan dari bambu. Scaffolding bambu hanya dipakai ketika dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur. Setelah proses pembangunan selesai, bambu-bambu bekas scaffolding hanya menjadi sampah dan kayu bakar. Hal ini berbanding lurus dengan artikel berjudul Perencanaan dan perancangan desain dengan pendekatan design for environment, aiesthetic dan ergonomic sebagai upaya pemanfaatan waste material bamboo apus karya Denny Nurkertamanda dan Andy Alvin yang menyatakan bamboo hanya digunakan sebagai material pembantu sehingga setelah pembangunan konstruksi rumah selesai, bambu tersebut akan dibuang dan biasanya dijadikan kayu bakar.

I.2 Rumusan Masalah Masyarakat kerap sekali tidak bisa memanfaatkan sisa-sisa material bangunan yang telah terbuang.. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang kurang paham akan pemanfaatan bambu sisa dari scaffolding. Seharusnya masyarakat bisa memanfaatkan serta mendaur ulang material bambu sisa scaffolding ini untuk dijadikan bahan bangunan seperti rangka-rangka atap rumah sederhana sebagai pengganti material kayu. Seperti yang diketahui kayu menjadi material bangunan yang langka di pasaran. Hal ini dikarenakan banyaknya penebang liar yang tidak terkendali. Material bambu sisa scaffolding ini dapat dijadikan alternative masyarakat untuk meminimalisir permasalahan kekurangan material kayu yang akan digunakan dalam struktur rangka atap. Jika bambu sisa scaffolding ini dapat diolah dan didaur ulang dengan benar, maka struktur yang dihasilkan menjadi kuat, indah, dan bernilai ekonomi tinggi. I.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk Meneliti kelayakan bambu sebagai rangka atap pengganti material kayu b. Menjadikan hasil pemanfaatan atau daur ulang bamboo sisa scaffolding sebagai bahan pengganti kayu, terutama sebagai bahan rangka atap rumah sederhana. c. Mengetahui cara pengawetan bambu dengan benar agar bisa dijadikan rangka atap rumah sederhana d. Mengetahui cara-cara penyusunan rangka-rangka atap berbahan dari bambu sisa scaffolding. e. Mengetahui keuntungan dan kerugian rangka atap menggunakan bahan dari bambu. .

Anda mungkin juga menyukai