Definisi
Klasifikasi
1. Mikosis Superfisial
* Dermatofitosis * Non Dermatofitosis
2. Mikosis Profunda
Mikosis Superfisial
Dermatofitosis
Definisi : penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan golongan jamur Dermatofita
Etiologi
Dermatofita :
Genera.
Microsporum Tricophyton Epidermophyton
Klasifikasi
Tinea Tinea Tinea Tinea Tinea Tinea Tinea Tinea kapitis barbae korporis kruris unguium (onikomikosis) manus et pedis imbrikata favosa
Patogenesis
Predisposisi Pekerjaan Perubahan PH kulit Daya tahan menurun Penyakit kronik atau tumor ganas Kurangnya kebersihan Gangguan hormonal
Tinea kapitis
Definisi
Tinea kapitis adalah infeksi jamur pada kulit kepala , rambut , alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh Dermatofita spesies Microsporum dan Tricophyton.
Sinonim
Ring worm of the scalp Trichophytosis capitis Microsporum capitis Tinea tonsurans Herpes tonsurans
Epidemiologi
Tersebar di seluruh dunia Terutama pada anak anak pada usia 1
14 tahun ( pria sebanding dengan wanita ) Jarang pada dewasa ( pria lebih banyak daripada wanita )
Epidemologi
Penularan : * Sekolah sekolah dan panti asuhan Sisir / sikat rambut Topi Bantal Kursi bioskop
Etiologi
Microsporum
Trichophyton
Melalui hewan peliharaan
Gambaran Klinis
Ada 3 bentuk
Grey patch ring worm Lesi papula eritema di sekitar batang rambut ->
melebar -> bercak bercak yang mencuat dan bersisik Rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat -> mudah patah -> alopecia setempat Gatal Lampu wood -> warna hijau
Gambaran Klinis
Black dot ring worm
Peradangan dimulai dari folikel rambut dan rambut Lesi multiple dan tersebar di kulit kepala Alopecia difus
Gambaran Klinis
Kerion
Peradangan akut -> kulit kepala dan jaringan lebih dalam Pembesaran kelenjar getah bening regional Perabaan -> pembengkakan dan sakit, pus keluar dari folikel Rambut rontok -> alopecia permanen
kerion
Pemeriksaan penunjang
Lampu wood - > Floresensi tergantung Permeriksaan Lab :
Langsung -> KOH 10 20 % Biakan -> saboroud agar
Differential Diagnosis
Dermatitis seboroik Lupus eritematosus Alopecia areata Trikotillomonia Pioderma
Trikotillomania
Dermatitis seboroik
Alopecia areata
Pyoderma
Lupus Eritematosus
Penatalaksanaan
1. Griseofulvin
Mikrokristalin 10 20 mg / kgbb / hari Ultramikrokristalin 5 10 mg / kgbb / hari , lama pemberian 4 8 minggu atau 2 minggu setelah penyembuhan klinis dan laboratorik
Penatalaksanaan
2. Ketokonazole
Usia > 2 tahun Dosis : 3,3 6,6 mg / kgbb/ hari -> 3-6 minggu
3. Itrakonazole
Dosis : 3 5 mg / kgbb/ hari -> 2-4 minggu
Tinea korporis
Adalah infeksi jamur Dermatofita pada
kulit berambut halus / glabrous skin Gambaran Klinik
Lesi kulit klasik : lesi anular, bulat atau bulat lonjong , pinggir polisiklik , aktif, penyembuhan sentral dan skuama Bila kronis : hiperpigmentasi
TINEA KORPORIS
Pemeriksaan Penunjang
KOH -> 10 20 % Pembiakan -> agar saboroud
Differential Diagnosis
Pitiriasis rosea Psoriasis vulgaris S II Dermatitis numularis Kandidiasis kutis Granuloma anulare
Syphilis II
Pityriasis rosea
Psoriasis
Granuloma Annulare
Penatalaksanaan
Topikal
Turunan Imidazole Mikonazole, Ketokonazole, Klortrimazole, dll Gol Allilamine Naftifin, Terbinafine Bahan sintetis Tolnaftate, Siklopiroksolamin , Haloprogin
Penatalaksanaan
Sistemik
Ketokonazole : Itrakonazole : Terbinafine : Griseofulvin Dewasa : Anak : 200mg/hari 3-4 minggu 200 mg/hari ( 1 minggu ) 250 mg / hari (1minggu )
0,5-1,0 gr/hari 10 15 mg/ kgbb/ hari
Tinea kruris
Adalah Dermatofitosis pada lipat paha,
daerah perineum dan sekitar anus
Gambaran Klinis
Lesi : Ruam :
letak bilateral
Makula / plak eritema batas tegas, pinggir aktif Tepi lesi: papul papul merah atau vesikel Bentuk kronis : lesi makula, hiperpigmentasi dan skuama Rasa panas dan gatal
Pemeriksaan penunjang
KOH 10-20% Kultur -> media agar saboroud
Differential Diagnosis
Kandidiasis inguinal Eritrasma Psoriasis vulgaris Dermatitis seboroik Dermatitis kontak
Eritrasma Candidiasis
Psoriasis
Dermatitis kontak
Penatalaksanaan
Sama dengan Tinea korporis
Tinea unguium
Tinea unguium adalah infeksi lempeng
kuku oleh jamur Dermatofita Gambaran klinis :
T. U Subungual Distalis T. U Proximalis T. U Leukonikia Trikofita
Kuku :
menjadi rusak dan rapuh warna suram permukaan menebal
Diagnosis
Gejala Klinis Lab
KOH 20% Kultur
Differential Diagnosis
Onikomikosis ok Kandida Psoriasis Liken planus, dll
Onychomycosis
Penatalaksanaan
Sistemik
1.Griseofulvin Dosis : 500 1000 mg / hari Kuku tangan : 5 6 bulan Kuku kaki : 12 18 bulan 2.Ketokonazole Dosis : 200 mg / hari -> 6 12 bulan
Penatalaksanaan
3.Itrakonazole Dosis denyut (pulse dose therapy) : 400 mg / hari selama 1 minggu kemudian 3 minggu bebas obat -> selanjutnya pada minggu ke 5 diobati lagi Jari tangan : 2 siklus Jari kaki : 3 siklus
Penatalaksanaan
Topikal
Solutio Tiokonazole 2 % Pasta Urea Bifonazole Siklopiroksolamine 5 % -> nail paint Amorolfine nail laquer 5%
Tinea Manum
Biasanya Unilateral Ruam : - Eritematosa
- Skuama - Pinggir batas tegas Lokasi : Punggung tangan
Tinea Pedis
Sinonim : Athletes foot , kutu air Bisa mengenai : - Sela jari kaki
- Telapak kaki - Punggung kaki
Biasanya unilateral
Bentuk interdigitalis
Ruam Lokasi
: Maserasi kulit putih & rapuh : - Sela jari 3 & 4 - Sela jari 4 & 5 Moccasin foot Ruam : - Kulit menebal - Skuama - Eritema - Papul & Vesikel Lokasi : Telapak kaki, tepi & punggung kaki
Bentuk Subakut
Ruam : Vesikel, pustula bula Lokasi : - Sela jari - Telapak kaki - Punggung kaki
Tipe interdigitalis
Mocassins foot
Non Dermatofitosis
Infeksi kulit oleh ragi / yeast like Penyakit penyakit yang termasuk
golongan ini antara lain :
Pitiriasis versicolor Piedra Tinea nigra palmaris Otomikosis Keratomikosis Kandidiasis
Pitiriasis versicolor
Merupakan penyakit infeksi jamur
superficial kronis pada kulit yang disebabkan oleh Mallasezia furfur atau Pityrosporum orbiculare / P. Ovale Sinonim : Tinea versicolor, liver spot, Tinea flava
Gambaran Klinis
Predileksi : wajah, badan, leher, anggota
gerak
Lesi :
Diagnosis
Klinis Lampu Wood - > kuning emas KOH 20% -> hifa pendek dan berkelompok
Diagnosis Banding
Dermatitis seboroik Eritrasma S II Vitiligo Morbus hansen Leukoderma
DS
Eritrasma
Syphilis II
Vitiligo
Penatalaksanaan
Topikal
Sampoo Selenium sulfida 2,5% Pyrithine zinc Ketokonazole Golongan non imidazole Salep whitfield, terbinafine, tolnaftate, dll Golongan imidazole Ketokonazole, klortrimazole, dll
Penatalaksanaan
Sistemik
1. Itrakonazole dengan dosis 100 mg / hari : 2 minggu 200 mg / hari : 5 hari 2. Ketokonazole dengan dosis 200 mg / hari : 10 hari 400 mg dosis tunggal
Kandidosis
Definisi : Kandidosis adalah penyakit
jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit , kuku, vagina, kadang kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis atau meningitis
Sinonim
= Moniliasis
Patogenesis
Faktor Eksogen
Iklim, kebersihan, kontak penderita
Faktor Endogen
Kehamilan, DM, umur , daya tahan turun
B. Perleche
Lesi bentuk fisura pada sudut mulut - > maserasi, erosi, basah, dari dasar eritematosa Faktor predisposisi : defisiensi riboflavin
C. Vulvo vaginitis
Flour albus ->mukopurulen->bau asam Perasaan gatal vagina Biasa pada : DM Wanita hamil
Perleche
Trush
Vulvovaginitis
Diagnosis Banding
Trikomonas vaginalis Gonorhea akut
Gonorhea
Kandidosis kutis
A.Kandidosis intertriginosa
Lesi berupa bercak berbatas tegas , bersisik, basah, eritematosus dan dikelilingi satelit lesion berupa vesikel , pustul kecil atau bula pecah erosif
Lokasi Lesi : Lipatan kulit ketiak Lipatan paha Intergluteal Lipatan payudara Antara jari tangan atau kaki Glans penis umbilikus
Diagnosis Banding
Eritrasma Dermatofitosis
Eritrasma
Dermatofitosis
B.Paronikia onikomikosis
Lesi merah , bengkak tanpa nanah Kuku : menebal, keras, berlekuk warna coklat
C.Kandidosis perianal
Lesi maserasi Pruritus ani
Kandidosis Sistemik
Endokarditis Meningitis
Pemeriksaan penunjang
KOH 10% : spora / pseudohypa Biakan : saboroud agar 24 - 48 jam : yeast like colony
Penatalaksanaan
1. Menghindari faktor predisposisi
2. Topikal
Gentian violet : 0,5 2% Nystatin Gol Azol / non Azol
Penatalaksanaan
3. Sistemik
Nystatin Amfoterisin B Ketokonazole Flukonazole Itrakonazole
Mikosis Profunda
Pengertian Mikosis Profunda (dalam)
adalah : Mikosis sub kutan yang disertai komplikasi ataupun perjalanannya ke sistemik ( TD, TR, TU, susunan kardiovaskular, SSP, otot dan tulang )
Sporotrichosis
Sporotrichosis adalah infeksi jamur kronis
disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengan karakteristik lesi berupa nodul pada kutan atau sub kutan dan pembuluh limfe , bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi
Etiologi
Sporothrix schenkii dijumpai pada
tanah, gigi tikus, paruh burung beo , dan tumbuh tumbuhan busuk
Patogenesis
Jamur masuk ke kulit lewat luka (trauma)
Gambaran klinis
Lesi
Dimulai dari nodul atau papel subkutan ->nekrosis
sentral -> ulkus granulamatous Pembuluh limf teraba keras seperti tali dan terlihat ulkus ulkus yang granulomatos mengikuti jalannya pembuluh limfe Lokalisasi Pada bagian tubuh yang terbuka terutama ekstremitas
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan langsung -> KOH
- Sel berbentuk cerutu Biakan media agar saboroud : koloni warna putih
Diagnosis Banding
Tuberkulosis verukosa S II Deep mycosis lainnya
Syphilis II
TBC Verukosa
Penatalaksanaan
1. Kalium jodida jenuh
Dosis awal : 3x5 tetes / hari -> dinaikkan 5 tetes/hari sampai tercapai dosis toleransi Dosis toleransi : 3x30 40 tetes / hari Lama pemberian 4 6 minggu Dosis anak : 3x3 tetes / hari -> dinaikan 2 tetes -> 2 minggu
Penatalaksanaan
2. Golongan Azol dan Non-Azol
Terbinafin (Non-Azol) Dosis : 2 x 250 mg/ hari -> 6 minggu Itrakonazole Dosis : 100 200 mg / hari 6 bulan Ketokonazole Dosis : 100 mg / hari -> 2 3 bulan
Khromomycosis
Kromomycosis adalah infeksi jamur kronis
pada kulit dan sub kutan, yang berbentuk nodul verukosa disebabkan oleh jamur golongan dematiaceae
Insiden
Dewasa usia 30 50 tahun Pria > wanita Berhubungan dengan pekerjaan -> misalnya petani dan pencari kayu di hutan
Patogenesis
1. Spora masuk ke kulit melalui trauma ->
tertusuk duri atau tergores 2. Inhalasi ( teori baru )
Gambaran klinis
Ada 2 bentuk
Kromomikosis kutan Sistemik Lesi awal bentuk papul kecil yang gatal -> plakat dengan tepi tinggi , batas irregular atau sebagai nodul dengan permukaan kasar dan verukosa setelah beberapa tahun atau bulan timbul lesi baru -> fusi -> nodul kasar ; verukosa seperti kembang kol -> fibrosis ekstensif -> penghambatan aliran limfe -> elefantiasis
Kromomycosis
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan mikologik
Sediaan langsung -> KOH 10% -> spora dan kadang hypa Kultur -> agar saboraud -> koloni mould, berambut seperti beludru , warna coklat gelap sampai hitam
Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan histopatologik
Dijumpai hiperplasia epidermis Pada dermis terdapat infiltrat ekstensif dengan jaringan granulomatosa polimorfik berisi banyak sel raksasa berinti banyak dan abses kecil - kecil
Diagnosis Banding
TBC kutis verukosa Sifilis Frambusia
Sifilis
Tb Kutis
Frambusia
Penatalaksanaan
Pengobatan sulit Itrakonazole
Dosis : 100 200 mg / hari -> 4 8 bulan atau sampai kultur negatif
Fikomikosis subkutis
Fikomikosis subkutis adalah infeksi jamur
yang memberi gejala radang kronis dengan granuloma di bawah kulit yang teraba keras, kenyal dengan batas tegas
Etiologi
Basidiobolus ranarum
Tanah Alat pencernaan : Kadal Lipas Cicak Tokek dll
Epidemiologi
Indonesia India Afrika Tengah Anak anak Usia 20 23 tahun
Patogenesis
Melalui luka oleh karena gigitan serangga
Gambaran klinis
Lesi berupa granuloma sub kutan ,
nodular dengan radang kronis Lokalisasi pada leher , dada , lengan atas , badan dan kaki
Diagnosis
Kultur
Diagnosis Banding
Tumor tumor kulit TBC kutis
TBC kutis
Tumor kulit
Penatalaksanaan
Kalium jodida jenuh
Dosis : 3x5 tetes / hari Dosis toleransi 3x kurang lebih 50 tetes / hari
Amfoterisin B I.V
Derivat Azol
Itrakonazole
Ketokonazole
Dosis : 2 x 100 mg / hari -> 2 3 bulan Dosis : 2 x 200 mg/hari -> 1 bulan
Rangkuman
Mekanisme pertahanan kulit dan tubuh
terhadap mikosis :
Asam lemak kulit Ph Kulit Cairan tubuh Selaput lendir
Rangkuman
o Turnover epithelium o Flora Normal o Transferin o Cilia dari saluran Nafas
Gambaran Klinis : o Superfisial o Sistemik Pemeriksaan penunjang : o Sediaan langsung KOH o Kultur sabaroud agar o Lampu Woods
Penatalaksanaan :
I.
II.
Umum
Khusus : - Topikal - Sistemik