Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

Makalah ini disusun berdasarkan diskusi yang dibagi menjadi dua sesi. Diskusi kasus kedua sesi pertama berlangsung pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2012 selama dua jam, dimulai pukul 10.00-11.50. Sementara sesi kedua berlangsung pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2012 selama dua jam, dimulai pukul 10.00-11.50. Peserta diskusi adalah seluruh anggota kelompok X yang berjumlah sembilan belas mahasiswa dengan tutor diskusi yaitu dr. Noviyanti. Adapun ketua dalam diskusi sesi pertama adalah Jeffrey Chandra, didampingi oleh Jovita sebagai sekretaris. Sedangkan ketua diskusi sesi kedua dipimpin oleh Kiki Stefanus, didampingi oleh Kalyla Permata sebagai sekretaris. Diskusi kali ini mengangkat topik Seorang Anak Laki-Laki Dengan Keluhan Belum Dapat Berdiri. Anak laki-laki tersebut tidak dapat berdiri karena tidak adanya distrofin di dalam serat otot, yang menyebabkan bocornya kreatin fosfokinase. Sehingga kalsium masuk secara berlebihan dan menyebabkan tergantinya jaringan otot dengan jaringan lemak.

BAB II LAPORAN KASUS

Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan belum dapat berdiri. Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakak pertamanya juga mengalami hal yang sama dengan pasien. Kakak pertama saat ini berusia 5 tahun dan

belum dapat berjalan dan menggunakan kursi roda. Ibu pasien mengatakan bahwa perkembangan anaknya ini terlambat dibandingkan dengan anak seusianya. Dengan bertambahnya usia, anak ini makin terlihat lemah dan sulit untuk menggerakan anggota tubuhnya dan kadang-kadang mengalami sesak nafas. Kedua betis pasien pun tampak semakin membesar. Tidak ada riwayat pernah mengalami sianosi, kejang ataupun trauma pada kepala. Dokter yang memeriksa mencurigai adanya Muscular Dystrophy pada pasien ini.

BAB III PEMBAHASAN

Dari kasus diatas dapat diketahui permasalahan/gejala klinis yang terjadi pada pasien ini. Dapat dilihat bahwa pasien sudah berusia 3 tahun tetapi belum dapat berdiri dan dengan semakin bertambahnya usia, pasien sulit untuk menggerakan anggota tubuhnya. Hal ini diuga karena adanya dystrophy otot. Dystrophy otot adalah gangguan pada sel otot karena tidak adanya dystrophin (Dystrophin adalah komponen utama dari amtriks sel yang memungkinkan otot untuk menahan tegangan dan regangan. Jika tidak ada dystrophin, akan menimbulkan kebocoran kalsium (Ca). Ca akan masuk secara terus menerus ke otot sehingga mengaktifkan berbagai protease yang dapat mengubah jaringan otot menjadi jaringan fibrosa. Hal ini akan menyebabkan otot menciut (fibrosis).). Gangguan/ penyakit ini disebabkan karena mutasi kromosom X (X-linked resesif). Gejala klinis lain yang terlihat antara lain sesak napas, diduga karena otot sulit berkontraksi, betisnya membesar, diduga karena otot betisnya mengalami pseudohyperthrophy (otot

terlihat

membesar

karena

adanya

penambahan

lemak

dan

jaringan

ikat),

perkembangannya lambat bila dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya, kakaknya, yang berusia 5 tahun, mengalami hal serupa. Hal ini menunjukan bahwa penyakit ini memiliki kemungkinan besar berupa penyakit genetik. Dari kasus tersebut juga dapat dilihat bahwa ada beberapa sistem pada tubuh pasien tersebut yang terganggu yaitu pada: - Musculoskeletal; terlihat dari gejala-gejala pasien (sulit menggerakan anggota tubuh, belum dapat berdiri) - Pernapasan; karena diduga ada kelemahan secara progresif pada ototnya - Vaskularisasi; denyut jantung menjadi tidak beraturan karena diduga ada kelemahan secara progresif pada otot Peran Sistem Musculoskeletal Sistem musculoskeletal pada manusia ialah sebuah sistem organ yang mengatur kemampuan untuk pergerakan dan keseimbangan. Sistem musculoskeletal terdiri dari otot, tendo, ligament, bursa (untuk meredam gesekan), meniscus/ discus (bantalan di tulang belakang), tulang, dan sendi (synovial, capsul, cartilago hyalin). Sistem musculoskeletal mempunyai beberapa peranan penting dalam pergerakan tubuh manusia. Beberapa peranannya yaitu: - Memberikan atau menjaga postur tubuh - Membuat otot-otot dapat berjalan/ bekerja bersamaan - Menjaga tulang tetap pada tempatnya

- Merekatkan tulang dengan tendon atau tendon dengan tendon - Ligamen digunakan untuk membungkus tulang Peranan otot dalam pergerakan tubuh manusia Otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. a. Gerak Antagonis

Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. b. Gerak Sinergis

Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama. Contoh: gerak tangan menengadah dan menelungkup dan gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas Otot memiliki banyak peranan dalam tubuh manusia, Peranan otot yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh pada tempat otot tersebut merekat. Hal ini disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi. Beberapa peranan lain dari otot yang tidak kalah

penting seperti untuk mendorong isi organ interna, menopang tubuh, menghasilkan panas, stabilisator; sehingga tidak terjadi gerakan berlebihan, neutralizer; mencegah gerakan lain oleh otot tersebut dan membantu rangka melawan gravitasi (sebagai pengungkit) Histologi otot Otot adalah kumpulan serabut otot yang selnya berbentuk benang, memiliki banyak inti, memiliki sarkoplasma (cairan sel otot), dan memiliki membran yang disebut sarkolema. Otot dikelilingi oleh jaringan ikat jarang. Jaringan ikat jarang yang mengelilingi otot adalah : a. Endomysium -> merupakan jaringan ikat jarang pertama yang mengelilingi otot. Jaringan ini mengandung kolagen halus, elastin, dan retikulin. b. Perimysium -> mengandung kolagen c. Epimysium -> merupakan jaringan ikat jarang terluar yang mengelilingi otot. Terdapat tiga jenis otot yaitu : otot polos yang terdapat pada bagian kontraktil dinding organ dalam, otot skelet (otot rangka) yang melekat pada tubuh, berorigo dan berinsersio pada bungkul tulang, dan otot jantung yang terdapat pada dinding jantung. Perbedaan histologi dari ketiga jenis otot tersebut ditampilkan dalam tabel di bawah ini.

Otot polos Berbentuk

Otot jantung gelondong, Seperti otot

lurik

Otot rangka / lurik tapi Berbentuk seperti

pipa

ujungnya runcing Untuk gerak involunter

bercabang (sinsitium) Untuk gerak involunter

lurus, terdapat bagian terang gelap (selang seling) Untuk gerak volunteer

Kontraksinya

lambat, Kontraksinya cepat, kuat Kontraksinya

bisa

cepat, (tidak

lemah, lama Intinya satu (ditengah) Mengandung tropomiosin Terdapat sel-sel ganglion Tidak ada garis-garis melintang Tidak memiliki tubulus T Retikulum sarcoma kurang

ritmis, secara terus menerus bisa lambat Intinya satu atau dua Intinya banyak (ditengah) ditengah)

berkembang Merangsang ekskresi Miofibril tersusun tidak rapi Miofibril tersusun rapi Terdapat di usus, pembuluh Terdapat di jantung darah

Miofibril tersusun rapi Terdapat di paha, betis

Proses terjadinya kontraksi otot sampai menimbulkan pergerakan tubuh Semua sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Kontraksi otot akan menimbulkan pergerakan pada tubuh. Contoh proses kontraksi otot yang menimbulkan pergerakan tubuh misalnya pada saat kita ingin mengambil suatu benda. Mata akan melihat benda tersebut lalu mata akan mengirimkan impuls melalui neuron aferen menuju medulla spinalis sampai ke otak, tepatnya pada gyrus postcentralis (pusat sensoris, area 1, 2, 3 Broadman). Dari gyrus postcentralis, impuls tersebut akan menuju gyrus precentralis (pusat motorik area 4 Broadman). Setelah itu impuls akan turun kembali menuju medulla spinalis, lalu menuju neuron eferen. Selanjutnya impuls tersebut akan menimbulkan kontraksi otot (butuh ATP) yang mengakibatkan miofilamen kecil bergerak ke arah medial sehingga otot memendek dan terjadilah pergerakan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai