Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDUSTRI SEMEN SPESIFIKASI PERALATAN PABRIK SEMEN

KESNI SAVITRI 0807121210 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU 2010 1. ALAT UTAMA

2. BLENDING SILO ( Pencampuran dan Homogenisasi) Spesifikas i -bucket elevator -valve Fungsi 1. bucket elevator berfungsi sebagai alat transportasi yang digunakan untuk mengirim bahan baku hasil penggilingan blending silo. 2. valve berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengatur keluaran dari blending silo yang sudah diatur waktu bukaannya. Cara kerja Blending Silo adalah alat utama yang digunakan untuk mencampur dan menghomogenkan bahan baku dengan media pengaduk adalah udara. Bahan baku masuk dari bagian atas blending silo, oleh karena itu alat transportasi yang digunakan untuk mengirim bahan baku hasil penggilingan blending silo adalah bucket elevator, dan keluar dari bagian bawah blending silo dilakukan pada beberapa titik dengan jarak tertentu, dan diatur dengan menggunakan valve yang sudah diatur waktu bukaannya. Proses pengeluaraannya dari beberapa titik dilakukan untuk menambah kehomogenan bahan baku. Blending silo dilengkapi dengan alat pendeteksi ketinggian (level indicator), sehingga jika blending silo sudah penuh, maka pemasukan bahan baku terhenti secara otomatis. Blending silo yang digunakan di unit IV ada dua buah, yaitu blending silo timur dan blending silo barat, dengan kapasitas masing-masing silo adalah 20.000 ton. Tinggi efisiensi silo adalah 55 meter dan diameter dalamnya adalah 20 meter. Pelaksanaan operasi sumber bahan baku yang telah homogen diambil dari kedua silo tersebut. Proses 1. Proses Basah yang Slurry dicampur di mixing basin,kemudian slurry dilairkan ke tabung terjadi koreksi; proses pengoreksian. 2. Proses Kering Terjadi di blending silo dengan sistem aliran corong. 2. ROTARY KILN ( Pembakaran) Fungsi Memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar Cara kerja Alat utama yang digunakan adalah tanur putar atau rotary kiln. Rotary kiln adalah alat berbentuk silinder memanjang horizontal

yang diletakkan dengan kemiringan tertentu. Kemiringan rotary kiln yang digunakan di unit NG-IV adalah sekitar 4o dengan arah menurun (declinasi). Dari ujung tempat material masuk (in=let), sedangkan di ujung lain adalah tempat terjadinya pembakaran bahan bakar (burning zone). Jadi material akan mengalami pembakaran dari temperatur yang rendah menuju temperatur yang lebih tinggi. Diameter tenur putar adalah 5,6 meter dan panjangnya adalah 84 meter, sedangkan kapasitas desainnya adalah 7800 ton/ hari. Bahan bakar yang digunakan adalah batu bara, sedangkan untuk pemanasan awal digunakan Industrial Diesel Oil (IDO). Untuk mengetahui sistem kerja tanur putar, proses pembakaran bahan bakarnya, tanur putar dilengkapi dengan gas analyzer. Gas analyzer ini berfungsi untuk mengendalikan kadar O2, CO, dan NOx pada gas buang jika terjadi kelebihan atau kekurangan, maka jumlah bahan bakar dan udara akan disesuaikan. Daerah proses yang terjadi didalam tanur putar dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1. Daerah transisi (Transision zone) 2. Daerah pembakaran (Burning zone) 3. Daerah pelelehan (Sintering zone) 4. Daerah pendinginan (Cooling zone) Didalam tanur putar terjadi proses kalsinasi ( hingga 100%), sintering dan clinkering. Temperatur material yang masuk kedalam tanur putar adalah 800-900oC sedangkan temperatur clinker yang keluar dari tanur putar adalah 1300-1450oC. Proses yang terjadi Kiln adalah alat berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar. 3. CRUSHER (penghancur bahan mentah) Spesifikas i Dump Truck Hopper Feeder Fungsi 1. Dump Truck berfungsi untuk mengangkut bahan hasil penambangan dari tempat penambangan. Kemudian dicurahkan kedalam hopper. 2. Hopper berfungsi sebagai alat penampungan awal untuk masuk kedalam crusher. 3. Feeder berfungsi sebagai alat untuk mengumpankan bahan kedalam crusher. Cara Kerja Bahan baku hasil penambangan dari tempat penambangan, diangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian

dicurahkan kedalam hopper. Hopper yang digunakan untuk menampung batu kapur tidak menggunakan kisi-kisi pada bagian atasnya, sedangkan yang digunakan untuk menampung tanah liat, silica dan pasir besi, dilengkapi dengan kisi-kisi. Kissi ini berguna untuk menyaring bahan yang ukuran diameternya lebih besar dan diperkirakan dapat mengganggu sistem kerja crusher.crusher yang digunakan untuk menghancurkan batu kapur terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut vibrator yang berfungsi untuk mengayak atau menyaring batu kapur sehingga batu kapur yang ukurannya lebih kecil akan jatuh menuju belt conveyor. Batu kapur yang tertinggal akan secara langsung menuju bagian kedua, yaitu bagian yang memiliki alat penghancur yang dinamakan hammer. Setelah mengalami penghancuran batu kapur tersebut akan jatuh menuju belt conveyor yang sama. Kapasitas masing-masing hopper adalah: Batu Kapur : 300 ton Tanah Liat : 50 ton Silika : 50 ton Proses Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang yang lebih kecil dengan menggunakan crusher. terjadi Batu kapur dari ukuran < 1 m . < 50 m Batu silika dari ukuran < 40 cm. < 200 mm 4. COOLER (Pendingin) Fungsi Untuk proses pendinginan clinker Cara kerja Cooler ini dilengkapi dengan penggerak material, sekaligus sebagai saluran udara pendingin yang disebut grate dan alat pemecah clinker (clinker Breaker). Setelah proses pembentukan clinker selesai dilakukan di dalam tanur putar, clinker tersebut terlebih dahulu didinginkan di dalam cooler sebelum disimpan di dalam clinker silo. Cooler yang digunakan terdiri dari sembilan compartemen yang menggunakan udara luar sebagai pendingin. Udara yang keluar dari cooler dimanfaatkan sebagai media pamanas pada vertical roller mill, sebagai pemasok udara panas pada pre-heater, dan sebagian lain dibuang ke udara bebas. Clinker yang keluar dari tanur putar masuk kedalam compartemen, dan akan terletak diatas grade. Dasar grade ini mempunyai lubang-lubang dengan ukuran yang kecil untuk saluran udara pendingin. Clinker akan terus bergerak menuju compartemen yang kesembilan dengan bantuan grade yang bergerak secara

reciprocatting, sambil mengalami pendinginan pada ujung compartemen kesembilan terdapat clinker breaker yang berguna untuk mengurangi ukuran clinker yang terlalu besar. Selanjutnya clinker dikirim menuju tempat penampungan clinker (clinker silo) dengan menggunakan alat transportasi yaitu deep drawn pan conveyor. Sebelum sampai diclinker silo, clinker akan melalui sebuah alat pendeteksi kandungan kapur bebas, jika kandungan kapur bebas clinker melebihi batas yang diharapkan maka clinker akan dipisahkan dan disimpan dala bin tersendiri. Kapasitas desain clinker silo adalah 75000 ton sedangkan bin penampung reject clinker kapasitasnya adalah 2000 ton. Proses yang terjadi Terjadi pendinginan Clinker secara mendadak dengan aliran udara sehingga Clinker berukuran 1150-1250 gr/liter. Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu 150-250 C.s 5. SUSPENSION PRE-HEATER ( Pemanasan awal) Fungsi sebagai alat bantu selama proses pemanasan terjadi Cara Kerja Alat utama yang digunakan untuk proses pemanasan awal bahan baku adalah suspension pre-heaater, sedangkan alat bantunya adalah kiln feed bin. Setelah mengalami homogenisasi diblending silo, material terlebih dahulu ditampung didalam kiln feed bin, bin ini merpakan tempat umpan yang akan masuk kedala pre-heater. Suspension preheater merupakan suatu susunan empat buah cyclon dan satu buah calsiner yang tersusun menjadi satu string, suspension pre-heater yang igunakan terdiri dari dua bagian yaitu: in-line calsiner (ILC) dan separate line calsiner (SLC). Jadi pre-heater yang digunakan adalah suspension pre-heater dengan dua string dan masing-masing string terdiri dari empat tahap pemanasan dan satu calsinasi. Masing-masing string mempunyai inlet tersendiri, dan material yang masuk melalui ILC akan mengalami calsinasi, karena setelah sampai calsiner ILC material tersebut ditransfer ke SLC, sedangkan material yang masuk melalui SLC hanya akan mengalami satu kali calsinasi, karena setelah sampai ke calsiner SLC material akan langsung masuk kedalam rotary kiln. Proses yang terjadi dengan menggunakan calsiner dapat mencapai 93%. Kapasitas desain pre-heater adalah 7800 ton/ hari pemanasan material dilakukan dengan menggunakan uap panas yang diperoleh dari rotary kiln. Proses yang Proses yang terjadi di dalam kiln: Pengeringan Slurry

terjadi Pemanasan Awal Kalsinasi Pemijaran Pendinginan Penyimpanan Klinker 6. VERTIVAL ROLLER MIL ( penggilingan dan pengeringan bahan baku ) Spesifikas Cyclon i Electrostatic precipitator Stack Dust bin Fungsi 1. cyclon berfungsi untuk memisahkan partikel yang cukup halus dengan partikel yang sangat halus. 2. Electrostatic precipitator berfungsi untuk menangkap debu-debu sehingga tidak lepas ke udara. 3. Dust bin berfungsi sebagai tempat debu-debu yang tertangkap stack berfungsi sebagai tempat keluarnya udara Cara Kerja Bahan baku masuk kedalam vertical roller mill (Raw Mill) pada bagian tengah (tempat penggilingan) sementara itu udara panas masuk kedalam bagian bawahnya. Material yang udah tergiling halus akan terbawa udara panas keluar raw mill melalui bagian atas alat tersebut. verticall roller mill memiliki bagian yang dinamakan classifier yang berfungsi untuk mengendalikan ukuran partikel yang boleh keluar dari raw mill, partikel dengan ukuran besar akan dikembalikan kedalam raw mill untuk mengalami penghalusan selanjutnya sampai ukurannya mencapai ukuran yang diharapkan. Sementara itu partikel yang ukurannya telah memenuhi kebutuhan akan terbawa udara pans menuju cyclon. Partikel yang cukup halus akan turun kebagian bawah cyclon dan dikirim ke blending silo untuk mengalami pengaukan dan homogenisasi. Partikel yang terlalu halus akan terbawa udara panas menuju electrostatic precipitator. Effisiensi alat ini adalah 95-98 %. Proses yang terjadi Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry. Proses Kering Terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying Chamber, Compt 1,

dan Compt 2. Material-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam separator. 7. CEMENT MILL Fungsi terjadi pebghalusan clinkerclinker bersama 5 % gipsum alami atau sintetik. Proses yang terjadi Penggilingan clinker Pencampuran Pendinginan 2 UTILITAS a. Unit Penyediaan Air Fungsi Untuk keperluan proses, yaitu sebagai pendingin alat danmesin produksi , sebagai penyemprot pada pendinginan gas panas. Sebagai keperluan domestik, seperti unit sabagai pemadamkebakaran. b. Unit Penyediaan Udara Fungsi Penyediaan udaraDigunakan untuk menghembuskan udara panas di clinkercooler, peng hembusan udara panas dari suspension preheater ke conditioning tower serta penghembusan gas dari dust collektor ke stck. Penyediaan udara tekanUdara tekan digunakan untuk membersihkan debu padaperalata n proses, pengadukan material dalam blending silo san pendorong material dari fuller kinyon pump. Udara ini mempunyai tekanan 2-7 kg/cm2 dihasilkan dari 4 buah plant air kompresor unit produksi III. 3 Unit Penyedian Pelumas Fungsi Minyak pelumas digunakan untuk mendinginkan peralatan proses. 4 Unit Penyediaan Bahan Bakar 5 Unit Penyediaan Listrik

Anda mungkin juga menyukai