Anda di halaman 1dari 1

HIDUP BERSAMA THALASEMIA

Jika anak Anda masih berusia beberapa bulan dan wajahnya mendadak pucat, maka Anda harus segera membawanya untuk periksa darah. Bisa jadi ia mengalami anemia atau thalasemia mayor. Talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang bersifat menurun (genetik). Pada keadaan ini, hemoglobin dan sel darah merah yang dihasilkan tubuh tidak normal sehingga pecah lebih cepat dari sel darah merah normal. Secara umum, kita membagi talasemia menjadi talasemia mayor dan talasemia minor (pembawa sifat). Penderita talasemia minor tidak merasakan gejala apapun. Hanya kadangkadang mengalami anemia kekurangan zat besi ringan. Sedangkan anak yang menderita talasemia mayor mulai menunjukkan gejala pada usia 3-18 bulan. Gejalanya biasanya si kecil rewel, tidur tidak nyenyak, susah makan dan sering muntah. Jika disertai muka pucat, perut membesar dan keras karena limpa membengkak, berarti si kecil telah mengidap talasemia mayor (stadium berat). Sumsum tulang yang terlalu aktif bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah. Namun tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Untuk itu, disarankan agar si anak tidak berolahraga, bermain atau melakukan kegiatankegiatan yang dapat membuat anak cepat lelah. Mereka juga akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya yang normal. Karena penyerapan zat besi meningkat dan seringnya menjalani transfusi, maka kelebihan zat besi bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal jantung. PENGOBATAN Anak yang menderita talasemia mayor harus segera diobati, jika tidak kemungkinan usianya hanya mencapai 1-8 tahun. Transfusi darah rutin setiap bulan dan pemberian tambahan asam folat harus dijalani seumur hidup. Dan suntikan desferal (deferoxamine) selama 20 hari dalam sebulan untuk membersihkan penumpukan zat besi akibat tranfusi. Selain itu juga harus menghindari tambahan zat besi baik dari makanan maupun obat-obatan karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan. Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang. PENCEGAHAN Pada keluarga dengan riwayat thalassemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita thalassemia. Bagi sebagian besar orang tua, mempunyai anak yang menderita talasemia merupakan beban yang sangat berat, baik moral maupun material. Pasalnya, selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, biaya yang dibutuhkan untuk transfusi darah juga tergolong mahal, bisa menghabiskan jutaan rupiah tiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai