Anda di halaman 1dari 1

Al-utsaimin tuduh Bodoh Pendapat adzan Jum'at Satu Kali _____________________________________________________ Sebagaimana telah dimaklumi oleh kaum muslimin,

bahwa pada zaman Rasulullah , Sayyidina Abu Bakar dan Umar , azan untuk solat Jumaat hanya dilakukan satu kali yaitu ketika khatib naik ke atas mimbar. Pada masa Sayyidina Utsman populasi penduduk semakin meningkat, rumah-rumah baru banyak yang dibangun dan jauh dari masjid. Untuk memudahkan mereka dalam menghadiri solat Jumaat agar tidak terlambat, beliau memerintahkan agar azan dilakukan dua kali. Azan ini disepakati oleh seluruh sahabat yang hadir pada saat itu. Para ulama menamai azan sayyidina Usman ini dengan Sunnah yang harus diikuti karena beliau termasuk khulafaur rasyidin. Tetapi al-Albani dalam kitabnya al-Ajwibah al-Nafiah, menilai adzan sayyidina Utsman ini sebagai bidah yang tidak boleh dilakukan.Tentu saja, pendapat aneh alAlbani yang kontroversial ini mendapatkan serangan tajam dari kalangan ulama termasuk dari sesama Wahhabi. Dengan pandangannya ini, berarti al-Albani menganggap seluruh sahabat dan ulama salaf yang saleh yang telah menyetujui azan sayidina Utsman sebagai ahli bidah. Bahkan Ulama Wahhabi yaitu al-Utsaimin sendiri, sangat marah al-Albani, sehingga dalam salah satu kitabnya menyinggung alAlbani dengan sangat keras dan menilainya tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali: : ! : . ada seorang laki-laki dewasa ini yang tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali mengatakan, bahwa azan Jum'at yang pertama adalah bidah, karena tidak dikenal pada masa Rasul , dan kita harus membatasi pada azan kedua saja! Kita katakan pada laki-laki tersebut: sesungguhnya sunnahnya Utsman R.A adalah sunnah yang harus diikuti apabila tidak menyalahi sunah Rasul SAW dan tidak di tentang oleh seorangpun dari kalangan sahabat yang lebih mengetahui dan lebih ghirah terhadap agama Allah dari pada kamu (al-Albani). Beliau (Utsman R.A) termasuk Khulafaur Rasyidin yang memperoleh pentunjuk, dan diperintahkan oleh Rasullah SAW untuk diikuti. Lihat: al-Utsaimin, Syarh al-Aqidah al- Wasthiyyah. (Riyadl: Dar al-Tsurayya, 2003) hal 638. Pernyataan al-Utsamin yang menilai al-Albani, tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali, menunjukkan bahwa al-Albani adalah bukanlah seorang yang ahli hadis bahkan bukan dari golongan ulama yang alim. Golongan Wahabi sendiri menetapkan hal itu.

Anda mungkin juga menyukai