Anda di halaman 1dari 10

PARAGRAF

Oleh:

Drs. Albertus Purwaka, M.A.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVER SITAS PALANGKARAYA 2012

PARAGRAF
Pengertian Paragraf Paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat. Keraf menggunakan istilah alinea untuk menyebut paragraf, yang diberi penger-tian himpunan kalimat yang bertautan dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan (1980: 62)

Tujuan Pembentukan Paragraf


Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan tema yang satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, tiap paragraf hanya boleh mengandung satu tema. Bila terdapat dua tema, paragraf itu harus dipecah menjadi dua paragraf. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah (Keraf, 1980: 63).

Macam-macam Paragraf
Berdasarkan Sifat dan Tujuannya a) Paragraf Pembuka Paragraf ini membuka/mengantar pokok pikiran dalam bagian karangan. b) Paragraf Penghubung Pada hakikatnya merupakan isi atau inti permasalahan yang dibicarakan dalam karangan. c) Paragraf Penutup Disebut pula paragraf simpulan, karena paragraf ini mengakhiri karangan atau bagian karangan.

Berdasarkan Letak Kalimat Topiknya


Paragraf Deduktif Paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang mendukung ide pokok. Paragraf Induktif Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf. Dalam paragraf ini, uraianuraian yang berupa kalimat penjelas didahulukan, kemudian diakhiri oleh kalimat penyimpul kalimat pendukung sebelumnya.

Paragraf Campuran/kombinasi Kalimat topik dapat pula ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini, kalimat terakhir sering mengulangi gagasan dalam kalimat pertama dengan sedikit tekanan dan variasi. Paragraf ini disebut juga paragraf deduktif-induktif. Paragraf Tanpa Kalimat Topik Paragraf ini tidak mempunyai kalimat topik, karena ide pokok atau gagasan pokok terse-bar di seluruh kalimat yang membangun paragraf. Paragraf semacam ini sering kita jumpai dalam narasi (kisahan)

Syarat Pembentukan Paragraf


Kesatuan Dalam satu paragraf hanya boleh mengandung satu ide pokok. Jika mengandung beberapa hal yang berupa rincian harus mendukung ide pokok tunggal. Koherensi/kekompakan Maksudnya adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat-kalimat lainnya dalam membentuk paragraf. Pengembangan Paragraf Sebuah paragraf yang baik memerlukan pengem-bangan ide pokoknya. Dengan demikian, sebuah paragraf akan terdiri atas sejumlah kalimat yang saling berkaitan secara utuh.

Metode-metode Pengembangan Paragraf


Klimaks dan antiklimaks Sudut pandang Analogi Perbandingan Contoh Proses Sebab-akibat Umum-khusus Klasifikasi Definisi luas

Contoh paragraf yang tidak baik (hanya terdiri atas satu kalimat)
Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu, sastra tidak hanya dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual di samping konsumsi emosi.

Latihan
Buatlah paragraf deduktif, induktif, campuran (deduktif-induktif), dan paragraf tanpa kalimat topik, masing-masing satu paragraf. Topik bebas. Topik boleh tidak saling berhubungan. Dikerjakan secara individu. Setelah selesai dikumpulkan secara kolektif dengan PJMK. Selamat mengerjakan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai