Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Nomor : KEP.122/KET/7/1994 Tanggal : 4 Juli 1994 (Halaman 11 s/d 15)

PEDOMAN PENILAIAN USULAN TEKNIS DAN USULAN BIAYA Tujuan penilaian suatu usulan Jasa konsultan adalah untuk mendapatkan usulan yang paling sesuai dengan keperluan (suitable) berdasarkan kualifikasi teknis untuk melaksanakan pekerjaan. Pengadaan jasa konsultansi juga mempertimbangkan faktor dan Penggunaan jasa dan produksi dalam negeri secara maksimal (termasuk penggunaan tenaga ahli bangsa Indonesia), dan methode kerja yang paling menguntungkan negara dan kepentingan nasional. Pedoman ini memuat tata-cara dalam penilaian cara pengadaan dengan pelelang sistim dua sampul, baik untuk undangan internasional maupun undangan nasional dan pemilihan langsung. A. U M U M : 1. Penilaian Usulan Teknis dan Usulan Biaya dilakukan pada sidang tertutup yang dihadiri oleh Panitia pengadaan/pelelangan yang dibentuk untuk keperluan pengadaan/pelelangan dimaksud. 2. Usulan Teknis dan Usulan Biaya yang dinilai adalah Usulan Teknis dan Usulan Biaya dari konsultan yang telah memenuhi persyaratan Administrasi yang ditentukan. 3. Sebelum dilakukan penilaian, harus ditetapkan terlebih dahulu dan di informasikan kepada seluruh konsultan yang diundang mengenai : o Bobot antara Usulan Teknis dan Usulan Biaya. o Unsur dan Sub Unsur Usulan Teknis dan Usulan Biaya yang akan dinilai. o Besaran Nilai yang digunakan untuk masing-masing unsur dan subunsur serta nilai bobotnya masing-masing. o Nilai ambang batas minimal persyaratan teknis (passing grade). B. KRITERIA PENILAIAN USULAN TEKNIS : Penilaian Usulan Teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka terhadap dokumen usulan teknis dengan memperhatikan bobot yang diberikan pada unsurunsur yang dinilai.

Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah : Pengalaman Perusahaan, Pendekatan dan Methodologi, serta Kualifikasi Tenaga Ahli. Dalam penilaian ketiga unsur diatas perlu diperhatikan pentingnya aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, kondisi (custom), dan bahasa di Indonesia. Usulan yang mengandung personil yang lebih memahami aspek-aspek tersebut diatas diberikan nilai lebih tinggi. Penilaian dilakukan dengan pembobotan dari masing-masing unsur dengan jumlah maksimum 100 dan rentang Pembobotan masing-masing unsur dapat diberikan sebagai berikut : Unsur a. Pengalaman perusahaan b. Pendekatan dan metologi c. Kualifikasi tenaga ahli Bobot (%) 10 - 20 20 - 45 45 - 70

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut diatas berdasarkan jenis pekerjaan jasa yang akan dilaksanakan. Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. a. Pengalaman Perusahaan: Penilaian dilakukan atas pengalaman perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang akan ditangani, dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir. Pengalaman kerja di Indonesia mendapat nilai tambahan. Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama proyek/kegiatan, lingkup dan data Proyek/kegiatan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan menyebutkan bulan dan tahun. Disamping itu, penilaian juga dilakukan terhadap Jumlah Proyek/Pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan, disamping untuk mengukur pengalaman juga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas perusahaan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Sub - Unsur yang dinilai, antara lain: Pengalaman melaksanakan proyek/pekerjaan sejenis, selama 10 tahun terakhir o engalaman melaksanakan proyek /kegiatan di Indonesia; o Pengalaman manajerial dan fasilitas pendukung o Kapasitas perusahaan apabila memenangkan pelelangan, dengan memperhatikan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, jumlah tenaga ahli tetap, fasilitas Pendukung sepert komputer, kantor, perlengkapan laboratorium, peralatan survey, dan lain-lain. b. Pendekatan dan Methodologi : o

Dimaksudkan untuk menilai pemahaman konsultan atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas methodologi, dan hasil kerja. Sub-Unsur yang dinilai, antara lain : Pemahaman atas jasa layanan yang diminta, penilaian meliputi antara lain: pengertian terhadap tujuan proyek, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), mengenal situasi lapangan secara baik. o Kualitas Methodologi, penilaian meliputi antara lain: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap KAK khususnya mengenai data yang tersedia, orang-bulan (man month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang diisyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan orang -bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang. o Hasil Kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain: analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan. c. Kualifikasi Tenaga Ahli : o Penilaian dilakukan atas tenaga ahli konsultan yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Sub-Unsur yang dinilai, antara lain : o Kualifikasi Pendidikan (tingkat pendidikan formal yang dimiliki, misal D-III, S-I, S-II, S-III, atau jenjang pendidikan lainnya yang setara dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang disamakan atau perguruan tinggi luar negeri yang mendapatkan akreditasi dari Ditjen Pendidikan Tinggi). Kualifikasi harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam KAK, kualifikasi dari tenaga ahli yang kurang dari persyaratan tidak diterima, sedang yang melebihi kualifikasi dari persyaratan tidak selalu memperoleh tambahan nilai. Pengalaman, lamanya masa kerja profesi di bidang tertentu seperti yang disyaratkan dalam KAK. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai Pemimpin (Team Leader/Co Team Leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/wakil pemimpin tim. Lain - lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), dan sebagainya.

C. KRITERIA PENILAIAN USULAN BIAYA : Penilaian yang dilakukan oleh panitia meliputi 2 (dua) unsur pokok, yaitu: biaya keseluruhan, keseimbangan dan kewajaran perbandingan biaya unsur pokok pekerjaan (major item).

Pembobotan dengan bobot maksimum 100 untuk unsur-unsur yang dinilai, dapat diberikan rentang sebagai berikut: Unsur Bobot (%) a. Biaya keseluruhan 80 - 90 b. Keseimbangan dan kewajaran perbandingan biaya unsur 10 - 20 pokok pekerjaan a. Penilaian biaya keseluruhan : Biaya terendah dan dibawah HPS, mendapatkan penilaian terbaik (score 100). Sedangkan, usulan biaya yang lain secara mathematis dapat dihitung dengan mengacu kepada biaya terendah tersebut, dinilai perumusan sebagai berikut : NUB = UBT/UBD x 100 Dimana : NUB = Nilai (score) usulan biaya UBT = Usulan biaya terendah UBD = Usulan biaya yang dievaluasi Contoh dari penggunaan rumus diatas adalah sebagai berikut : Konsultan A B C D Usulan Biaya 220.000 160.000 180.000 240.000 Nilai 72,70 100,00 88,90 66,67

b. Keseimbangan dan kewajaran perbandingan Biaya Unsur Pokok Pekerjaan : Kesesuaian antara metodologi dan rencana kerja dengan struktur pembiyaan, dengan rentangan nilai (score) 0 sampai dengan 100. c. Nilai (score) Gabungan Usulan Biaya. Perhitungan nilai (score) gabungan usulan biaya dilakukan dengan rumusan sebagai berikut : NGUB = (NUB x Bobotnya) + (NKUB x Bobotnya) Dimana : NGUB = Nilai (score) gabungan usulan biaya NUB = Nilai (score) usulan biaya NKUB = Nilai (score) keseimbangan dan kewajaran usulan biaya D. PENILAIAN AKHIR DAN PEMBUATAN PERINGKAT: Dari hasil penilaian Usulan Teknis dibuat peringkat penilaian Usulan Teknis, dan dipilih maksimal 3 (tiga) konsultan dengan peringkat teratas yang melampaui ambang batas (passing grade). Dalam hal, calon konsultan yang melampaui ambang

batas kurang dari 3 (tiga) konsultan , maka yang dinilai usulan biayanya hanya yang melampaui ambang batas. Selanjutnya, dari hasil penilaian Usulan Biaya dibuat peringkat penilaian biaya, yang kemudian digabungkan dengan peringkat penilaian usulan teknis untuk mendapatkan peringkat gabungan. Hasil dari peringkat gabungan tersebut yang akan dijadikan dasar untuk pengusulan pemenang. Rumusan untuk membuat nilai akhir adalah sebagai berikut : NILAI AKHIR = {Nilai (score) Usulan Teknis x Bobot Usulan Teknis} + {Nilai (score) Usulan Biaya x Bobot Usulan Biaya) E. PEMBUATAN BERITA ACARA : Setelah kegiatan penilaian Usulan Teknis selesai, Panitia Lelang membuat Berita Acara Hasil Penilaian Usulan Teknis. Kemudian setelah kegiatan penilaian Usulan Biaya selesai, panitia membuat Berita Acara Hasil Penilaian Usulan Biaya, dan selanjutnya dibuat Berita Acara untuk Hasil Penilaian Gabungan. Ketiga Berita Acara tersebut, antara lain memuat hal-hal sebagai berikut : Tanggal Pelaksanaan Penilaian Pedoman Penilaian yang dipergunakan Hasil Penilaian termasuk peringkat Surat Pengusulan untuk pemilihan pemenang.

F. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI : Lihat pasal 4 ayat (3) huruf f dan ayat (5) huruf e Surat Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Pedoman Mengenai Tata-cara Pengadaan dan Biaya Jasa Konsultansi (cukup jelas).

Anda mungkin juga menyukai