Anda di halaman 1dari 9

Penelitian kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis

dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group. Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan. Faktor yang penting kunci dari kesuksesan dalam organisasi penelitian adalah komunikasi dengan orang-orang adalah kerahasiaan. Responden survei dan peserta dalam wawancara mendalam dan fokus grup sering diminta untuk memberikan informasi secara terbuka, jujur dan pribadi tanggapan tentang isu-isu sensitif, kekhawatiran, persepsi dan pendapat tentang berbagai topik. Untuk mendapatkan kebenaran dari responden, para peneliti harus mampu untuk tidak hanya menjamin, tetapi untuk benar-benar menjamin, bahwa identitas peserta penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan dilindungi sepenuhnya. Kerahasiaan merupakan salah satu alasan utama, di samping kualifikasi khusus , terdiri dari konsultan independen yang melakukan penelitian dan pengukuran komunikasi organisasi . Selain penelitian yang melibatkan masyarakat dan media komunikasi yang dihasilkan, kegiatan dan manajemen komunikasi dengan responden terdapat aspek penting lainnya yaitu organisasi komunikasi yang belajar untuk sepenuhnya pemahaman dimensi tentang bagaimana sebuah organisasi berkomunikasi dan apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam hal ini termasuk pemeriksaan penggunaan pola komunikasi elektronik sistem seperti e-mail, Voice-Mail, intranet, dll, analisis pola arus komunikasi dalam jaringan, sistem umpan balik dan komunikasi informal seperti memo.

Penelitian di daerah-daerah yang sering dilakukan oleh sistem teknologi komunikasi dan audit personel profesional seperti lembaga periset. http://id.wikipedia.org/wiki/Survei_kualitatif Metode Penelitian Kualitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif. http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-metode-penelitian-kualitatif.html Kualitatif sebagai paradigma Kualitatif berperan sebagai paradigm atau metode dan sifat data. Menurut Servaes (1993), paradigm merupakan frame of mening. Menurut Guba (1994), paradigm adalah a set of basic beliefs (or metaphysics) that deals with ultimates or first pr inciples.. a word of view that defines, for its holder, the nature of world. Singkatnya, paradigm merupakan sudut pandang atau kerangka makna yang berisi landasan filosofis (ontologism, epistemoogis, dan aksiologis) terhadap suatu realitas. Paradigma Metode Kualitatif Misalnya, paradigm kualitatif memandang bahwa realitas itu dikonstruksi secara sosial, yakni berdasarkan kesepakatan (Berger & Luckmann, 1966). Sementara itu, metode adalah implementasi operasional dari epistomologis. Dalam tradisi penelitian kualitatif, seringkali kedua hal tersebut tidak dibedakan secara tegas dan hanya disebut sebagai metode penelitian kualitatif. Jadi, jika disebut metode penelitian (riset) kualitatif, sebenarnya mencakup sebuah cara pandang atau pemaknaan terhadap realitas yang dikonstruksi secara sosial berdasarkan kesepakatan subjektif. Oleh karena itu, objektifitas hasil riset kualitatif bergantung pada nilai subjektifitas orang yang mengkonstruksi realitas. Kualitatif sebagai sifat data seringkali disebut data kualitatif yang hakikatnya berisi uraian, narasi atau deskripsi yang hamper terhindar dari jumlah-kali-bagi, frekuensi atau presentase. Sebagai sebuah bandingan dengan data kuantitatif yang menunjukkan data statistic jumlah, persen, atau frekuensi. Kuantitatif dalam kualitatif Dalam metode penelitian kualitatif, sifat data kuantitatif tidak diharamkan. Begitupun, metode kuantitatif yang tidak melarang data kualitatif. Penelitian yang baik bukan karena membandingkan penggunaan metode kualitatif atau metode kuantitatif, melainkan metode yang relevan dengan tema dan istikamah (konsisten, ajeg) dengan paradigmanya.

Sebaiknya, ketika akan melakukan penelitian, bukan berpikir metode apa yang akan dipakai, melainkan apa tema penelitiannya. Tema Tema bisa muncul karena pengamatan empiric atau studi literature. Penting untuk tidak memulai dengan apa masalah penelitian ini karena mencari masalah penelitian, seringkali menjadi masalah. Makna paradigmatic masalah dalam penelitian kualitatif bukan terbatas adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, melainkan lebih luas pada keunikan fenomena, peristiwa langka, spektakuler, jarang atau belum pernah ada yang meneliti atau banyak yang melakukan penelitian, tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Singkatnya, semua objek atau subjek yang memiliki makna yang menarik untuk dikaji lebih jauh. http://www.anneahira.com/pengertian-metode-penelitian.htm METODE PENELITIAN KUALITATIF Pengertian Metode Penelitian Kualitatif : Proses Penelitian untuk memahami yang didasarkan pada tradisi penelitian yang khas. Meneliti tentang Manusia atau Masyarakat. PERBEDAAN PENELITIAN KUALI DAN KUANTI No 1 Perbedaan Kualitatif Kuantitatif mementingkan adanya variabelvariabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masingmasing.

Konsep yang menekankan pada makna, berhubungan penalaran, definisi suatu dengan pendekatan situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari Dasar Teori

dasar teori sebagai pijakan pendekatan ini berpijak pada apa ialah adanya interaksi yang disebut dengan simbolik dari suatu gejala fungsionalisme struktural, dengan gejala lain yang realisme, positivisme, ditafsir berdasarkan pada behaviourisme dan empirisme budaya yang bersangkutan yang intinya menekankan pada dengan cara mencari makna hal-hal yang bersifat kongkrit, uji semantis universal dari gejala empiris dan fakta-fakta yang nyata. yang sedang diteliti. Tujuan utama penelitian yang Sebaliknya pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan bertujuan untuk menguji teori, kualitatif ialah membangun fakta, menunjukkan mengembangkan pengertian, hubungan antar variable, konsep-konsep, yang pada memberikan deskripsi statistik, akhirnya menjadi teori, tahap menaksir dan meramalkan ini dikenal sebagai grounded

Tujuan

theory research. 4 Desain

hasilnya.

desainnya bersifat umum, dandesainnya harus terstruktur, baku, berubah-ubah / berkembang formal dan dirancang sematang sesuai dengan situasi di mungkin sebelumnya. lapangan. data bersifat deskriptif, datanya bersifat kuantitatif / maksudnya data dapat berupa angka-angka statistik ataupun gejala-gejala yang koding-koding yang dapat dikategorikan ataupun dalam dikuantifikasi bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu.

Data

Sampel

Teknik

8 9

Hubungan dengan peneliti tidak mengambil yang diteliti jarak dengan yang diteliti. Analisa Data

peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti.

bersifat induktif dan bersifat deduktif, uji empiris teori berkelanjutan yang tujuan yang dipakai dan dilakukan setelah akhirnya menghasilkan selesai pengumpulan data secara pengertian-pengertian, tuntas dengan menggunakan sarana konsep-konsep dan statistik, seperti korelasi, uji t, pembangunan suatu teori analisa varian dan covarian, analisa baru, contoh dari model faktor, regresi linear dll.nya. analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research).

PERSAMAAN PENELITIAN KUALI DAN KUANTI : Inferensi Keterbukaan Perbandingan Koreksi Melibatkan inferensi detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data. Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.

Paradigma Penelitian Adalah : seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan Paradigma dalam penelitian kualitatif: 1. mengetahui apa yang harus diteliti 2. pernyataan apa yang harus di kemukakan 3. kaidah2 apa yang harus diikuti. Perbedaan penggunaan dasar teori Dasar Teori Kualitatif : Kuantitatif :

dasar teori sebagai pijakan pendekatan ini berpijak pada apa ialah adanya interaksi yang disebut dengan simbolik dari suatu gejala fungsionalisme struktural, dengan gejala lain yang realisme, positivisme, ditafsir berdasarkan pada behaviourisme dan empirisme budaya yang bersangkutan yang intinya menekankan pada dengan cara mencari makna hal-hal yang bersifat kongkrit, uji semantis universal dari gejala empiris dan fakta-fakta yang nyata. yang sedang diteliti. Persamaan Penggunaan Teori : Sama-sama menggunakan teori yang berhubungan dengan gejala sosial yang terjadi. Pendekatan Penelitian : sebuah alat untuk mengidentifikasi arah tujuan dari penelitian kualitatif. Misalnya, pendekatan fenomenologis, pendekatan interaksi simbolik, budaya, dll. - Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasisituasi tertentu. - Pendekatan interaksi simbolik. Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian

itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan. - Pendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan. - Pendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya. Jenis Penelitian : Jenis penelitian adalah alat untuk mengidentifikasi jenis penelitian apa yang ingin kita pakai, apakah kualitatif deskriptif atau kualitatif murni. Prinsip2 Penelitian Kualitatif : - mengungkap gejala ttg permasalahan yang akan diteliti - pengujian epindensi2 data induktif yang menggambarkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan - mengemukakan alasan2 penting dan layaknya masalah untuk diteliti o Apa yang terjadi dengan fenomena tersebut o Bagaimana mereka melakukannya o Apa makna bagi mereka o Bagaimana mereka menafsirkannya dan mengungkapkan hal ini pada orang lain o Bagaimana qt menafsirkan dan mendokumentasikan cara mereka bertindak o Apa yang mereka ceritakan kepada kita megenai hal2 yang mereka ketahui o Bagaimana mereka membenarkan tindakannya o Apa hubungannya antara qt dengan mereka - Data penunjang keaslian penelitian bahwa penelitian tsb belum ditelti sebelumnya, atau melanjutkan penelitian sebelumnya - Relevansi masalah yang diteliti dengan permasalahan yang lebih luas - Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian - Bersifat subjektif - Post positivisme http://blogs.unpad.ac.id/nadiasabrina/?p=276

Metode Penelitian Kualitatif Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomenafenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Ada lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu: 1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung. 2. Memiliki sifat deskriptif analitik Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data. 3. Tekanan pada proses bukan hasil Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah

diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut. 4. Bersifat induktif Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan. 5. Mengutamakan makna Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat. Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan. Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu: Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi. Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.

Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk: 1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya. 2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami. 3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif. Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain. Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian tindakan kelas. http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

Anda mungkin juga menyukai