Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya

sehingga

penulis mampu

menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu

Menopause

di Desa Wonosari

Wilayah Kerja Puskesmas

Pagu Kabupaten

Kediri.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan Politeknik Kesehatan

Malang Program Studi Kebidanan Kediri.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini, namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari

semua pihak akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan

terima kasih yang

sebesar-besarnya

kepada yang

terhormat :

1. Ibu Isnaeni DTN, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Malang.

2. Ibu Hj. Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Program

Studi Kebidanan Kediri.

3. Bapak

Koekoeh

Hardjito, S.Kep.Ners,

M. Kes selaku

Koordinator Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Dwi

Estuning

Rahayu,

S.Pd, S.Kep.Ners

selaku

pembimbing

I yang telah memberikan

bimbingan

secara

optimal kepada penulis.

HUBUNGAN TERHADAP

MOTIVASI KEADAAN

INTRINSIK PSIKOLOGI

DAN

EKSTRINSIK

IBU MENOPAUSE

DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI


PENDAHULUAN

1.11 Latar Belakang

Menopause

merupakan

suatu tahap dimana

wanita tidak lagi

mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan

wanita untuk bereproduksi. Ketika menopause

siklus yang tidak menentu

dapat terjadi sewaktu-waktu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak

datang selama beberapa bulan (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

Di Indonesia jumlah wanita yang telah mengalami menopause

telah

mencapai 30 juta orang, sementara di Jawa Timur mencapai 5 juta orang yang

berarti merupakan angka yang cukup tinggi (Jatim, 2005).

Secara normal wanita akan mengalami menopause

antara 40 tahun

sampai

50 tahun (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Umur

waktu terjadinya

menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.

Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang

lebih tua (Prawirohardjo, 1999 : 130).

Seorang

wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami

penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon esterogen.

Sitem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan

hormon. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan

pada fisik dan psikis (Manuaba,

IBG, 1999 : 188). Fisik mengalami

ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba

disekujur tubuh. Misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang- kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening,

kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan berdebar-debar.

Beberapa

gejala psikologis yang menonjol

ketika menopause

adalah

mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang

(tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri

karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak dibutuhkan oleh

suami

dan anak-anak

mereka

serta kehilangan

ferminitas karena fungsi

reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita

menopause sangat

penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama

dalam menghadapi masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

Untuk

menghindari

perubahan

dan

gejolak

jiwa menghadapi

klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling

pengertian. Di tengah keluaraga yang harmonis kesiapan menerima proses

penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti (Manuaba,

IBG, 1999 ; 192). Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan

dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu

yang mengalami menopause (Nisa, 2007).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10-13 Maret

di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari

1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun dan

164

orang diantaranya

sudah menopause,

kemudian

dilakukan wawancara

dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang dalam

menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan mendapatkan

Anda mungkin juga menyukai