Kelompok 1 Agzin anmiba raharsan Dwi shanti wahyu widyanuari Khoridatul bahiyah Ocktaviani r Tri noviandari
Definisi
Asma disebut juga nafas secara Reactive Air
Way: Suatu obstruksi pada jalan nafas secara riversibel di tandai dengan Bronkospasme,inflamasi,dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulant.(Suriadi:2001)
Epidemologi
Menurut WHO pada tahun 2004, 300 juta orang
di dunia mengidap asma dan 225 ribu meninggal. Penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood di indonesia 5,4 % mengidap Asma.(Sudarmo:2008)
etiologi
Kemudian dari fisik;
Faktor ekstrinsik:
reaksi antigenantibodi, (debu, serbuk, bulu binatang) Faktor intrinsic: infeksi influenza virus, pneumonia,mycopla smal.
cuaca dingin, perubahan temperature, iritan, kimia, polusi udara Emosional Aktivitas yang berlebihan
Patofisiologi
Penyempitan jalan nafas dan hipereaktf serta otot bronkus spasme
klasifikasi
Asma ekstrinsik atau alergi terhadap debu,
binatang, makanan, asap (rokok) dan obatobatan. asma non alergi karena penyakit asma campuran yaitu gabungan asma alergi dan non alergi
Manifestasi
Wheezing
Fatigue
Dyspnea
Batuk kering Tachipnea,
Tidak toleran
Orthopnea Gelisah
Respon Asma
Immediate bronkokonstriksi (1-2 jam) 2. Delayed bronkokonstriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus menerus 2-5 jam lebih lama
1.
3.
Tahap late perdangan dan hiperesponsif jalan nafas beberapa minggu atau bulan
Pemeriksaan penunjang
Riwayat Penyakit dan Pemeriksaan Fisik
Foto Rontgen Pemeriksaan Fungsi Paru Pemeriksaan alergi Pulse oximetry Analisa Gas Darah
Komplikasi
Gangguan keseimbangan asam basa dan gagal
Penatalaksanaan
Medis :
Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker 2-4ml sampai sesak hilang 2. Terapi cairan parenteral dan kalori
1.
3.
Penatalaksanaan
Keperawatan:
Mengurangi adanya gangguan pertukaran gas 1. Berikan oksigen melalui sungkup,kanule hidung sesuai petunjuk. 2. Lakukan fisioterapi dad setiap 4 jam pada anak 3. Berikan bronkodilator dan lakukan suction bila dibutuhkan
Lanjutan Penatalaksanaan
1.
2. 3. 4.
Menghilangkan cemas hospitalisasi pada anak Pertahankan lingkungan yang tenang Ajarkan untuk ekspresi perasaan secara verbal. Berikan terapi bermain sesuai dengan kondisi. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak yang mudah di mengerti
Lanjutan Penatalaksanaan
Mengurangi adanya kekurangan volume cairan pada anak 1. Monitor intake dan output, mukosa membran, turgor kulit, pengeluaran urine, ukur grapitasi urine atau BJ urine 2. Kaji warna sputum, konsistensi dan jumlah. 3. Setelah fase akut, ajarkan anak dan orangtua untuk minum 3-8 gelas (750-2000 ml), tergantung usia dan BB
Prognosis
Mortalitas akibat asma sedikit nilainya. Gambaran yang paling akhir menunjukkan kurang dari 5000 kematian setiap tahun. Namun, angka kematian cenderung meningkat di pinggiran kota dengan fasilitas kesehatan terbatas.
Pencegahan
Menghindari faktor pemicu baik yang bersifat: Alergen : menghindarkan anak dari debu,bulu biatang,dan cuaca dingin Stress psikis : memberikan rasa aman dan nyaman sehingga anak terhindar dari takut,cemas,dan tegang Stres fisik :hindarkan aktivitas fisik yang berlebihan
Daftar pustaka
Dr.subijanto,dkk.2008.Pedoman diagnosis dan
terapi anak.surabaya: Ngastiyah ,2005.Perawatan Anak Sakit.jakarta.penerbit buku kedokteran EGC. Suriadi, SKp dan Rita Yuliani, SKp. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama
Keperawatan pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama Staf pengajar IKA FK UI, 2001, Ilmu Kesehatan Anak bagian 3, Jakarta: Bagian IKA FK UI Smeltzer, Suzanne C.(2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume I, Jakarta : EGC
HI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta Zul Dahlan.(2001). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.