Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN PEMBERIAN INJEKSI INSULIN

Di Susun Oleh: Kelompok 2B & 7B

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2012/ 2013

1. Pengertian Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pancreas, tepatnya sel langerhans. Berfungsi sebagai enzim untuk glukosa ke dalam sel.

2. Tujuan Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes melitus.

3. Indikasi 1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hamper tidak ada. 2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. 3. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori. 4. Keadaan stress berat, infeksi berat, pembedahan, serangan jantung, stroke. 5. DM yang timbul di karenakan kehamilan. 6. Keadaan ketoasidosis diabetic.

4. Kontra Indikasi 1. Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah). 2. Insulinoma (tumor jinak yang terdiri atas sel-sel pulau Langerhans kelenjar ludah perut). 3. Penggunaan bersama dengan pompa insulin.

5. Tempat Penyuntikan Pada bagian deltoid, abdomen, paha depan, paha samping, gluteus.

6. Efek Samping Penggunaan Insulin 1. Hipoglikemia (kelebihan insulin yang menyebabkan kadar glukosa terlalu rendah). 2. Lipoatrofi (terjadi lekukan dibawah kulit tempat suntikan akibat atrofi jaringan lemak). 3. Lipohipertrofi (pengumpulan jaringan lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin). 4. Alergi sistemik atau lokal. 5. Resistensi insulin (insulin tertahan). 6. Edema insulin (penimbunan insulin). 7. Sepsis.

7. Sasaran Kendali Glukosa 1. Glukosa puasa/ sebelum makan 80- 11- mg/ dL. 2. 1 jam setelah makan <180 mg/ dL. 3. Pasien bedah (kritis) 80- 110 mg.

4. Pasien tidak kritis 90- 140 mg (contoh: diare, DHF).

8. Macam Insulin 1. Sangat cepat (intra rapid acting). 2. Pendek (sort acting). 3. Menengah (intermediet acting). 4. Panjang (sort acting).

9. Protokol Terapi Insulin 1. Rumus Minus 1 200- 300 = 1 x/ 4 unit. 300- 400 = 2 x/ 4 unit. 400- 500 = 3 x/ 4 unit. 500 -600 = 4 x/ 4 unit. 600- 700 = 5 x/ 4 unit. 2. Dosis Maintenance 200- 300 = 1 x 4 unit/ jam di maintenance 3 x 4 (dosis yang mempertahankan). 300- 400 = 2 x 6 unit/ jam di maintenance 3 x 6 (dosis yang mempertahankan). 400- 500 = 3 x 8 unit/ jam di maintenance 3 x 8 (dosis yang mempertahankan). 500- 600 = 4 x 10 unit/ jam di maintenance 3 x 10 (dosis yang mempertahankan). 600- 700 = 5 x 12 unit/ jam di maintenance 3 x 12 (dosis yang mempertahankan). 3. Koreksional Dose 110- 160 = 0,5 unit insulin. 160- 180 = 1 unit insulin.

180- 220 = 1 unit insulin. >220 = 2 unit insulin. Rumus Koreksional Dose = Gula Darah Pasien 140 40

10. Periode Pengeluaran Insulin 1. Periode Basal: dikeluarkan ketika istirahat, untuk mencegah peningkatan glukosa akibat glukoneogenesis (proses pemecahan lemak dan protein menjadi glukosa). Contoh: golongan intermediate dan long acting. 2. Periode Prandial: dikeluarkan oleh tubuh setelah makan, untuk mencegah peningkatan glukosa. Contoh: golongan sort acting dan intra rapid acting.

11. Pemberian Injeksi Insulin 5.1 Tahap Pre Interaksi 1. Persiapan Alat Catatan pemberian obat Spuit insulin Kapas alkohol/ alcohol swab dalam tempatnya Bak injeksi Handscoon bersih Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet) Vial insulin

2. Persiapan Pasien Menjelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin. Menutup sampiran (kalau perlu).

5.2 Tahap Orientasi 1. Berikan salam dengan menyebut nama. 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan. 3. Menjaga privacy.

5.3 Tahap Kerja


1. 2. 3.

Mencuci tangan. Memakai handscoon bersih. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat klien/ instruksi medik).

4.

Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.

5.

Melakukan rotasi tempat/ lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.

6.

Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/ alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara sirkuler 5 cm.

7.

Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.

8.

Aspirasi

terlebih

dahulu,

jika

keluar

darah

maka

tempat

penyuntikannya salah.
9.

Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan.

10.

Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.

11.

Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.

Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) : 1. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru. 3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis.

4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien. 5. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa klik yang dirasakan perawat saat memutar cap Novolet menandakan 2 unit insulin telah tersedia). 6. Merapikan klien dan peralatan. 7. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan. 5.4 Tahap Terminasi 1. Akhiri dan simpulkan kegiatan. 2. Evaluasi perasaan klien. 3. Kontrak dengan kegiatan selanjutnya. 4. Bereskan alat dan cuci tangan. 5.5 Dokumentasi 1. Mencatat respon klien setelah pemberian insulin. 2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin. 3. Mencatat tanggal dan waktu pemberian injeksi insulin.

Anda mungkin juga menyukai