Anda di halaman 1dari 12

VI . PEMBAHASAN 1. Pengenalan alat-alat dan fungsinya a.

Cawan petri Cawan menumbuhkan petri berfungsi dan untuk

memelihara

mikroorganisme dan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi. Cara memegang cawan petri yaitu jari kelingking, jari tengah, dan jari telunjuk memegang bagian dasar cawan petri. Jari telunjuk memegang bagian sisi samping yang bertujuan untuk menahan cawan, sedangkan ibu jari memegang bagian penutup yang berfungsi untuk membuka atau menutup cawan petri. Cawan petri jangan terlalu dibuka lebar karena udara disekitar dapat mempengaruhi mikroorganisme yang akan diamati. Cawan petri memiliki berbagai macam ukuran dan biasanya media yang digunakan berukuran 10 15 ml. Selama menggunakan cawan petri dalam praktikum mikrobiologi pangan, pinggiran cawan harus dilalukan diatas bunsen setelah membuka atau menutup untuk mensterilisasi kontaminan yang ada disekitar bibir cawan. Pada masa inkubasi, cawan diletakkan dengan posisi terbalik untuk mencegah uap yang tersisa (kondensasi uap) pada bagian tutup agar tidak membasahi media yang dapat

mengkontaminasi. b. Pipet Ukur Pipet ukur merupakan alat yang

digunakan untuk memindahkan kultur mikroorganisme secara steril dengan cara kuantitatif. Hal ini dimaksudkan agar cairan yang akan dipindahkan memiliki volume yang tepat. Cara membaca pipet ukur yaitu mata sejajar dengan pipet ukur dan volume ditentukan berdasarkan meniscus cekung cairan.

c. Erlenmeyer Dalam praktikum mikrobiologi,

Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat menumbuhkan kultur mikroorganisme dan membiakkan mikroba. Selain itu, dapat juga berfungsi untuk melakukan pengenceran sampel karena bentuk erlenmeyer mudah dipegang sehingga proses pengenceran dapat berlangsung dengan cepat. Volume maksimal pada cairan yang berada di Erlenmeyer sebaiknya setengah dari volume maksimum untuk menghindari cairan yang dapat meluap dari erlenmeyer. d. Pipet tetes Pipet tetes digunakan untuk

meneteskan atau mengambil medium yang bersifat cair dengan cara kualitatif karena pipet tersebut memiliki ketelitian yang kurang pasti. e. Mikroskop Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengamati

mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Untuk mengamati mikroorganisme preparat (objek glass). f. Bulb Pipet Bulb pipet digunakan bersamaan dengan pipet ukur. Alat ini digunakan untuk mengambil dan mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Sebelum harus menggunakan

dipasangkan dengan pipet ukur, katup berhuruf A ditekan untuk mengempeskan bulb, kemudian dipasangkan ke pipet ukur. Cara menggunakan alat ini yaitu dengan menekan katup S untuk mengambil cairan yang

diinginkan berhuruf E.

dengan

volume

tertentu.

Setelah

itu,

untuk

mengeluarkan cairan ke wadah lain dengan menekan katup

g. Tabung reaksi Tabung digunakan reaksi adalah alat yang

untuk

menyimpan

mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat dan dapat berfungsi sebagai alat pengenceran. Pada proses pengenceran,

aquades ditaruh sebanyak 9 ml kedalam tabung reaksi kemudian ditutup dengan sumbat untuk disterilisasi terlebih dahulu. Dalam praktikum mikrobiologi, tabung reaksi memiliki sumbat dengan jenis yang bermacam-macam, namun pada umumnya untuk kalangan mahasiswa menggunakan sumbat kapas untuk

menghindari media dalam tabung terkontaminasi dari lingkungan luar yang banyak mengandung mikroorganisme yang tidak diinginkan sehingga sumbat harus menutup rapat tabung reaksi. h. Spatula Spatula adalah alat yang digunakan untuk mengambil media/sampel dalam ukuran yang tidak banyak dan biasanya media tersebut berupa bubuk. i. Beaker glass Beaker glass digunakan medium melarutkan untuk kultur media

menempatkan mikroorganisme,

yang berupa serbuk dan sebagai wadah untuk media yang akan ditimbang. Alat ini memiliki ukuran yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan.

j. Ose (jarum inokulasi) Ose merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan kultur mikroorganisme atau mentransfer media dari tabung reaksi ke dalam cawan petri dengan cara menggoreskan media tersebut yang berupa agar. Pada saat

memindahkan media, ose dipijarkan terlebih dahulu ke bunsen agar mikroorganisme tetap steril. Cara penggunaan ose yaitu dengan memijarkan ujung ose ke api biru pada Bunsen, kemudian ose didiamkan beberapa saat setelah itu media yang akan di inokulasi diambil dari tabung rekasi dan dipindahkan kedalam cawan petri. k. Gelas ukur Gelas ukur merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur volume cairan yang akan digunakan dalam praktikum berdasarkan

analisis kualitatif yang memiliki berbagai macam ukuran mulai dari 5 ml 25 ml. l. Bunsen Bunsen adalah alat yang berfungsi sebagai pembakar dalan proses pembakaran suatu zat tertentu. Bunsen juga digunakan dalam proses inokulasi dan proses steril pada cawan petri. m. Tabung durham Tabung durham merupakan alat yang bentuknya mirip dengan tabung rekasi, tetapi ukurannya lebih kecil. Alat ini digunakan untuk menguji gula-gula, menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatan tabung durham terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam

sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

n. Objek glass (preparat) dan cover glass Objek glass adalah alat yang digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel yang akan diamati pada mikroskop dan biasanya berbentuk persegi panjang. Cover glass berfungsi sebagai penutup preparat untuk sampel yang akan diamati dan biasanya berbentuk persegi. o. Penjepit kayu Penjepit kayu digunakan untuk menjepit tabung reaksi dan memindahkan tabung rekasi ke wadah lain, membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.

p. Rak tabung reaksi Rak tabung reaksi dugunakan sebagai wadah untuk meletakkan tabung reaksi karena bentuk tabung reaksi yang tidak dapat berdiri tegak dengan sendirinya. q. Autoklaf Autoklaf merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi semua peralatan dan media kultur yang dipakai dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi (sterilisasi basah) yang dilakukan selama 15 menit, tekanan 1 atm dan suhu 121oC. r. Oven Oven merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan seperti kapas, kertas dan kain dengan udara yang memiliki panas yang tinggi (sterilisasi kering), hal ini dilakukan selama 2 jam dengan suhu 170oC - 180oC. Oven dapat

juga digunakan untuk analisa lain misalnya, analisa kadar air dan preparasi sampel untuk penentuan kadar lemak. s. Waterbath Waterbath adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu yang konstan dengan tujuan untuk menyimpan media yang masih digunakan dan dapat juga digunakan sebagai inkubasi pada analisa mikrobiologi. t. Inkubator Inkubator adalah alat yang

digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang stabil (terkontrol). Suhu inkubator tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu pada suhu ruang, oleh karena itu perubahan suhu ruang perlu diawasi terutama saat terjadi perubahan musim. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. 2. Teknik sterilisasi alat a. Cawan petri Sterilisasi dilakukan dengan cara membungkus menggunakan kertas dengan menaruh cawan secara terbalik, hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan uap air yang menetes pada media yang dapat mengkontaminasi mikroba. Setelah itu, cawan dibungkus dengan rapat dan rapih dengan cara seperti membungkus kado agar meminimalisir kontaminasi dari luar lingkungan. b. Pipet ukur Sterilisasi dilakukan dengan cara membungkus pipet

menggunakan kertas. Pertama, ujung pipet yang lancip dibungkus dengan melipat ujungnya serapat mungkin dan tidak ada kontak fisik dengan tangan untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Selanjutnya, kertas digulung mengelilingi pipet dengan rapat dan ujung kertas dilem menggunakan label pada bagian kertas, jangan

pada bagian pipet karena lem akan meleleh ketika terjadi proses sterilisasi. Pembungkusan pipet juga dilakukan hal yang sama

pada bagian pipet yang tumpul, yaitu dengan menggulung pipet menggunakan kertas dan ujung kertas dilem menggunakan label pada bagian kertas juga. c. Sumbat tabung reaksi Pada tabung reaksi yang telah ditanamkan mikroba harus disumbat menggunakan kapas untuk menghindari kontaminasi dari luar lingkungan. Cara membuat sumbatnya yaitu dengan

mengambil kapas secukupnya, kemudian kapas dipadatkan hingga berbentuk seperti tutup botol, lalu kapas tersebut dibungkus menggunakan kain kasa agar serpihan kapas tidak menempel ditabung rekasi pada saat membuka sumbat dari tabung reaksi. Pada proses penyumbatan semua mulut tabung harus tertutup rapat hingga kedap suara untuk menghindari kontaminasi luar. d. Meja kerja Pada saat melaksanakan praktikum mikrobiologi, meja kerja yang digunakan tidak lepas dari mikroorganisme yang tidak didinginkan sehingga perlu disterilisasi menggunakan alkohol 70% dengan cara menyemprotkan beberapa kali ke meja kerja secara merata, kemudian dilap menggunakan lap yang bersih. Setelah itu, semprotkan kembali alkohol ke telapak tangan. Letakkan alat-alat dan bahan yang diperlukan pada meja kerja dan semprotkan kembali alkohol pada semua peralatan. Diamkan beberapa saat dan kembali semprotkan alkohol ke seluruh permukaan tangan ketika hendak mulai bekerja. e. Ruangan Ruangan merupakan suatu keadaan ruang yang didalamnya terdapat berbagai macam mikroorganisme baik patogen maupun non-patogen dan untuk mensterilisasi ruangan diperlukan berbagai cara agar terbebas dari mikroba yang tidak diinginkan. Salah satu caranya yaitu dengan Biological Safety Cabinet (BSC) yang

merupakan kabinet kerja yang sterilkan untuk kerja mikrobiologi. BSC memiliki suatu pengatur aliran udara yang menciptakan aliran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter. BSC juga disebut biosafety hood, dan juga dikenal dengan Laminar flow hood atau Class II vertical flow cabinet yang menyediakan alat filtrasi dan aliran udara yang bersirkulasi didalam ruang kerja. Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam keluar, untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC. Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel-sel yang berbahaya tidak lepas keluar ke ruangan lain. Udara yang berasal dari luar kabinet akan langsung terserap masuk kesaluran bawah yang bergabung dengan udara dari meja kerja yang dimungkinkan mengandung bakteri yang digunakan untuk kerja. Udara dari meja kerja disedot dari depan meja kerja. Kemudian udara kotor ini disaring oleh penyaring HEPA dan disirkulasikan keluar kabinet atau kembali lagi ke meja kerja sebagai udara bersih.

3. Teknik penggunaan alat laboratorium a. Autoklaf Cara menggunakan autoklaf dengan berbagai tahap, pertama air aquades diisi kedalam autoclave, jangan melebihi penyangga alat. Tempat penyimpanan ditaruh diatas penyangga, kemudian peralatan dan bahan yang akan disterilisasi dimasukkan ke tempat pemyimpanan. Autoklaf ditutup dengan rapat dan dikencangkan dengan penutup agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf, tetapi klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Selanjutnya, nyalakan autoklaf dan atur waktu selama 15 menit dengan suhu 1210C. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep

pengaman, kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. Setelah selesai, tombol POWER dimatikan. b. Mikroskop Untuk dapat melihat mikroorganisme diperlukan suatu alat khusus yaitu mikroskop. Cara menggunakan alat tersebut memiliki berbagai tahap, pertama, letakkan mikroskop diatas meja agar lebih memudahkan melakukan pengamatan memalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop berada ditempat yang aman dan mulai mengatur pencahayaan. Pada mikroskop yang telah memiliki sumber cahaya berupa lampu untuk melakukan pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja. Apabila pencahayaan sudah merata, atur lensa objektif dengan cara memutar revolver untuk perbesaran lemah terlebih dahulu. Setelah itu, Letakkan preparat yang akan diamati ke meja objek dan mengatur posisi preparat hingga objek yang akan diamati terlihat, kemudian preparat dijepit mengunakan penjepit yang terletak diatas meja objek. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Kemudian focus diatur untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar dan gunakan pemutar halus untuk naik turunkan lensa objektif agar gambar objek terlihat lebih jelas. Untuk memperoleh perbesaran yang kuat dapat mengubah lensa objektif dengan cara memutar lensa revolver dan diusahakan posisi preparat tidak bergeser.

c. Oven Cara menggunakan oven relatif lebih mudah dibandingkan penggunaan autoklaf. Dalam penggunaan oven, pintu oven dibuka dan masukkan alat-alat yang akan disterilisasi, kemudian pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol power ditekan untuk menyalakan oven dan nyalakan kipas serta atur kecepatan kipas. Kemudian suhu diatur dengan suhu 1700-1800C dan biasanya selama 2 jam. Setelah selesai, oven dimatikan dengan menekan tombol power dan alat-alat dikeluarkan dari dalam oven.

VII. KESIMPULAN 1. Pengenalan alat-alat yang digunakan pada praktikum beserta fungsinya sangat penting untuk diketahui dan dipelajari guna mempermudah jalannya praktikum. 2. Dalam praktikum mikrobiologi pangan diperlukan sterilisasi alat dan sterilisasi ruangan untuk meminimalisir ketiadaan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan serta menghindari kontaminasi dari luar lingkungan yang tidak baik. 3. Dalam melaksanakan praktikum, praktikan harus mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium dengan baik dan benar agar alat-alat tersebut tidak mudah rusak dan terawat dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA _____alat laboratorium. http://akuadalahkamu.wordpress.com/2009/01/13/konsep-laboratorium. (diakses, 19 Februari 2011, pukul 13.35) Anonim. 2010. Pengenalan Alat Mikrobiologi.science-query.com (diakses, 19 Februari 2011, pukul 13.25) Anonim. 2010. Metode Sterilisasi.viyufika.blogspot.com (diakses, 19 Februari 2011, pukul 14.20) _____penggunaan mikroskop. http://www.docstoc.com/docs/17298665/Pengenalan-Mikroskop. (diakses, 19 Februari 2011, pukul 14.35) _____penggunaan oven laboratorium. http://arnisfarida.wordpress.com/2010/02/16/oven-alat-laboratorium. (diakses, 19 Februari 2011, pukul 15.35) _____sterilisasi ruangan. http://mnoersyamsi.blogspot.com/2010/04/sterilisasiruangan.html. (diakses, 19 Februari 2011, pukul 14.10) Sumanti, Debby, dkk. 2010. Mikrobiologi Pangan.TIP FTIP Unpad : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai