Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN PADA ANAK

Semakin meluasnya lingkungan pergaulan seorang anak akan terjadi ketika anak tersebut memasuki usia sekolah dasar (SD). Seorang anak sudah tentu akan menemukan hal-hal baru dan teman yang baru pula. Yang semula hanya bergaul dengan lingkungan keluarga dan teman sebaya dilingkungan rumahnya, sekarang mulai mengenal guru dan teman-teman sekelasnya. Dari pergaulan dengan temannya itulah sering kali membuat anak berubah. Karena serang anak yang dududk dibangku Sekolah Dasar cara belajar mereka masih dalam tahap Implementasi atau yang biasa kita sebut dengan meniru. Maka kita sebagai orang yang lebih dewasa harus dapat mengarahkan mereka mereka tanpa menggunakan paksaan, atau bahkan larangan yang membuat perkembangan seorang anak terganggu. Namun terlepas dari itu semua pada saat memasuki SD seorang anak akan dihadapkan pada konsekuensi serta tuntutan yang banyak. Saat dirumah, kemungkinan bisa berbuat lebih leluasa kepada orangtua dan saudarasaudaranya, yang kadang-kadang atau bahkan sering kali ingin menang dari saudarasaudaranya yang lebih tua. Setelah masuk sekolah dihadapkan kepada banyak orang yang beragam sifat, fisik dan lainnya serta tidak dapat lagi memperlakukannya seperti saudara-saudara dan orang tuanya dirumah. Proses kehidupan yang wajar, dalam artian menjalankan suatu perkembangan yang secara normal perlu dijalankan oleh anak salah satunya dengan semakin luas dan kompleksnya lingkungan pergaulan anak tersebut. Bukan hanya tuntutan lingkungan yang membuat anak berperilaku seperti itu tetapi perkembangan internal pribadi anak itu sendiri ikut mendorong untuk semakin memperluas lingkungan pergaulannya. Secara internal dalam diri anak juga terjadi perubahan-perubahan yang mendorong untuk lebih interes terhadap interaksi pertemanan dan pergaulan sosial yang lebih luas. Ketrampilan fisik dan bahasa serta semakin berkurangnya ketergantungan kepada pihak orang tua mendorong anak untuk memperluas lingkup interaksi sosial seorang anak. Begitu pula pengalaman-pengalaman menyenangkan yang didapat dari hubungan dengan teman sebaya, semakin menumbuhkan minat anak untuk memperluas lingkungan pergaulannya. Berikut ini beberapa aspek esensial yang perlu dipahami berkenaan dengan perkembangan emosi dan hubungan pertemanan dari anak SD : a. Perkembangan Identitas (seif identity) Konsep diri merupakan salah satu kepribadian terpenting yakni mengenai keseluruhan persepsi seseorang tentang dirinya, perilaku, harga diri, dan kepribadiannya. Konsep diri seseorang sangat berpengaruh terhadap cara memperlakukan dirinya sendiri, cara yang bersangkutan tentang melihat dan cara bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Erikson mengemukaan pendapat bahwa tema utama pendidikan ialah pencarian identitas. Dimana identitas diri seseorang tidak sekedar

menyangkut pemahaman dan penerimaan diri sendiri melainkan selalu terkait dengan pemahaman dan penerimaan terhadap masyarakat atau lingkungan. Dalam pandangannya, identitas pribadi seseorang terbentuk melalui perkembangan proses krisis psiko-sosial. Bila individu bisa mengatasi krisis-krisis tersebut yang dihadapinya, maka ia akan memiliki kepribadian yang sehat dan kemampuan untuk menguasai lingkungan. Dan akan terjadi sebaliknya, bila seseorang gagal dalam menyelesaikannya, maka ia akan menjadi orang yang hanyut dalam arus kehidupan. Perkembangan identitas diri akan mencapai puncak krisis pada masa remaja, proses perkembangannya dimulai sejak bayi ketika seorang bayi telah mengenal dan merasa dikenali oleh ibunya. Identitas dirinya dikembangkan terus hingga mencapai tua. Selama hidupnya, seseorang akan mengalami delapan tahap krisis yang dilaluinya b. Perkembangan Kesadaran Identitas enis Kelamin (gender identity) Kesadaran anak tentang konsep peran pria dan wanita dalam kehidupan merupakan kesadaran identitas jenis kelamin. Adapun faktor yang mempengaruhi peran jenis kelamin antara lain faktor biologis, faktor sosial, media masa dan pengaruh perkembangan kognitif. c. Perkembangan Moral Dalam kehidupan sosial dimasyarakat, anak akan dihadapkan dengan pertimbangan untuk menentukan benar salah dan baik buruk dari suatu tingkah laku. Pertimbanganpertimbangan tersebut dapat berupa tata cara, kebiasaan atau adat istiadat yang telah diterima oleh suatu masyarakat. Aturan semacam inilah yang biasanya dikaitkan dengan istilah moral. Pada tahap perkembangan moral, anak menganggap keadilan dan aturan sebagai sifat-sifat dunia ataupun lingkungan yang tidak berubah dan lepas dari kendali manusia. Namun seiring bertambahnya usia, anak akan menyadari bhwa aturan-aturan dan hukum itu diciptakan oleh manusia. Berbeda dengan anak yang berfikir secara normal heteronomus, mereka meyakini bahwa aturan-aturan itu ditentukan oleh para pemegang otoritas yang memiliki kekuatan sehingga tidak dapat diubah. Sebaliknya kelompok anak yang berfikir otonomus memandang bahwa aturanaturan itu hanya kesepakatan berkala yang suatu saat dapat berubah. BY EKA PRIYANI http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/02/perkembangan-pada-anak-329785.html

Anda mungkin juga menyukai