Anda di halaman 1dari 10

Kulihat nilai hasil ulangan matematika minggu lalu ku, Oh My God 40,00 sangat jauh dari KKM sekolahku

yaitu 75,00 apalagi kalau mau masuk program jurusan IPA rata-rata minimal seluruh mata pelajaran harus 80,00. SMA ku adalah sekolah paling bergengsi nomer 2 dia seprofinsi dan nomer 1 sekolah swasta terfavorit seprofinsi. SMA Nusantara Indonesia, aku dan kakakku Fanny telah bersekolah disini semenjak SD. Eh, ngapain sih cemberut?, menepuk pundakku. Enggak papa kok Dor!, tersenyum berat. Cerita aja problema mu sapa tahu aku dan Siska bisa bantu!, tersenyum tulus. Matematika dapat empat, menunjukkan nilai. Alla... nyante aja lagi! Kalian berdua kok nyante amat, pasti kalian dapat nilai bagus ya? Nih..., menjulurkan kertas ulangan matematika. Whats... dapat enol? Nyante aja kali, kalo emang kita enggak bakat masuk IPA ngapain dipaksain... iya kan Sis? Yaph..., ngangguk-ngangguk. Aku takut banget mau pulang otomatis mama pasti akan menanyakan hasil ulangan matematikaku, mama nggak pernah absen mengecek seluruh nilai ku. Mampus, bakal disemprot abis-abisan aku. Aku emang berbeda jauh dengan kakakku Fanny, berbeda 360 derajat deh beda banget serba kebalikkannya. Dia pintar, berprestasi, sering mendapat rangking paralel, ikut berbangai lomba khususnya dibidang akademik, sayangnya dia orangnya pendiam tertutup, tidak mudah bergaul dan temennya sedikit kata temen-temennya dia pelit dalam berbagi ilmu. Tapi menurutku kakakku itu tidak tidak pelit dalam berbagi ilmu hanya saja dia bingung bagaimana cara awalnya untuk menjelaskan pada temannya. Aku sering iri dengan kecerdasan kakakku tapi aku tetap mensyukuri apa yang telah diberikan tuhan kepadaku, aku yakin tuhan maha adil. Walaupun mama sering membanding-bandingkanku dengan kakak walaupun sangat menyakitkan dibanding-bandingkan tapi aku tidak akan marah, karena inilah aku seperti inilah aku. Ku jadikan cemoohaan mama sebagai masukkan untuk memperbaiki diri. Apa-apaan ini...?, bentak Ibu. Ma ma maaf ma...!, meneteskan air mata. Kamu harus banyak belajar kurangi hangout, nonton film korea, dan chattingan. Gimana mau masuk IPA kayak kakak mu kalau nilainya seperti ini? Sudahlah ma... yang pentingkan dia sudah belajar dengan maksimal dan dikerjakan secara jujur, sahut kakakku.

Akhirnya puncak ketegangan sudah terlewati, sekarang waktunya belajar untuk ualangan Fisika besok tapi aku gak konsen-konsen kepikiran tadi abis di marahin mama. Aku bayangin seandainya aku gagal masuk IPA apa jadinya aku nanti, mama pasti bakal makin galak sama aku. Andaisaja Papa masih ada pasti Mama gak bakal segalak ini menurut aku. ### Pagi-pagi masuk kelas udah pada ngrumpi temen-temen cewek sekelas termasuk Siska dan Dora, mengganggu konsentrasi belajarku. Menurut informasi yang berseliwiran sih katanya ada anak baru cowok tapi entah kelas berapa. Tiba-tiba anak-anak gadis pada teriak jingkrak kegiranan histeris banget gitu entah apa yang sedang terjadi tapi mereka terdengar seperti sedang menggodai seseorang, Dora dan Siska mengajakku untuk ikud-ikudan tapi aku malas dan lebih tertarik pada rumus-rumus yang menanti untuk dihafal. Akhirnya aku selesai mengerjakan ulangan Fisika tapi betapa terkejutnya aku saat melihat ke arah meja guru, Pak Roy udah gak ada dan ternyata udah bel istirahat di kelas tinggal aku seorang. Aku segera berlari keluar kelas mengejar Pak Roy karena saking tergesa-gesanya tanpa sengaja dan tersadar aku menubruk seseorang, BB orang tersebut terjatuh dan ku ambilkan aku sangat cemas sekali aku hanya bisa berharap moga-moga aja BBnya tidak rusak dan segera meminta maaf. Ku tersadar Pak Roy makin tidak tampak batang hidungnya, aku mencoba sekuat tenaga mengejarnya. Akhirnya aku sampai diruang guru, namun malangnya Pak Roy tak mau memberi toleransi otomatis kali ini nilai ku enol besar besar sekali. Aku kembali ke kelas dengan wajah putus asa bermuram durja. Eh, Will tau gak tadi tuh yang lu tubruk waktu ngejar Pak Roy tuh Kevin kakak kelas kita! kata Siska. Bodo, peduli amat... apa pentingnya buat gue Dia tuh anak baru di kelas XI IPA 1, cakep lho... masak tadi loe gak liad sih! Mo ganteng kek, anak baru kek, kakak kelas kek, anak IPA kek gue gak peduli... sakarang yang paling penting tu cari tau gimana caranya agar nilai gue nanti dirapor kagak enol akibat gue tadi telat ngumpulin lembar jawab Ah gue ada ide, Will!, Jawab Siska. Dengan segera Siska membisikkan ide gila padaku, akupun setuju dan segera merealisasikan ide gilanya itu. Saat para guru telas berada diruang kelas masing-masing kami segera memasuki ruang guru yang sedang dalam keadaan kosong blong, ku taruh lembar jawabku dengan segera. Siska mendapat sms dari Dora, katanya Pak Junet sudah memasuki ruang kelas kami dengan segera kami berlari. Siska berlari sangat kencang hingga aku tertinggal jauh, entah karena apa mungkin karena karena kecapekan saat aku memasukki ruangan kelas ku buka mata lebar-lebar betapa terkejutnya aku ternyata aku salah masuk ruang betapa malunya aku seisi ruangan menertawaiku kecuali seseorang yang duduk dibangku paling depan menatapku dengan penuh iba. Sesampainya dikelas aku dimarahin Pak Junet dan tidak boleh mengikuti pelajaran alhasil aku dihukum di berdiri di luar ruang kelas. Saat bel isirahat pun berbunyi namun Pak Junet belum juga memberiku mandat untuk beristirahat, segerombolan kakak kelas lewat termasuk kakak kelas yang menatapku dengan iba tadi

mereka mengejekku kecuali seseorang itu ia tersenyum dengan tatapan yang teduh kepadaku tapi tak ku balas karena dongkol dengan teman-temannya yang mengejekku. ###

Sepulang sekolah hujan sangat deras aku tak membawa payung sehingga aku tidak bisa pulang hingga hujan reda, sekolah sudah sangat sepi. Aku memutuskan untuk masuk kelas X 7, agar tidak terkena cipratan air hujan. Ruang kelas sangat gelap seketika lampunya menyala aku kaget setengah mati ternyata didalam ruang kelas ku ada beberapa sosok pria mereka adalah kakak kelas anggota club basket sekolahku, cukup ganteng sih tapi soknya bukan main. Seperti biasa kakak kelasku usil banget mereka mengejek-ngejekku karena tadi salah masuk kelas, dihukum, and nubruk temen mereka Kevin. Kak Kevin hanya terdiam sambil membaca buku ditepi ruangan, aku gak punya cukup tenaga untuk meladeni mereka dengan segera aku meninggalkan ruangan. Vin, liat tuh yang udah ngerusak in BB loe ak tanggung jawab banget sih!, kata Kak Rio. Aku ngerasa bersalah banget ternyata aku udah ngerusakkin handphonenya, aku menoleh kearah Kak Kevin ia nampak acuh dan tak menggubris omongan Kak Rio. Aku bingung apa yang harus aku lakukan, aku memperlambat langkah kakiku aku igin minta maaf pada Kak Kevin. Eh udah redan ni ayo kelapangan latihan lagi!, Kata Kak Oky. Mereka berjalan tepat dibelakangku, Kak Kevin masih tetap saja sibuk dengan buku bacaannya. Dek, bolleh minta nomer loe apa nggak?, Kata Kak Rio. Dalam hatiku hanya bisa berkata, idih amit-amit ya loe tadi udah ngeledekkin gue abis-abisan kagak tau malu loe ya?. ### Hari ini pembagian nilai ulangan Fisika, saat lembar jawab diberikan padaku Pak Roy berkata bahwa ia tidak dapat mengoreksi lembar kerjaku karena ini adalah konsekuensi ku telat mengumpulkannya. Ku remas-remas hasil ulangan tersebut, dan ku lempar sembarangan ternyata mengenai Kak Kevin yang sedang membaca dibawah pohon betapa malunya aku ia melihat nilai yang tertera dikertas tersebut. Aku mendekati Kak Kevin meminta maaf padanya dan menyuruhnya memberikan kertas yang ku lempat tadi tapi ia tidak memberikan kertas tersebut. Cukup bagus... sayangnya KKM sekolah kita 75,00 kurang satua ngka saja nyaris, kata Kak Kevin. Eh kamu lagi, mau ngeganti BB Kevin dengan yang baru ya?, tanya Kak Oky. Aku hanya bisa terdiam saja, aku berusaha bergegas pergi tapi tiba-tiba terdengar suara memanggilku. Willy, tunggu!, Kak Kevin memanggil. Dalam hati aku terheran-heran bagaimana ia bisa tahu namaku.

Darimana kau tahu nama ku? Kau adiknya Kak Fanny kan, siapa sih yang tidak tahu Kakak mu. Kakak mu satu ekskul KIR dengan kami, lebih tepatnya ia pembimbing kami dalam penelitian. Ngomong-ngomong catikkan adiknya ternyata, Kata Kak Oky. Ooo..., Jawabku. ### Dor... Sis... ayo cari les-lesan yuk! Kami berdua udah ikut bimbel kok, di Hippersmart! Aku ikud dong...! Sayang sekali Will, Hippersmart udah gak buka pendaftaran lagi. Saat istirahat aku termenung di bawah pohon, tanpa kusadari ternyata ada Kak Oky dibelakang pohon di sebelah ada Kak Kevin sedang membaca buku. Kak Oky mengajakku berbincang-bincang dan aku menceritakan problema ku, Kak Kevin menawariku agar ia menjadi Tutornya. Semenjak saat itu saat istirahat dan pulang sekolah aku belajar dibawah pohon bersama mereka berdua. Will ceritain dong gimana critanya Kak Kevin bisa jadi Tutor Privat loe, geratis lagi!, Tanya Dora. Ah... ada deh..., aku juga nggak tau kenapa dia mau ngajarin gue! Dia suka kali sama loe! Kata Dora dan Siska serempak. Nggak tahu...coba aja ntar gue tanya kenapa dia mau ngajarin gue Seperti biasa pulang sekolah belajar dibawah pohon bareng Kakak-kakak kelasku yang baik, hehe. Akhirnya Kak Kevin datang namun hanya seorang diri. Saat sedang membaca sesekali aku mencurucuri pandang ke arah Kak Kevin, tiba-tiba teringat pertanyaan Dora dan Siska tadi. Hmmm... Kak Aku mau tanya... Aku juga mau tanya sesuatu Kakak deluan deh... Eh Kakak kamu itu nama lengkapnya siapa? Hmm itu namanya Briliant Fannyta Pantesan ya pinter banget namanya aja namanya Briliant!. Dalam hatiku ku bertanya Kak tidakkah kau ingin tahu nama lengkap ku...?tidakkah au juga ingin tahu banyak hal tentang aku. ###

Sesampainya dirumah aku menangis tersedu-sedu, aku baru sadar ternyata selama ini dia mengajariku hanya demi mencari informasi mengenai kakakku. Kakakku mengetuk dari kamar dan menanyakan keadaanku tapi kudiamkan saja. Beberapa hari ku diamkan kakak ku tanpa alasan yang jelas entah mengapa kebencianku panyanya bertambah, apakah mungkin aku cemburu?Mungkin hanya feeling ku saja. ### Will, gimana... Kak Kevin suka ama loe apa nggak? Enggak, dia sukanya sama Fanny Whats... gimana loe tahu?, tanya Dora dan Siska. Setiap dia ngajarin gue yang dia tanya selalu kakak gue, Fanny. Gak ada topik lain, dia selalu mujimuji kakak gue, sambil mengulas air mata. Pulang sekolah ini belajar lagi dibawah pohon seperti biasa, semangatku belajar tidak seperti harihari sebelumnya. Tapi aku harus belajar sungguh-sungguh demi bisa masuk IPA. Kak Kevin, Kak ini caranya gimana? Ah... apa? Kak Kevin tidak menggubris pertanyaan ku ternyata dia sedang memandang kearah gadis-gadis diamana diantara mereka terdapat Fanny. Tersadar diperhatikan Kak Kevin Fanny perlahan mendekat arah kami. Hai Vin, lagi belajar ya? Iya... Eh apa itu lucu sekali...? Kau mau?Ini untuk mu Terimakasih ya jepitan ini indah sekali!, Pergi meninggalkan kami. Karena merasa sangat kesal aku buru-buru berpamitan untuk pulang, betapa hancur hatiku saat itu melihat Kak Kevin memberikan sebuah jepitan lucu kepada Fanny rasanya ingin meledak. Sesampainya dirumah kakak ku bertanya Napa loe Will keliatan kesal banget? Ahh bukan urusan loe!, keluar rumah. Untuk menenangkan fikiranku aku pergi berjalan-jalan dan hunting makanan agar aku lupa untuk sesaat mengenai kejadian ini. Aku meminta Dora dan Siska datang menemaniku, aku curhat panjang lebar pada mereka berdua. Saat telah larut aku pulang, aku melihat ada kak Kevin sedang berbincang-bincang dengan Fanny di Latar rumah. Aku tetap berada diluar rumah, aku baru akan masuk ketika Kak Kevin telah pergi. Mereka megobrol cukup lama akhirnya Kak Kevin pulang juga,

saat aku memasuki rumah tiba-tiba ibuku mencerca ku abis-abisan sambil melempar buku-buku catatanku ke lantai. Apa-apaan ini buku catatan isinya cuman puisi, gambar-gambar komik, manga, nilai ulangannya remidi-remidi semua... sebenarnya kamu kalau disekolah itu ngapain aja sih, dasar bodoh! Aku belajar kok Ma Nanti mama belikan buku-buku baru, mama tidak mau lihat coret-coretan seperti ini lagi di bukubuku mu. Catatan mu harus bersih dan rapi seperti punya kakak mu itu. Semenjak kejadian itu aku tidak pernah belajar bersama dengan Kak Kevin lagi, aku menjauh arinya, bila bertemu aku selalu berusaha menghindarinya. Tidak ada kata maaf darinya hingga saat ini, membuatku makin kecewa padanya. Hingga suatu hari aku menemukan sebuah surat yang isinya menyatakan ingin bertemu denganku dibawah pohon di halaman sekolah sepulang sekolah. Sesuai isi surat tersebut aku pun datang dimana termpat yang disebutkan tadi. Terdengar suara langkah kaki melangkah mendekat padaku. Will... Ya... Aku yakin kamu pasti datang Ada apa Kak? Will udah lama banget aku suka sama kamu, maukah kau menjadi pacarku? Hmmm..., menoleh kesamping aku melihat Kak Kevin sedang datang kearah kami berdua. Kamu mau jadi pacar aku atau tudak? Ya, aku mau, Kak Oky memelukku. Ky..., Panggil Kak Kevin. Ada apa? Aku mau bicara sebentar sama Willy Ada apa Kak? Gimana reaksi Ibu setelah ku berikan Buku-buku mu pada beliau? Bukan urusan mu, aku sibuk, aku mau pulang sudah sore nih, pergi bersama Oky. Maaf yaaaaa, Vin gue pulang duluan pacar gue minta dianterin, Pa pa pacar...? oh ya, sampai jumpa. Sungguh hari itu sangat menyedihkan bagiku, pertama kukira yang menulis surat dan

Mengajakku bertemu adalah Kak Kevin dalam rangka ingin minta maaf, kedua saat Kevin datang ku kira ia akan minta maaf ternyata hanya menanyakan bagaimana reaksi ibuku, ketiga aku menerima Kak Oky untuk pelampiasan karena Kak Kevin telah membuat ku patah hati. Aku pulang dengan menangis tersedu-sedu, saat tiba dirumah tiba-tiba Mama memelukku sambil menangis terharu. Aku sangat bingun apa yang sebenaranya terjadi mengapa Mama tiba-tiba minta maaf padaku. Maafkan mama selama ini tidak mau memperhatikan dirimu, maafkan mama yang selalu membanding-bandingkan mu, maafkan mama yang otoriter, maafkan mama untuk segalanya, sambil memelukku. Maafin Willy juga Ma. Will, selamat ya Cerpen mu dapat juara 1 tingkat nasional, komik-komik buatan mu diterbitkan oleh percetakkan di Jepang pihak penerbit akan mengirimkan royaltinya ke rekening mu, Puisi yang berjudul Ibu dan Artikelmu mengenai Global Warming mendapat juara 1 Tingkat Internasional. Hah, yang bener Kak? Bener donk, kamu juga harus ke Amerika Sabtu besok untuk mengambil piagam penghargaan dan piala dari PBB. ### Hari ini telah berada di USA bersama Ibu mengambil piagam penghargaan dan piala dari PBB, tepat hari itu juga kakak ku pengumuman kelulusan dan aku terima rapor. Kakakku mengatakan ia lulus dengan hasil yang maksimal ia memperoleh peringat 1 dan mendapat beasiswa di Universtas Nusantara Indonesia, mengenai raporku kakak ku bilang aku berhasil masuk IPA tapi aku memutuskan untuk memilih kelas Bahasa menurutku bakatku adalah dibidang bahasa aku ingin masuk IPA hanya karena waktu itu aku tidak ingin mengecewakan mama, sedangkan Dora dan Siska memilih kelas IPS. Sedangkan Kak Oky mendapat peringkat 2 paralel. Lalu Kevin, bagaiamana kabarnya sekarang? Sebenarnya siapa yang melakukan ini semua hingga aku mendapat berbagai macam penghargaan, Oky, Dora atau Siska, Mama, apa Kak Fanny ya...?Aku sendiri tidak pernah mengirimkankarya-karya ku... atau... Kevin? Kak, apakah kau yang mengirimkan karya-karyaku? Bukannya kamu sendiri yang mengirimkannya? Bukan, lalu siapa? Coba kau ingat, menurut mu siapa? Menurut ku Kak Fanny Bukan aku, sepertinya Kevin Oh ya Kak Apakah Kakak menyukai Kevin?

Tentu saja tidak dia kan adik kelas dan teman curhatku mana mungkinlah Teman curhat? Iya, kebetulan dia sering konsultasi tentang KIR dan sering tanya-tanya tentang Kamu Hah? Oh iya kemarin waktu kamu masih di USA Kevin titip ini buat kamu, mengulurkan sebuah surat. Pelan-pelan kubaca surat tersebut.

Dear Willy Willy mungkin selama ini aku tidak memiliki banyak keberanian untuk mengungkapkan perasaan ku yang sesungguhnya, hanya lewat selembar kertas ini aku dapat mengutarakan segalanya padamu. Willy Ingatkah pada saat pertama kita bertemu, kau menubrukku dan mengambilkan hp ku yang terjatuh? Sesungguhnya pada saat itu kau telah menyentuh hatiku dan yang kau ambil bukan hp ku tapi hatiku. Willy ingatkah kau saat aku salah masuk ke kelas ku? Sesungguhnya saat itu aku merasa kau merindukannku hingga kau memasukki kelasku hanya untuk melihatku sesaat, aku malu sehingga aku tak bisa tertawa pada saat yang lain tertawa. Willy Ingatkah kau saat dihukum dan diperolok-olok teman-temanku?Saat itu aku aku sangat ingin sekali mengelap keringat yang bercucuran di dahi mu dengan sapu tangan ku tapi aku tak punya keberanian yang cukup untuk melakukan itu Willy ingatkah kau saat hujan-hujan kau masuk ke kelas mu?Pada hari itu aku ingin tahu kelas mu yang mana, aku ingin tahu bangku mu yang mana, aku ingin menulis surat Willy bolehkah ku tahu nomer ponsel mu Willy Ingatkah kau saat Rio meminta nomer handphone mu?Sebenarnya aku yang menyuruhnya, aku tak pernah meminta nomer handphone wanita sebelumnya karena aku tak punya keberanian itu maka aku menyuruh Rio melakukannya Willy ingatkah kau saat ku menawarimu menjadi tutormu? Kakak mu lah yang menyuruhku mengajari mu Willy ingatkah kau saat aku bertanya nama lengkap kakak mu?Sebenarnya aku sudah tahu nama lengkap kakak mu, aku ingin bertanya banyak tentang mu tapi aku terlalu gugup untuk menanyakannya Willy ingatkah kau saat ku berikan jepitan lucu kepada kakak mu?Sejujurnya waktu itu aku sangat bingung, aku sedang berfikir bagaimana caranya untuk memberikan jepitan itu untuk mu, pada saat itu kau terlihat sangat kesal tanpa sengaja kau meninggalkan beberapa buku mu. Ku bawakan buku mu kerumah, ku nanti kau pulang tapi kau tak kunjung datang. Aku bilang pada Ibu mu bahwa

engkau mempunya talenta di bidang tulis menulis, tapi kau malah berubah semenjak ku kembalikkan buku-buku mu. Beberapa karya mu ku scan dan ku kirim ke berbagai kompetisi dan percetakkan. Willy hari tepat hari dimana aku mendapatkan surat pengumuman atas karya-karya mu yang memperoleh juara aku beri tahu ibu mu terlebihdahulu tujuannya agar kau terkejut namun naas hari itu belum sempat aku mengatakannya kau malah marah pada ku dan ternyata tepat hari itu resmi menjadi pacarmu, kau tahu Oky adalah salah satu sahabat ku... kenapa harus dia yang menjadi kekasih mu... kau tahu hatiku sangat sakit mengetahuinya. Harusnya kukatakan dari awal agar akhirnya tak seperti ini Willy I Love You. Sincerely Kevin Gimana Will, suratnya? Ternyata Kevin Kak yang ngirimin karya-karya ku Oh iya, kemarin Kevin bilang hari ini dia akan berangkat ke London untuk pertukaran pelajar Kak... Ma... aku mau pergi dulu ke Bandar Sesegera aku pergi ke bandara, setibanya aku di Bandara aku melihat sebuah pesawat baru saja lepas landas. Aku hanya bisa menangis terseduh-seduh. Kak, kenapa kau meninggalkan ku tanpa memberitahukan ku terlebih dahulu... aku belum sempat minta maaf dan berterimakasih untuk segalanya, kau tega sekali pada ku Willy... Willy..., melambai-lambaikan tangan. Loh kok belum berangkat? Berangkat kemana? Bukannya Kak Kevin mau ke London untuk pertukaran pelajar? Siapa yang bilang? Sebenernya aku mau ke London tapi ada seorang gadis yang membuatku untuk tetap tinggal karena dia sangat berarti Ah gombal Sebenernya aku ke Bandara hari ini njemput Ayah aku baru pulang dari London,hehe Berarti Kak Fanny Bohong dong! Willy gimana hubungan mu dengan Oky? Oky bilang ingin break dengan aku, hubungan kamu hanya berlangsung seminggu. dia tidak mau menyakiti perasaan mu, dia tahu kalu kau lebih dahulu menyukai ku.

Willy aku telah mengumpulkan seluruh keberanian ku dan kini aku yakin aku telah siap menyatakannya, Willy I Love You, do you love me too? Yes, ofcourse. The End

Anda mungkin juga menyukai