Anda di halaman 1dari 15

PPROM

(preterm premature rupture of the membranes)

Ni Made Febri Ria Swari

Definisi
PPROM diartikan sebagai kelahiran prematur yang disebabkan ketuban pecah dini (KPD). Dari hasil pengamatan, pelahiran preterm yang didahului oleh ketuban pecah dini, lebih banyak daripada persalinan preterm spontan.

Obstetri Williams

Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan.


Ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1% kehamilan. Pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan perubahan proses biokimia yg terjadi dalam kolagen matriks ekstraselular amnion, korion, & apoptosis membran janin.

Ilmu Kebidanan Sarwono

Ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan, namun tergantung umur kehamilan juga. Pada kehamilan aterm 90% persalinan terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu persalinan dalam 24 jam. 50%

Pada kehamilan < 26 minggu terjadi dalam 1 minggu.

persalinan

Ilmu Kebidanan Sarwono

KPD pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari vagina.
KPD permatur sering polihidramnion, inkompeten plasenta. terjadi serviks, pada solusio

Ilmu Kebidanan Sarwono

Mekanisme KPD
KPD secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yg menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh.

Ilmu Kebidanan Sarwono

Terdapat keseimbangan antara sintesis & degradasi ekstraselular matriks. Perubahan struktur, jumlah sel, & katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah & menyebabkan selaput ketuban pecah.

Faktor risiko untuk terjadinya KPD :


Berkurangnya asam askorbik sbg komponen kolagen Kekurangan tembaga & asam askorbik yg berakibat pertumbuhan struktur abnormal (ex: karena merokok).
Ilmu Kebidanan Sarwono

Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase (MMP) yg dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik & inhibitor protease. Mendekati waktu persalinan, keseimbangan MMP dan TIMP-1 mengarah pada degradasi proteolitik dari matriks ekstraselular & membran janin.
Aktivitas degradasi proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodontitis dimana terdapat peningkatan MMP, cenderung terjadi KPD.
Ilmu Kebidanan Sarwono

Komplikasi
Persalinan preterm Infeksi Hipoksia & asfiksia Sindrom deformitas janin

Ilmu Kebidanan Sarwono

Penatalaksanaan
Pastikan diagnosis Tentukan umur kehamilan Evaluasi ada tidaknya iinfeksi maternal ataupun infeksi janin Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatan janin

Ilmu Kebidanan Sarwono

upaya menghindari pelahiran ketika terjadi pecah ketuban preterm mempunyai dua pilihan utama :
1. Penatalaksanaan non intervensi atau menunggu, yakni hanya menunggu terjadinya persalinan spontan. Intervensi yang mungkin meliputi kortikosteroid yg diberikan dengan atau tanpa agen tokolitik untuk menghentikan persalinan preterm supaya kortikosteroid mempunyai banyak waktu untuk menginduksi pematangan janin.

2.

Obstetri Williams

Diagnosis KPD preterm dengan inspekulo dilihata danya cairan ketuban keluar dari kavum uteri.
Dengan USG, KPD dapat dikonfirmasikan dengan adanya oligohidramnion. KPD pada kehamilan prematur penatalaksanaan yg komprehensif. diperlukan

Ilmu Kebidanan Sarwono

Diagnosis Pecahnya selaput ketuban, dapat dilihat dengan adanya cairan ketuban di vagina.
Jika tidak dapat pula dicoba dengan menggerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dpt dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru.

Ilmu Kebidanan Sarwono

Penanganan
Konservatif :
Jika umur kehamilan <32 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak lagi keluar. Usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif, beri deksametason, observasi tanda2 infeksi, & kesejahteraan janin. Usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi berikan tokolitik, deksametason, dan induksi sesudah 24 jam. Usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi beri antibiotika dan lakukan induksi, nilai tanda2 infeksi (suhu, leukosit)
Ilmu Kebidanan Sarwono

Aktif : Kehamilan > 37 minggu induksi dengan oksitosin, bila gagal SC.

Ilmu Kebidanan Sarwono

Anda mungkin juga menyukai