Anda di halaman 1dari 3

Aries Mulyawan (108114037/FST A 2010)

Controlling (pengawasan dan pengendalian)


Controlling adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Untuk menerapkan fungsi controlling diperlukan standart (input, proses, output dan outcome) yang dituangkan dalam bentuk target atau prosedur kerja. Fungsi controlling bertujuan agar penggunaan sumberdaya dapat lebih efisien dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih diefektifkan. Prinsip-prinsip pengawasan : o Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf. Hasilnya juga harus terukur. o Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang penting untuk meyakinkan proses mencapai tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Tanpa pengawasan maka dapat terjadi penyalahgunaan wewenang. o Standart untuk kerja harus jelas. Kinerja staf terus dinilai oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangan pemberian reward kepada mereka yang mampu bekerja professional. Bila berhasil maka rasa tanggung jawab dari staf akan meningkat. Jenis-jenis standar pengawasan: o Standart norma o Disusun berdasarkan pengalaman staf dalam melaksanakan kegiatan program.

Standar criteria Diterapkan untuk menilai kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan khusus terkait dengan kegiatan tersebut. Standar ini dikaitkan dengan kemampuan kerja (profesionalitas) staf.

Manfaat pengawasan o Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program. o Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Aries Mulyawan (108114037/FST A 2010) o Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien. o Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

o Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau


diberikan pelatihan lanjutan. Proses pengawasan o Terdapat tiga langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu: Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur. Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktorfaktor penyebabnya, dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan langkah-langkah intervensi. Objek pengawasan o Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan sasaran pengawasan. Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini bersifat fisik. Keuangan. Misalnya pemasukan dan penggunaan dana. Pengawasan keuangan disebut financial audit sebagai bagian dari internal audit. Pelaksanaan program dilapangan. Standart nya adalah rencana kerja operasional (RKO) yang disusun oleh satf pelaksanaan program. Obyek yang bersifat strategis. Sasaran ini adalah kebijakan atau intruksi pimpinan untuk menjaga mutu pelayanan. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.

Metode pengumpulan fakta o Pengamatan lapangan. Tujuannya adalah untuk mengamati kegiatan staf pada saat mereka sedang melaksanakan tugas-tugas nya. o Laporan lisan. Pengawasan dengan menggunakan fakta laporan lisan staf akan memperoleh informasi terbatas tentang kemajuan program, atau adanya penyalahgunaan wewenang oleh staf. o Laporan tertulis. Informasi yang didapatkan hanya terbatas pada hal-hal yang dianggap penting oleh staf.

Aries Mulyawan (108114037/FST A 2010) Jenis-jenis Pengawasan o Pengawasan fungsiomal (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang yang menjabat sebagai pimpinan lembaga. Tugas pokok setiap pimpinan adalah melakukan pengawasan terhadap kegiatan staf yang ada diunit kerja yang dipimpin. o Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat. Biasanya dilakukan oleh media massa. o Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh badan-badan yag diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain. Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila diikerjakan dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok konsisten dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini membantu menyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dengan dalam organisasi. Controlling berperan juga dalam menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial. Kompensasi dan keuntungan dari sistem pengawasan dan pengendalian yang baik adalah: o o o Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya di dalam organisasi. Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum dalam pekerjaannya. Menyadarkan nilai dari kontribusi penampilannya.

Daftar pustaka : Manunjaya G.A.A., 1999, Manajemen kesehatan, EGC, Jakarta, pp. 107-113. Contoh proses pengawasan oleh seorang pimpinan(manajemen) suatu perusahaan. Seorang pemimpin yang baik akan mengawasi dari awal hingga akhir suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh stafstafnya. Bukan hanya sekedar mengawasi tetapi juga menyelesaikan permasalahan yang dapat timbul ketika proses kegiatan tersebut berlangsung. Kemudian pemimpin akan menilai hasil kerja dari staf nya dan memberi perbandingan apakah pekerjaan yang dibuat telah mencapai goal yang diinginkan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai