Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Protein dan Asam Amino

OLEH : YURIKE FITRIA SARI 111610101082

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER


2011

PEMBAHASAN

A. Percobaan Biuret : Pereaksi Protein Percobaan ini untuk mengidentifikasi adanya protein. Terdapat 5 bahan yang diuji, yaitu Albumin, Glisin, Alanin, Tirosin dan Aquadest. 1. Albumin telur 2 ml yang kental ditambahkan dengan pereaksi 1 yaitu NaOH 1 mL akan menjadi lebih encer dan dan sedikit lebih bening dari sebelumnya, tetapi partikel partikelnya tetap melayang layang. Lalu setelah itu ditambahkan dengan pereaksi 2 yang berisi 1 M 1mL, maka akan tampak endapan kasar berwarna biru kehijauan. 2. Glisin 2 ml ditambahkan dengan pereaksi 1 yaitu NaOH 1 mL warnanya tetap bening dan belum ada perubahan, tetapi saat ditambah dengan pereaksi 2 yang berisi 1 M 1mL akan tampak endapan di bawah berwarna biru laut, jadi glisin lah yang memiliki warna paling biru diantara ke limanya. 3. Alanin 2 ml ditambahkan dengan pereaksi 1 yaitu NaOH 1 mL maka yang terjadi adalah warnanya tetap bening belum tampak perubahan yang signifikan, baru setelah ditambah dengan pereaksi 2 yang berisi 1 M 1mL akan tampak endapan dan perubahan warna menjadi lebih biru muda dibanding albumin, di atas endapan terdapat cairan yang bening, lebih bening dari kelima bahan lainnya. 4. Tirosin 2 ml ditambahkan dengan pereaksi 1 yaitu NaOH 1 mL maka warna yang ditimbulkan tetap bening seperti sebelumnya, tetapi saat ditambahkan pereaksi 2 yang berisi 1 M 1mL akan tampak gumpalan kasar di bawah yang memiliki warna biru muda, tetapi birunya lebih muda jika dibandingkan dengan glisin 5. Aquadest 2 ml ditambahkan dengan pereaksi 1 yaitu NaOH 1 mL maka warnanya tetap bening seperti sebelumnya, setelah ditambahkan pereaksi 2 yang berisi 1 M 1mL akan terjadi endapan halus berwarna biru dan birunya paling muda di antara kelima bahan lainnya. Dari hasil diatas Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif kecuali aquadest. Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein. B. Pengaruh asam basa terhadap protein ( albumin ) dan glisin Disini terdapat 6 percobaan yang menggunakan bahan albumin dan glisin dan dicampur dengan 4 pereaksi. 1. Albumin 2 ml ditambah pereaksi 1 yang berisi HCL 0,1 N 0,25 ml akan memiliki endapan dan warnanya lebih jernih dari sebelumnya, saat ditambah HCL 0,1 1ml kejernihannya bertambah, endapannya pun sdikit lbih banyak dari sebelumnya, lalu ditambahkan NaOH 1 m 1 mL kejernihan dan endapannya semakin bertambah lagi

2.

3.

4.

5.

6.

dan saat ditambahkan dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan yang sangat banyak berwarna biru dan cairan diatas endapan jadi semakin bening. Albumin 2 ml ditambah pereaksi 1 yang berisi asam asetat 0,1 N 0,25 ml maka terjadi endapan dan warnanya jernih, lalu saat ditambahkan asam asetat 0,1 1ml warnanya lebih jernih karena endapannya bertambah, setelah itu ditambahkan NaOH 1 m 1 mL warnanyadan endapannya pun semakin bertambah bening dan banyak dan saat ditambahkan dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan yang sangat banyak berwarna biru dibanding sebelumnya dan memiliki warna ungu muda pada larutannya. Albumin 2 ml ditambah pereaksi 1 yang berisi NaOH 0,1 N 0,25 ml akan menjadi lebih jernih dari sebelumnya, lalu kejernihannya semakin meningkat saat ditambahkan NaOH 0,1 N 1 mL dan NaOH 1 m 1 mL, tetapi sudah terdapat endapan yang tampak, lalu setelah itu ditambahkan dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi perubahan warna yaitu lebih ungu dibanding reaksi nomer 2 dan endapan yang ditimbulkan juga semakin banyak berwarna biru. Glisin 2 mL ditambah HCL 0,1 N 0,25 mL memiliki warna lebih bening dari sebelumnya, saat ditambahkan HCL 0,1 N 1 mL dan NaOH 1m 1 mL warnanya juga bertambah semakin bening tetapi saat ditambahkan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi perubahan warna yaitu biru muda. Glisin 2 mL ditambah Asam asetat 0,1 N 0,25 mL menimbulkan warna lebih bening dari sebelumnya, saat diberi NaOH 1m 1 M tiba tiba warnanya agak keruh dan berbusa, mungkin busa tersebut efek dari pengocokan, dan saat ditambahkan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi perubahan warna menjadi biru muda. Glisin 2 mL ditambah NaOH 0,1 N 0,25 ml akan menimbulkan warna lebih bening dari sebelumnya lalu kejernihannya semakin meningkat saat ditambahkan NaOH 0,1 N 1 mL dan NaOH 1 m 1 mL, setelah itu ditambahkan dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi perubahan warna yaitu menjadi biru muda.

Dari hasil diatas terdapat pengaruh asam dan basa jika :


-

Pengaruh asam Adanya ion H+ menyebabkan sebagian jembatan atau ikatan peptida putus. Ion H+ akan bereaksi dengan gugus COO membentuk COOH sedangkan sisanya (asam) akan berikatan dengan gugus amino membentuk ikatan, dan kelarutan meningkat meskipun meskipun tidak selamanya begitu. - Pengaruh basa

Penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Hal ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus amino. C. Pengaruh logam (logam alkali,logam transisi dan logam berat ) Percobaan ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh logam pada bahan albumin dan glisin tersebut. 1. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Mn 0,25 ml, warna yang ditimbulkan lebih bening dan lebih encer dari awalnya, lalu ditambah denagn pereaksi 2 yaitu larutan Mn 0,5 mL warnanya semakin bening dan encer, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL terjadi endapan halus yang berwarna orange kecoklatan, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan kasar berwarna coklat muda, tapi warna larutan diatas endapan berwarna biru muda bening. Kecepatan pengendapannya lebih lambat dibanding glisin saat ditetesi pereaksi pereaksi yang sama 2. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Mg 0,25 ml warna yang ditimbulkan lebih bening dan lebih encer dari awalnya, lalu ditambah denagn pereaksi 2 yaitu larutan Mg 0,5 ml warnanya semakin bening dan encer, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL warna beningnya menjadi putih keruh lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan kasar yang berwarna biru laut dibanding glisin pada reaksi nomer 8. 3. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Fe 0,25 mL akan berubah warna menjadi kuning bening tapi warnanya lebih pudar dari glisin pada reaksi nomor 9. Setelah itu ditambah larutan Fe 0,5 mL warnanya menjadi lebih kuning dari sebeumnya, lalu ditambahkan lautan NaOH M 1 mL warnanya menjadi orange, terdapat partikel partikel mengambang dan lebih keruh dibanding glisin, sesudah itu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terdapat endapan berwarna coklat muda tetapi coklatnya lebih pudar daripada glisin pada reaksi nomer 9. 4. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Ca 0,25 mL warna yang ditimbulkan lebih bening dan encer dari awalnya, lalu ditambah dengan pereaksi 2 yaitu larutan Ca 0,5 mL warnanya semakin bening dan encer, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL warnanya menjadi putih keruh, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan halus berwarna biru muda dan larutannya berwarna biru muda bening. 5. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Hg 0,25 mL warna yang ditimbulkan lebih bening dan encer dari awalnya, lalu ditambah dengan pereaksi 2 yaitu larutan Hg 0,5 mL warnanya semakin bening dan encer, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL warnanya berubah menjadi orange muda lalu ditambah

dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan kasar berwarna biru kehijauan dan larutannya bening. 6. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Pb 0,25 mL warnanya menjadi putih keruh dan encer dari sebelumnya setelah itu ditambah larutan Pb 0,5 mL dan NaOH 1m 1mL warnanya menjadi semakin keruh, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan berwarna biru muda kehijauan 7. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Mn 0,25 ml, warna yang ditimbulkan lebih bening dari awalnya, lalu ditambah dengan pereaksi 2 yaitu larutan Mn 0,5 mL warnanya semakin bening, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL terjadi endapan kasar berwarna orange, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka juga terjadi endapan halus berwarna coklat tua dan larutan diatas pengendapan berwarna biru muda keruh. 8. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Mg 0,25 ml warna yang ditimbulkan lebih bening dari awalnya, lalu ditambah denagn pereaksi 2 yaitu larutan Mg 0,5 ml warnanya semakin bening, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL larutannya menjadi keruh tetapi saat ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan, warnanya biru tetapi lebih muda dibanding albumin pada reaksi nomer 2. 9. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Fe 0,25 mL akan berubah warna menjadi kuning bening Setelah itu ditambah larutan Fe 0,5 mL warnanya menjadi lebih kuning dari sebelumnya. lalu ditambahkan lautan NaOH M 1 mL warnanya menjadi orange, sesudah itu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terdapat endapan berwarna coklat muda dan larutan diatas endapan berwarna hijau muda bening. 10. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Ca 0,25 mL warna yang ditimbulkan lebih bening dari awalnya, lalu ditambah dengan pereaksi 2 yaitu larutan Ca 0,5 mL warnanya semakin bening, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL terjadi endapan berwarna putih tetapi tidak keruh seperti albumin, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan berwarna lebih biru daropada albumin. 11. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Hg 0,25 mL warna yang ditimbulkan lebih bening dari awalnya, lalu ditambah dengan pereaksi 2 yaitu larutan Hg 0,5 mL warnanya semakin bening, setelah itu ditambahkan larutan NaOH 1 M 1 mL warnanya berubah menjadi kuning muda lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL maka terjadi endapan halus berwarna lebih birudibanding albumin. 12. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi larutan Pb 0,25 mL warnanya tetap bening setelah itu ditambah larutan Pb 0,5 mL warnanya tiba tiba menjadi keruh, lalu dimasukkan NaOH 1m 1mL terjadi pengendapan dan warnanya putih, lalu ditambah

dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu maka terjadi endapan berwarna lebih biru muda dari albumin.

1 M 1mL

Dari hasil diatas diketahui bahwa Garam logam berat mendenaturasi protein sama dengan halnya asam dan basa. Garam logam berat umumnya mengandung Hg+2, Pb+2, Ag+1 Tl+1, Cd+2 dan logam lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi yang terjadi antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang tidak larut. D. Pengaruh senyawa organik Pada percobaan ini memakai 2 bahan juga yaitu albmin dan glisin dengan 4 pereaksi. 1. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Etanol 0,25 ml akan menjadi keruh tetapi saat ditambah etanol 1 mL larutannya menjadi jernih, lalu saat ditambah NaOH 1M 1ml kejernihannya bertambah dan terdapat endapan, setelah itu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL warnanya berubah menjadi ungu dan endapannya senakin banyak dari sebelumnya. 2. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Detergen 0,25 ml akan menimbulkan keruh tetapi saat ditambah detergen 1 ml akan berubah menjadi jernih, dan stelah ditambah NaOH 1M 1ml kejernihannya menjadi bertambah dan memiliki sedikit endapan , lalu ditambah pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu larutan 1 M 1mL dan menimbulkan perubahan warna menjadi ungu, endapannya menjadi lebih banyak berwarna putih biru 3. Albumin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Vitamin B 0,25 ml menjadi berwarna kuning keruh tetapi saat ditambahkan vitamin B 1 ml terdapat endapan berwarna kuning, setelah itu ditambah lagi dengan NaOH 1M 1ml warnanya semakin kuning dan endapannya pun semakin banyak, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu larutan 1 M 1mL dan menimbulkan perubahan warna menjadi larutan berwarna kuning kehijauan dan endapannya banyak berwarna hijau. 4. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Etanol 0,25 ml menjadi jernih,saat ditambah etanol 1 mL larutannya menjadi lebih jernih, lalu saat ditambah NaOH 1M 1ml kejernihannya bertambah, setelah itu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu 1 M 1mL warnanya berubah menjadi ungu dan endapannya senakin banyak dari sebelumnya dan berwarna putih biru. 5. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Detergen 0,25 ml menjadi jernih berbusa tetapi saat ditambah detergen 1 ml kejernihannya menjadi berkurang, dan stelah ditambah NaOH 1M 1ml busanya semakin banyak lalu ditambah pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu larutan 1 M 1mL dan menimbulkan perubahan warna menjadi biru muda, endapannya menjadi lebih banyak berwarna putih. 6. Glisin 2 mL ditambahkan pereaksi 1 yang berisi Vitamin B 0,25 ml menjadi berwarna kuning bening lalu saat ditambahkan vitamin B 1 ml dan NaOH 1M 1ml juga

berwarna kuning jernih, lalu ditambah dengan pereaksi keempat yang merupakan pereaksi terakhir yaitu larutan 1 M 1mL dan menimbulkan perubahan warna menjadi larutan berwarna kuning kehijauan dan endapannya banyak berwarna hijau.

KESIMPULAN

1. Glisin dengan penambahan NaOH 1M 1mL dan 1 M 1mL menimbulkan warna yang paling biru diantara kelimanya 2. Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif kecuali aquadest. Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein. 3. Pada pengujian asam basa, Penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dan asam misalnya HCL dapat menyebabkan denaturasi. Hal ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus amino. 4. Bila pada pengujian pengaruh logam bahan bahan diatas tidak larut maka protein tersebut mengalami denaturasi 5. Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh senyawa organik

Anda mungkin juga menyukai