Anda di halaman 1dari 7

BAB IV PENGURANGAN PENCEMARAN UDARA MELALUI PEMBUATAN TAMAN KOTA

4.1 PENGADAAN TAMAN KOTA

Taman kota bukan sekadar ruang geometris, tetapi juga berfungsi sebagai ruang sosial. Kehidupan sosial inilah harus diwadahi di masa mendatang agar penghuni kota tidak kehilangan jati dirinya dan akhirnya terlepas dari akar kebudayaannya. Taman kota merupakan suatu kawasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, lengkap dengan segala fasilitasnya untuk kebutuhan masyarakat kota sebagai tempat rekreasi, baik aktif maupun pasif. Di samping sebagai tempat rekreasi warga kota dan sebagai paru-paru kota, taman kota juga berfungsi sebagai pengendali iklim mikro, tempat konservasi tanah dan air, serta merupakan habitat berbagai flora dan fauna terutama burung. 4.1.1 Kriteria Fisik Taman Kota Berdasarkan National Recreation and Parks Association (NRPA) taman kota dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut: 1. Neighborhood Park Neighborhood Park adalah taman yang terletak di sekitar area perumahan dan menyediakan kesempatan rekreasi untuk segala usia, baik anak-anak maupun lanjut usia. Taman harus terpisah dari bangunan lain, meskipun berdekatan dengan sekolah ataupun taman lain. Fasilitas yang harus ada termasuk tempat

26

27

bermain untuk anak-anak, jalan yang beraspal, area untuk piknik, arena olahraga (futsal, basket, voli), lapangan tenis, toilet, dan penataan bentuk taman yang indah. Jarak taman ini dari permukiman masyarakat berada dalam radius 400-800 meter. Kriteria fisik taman ini adalah 1,25 hektar per 1000 jiwa (minimal area adalah 1,25 hektar). 2. Community Park Community Park adalah sebuah taman yang berfungsi untuk menyediakan sarana rekreasi bagi masyarakat setempat. Fasilitas harus disediakan untuk segala usia mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, dan juga harus ditempatkan di jalanjalan arteri dan dapat diakses oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda. Fasilitas yang terdapat pada taman ini adalah kolam renang, lapangan atletik dan lapangan tenis, jalur pejalan kaki dan olahraga, area piknik besar. Kriteria fisik dari community park adalah 0,75 ha per 1000 jiwa (minimal area adalah 5 ha) 3. Metropolitan Park Metropolitan Park adalah sebuah taman yang berfungsi untuk

mengakomodasi kegiatan social, budaya, pendidikan, dan fisik bagi masyarakat sekitar. Seperti pentas seni, upacara, dan lomba-lomba. Fasilitas pada taman ini adalah kompleks olahraga, kolam renang, pusat alam, kebun binatang, pusat masyarakat, 4. Regional Park Regional Park adalah taman yang menyediakan area yang luas sebagai tempat rekreasi pasif dan fasilitas rekreasi regional masyarakat perkotaan. Fasilitas dari taman ini adalah bumi perkemahan, piknik area, pusat alam, cagar dan lapangan. Luas taman ini bervariasi.

28

alam, dan lapangan golf. Kriteria fisik atau luas area taman adalah 1,25 hektar per 1000 jiwa (minimal area adalah 60 hektar). Dilihat dari fungsinya, taman kota merupakan sarana tempat

berkumpulnya, atau tempat beraktivitasnya masyarakat untuk melakukan kegiatan seperti, olahraga, rekreasi, tempat bertemu dengan teman, dan lain-lain. Standar minimal taman kota harus memenuhi fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat, antara lain: 1. Pohon yang rindang yang merupakan aspek terpenting yang harus ada di setiap taman kota. Selain sebagai penyaring udara, adanya pohon yang rindang ini memberikan kesejukan bagi orang yang ada di sekitarnya, sehingga orang-orang yang beraktivitas di taman kota menjadi nyaman.

2. Tempat pejalan kaki dan jogging track untuk melakukan aktivitas dengan berjalan kaki dan jogging. 3. Tempat duduk yang nyaman. 4. Arena bermain anak-anak yang bersifat rekreatif dan edukatif. 5. Tempat parkir bagi pengunjung yang membawa kendaraan 6. Kamar mandi. 7. Pos penjaga keamanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban pengunjung taman 8. Pusat informasi untuk tempat menerima dan menyampaikan informasi yang harus diberitakan kepada masyarakat. Misalnya ada anak yang kehilangan orang tuanya, dapat menghubungi pusat informasi agar disiarkan kepada pengunjung taman.

29

9. Sarana untuk penyandang cacat. Karena taman kota adalah tempat untuk semua warga, tak terkecuali bagi penyandang cacat. Contohnya, pedestrian tidak dibuat bertangga sehingga mudah untuk dilewati dengan kursi roda.

4.1.2 Penentuan Lokasi Taman Kota Dari hasil kuesioner yang telah disebarka, 24% responden menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengunjungi taman kota karena mereka tidak tahu letak taman kota. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa letak taman kota di Bandung tidak strategis. Penentuan lokasi taman kota harus diupayakan berada dekat dengan pusat aktivitas warga misalnya perkantoran, pusat perbelanjaan, permukiman masyarakat, dan lain-lain. Dengan beradanya suatu taman kota di sekitar linkungan masyarakat, secara otomatis keinginan masyarakat untuk mengungjungi dan merawat taman kota akan timbul dengan sendirinya. NRPA (National Recreation and Parks Association) menetapkan service area atau daerah yang dapat dilayani oleh taman kota, sehingga masyarakat yang tinggal dalam service area suatu taman kota dapat dengan mudah mengakses taman kota tersebut. Pembagian service area tersebut adalah sebagai berikut. 1. Neighborhood Park, memiliki service area dalam radius 400-800 meter dan mampu melayani 1.000-5.000 jiwa 2. Community Park, terletak di sekitar jalan-jalan arteri sehingga lebih mudah diakses pejalan kaki dan pengendara sepeda. Service area taman ini berada dalam radius 800-5000 meter dan melayani 15.000-20.000 jiwa 3. Metropolitan Park merupakan taman yang melayani masyarakat pada tingkat kecamatan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial , sehingga jumlah

30

penduduk yang dilayani tergantung pada kegiatan sosial yang berlangsung di taman tersebut. 4. Regional Park memiliki sevcice area yang meliputi daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani yaitu 50.000-100.000 jiwa. Selain itu, penentuan lokasi taman kota harus mempertimbangkan tingkat polusi udara di sekitar wilyah tersebut. Pembangunan taman kota sebaiknya lebih dikonsentrasikan di daerah yang tingkat pencemaran udaranya cukup tinggi, sehingga tingkat pencemaran udara di daerah tersebut dapat direduksi. Daerahdaerah yang termasuk kawasan yang cukup tercemar yaitu kawasan terminal, jalan-jalan yang rawan macet, dan daerah-daerah di dekat lokasi parbik. Pembangunan taman kota di sekitar daerah tersebut dapat mengurangi distribusi polutan ke daerah lain, karena unsur-unsur yang mencemari udara dapat langsung di ambil oleh tanaman dan dikeluarkan sebagai oksigen yang lebih dibutuhkan oleh manusia untuk bernapas. Pembangunan taman kota di sekitar jalan-jalan utama dan terminal akan sangat mengurangi tingkat polusi udara. Manfaat ini akan sangat dirasakan karena pada saat macet, tingkat polusi akan meningkat dua belas kali lebih tinggi daripada keadaan normal. Dengan adanya taman kota di sekitar ruas-ruas jalan yang rawan macet, setidaknya keadaan udara di sekitar daerah tersebut tidak akan terlalu panas. Keberadaan taman kota dengan berbagai jenis taman yang ada di dalamnya akan mempermudah daur unsur-unsur yang mencemari udara, teutama karbon. Karbon dioksida yang mengandung unsur karbon akan diserap oleh tanaman dan akan dikeluarkan sebagai oksigen. Dengan demikian, unsur-unsur

31

yang mencemari udara dapat langsung diserap, sehingga tidak terlalu lama mencemari udara dan berpindah ke tempat lain. Di sisi lain, pengendara kendaraan bermotor maupun warga di sekitar wilayah tersebut akan lebih merasa nyaman berada di kawasan tersebut. Selain itu, dengan adanya taman kota di sekitar daerah itu, derajat kesehatan masyarakat akan lebih tinggi karena tersedianya udara yang bersih untuk dihirup.

4.2 Sistem Pengelolaan Taman Kota Dalam pengadaan taman kota sebagai tempat masyarakat beraktivitas, pengelolaan taman kota harus melibatkan kerja sama dari semua pihak. Pemerintah sebagai fasilitator dalam pembuatan taman kota harus dibantu oleh masyarakat untuk mengelolanya. Masyarakat harus turut serta dalam merawat dan menjaga taman yang berada di sekitarnya. Kebersihan taman tidak hanya menjadi tugas petugas kebersihan, tetapi semua masyarakat yang menggunakan fasilitas taman kota juga harus menjaga kebersihan, misalnya dengan membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan. Dalam mengoptimalkan pengelolaan taman di masa yang akan datang, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti klasifikasi taman, pengelolaan, perawatan, dan penjagaan eksistensi taman. Untuk menghindarai terjadinya penurunan jumlah dan luas taman serta kesalahan dalam menentukan kriteria ruang terbuka hijau terutama taman kota, diperlukan suatu kebijakan, rencana dan kebijakan yang jelas. Dalam pembuatan sebuah taman, diperlukan suatu keputusan dan

32

petunjuk teknis yang dapat memberikan suatu kejelasan tentang jenis, klasifikasi taman, fungsi, dan peruntukannya serta pengaturan, pengelolaan dan sanksinya. Dalam pemeliharaan taman, perlu dijalin kerja sama dengan masyarakat dan stakeholders, termasuk pihak swasta. Kerja sama ini diperlukan karena harus ada suatu komitmen yang sama antara semua pihak untuk menjaga ruang terbuka hijau yang tersisa terutama taman kota. Kerja sama dengan pihak swasta ini misalnya pada pengembangan permukiman baru. Dalam kerja sama ini, pemeliharaan dan pengelolaannya harus sepenuhnya diurus oleh pengembang tersebut. Keberadaan taman di permukiman baru harus dibangun oleh pengembang permukiman tersebut. Keberadaan taman di permukiman baru tersebut setidaknya dapat mereduksi jumlah taman yang harus dibangun oleh pemerintah, sehingga beban pemerintah sedikit terkurangi. Selain itu, untuk mengimbangi kekurangan taman pada daerah-daerah yang kekurangan taman, harus dikaji penggunaan halaman kantor dan tempat industri untuk dapat diakses oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai