Anda di halaman 1dari 25

KUMPULAN PUISI, CERPEN DAN KARIKATUR

D I S U S U N

O L E H

NAMA : Yovanka Adetha Sitorus KELAS : VIII 1 B.STUDY : B. Indonesia

KUMPULAN PUISI

Bagaimana kau akan tahu


Bagaimana kau akan tahu Segala perasaan yang membebaniku Sedang jarak memisahkan aku denganmu Bagaimana kau akan tahu Bahwa aku disini begitu mengingatmu Sedang kita tak pernah berkata. Bagaimana kau akan tahu Hatiku tak mampu berpaling Sedang dirimu selalu merasa ragu Bagaimana....

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Pahlawan tanpa tanda jasa Ialah Guru Yang mendidik ku Yang membekali ku ilmu Dengan tulus dan sabar Senyummu memberikan semangat untuk kami Menyongsong masa depan yang lebih baik Setitik peluhmu Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar Untuk murid-muridnya Terima kasih Guru Perjuanganmu sangat berarti bagiku Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini Akan selalu ku panjatkan doa untukmu Terimakasih Guruku

Tidak Mau Kehilangan Saat aku mendengar kepergian mu

Sungguh tak tahan air mata ini menetes di pipiku Ku masih teringat hal yang terindah saat bersamamu kenangan bersamamu,memory yang indah bersamamu tapi kini hanya tinggal kenangan kini hanya tinggal untai,an kata kau pergi jauh dari ku entah tak tau kemana kini engkau berada Rasa sedih pilu menemani kepergian mu Meski engkau jauh dari ku aku ingin engkau tetap ingat aku Tetap ingat akan masa" lalu dngan ku sesungguhnya aku tak kuasa dengan semua ini aku tak mau kehilangan mu sobat aku sngat menyayangi mu kawan IBU Puisi Richard Fernando Putra Bela Ibu kau mengandung 9 bulan sampai engkau melahirkanku dengan susah paya engkau merawatku sampai aku tumbuh besar engkau juga merawatku tampa pamri dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa Ibu kau bagaikan malaikatku dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku Ibu... bekerja keras untuk menafkahiku ibu... terima kasih atas pengorbananmu yang engkau berikan kepada ku Ibu...

TANGISAN MATA BUNDA Puisi Monika Sebentina

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu Derita siang dan malam menimpa mu tak sedetik pun menghentikan langkah mu Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku Seonggok Cacian selalu menghampiri mu secerah hinaan tak perduli bagi mu selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku mencari harapan baru lagi bagi anak mu Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku tapi keinginan hati mu membahagiakan aku Dan yang selalu kau berkata pada ku Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

ALAM DESAKU Kulihat sawah membentang warna hijau bagai permata alam kucoba telusuri jalan akankah tetap begitu Kuingin tetap begini terlihat apa adanya kuingin tetap begitu terlihat kenyataanya Mentari mulai tenggelam dan..akupun teteap disini menikmati alam yang ada anugerah dari yang kuasa Oh..alam desaku ...aman dan damai Oh.... alam desaku ....lestarikanlah Bunda Bunda..

Jiwamu bak permata Kasihmu bagai sang surya Engkau laksana lentera Bagiku kau pelita, di kegelapan hati hamba Bunda.. Kau pahlawan sejatiku, yang telah menyelamatkanku Dari jurang hitam yang kelabu Kau selalu mendampingiku Dalam mengarungi dunia yang semu Menerjang ombak kehidupan yang berliku Oh Bunda... Kasih sayangmu tak terkira Melebihi dunia dan seisinya Bundaku tersayang Hingga ajal dan maut menjelang Aku akan selalu mengenang Pengorbananmu yang begitu mengagungkan Bundaku Bagaimana ku harus membalasmu Membalas pengorbanan dan perjuanganmu Mungkin hanya terima kasih selalu terucap untukmu yang tersirat ikhlas dari kalbu oh Bundaku... dari dulu ku mengaku Kau memang segalanya bagiku

Sahabat Sejati kian lama hidup yang ku jalani selalu bersama mu sahabat ku susah sedih senang yang ku rasakan bersama mu sahabat ku sahabat begitu banyak kenangan yang kita lalui ke bahagian yang selalu kita rasa bersama namun musnah dengan sekejap telah di renggut oleh maut yang tak terduga sahabat kini kau telah pergi meninggalkan ku

meninggalkan semua kenangan kita menyimpulkan sebuah air mata yang terjatuh di pipi ku sahabat meski kini kita tak bersama meski kita telah berbeda kehidupan namun kita tetap satu dalam hati dan cinta karena kau sahabat sejati ku selamat tinggal sahabat ku selamat jalan sahabat sejati ku cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku selamanya karya :zhulviva Tentang Sahabatku Sahabatku adalah tetesan embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari dalam kesejukan Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya yang menemani kesendirian rembulan yang berduka hingga mampu menerangi gulita semesta dalam kebersamaan Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan hingga mampu memberikan keteduhan dalam kedamaian Wahai angin pengembara kabarkanlah kepadaku tentang dirinya Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci yang jernih mengalir tiada henti hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri dalam kesegaran Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun

dalam kesucian Sahabatku adalah untaian intan permata yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara hingga mampu menebar pesona jiwa dalam keindahan Wahai burung duta suara ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya

KUMPULAN CERPEN

KETIKA HATI HARUS MEMILIH

oleh: Shavira Novi Safitri Rasa bersalah dan penyesalan terhadapmu masih saja menghantuiku. Sedetikpun aku tak kuasa menghilangkan bayangan-bayanganmu, dan itu sangat menggangguku. Mungkin inilah karma yang aku dapatkan setelah aku melakukan kesalahan terbesar kepadamu. Kesalahan yang seharusnya tidak aku lakukan. Kesalahan yang merubah seluruh alur kehidupanku. Yaaa, hidupku berubah sejak saat itu. Sejak aku menyadari aku telah mensiasiakan seseorang yang sangat mencintaiku. Tapi, inilah hidup dan aku harus terus menjalaninya walau seberat apapun. Aku harus terus berjalan. ***** Aku Titania Putri. Siswi salah satu SMA terkenal di kotaku tercinta Malang. Kota yang sejuk dan terkenal dengan apelnya. Ada yang bilang juga, Malang adalah kotanya para pelajar. Kota yang damai dan sangat nyaman. Yaa, hidupku memang bisa di bilang sempurna menurut versiku, aku memiliki orang tua yang sangat mengerti aku, temanteman yang baik, dan seorang kekasih yang sangat menyayangiku, Vino. Meskipun banyak teman yang bilang cowokku ini adalah cowok cupu, but I think he is a perfect boy. Morning, Princess ? Udah siap berangkat ? sapa Vino pagi itu, saat dia menjemputku untuk pergi ke sekolah bersama. Morning too, My Price. balasku dengan senyuman tak kalah indahnya. Setiap pagi aku di jemput oleh Vino untuk berangkat sekolah bersama, karena memang kita satu sekolah. Vino adalah cowok yang sangat pengertian dan sabar, dia selalu bisa membuatku merasa nyaman bila dekat dengannya, Vino juga sangat menyayangiku, aku tau itu, karena dia selalu berusaha menjagaku. Selama kurang lebih 1 tahun kami pacaran, kita jarang sekali bertengkar, jika memang aku lagi bte dia selalu bisa menghiburku, jika ada masalah dia juga selalu bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin, tidak seperti aku yang susah mengendalikan emosi. Dia juga pintar, di sekolah Vino adalah salah satu siswa yang cerdas. Kadang aku minder jika melihat dia bisa dengan mudahnya menyelesaikan soal yang aku anggap sangat sulit. Tapi sayangnya, banyak orang yang memandang Vino sangat cupu, mungkin karena dia memang tidak bergaul dengan orang-orang popular di sekolah, dia juga bukan cowok yang fashionable. Tapi, dia tetap yang terbaik buat aku. Tit, ntar malem dateng kan ke partynya Vega ? Tanya Anissa padaku saat aku baru saja masuk kelas. Liat ntar ya, Niss. Aku gak tau soalnya Vino bisa apa gak. Sekali-sekali gak usah sama Vino gak papa kali, Tit. Lagian Vino juga gak mungkin bisa, kan di pikiran dia belajar melulu isinya. Iya kan emang itu yang lebih penting. Aku belajar bareng Vino ajalah, Niss. Maaf yaa. Ahh Gak asik nih. Kamu sih, Tit. Pake pacaran sama si kutu buku itu. Ya udah deh terserah kamu. kata Anissa kesal

Maaf deh, Niss. Lain kali aku janji bakal ikut acara kamu deh. Anissa adalah sahabatku dari SMP. Dari kita kenal sampai saat ini kita baru sekali gak sependapat. Pendapat kita selalu beda tentang Vino, Anissa selalu menganggap aku salah memutuskan untuk jadian dengan Vino, karena menurut dia Vino itu kutu buku yang ngebosenin banget dan gaya dia juga sangat biasa aja. Tapi bagaimanapun Vino tetap yang teristimewa menurutku. Tita, bagi PR matematikanya dong. Kamu pasti udah selese kan ? kata Anissa sambil nyengir kuda. Yee Dasar ! Baru aja sewot ke aku sekarang malah mau nyontek PR. Kalo aku yoo malu toh, Niss kataku pada Anissa, memang aku dengan Nissa gak bisa lamalama sewot-sewotan gini. Hehehe :D Hehehehe. Udah deh buruan, sepuluh menit lagi udah bell, aku tak buru-buru nyontek PR kamu Jam pertama hari ini adalah Matematika, satu dari seabrek pelajaran yang membuat kepalaku hampir pecah. Tapi untung saja aku punya cowok pinter, jadi setidaknya bebanku di beberapa mata pelajaran itu sedikit berkurang sejak aku jalan dengannya. Baru kali ini aku pacaran dengan seseorang dan dia bisa bikin nilai aku terangkat. Sambil menyelam minum air lah, ya pacaran, ya belajar. Bisa ngirit juga, karena gak perlu bayar guru private lagi. Hehehehe :p ***** Malam ini Vino datang ke rumahku. Karena aku besok ada ulangan fisika, dia sengaja aku ajak belajar bersama. Meskipun kita sebenernya gak satu kelas sih. Selama pacaran dengan dia memang acara nge-date kita selalu identik dengan belajar bareng, beda banget sama yang lain. Sayang, hafalin dulu dong Hukum-hukum newtonnya. Kalo kamunya hafal, soal-soal ini pasti gampang kok. Iya-iya. Kalo kamu gak hafal soal-soal itu gak bakalan bisa kamu kerjain, karena dasarnya ada di situ. kata Vino bak seorang guru. Iya-ya, bawel jawabku sedikit sewot. Sayang. Apa lagi sih ? Katanya di suruh ngafalin, tapi kamunya ganggu terus. Saat aku menoleh ke arahnya, ku lihat Vino menatap mataku tajam. Jujur, aku sampai berkeringat di tatap seperti itu. Selama kita jalan, baru kali ini Vino memandangku seperti itu, apa ada yang salah dari aku ? Aku rasa tidak. Wajahnya semakin mendekat ke wajahku, apa dia akan Ahh, aku tak tau, yang jelas saat ini aku gugup sekali. Semakin lama wajah Vino semakin mendekat, dan Love You, Tita. I will always love you. Haaa. Rasanya aku pengen teriak sekenceng-kencengnya. Dasar Vino, aku udah hampir pingsan di tatap seperti itu, ternyata dia cuma nyium keningku dan ngomong gitu. Huft But, Im soo happy, cara dia kali ini romantis banget menurutku, baru kali ini Vino seperti itu padaku. Karena emang dasarnya dia bukan cowok romantis, jadi dengan seperti itu saja udah luar biasa banget. Hehehehehe :D Love you too, Honey. I believe you. balasku padanya setelah terbengongbengong sebentar.

Udah deh lanjut lagi hafalanya. Malam ini lumayan istimewa buat aku, Vino udah lumayan romantic. Hehehehehe Emang norak sih, tapi memang baru kali ini Vino seperti itu, jadi wajarkan kalo aku ngerasa itu istimewa. Tatapan dia tapi indah banget, keliatan banget ketulusan dia saat itu. Jujur, itu membuat aku semakin sayang sama dia. ***** ***** Sayaaang, aku lolos. kata Vino mengagetkanku seraya memelukku. Lolos apa sih, sayang ? aku benar-benar kaget saat itu, karena Vino tiba-tiba datang dan memelukku, gak biasanya dia seperti ini. Lebih-lebih kalo di sekolah. Aku masuk nominasi siswa yang mau dapet beasiswa kuliah di Oxford Univesity. Itu udah aku cita-citain dari dulu, sayang. Serius ? Selamat ya sayang, aku ikut seneng. Makasih ya, sayang. Tapi, aku harus lolos satu seleksi lagi buat bisa benerbener dapetin beasiswa itu. Harus makin serius belajar nih, sayang. Iya aku tau, aku dukung kamu terus kok, sayang. Ehh, pulang yuk. Keburu ujan nih. Kamipun berjalan menuju parkiran. Hari ini senyum Vino tak pernah hilang, aku tau hari ini sangat istimewa buat dia. Tinggal selangkah lagi dia dapetin beasiswa impian itu, setelah bergelut dengan ribuan pelajar yang mengikuti seleksi dari awal. Aku turut senang mendengar kabar itu, walau secara gak langsung ini jelas akan sangat mengurangi waktuku dengan dia. Karena Vino pasti akan lebih banyak menyisihkan waktu untuk belajar, dan aku hanya bisa mendukung Vino untuk hal ini. ***** Vino udah gak bisa sesering dulu nemenin aku. Karena dia lagi sibuk belajar untuk test lanjutan itu. Sms-an pun sepertinya susah, jika aku sms hanya sekali atau dua kali dia membalas, setelah itu selesai. Aku jadi merasa jauh dengan dia, tidak seperti dulu lagi. Kadang aku kangen saat-saat seperti dulu, saat kita bisa belajar bareng, tapi sekarang dia sudah terlalu sibuk. Weekend kali ini juga jadi garing banget, malem minggu yang biasanya di temenin Vino, sekarang jadi acara galau-galauan di dalem kamar sambil ngedengerin music. Bosen di rumah aku coba sms-in Anissa, sapa tau dia bisa nemenin aku. To : Nissa Non, ngpain ? bsen nih d ruma Tak beberapa Nissa membalas pesanku. From : Nissa Kagak ngpa*.in non K.spi.an yaa ? :p Ehh, bsok ikut ak yokk, ke Matos cari sesuatu :D

Kali ini aku langsung meng-iya-kan ajakan dari Nissa, karena memang besok aku gak ada acara. Aku gak ngarep Vino bakal ngajak aku jalan, karena dia terlalu sibuk dengan belajarnya dan seakan lupa denganku. Jujur, sebenernya aku kangen sama Vino, kenapa dia seakan lupa sama aku. Semoga saja dia hanya terlalu sibuk belajar dan setelah test dia akan kembali seperti dulu. ***** Udah hampir 2 jam aku muter-muter Matos dengan Nissa siang ini. Kaki aku rasanya udah keriting, tapi Nissa sampai sekarang belum juga nemu barang yang di cari. Niss, kamu nyari apaan sih ? 2 jam kita ini muter-muter disini, aku kesel non. Yee, kamu kan uda lama gak nemenin aku, baru segini aja udah ngamuk. Huuu Kaki aku uda pegel nih. Yaweslah, nongkrong di kafe depan aja ya ? Sambil nunggu temenku yang lain. Legaaa. Akhirnya bisa duduk juga setelah lama muter-muter nemenin si Nissa. Hari cuaca lumayan panas, keadaan disini juga cukup ramai. Mungkin orang-orang pada mikir kalo sekarang ini adalah saat yang tepat untuk keluar rumah, karena memang akhirakhir ini Malang selalu diguyur hujan. Tita, kenalin nih temen aku, Rendy. kata Nissa membuyarkan lamunanku, aku baru sadar kalo ternyata ada orang yang datang. Ohh, iya. Aku Tita. Aku menerima jabatan tangan Rendy, aku baru tau kalo di Nissa punya temen cakep. Rendy cool banget. Hehehehehehe :p Ren, ini nih Tita. Sahabat aku dari SMP yang sering aku certain ke kamu. Ohh, iyaa. jawab Rendy singkat. Rendy ini kakak kelas aku waktu SD dulu, Tit. Dia juga tetangga aku, tapi pas SMP dia pindah ke Bali ngikut ortunya. Sekarang lagi kuliah di UB. Nissa nyerocos aja tuh ngenalin si Rendy ke aku, kalo gini gayanya udah kaya sales kosmetik. Aku Cuma bisa ber Ho-oh ria. Hehehehehe :D Ehh, aku ke toilet dulu ya ? Ren, jagain Tita, jangan sampe kabur. kata Nissa sambil nyengir, dasar tuh bocah,emang aku kucinng apa harus dijagain biar gak kabur. Btw, Tita rumanya dimana sih ? Rumah aku ada di Jln. Duku. Kamu sendiri ? Nge-kost disini ? Iya, aku nge-kost dideket kampus, kapan-kapan aku boleh ya main ke rumah kamu ? Boleh kok. kataku sambil tersenyum. Obrolan kami terus mengalir, ternyata Rendy anaknya bener-bener asik. Kita baru kenal beberapa jam aja udah bisa ngobrol selancar ini dan nyambung banget. Dianya cakep juga lagi. Hehehehe :D. Tapi, ini hanya sekedar mengagumi saja, gimanapun aku tetep sayang sama Vino, kekasihku yang kini sedang tenggelam dalam keseriusannya mengejar cita-cita. Tit, Ren, pulang yuk ? Udah sore nih. ajak Nissa setelah kembali dari toilet. Aku hanya mengangguk meng-iya-kan. Tapi sebelum pulang aku sudah sempat bertukar nomer hp dengan Rendy. Mungkin untuk akhir-akhir ini Rendy bisa menemaniku saat Vino sedang sibuk.

***** Malam ini lagi-lagi aku sendirian di kamar, hanya di temani dengan alunan lagu Dan Tak Mungkin dari Agnes Monica. Saat lagi asik dengerin musik tiba-tiba handphoneku berbunyi, aku kira itu pesan dari Vino, tapi ternyata bukan itu Rendy. From : Rendy Malem Titaaa :D Aku segera membalas pesan dari Rendy, malam ini aku lebih beruntung rupanya, karena Rendy bisa menemaniku walau hanya lewat sms. Sampai sekitar jam 10 malam kita sms-an. Rendy ngajakin aku jalan ber-dua. Sebenernya aku ingin menolak karena takut melukai Vino jika dia tau aku jalan sama cowok lain. Tapi, aku gak bisa nolak ajakan dari Rendy karena memang sejujurnya aku pengen banget jalan-jalan. Akhirnya aku meng-iya-kan ajakan dari Rendy. ***** Malam itu datang Rendy menjemptku ke rumah tepat pukul 7 malam, aku tak tau dia akan mengajakku kemana, kata dia sih Cuma ke suatu tempat yang indah. Di sepanjang perjalanan aku hanya bisa menebak-nebak aku akan di ajak kemana oleh Rendy. Gak berapa lama kita sampai ke tempat yang di tuju. Sumpah, tempat ini indah banget. Meskipun masih di Malang, tapi aku belum pernah mengunjungi tempat ini. Kata Rendy sih, tempat ini namanya Bukit Bintang. Pastas orang menyebutnya seperti itu karena kita memang serasa dekat sekali dengan bintang kalau berada disana. Tita. Apa, Ren ? Kamu cantik hari ini, makasih ya udah mau nemenin aku kesini. Seharusnya aku yang bilang makasih, karena kamu udah bikin aku seneng hari ini, Ren. balasku sambil tersenyum. ***** Semakin lama aku semakin dekat dengan Rendy, sekarang aku lebih sering ketemu dan sms-an dengan Rendy daripada dengan Vino. Aku juga merasa semakin jauh dengan Vino, padahal sekarang Vino sudah tidak lagi sibuk dengan belajarnya. Jujur, Rendy memang cowok yang asik, dia sangat berbeda dengan Vino. Perasaanku mulai goyah terhadap Vino. Dan sepertinya dia merasakan perubahanku itu. Malam ini, aku jalan lagi sama Rendy. Ke Bukit Bintang, tempat favorit kita. Tita, boleh aku ngmong sesuatu ? Ngomong aja, Ren. Tit, kamu mau gak jadi cewekku ? Jleb ! Aku gak percaya Rendy berani nembak aku, padahal dia tau kalo aku masih jalan sama Vino. Aku tau Tita kalo kamu masih punya Vino, tapi jujur, aku gak bisa nutupin perasaan ini. Dari awal kita ketemu aku udah suka sama kamu. Mungkin ini konyol, tapi aku rela kok jadi yang kedua. Kata-kata Rendy barusan bener-bener buat aku shock, aku gak nyangka kalo dia bisa ngomong kayak gitu.

Ren, kalo aku boleh jujur, sebenarnya aku juga sayangsama kamu. Tapi aku bingung, aku masih punya Vino, dan aku susah buat mutusin dia karena dia memang gak ada salah. Apa kamu bener-bener gak papa jadi yang kedua ? Apapun aku rela, Tit. Asal aku bisa sama kamu. Handphoneku bordering, saat kulihat ternyata itu dari Vino. Degup jantung semakin kencang saja, aku mengangkat telfon Vino. Sayang, sepuluh menit lagi aku sampai di rumah kamu. Aku mau ngajak kamu jalan, maaf ngedadak karena aku mau ngasih surprise. Aku tak dapat berkata apa-apa, aku bingung karena aku sayang keduanya. Sayang, halo ? Tita sayang, kamu gak papa kan ? Klik ! Aku memutus telfon dari Vino dan segera mengirim sebuah sms. To : ..maii hunbie.. Vino, maafin ak Km gak lbih baik plg nd gak usah jmput aku Makasih buat selama ini. Saat aku mengirim pesan itu rasa hatiku sungguh berkecamuk. Aku harus memilih salah satu dari mereka. Aku memang harus membuat luka pada salah satu dari mereka, tapi inilah keputusanku. Aku memilih Rendy, dia yang selalu menemaniku selama ini. Ren, sekarang aku cuma milik kamu. ucapku sambil tersenyum pada Rendy. Makasih, sayang. Aku janji bakal selalu jaga kamu. Tak berapa lama handphoneku kembali berbunyi, tapi sama sekali tak ku hiraukan. Aku yakin itu pasti Vino. Aku sengaja mengabaikannya agar aku tak lagi goyah dengan keputusanku. Aku takut aku akan kembali bimbang jika memdengar suara Vino lagi. Namun, handphoneku tak berhenti berdering, dan akhirnya aku mencoba melihat sapa yang menghubungiku, ternyata Anissa. Tita, kamu dimana ? Vino kecelakaan, buruan ke rumah sakit. Kondisi dia parah banget. Aku segera mengajak Rendy ke Rumah Sakit. Perasaanku saat ini sangat kacau. Aku merasa sangat bersalah pada Vino, gak seharusnya aku mengatakan hal seperti tadi itu saat dia sedang mengendarai motor. Kenapa aku tadi gak mikir akibatnya sampai sejauh ini. Aku tak sanggup membendung air mataku. Saat aku sampai di Rumah Sakit, aku melihat Anissa dan keluarga Vino, temanteman satu kelasnya juga ada disana. Aku merasa sangat bodoh karena tak memikirkan apa yang terjadi akibat keputusanku tadi. Tak berapa lama seorang Dokter keluar dari ruangan tempat Vino di rawat. Orang tua Vino segara menghampirinya. Dok, bagaimana anak saya ? Dia baik-baik saja kan ? Benturan yang terjadi di kepalanya sangat parah. Dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Maaf, anak ibu tak bisa kami selamatkan, Kata-kata dokter barusan benar-benar seperti sambaran petir bagiku. Aku tak percaya dengan ini semua, aku telah membuat Vino menjadi seperti ini. Aku merasa ini semua salahku, aku merasa sangat bersalah, aku bodoh, dan aku sangat jahat pada Vino. Sebuah sms masuk ke handphoneku, dari Vino. Balasan dari sms yang aku

kirim tadi, pesan yang dia tulis sebelum kecelakaan itu terjadi yang sempat pending dan baru baru terkirim sekarang. From : ..maii hunbie.. Sayang, ak tau ak mmang bkan cow xg smprna nd baik buat km.. Ak tau ak gak bsa buat km snenk, ak jga bkan cow xg gaul, ak gak prnah bsa bkin kmu snenk, nd ak jga sngat mmbosankan.. Ak sdar itu, Tita.. Ak hrgai k.ptus.an km ini, ak jga mngrti bhwa km tlah mnmukan cow xg lbih baik dr ak untk nmnin km.. Tpi Tita, mskpun km sekarang bukan milikku lagi ak akan slalu mencintai kmu.. Hati ini Cuma km xg memiliki, ak yakin suatu saat nanti ak akan dapat mmlikimu lagi, walau itu di alam xg berbeda, ak akan selalu mnunggu. Love U Tita Pesan ini benar-benar membuatku sesak, aku sangat bodoh karena aku telah menyia-nyiakan seseorang yang telah sangat tulus mencintai aku. Aku benar-benar menjadi cewek yang sangat beruntung telah mendapat cinta tulus dari Vino, tapi apa yang aku lakukan. Aku membuat dia sakit hati dan akhirnya mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya, yang merenggut semua cita-cita dia. Aku tak kuasa menghadapi semua kenyataan ini, kenyataan bahwa Vino sangat tulus mencintaiku dan aku telah menyakiti dia. Dalam sekejap semua terasa gelap dan menghilang ***** Di hadapanku sekarang, segunduk tanah dan batu nisan bertuliskan nama Malvino Putra Pratama. Aku masih menatapnya dalam-dalam, tak percaya bahwa dia sudah benar-benar tiada. Vino telah pergi dengan sebuah luka. Luka yang aku sayatkan dengan begitu dalam. Luka yang aku berikan kepada dia yang sangat mencintaiku. Aku sangat menyesal saat ini, tak seharusnya aku mengambil keputusan itu. Seharusnya aku tau bahwa Vino memang yang terbaik. Tapi, apalah arti sebuah penyesalan, jika semua sudah begini adanya. Aku tak tau apakah aku bisa memaafkan kebodohanku ini. Sekarang tak ada yang bisa aku lakukan, semua sudah terlambat. Hanya tangis penyesalan yang terus terurai atas kepergian seseorang yang sebenarnya sangat aku cintai dan itu semua karena kesalahan terbodoh yang aku lakukan.

SESALKU
Pertama bertemu dengannya aku begitu mengaguminya. Sosoknya yang anggun dan mempesona membuat kaum adam berdecak kagum, termasuk aku. Dan beruntungnya aku bisa akrab dengannya. Tentunya banyak kaum adam yang iri denganku. Tika namanya.

Tapi perasaanku begitu kacau ketika mengetahui Tika adalah janda beranak satu. Rasanya jantungku bagai ditusuk belati mengetahui kenyataan itu. Tapi apa mau dikata, cinta datang tiba - tiba dan kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta. Aku tak peduli akan status Tika, bahkan andai diapun bersuami aku tetap mencintainya. Bagaimana kalau kita pacaran? Aku memberanikan diri menyatakan cinta pada Tika. Kamu ngawur! Aku ini janda beranak satu, mana pantas sama kamu! Aku nggak peduli! Yang penting aku cinta sama kamu. Kamu juga cinta kan sama aku? Aku menggenggam erat tangan Tika. Baiklah, asal kamu gak menyesal. Aku gak akan menyesal sayang. Ucapku lembut sembari mencium kening Tika. Tapi semua tak berjalan sesuai rencana. Orangtuaku menentang hubunganku dan Tika. Bahkan dengan teganya mereka mengusir Tika! Apa sih salahnya berhubungan dengan seorang janda beranak? Toh mereka juga manusia yang butuh cinta! Rafael! Kamu jangan bikin malu mama dan papa! Buat apa kamu berhubungan sama wanita nggak jelas itu! Tika bukan wanita nggak jelas Pa! Dia adalah orang yang Rafael cinta! Kamu sadar nggak atas perkataanmu? Kita keluarga Tanubrata! Keluarga terhormat! Apa kamu nggak bisa cari wanita yang seumur kamu dan jelas belum pernah menikah! Memang banyak wanita diluar sana tapi cuma Tika yang Rafael cinta! Jangan membantah! Kamu anak tunggal keluarga Tanubrata! Apa kamu mau papa usir dan kamu jadi gembel dijalan?! Papa membentakku. Dua minggu lagi kamu harus menikah dengan wanita pilihan papa! Jangan pernah membantah! Lupakan wanita itu kalau kamu nggak mau hidup dijalan! Terpaksa aku menuruti kemauan orangtuaku. Jujur aku nggak sanggup hidup miskin dan menderita! Apalagi sampai jadi gembel dijalan! Aku! Rafael Tanubrata yang seumur hidup tidak pernah susah harus menjadi gembel? Pasti rasanya bagaikan neraka! Aku nggak sanggup! Mungkin aku memang pengecut! Aku lebih takut hidup miskin daripada kehilangan Tika! Aku memang pria nggak berguna! Tika, aku harap kamu mengerti dan mau memaafkan aku. Aku memang nggak pantas buat kamu! Lelaki pengecut yang lebih memilih harta dibandingkan rasa cinta. Maafkan aku. *

Tika? Sedang apa kamu sekarang? Apakah kamu akan datang ke pernikahanku hari ini? Tidak mungkin! Aku memang kejam, memberi Tika surat undangan pernikahanku! Aku nggak pantas jadi seorang lelaki. Maafkan aku Tika! Meskipun beribu bahkan berjuta maaf yang aku ucapkan tak mampu menghapus dosaku padamu. Tiba saat pengucapan sumpah setia. Sejujurnya hatiku memberontak ingin menolak pernikahan paksa ini, tapi apa dayaku? Apa kalian berdua sudah siap? tanya pendeta yang akan menikahkan aku dan Tania, wanita pilihan orangtuaku. Aku mengangguk dengan terpaksa, sementara Tania tersenyum mantap. Baiklah. Apakah kamu, Tania Lubis Wibisono bersedia menerima Rafael Tanubrata sebagai suami mu baik dalam keadaan susah ataupun senang? Sehat ataupun sakit? Tania menjawab tanpa keraguan sedikitpun. Saya bersedia! Apakah kamu Rafael Tanubrata bersedia menerima Tania Lubis Wibisono sebagai istri baik dalam keadaan susah ataupun senang? Sakit ataupun sehat? Pendeta Immanuel menatapku. Kenapa hatiku ragu menjawab pertanyaan itu? Apa aku siap hidup bersama Tania? Hidup tanpa cinta? Rafael!! Tania menyenggol lenganku meminta jawaban. Saya..... Braaaakkkkkkkk!! Suara dentuman keras menggema. Para undangan berlarian keluar untuk melihat apa yang terjadi. Mau tak mau aku sedikit lega karena masih punya waktu untuk menjawab ikrar pernikahan tadi. Aku melangkahkan kakiku mengikuti para undangan. Aku ingin sejenak menjauh dari Tania. Sebenarnya tak sedikitpun aku merasa penasaran tapi biarlah itung - itung mencari udara segar sebelum aku harus melanjutkan pernikahan yang gak aku hendaki. Apa disini ada yang bernama Rafael? tanya seorang Bapak berperawakan gemuk. Dengan kebingungan aku menjawab, Saya Pak, memang kenapa? Wanita yang tergeletak disana tadi menyebut -nyebut nama Rafael. Apa saudara kenal? Aku berjalan kearah yang ditunjukkan Bapak itu. Aku melihat seorang wanita tergeletak berlumuran darah. Semakin dekat semakin jelas siapa wanita itu. Tika? Apa aku cuma

berhalusinasi atau itu memang Tika? Bagaimana mas? Apa anda kenal? Bapak itu membuyarkan lamunanku. Eh...? aku menggaruk dahiku yang tak gatal. Aku menggosok - gosok mataku berharap apa yang aku lihat hanya sekedar mimpi. Tapi ternyata semua itu nyata, Tika tergeletak berlumuran darah didepan mataku. Tika?? Aku mengguncang - guncangkan tubuh Tika yang kaku. Bangun Tika! Please? Aku belum minta maaf sama kamu! Teriakku histeris. Maaf mas, saya harus membawa dia kerumah sakit. ujar salah seorang pria berpakaian putih. Tolong selamatkan dia! Saya akan bayar berapapun asal dia selamat! Pria itu memeriksa denut nadi Tika. Maaf mas, semuanya sudah terlambat. Pria itu menggeleng lemah. Tidaaakkkkkkkkk!! Aku gak percaya!! Coba periksa lagi!! paksaku kepada pria itu. Maaf mas. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan. Bohooooooongggg!!! Pria itu tersenyum tipis. Saya harap mas sabar. Aku memeluk Tika untuk terakhir kalinya. Aku sudah tak peduli meskipun pakaian pernikahanku kotor berlumuran darah. Semua ini salahku! Aku yang menyebabkan Tika tewas. Seandainya aku tak menggundangnya Tika tak mungkin datang dan tertabrak mobil. Aku melihat secarik kertas dalam genggaman Tika. Kertas putih kusut yang telah berlumuran darah. Ternyata kertas itu adalah sepucuk surat yang ditujukan untukku. Aku membuka lipatan surat itu dan menemukan tulisan yang sangat ku kenal. To: Fael Kenapa akhir - akhir ini kamu jarang menghubungiku? Jujur aku sangat merindukanmu. Tiba - tiba surat undangan darimu datang, aku merasa kaget dan sedih. Tapi aku gak marah sama kamu, karena pasti sangat berat untuk memilih antara aku atau orangtuamu. Sungguh aku ingin sekali datang ke pernikahnmu tapi aku gak sanggup. Aku gak bisa melihat orang yang aku sayang bersanding dengan orang lain. Tapi tulus dari dalam hati, aku mendoakan kebahagianmu bersama pasanganmu.

Love Tika Air mata mengalir dari kedua mataku, hatiku rasanya remuk bagai ditusuk belati. Bagaimana tidak? Aku begitu bodoh lebih memilih harta dan takut hidup dalam kemiskinan daripada memilih orang yang benar - benar tulus mencintaiku. Kini semuanya sudah terlambat hanya penyesalan yang menghampiri. Tikaaaaaaa!! Maafkan aku!!

GARA-GARA SI BENDA BUNDAR


oleh: Putria. Pebriana. Sitanggang

Cuaca cerah dan sejuk menyelimuti Kota Tambun tepatnya di GOR Tambun. Nabila dan teman-teman seteamnya sedang menunggu waktu pertandingan mereka. Nabila atau biasa dipanggil Bela adalah seorang atlet basket disekolahnya. Dia dikenal sebagai gadis yang baik, ceria dan bertanggung jawab. Maka, tak heran dia diberi kepercayaan menjadi wakil kapten di klub kesayangannya yaitu DWI WARNA. Memang bukan pertama kalinya team tersebut mengikuti perlombaan Libala Cup. Sudah dua kali Nabila mengikuti pertandingan tersebut. Tahun lalu Bela dan teman-teman seteamnya mendapatkan juara ke-1 di Libala. Saat sedang bermain passing-passingan bola, tak sengaja temannya melempar jauh bola itu. Dan mau tidak mau Bela mengambilnya, ternyata bola tersebut terjatuh didepan seorang cowok berwajah tampan, berpostur tinggi. Ia adalah Reigy pemain basket dari klub GALAXI, Reigy seorang cowok jutek namun humoris. Ia pun memberikan bola tersebut kepada Bela. Nih bolanya sambil memberikan bola kearah Bela. Terima kasih ya, udah ngambilkan bola ini. Sambil mengambil bola tersebut. Iya sama-sama, lo dari klub mana? Tanya Reigy. gw dari klub DWI WARNA, kalau lo? tutur Bela. Oh, gw sih dari klub GALAXI, lo udah tanding? Ucap Reigy. Udah kok, tadi pertandingan pertama. Sambil tersenyum. oh, terus menang ya, hmm kalo gw sih nanti pertandingan terakhir. Ungkap Reigy. iya team gw menang, wah semangat ya moga menang. Hmm yaudah gw pergi ya thank loh atas semuannya. sambil melambaikan tangan. makasih loh sportnya, iya sama sama.tersenyumlah Reigy seketika. Cowok itu seperti merasakan hal yang berbeda saat bertemu dengan Bela. Ternyata ia jatuh cinta terhadap Bela, begitu pun sebaliknya. Tanpa disadari mereka memikirkan satu sama lain, Reigy ingin sekali meminta nomor hp Bela namun dia tidak berani memintanya. Waktu pun menunjukkan pukul 16.33 sore, saat itulah team GALAXI akan bertanding melawan team STAR. Bela yang mendukung team GALAXI di tribun penonton, selalu tersenyum jika memandang Reigy. Cowok itu membuat Bela tak henti-hentinya memikirkan wajahnya. Sambil bersorak sorak, Bela mendukung Reigy. Akhirnya team GALAXI menuaikan kemenangan dengan skor 4532. Team GALAXI dan DWI WARNA mendapatkan juara pertama di tournament LIBALA tersebut. Saat upacara penutupan dan pemberian hadiah bagi para pemenang, Reigy dan Bela pun menjadi perwakilan dari setiap klub. Hati Bela sangat senang saat bersampingan dengan cowok tersebut. Tak disangka, mereka berphoto bersama saat pemberian Piala penghargaan itu. Reigy pun merasa senang dapat berdekatan dan tersenyum bersama kala itu. Selesailah upacara penutupan tournament LIBALA. Para peserta tournament itu pun telah meninggalkan Gor itu. Reigy yang mencari Bela dikerumunan orang sangat khawatir bila tidak menemukan cewek itu. Namun, saat ia berdiri dan memandangi satu

persatu orang orang didepannya tiba tiba ada seorang gadis menepuk punggungnya. Ternyata gadis itu adalah Bela. Hai, ngapain lo disini oiya dari tadi kita belum kenalan gw Nabila panggil aja Bela. Sambil mengulurkan tangannya. hmm iya gw Reigy.sambil berjabat tangan dengan Bela. oh iya, lo mau pulang ya yah kita gak bisa ketemu lagi deh. iya, haha iya yah, hmm gw boleh minta nomor hp lo gak?" Tutur Reigy. oh boleh kok nih number gw.sambil mengucapkan nomor handphonenya. terima kasih ya, oiya lo pulang kemana? Tanya Reigy. sama sama, gw pulang ke Cikarang Utara gy, kalo lo pulang kemana? Ucap Bela. hah? Cikarang Utara looh kita searah dong, emangnya lo tinggal dimana? Tanya Reigy. hah masa? Wah dunia sempit banget ya, haha gw tinggal di dekat Perum Kebon Kopi, kalau lo tinggal dimana? ungkap Bela. wah wah dekat dengan gw dong, gw tinggal di Perum Puri Cikarang Hijau.Jawab Reigy. haha,, kok bisa gitu ya, apakah takdir? jika ini suatu takdir, wah bersyukur banget gw, oh ya lo pulang sama siapa?Tanya Reigy. haha,, gw juga, sama omongan Bela pun terputus saat bunyi klakson mobil. tinn.. tinn. Tiinnnn eh itu bokap gw, yaudah gw pergi ya, bye. sambil melambaikan tangan. bye juga , hati hati ya Bel. Sambil tersenyum. Hari demi hari pun terlewati, Bela dan Reigy menjadi sangat dekat semenjak tournament LIBALA tersebut. Mereka sering smsan ataupun telfonan, bahkan sering pergi jalan bersama. Reigy yang merasa sangat menyayangi Bela pun mengatakan isi hatinya kepada Bela saat berjalan jalan di sebuah taman. Bel,, gw boleh ngomong sesuatu tidak? Tanya Reigy. lo mau ngomong apa gy? Silahkan ngomong aja. Jawab Bela. Sebenarnya gw suka sama lo saat pertama kita ketemu, gw baru bisa jujur sekarang selama ini gw coba memberanikan diri tapi saat inilah gw baru berani mengatakannya. hah Bela pun terdiam sejenak. kenapa, lo gak suka ya sama gw? Yaudah gakpapa kok kita bisa berteman kaya dulu lagi kan ? bukan itu, tapi sebenarnya gw juga suka sama lo hanya saja gw belum percaya lo mengatakan itu sama gw. Ucap Bela. yang bener berarti lo mau jadi pacar gw Bel? Tanya Reigy. iya gw mau gy. sambil tersenyum. Akhirnya Reigy dan Bela pun berpacaran menjalani kisah cinta di masa remajanya.

KUMPULAN KARIKATUR

Anda mungkin juga menyukai