Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
239
240
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Daftar Isi
Laporan Arus Kas ............................................................................................................................. 9 - 10 Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat ..................................................................................... Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil ............................................................................ Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan . 11 12 13 14
**************************
241
242
PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET KAS GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah giro pada bank lain Penyisihan kerugian Bersih PENEMPATAN PADA BANK LAIN Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian Bersih INVESTASI PADA SURAT BERHARGA termasuk selisih nilai perolehan dibanding nilai nominal yang belum diamortisasi masing-masing sebesar (Rp7.011.317.003) dan (Rp9.364.275.470) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Pihak berelasi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba rugi Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian Bersih 2b,2c,2g, 6,37 2b,2c,2f 5,37 2a 2a,2d,3 2a,2b,2c, 2e,4,37
2011
2010
1.052.994.796.839 7.097.490.254.294
692.115.355.059 4.813.140.015.549
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
243
PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan PIUTANG Murabahah setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp7.427.725.731.882 dan Rp4.623.719.525.199 pada 31 Desember 2011 dan 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah piutang murabahah Istishna setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp13.725.898.813 dan Rp24.725.771.115 pada 31 Desember 2011 dan 2010 Pihak ketiga Piutang Ijarah Pihak ketiga Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih PINJAMAN QARDH Pihak ketiga Penyisihan kerugian Bersih PEMBIAYAAN Mudharabah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah mudharabah Penyisihan kerugian Bersih Musyarakah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah musyarakah Penyisihan kerugian Bersih Jumlah pembiayaan Penyisihan kerugian Bersih 2b, 2c,2i,9, 10,37 2c,2j,8 2b,2c,2h 7,37 2011 2010
197.358.726.136 4.473.781.229.217 4.671.139.955.353 (80.359.109.429) 4.590.780.845.924 660.072.398.675 4.768.128.541.589 5.428.200.940.264 (316.028.507.531) 5.112.172.432.733 10.099.340.895.617 (396.387.616.960) 9.702.953.278.657
188.610.690.771 4.052.312.065.938 4.240.922.756.709 (67.240.959.259) 4.173.681.797.450 677.818.873.016 3.912.371.646.041 4.590.190.519.057 (368.885.363.346) 4.221.305.155.711 8.831.113.275.766 (436.126.322.605) 8.394.986.953.161
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
244
NERACA (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH Nilai perolehan Akumulasi penyusutan Bersih ASET TETAP Nilai perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku ASET LAIN Aset pajak tangguhan Agunan yang diambil alih Penyisihan kerugian Bersih Lainnya Jumlah aset lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN SIMPANAN WADIAH Giro wadiah Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan wadiah Pihak ketiga Jumlah simpanan wadiah SIMPANAN DARI BANK LAIN Giro wadiah Pihak berelasi Pihak ketiga Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) Jumlah simpanan dari bank lain 3 2b,2q,17,37 2.161.483.231 31.331.677.909 45.337.500.000 78.830.661.140 217.599.581 13.703.131.260 13.920.730.841 2b,2o,14, 37 99.074.290.311 538.722.842.526 637.797.132.837 68.560.289.981 407.628.063.837 476.188.353.818 2ab,18 2c 2m,12 2k,11 2011 2010
332.727.800.804 (137.654.335.091) 195.073.465.713 844.071.677.841 (333.008.588.637) 511.063.089.204 91.241.445.677 22.062.119.787 (22.062.119.787) 1.290.381.450.914 1.381.622.896.591 48.671.950.025.861
163.980.276.610 (75.689.492.430) 88.290.784.180 619.293.140.143 (254.031.622.091) 365.261.518.052 80.678.184.688 22.062.119.787 (22.062.119.787) 664.670.257.080 745.348.441.768 32.481.873.142.495
2c,2n,13
2w,15 2b,2p,16,37
106.841.886.190
106.034.008.867
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
245
PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan HUTANG PAJAK PEMBIAYAAN DITERIMA ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KEWAJIBAN LAIN-LAIN JUMLAH KEWAJIBAN SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah DANA SYIRKAH TEMPORER Bukan bank Investasi terikat Pihak ketiga Giro Tabungan Jumlah investasi terikat Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah investasi tidak terikat deposito mudharabah Jumlah dana syirkah temporer bukan bank Bank Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak ketiga Investasi tidak terikat deposito mudharabah Pihak ketiga Jumlah dana syirkah temporer bank 2b,2t,23,37 2s,22,37 2ab,18 2r,19 2c,20 2o,21 2011 73.338.262.934 750.000.000.000 2.700.565.929 295.768.714.447 7.041.139.433.515 2010 85.681.452.770 3.333.689.644 150.012.532.114 5.009.834.665.128
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
246
PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan DANA SYIRKAH TEMPORER(lanjutan) Musyarakah - giro mudharabah musytarakah Pihak ketiga JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham Modal dasar - 200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 231.648.713 saham pada 31 Desember 2011 dan 131.648.713 saham pada 31 Desember 2010 Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat berharga tersedia untuk dijual bersih setelah pajak tangguhan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 26 2b,2t,23,37 2011 2010
1.968.580.682 37.857.546.123.475
1.403.590.673 25.251.423.402.392
24
1.158.243.565.000
658.243.565.000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
247
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN LABA RUGI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Pendapatan dari jual beli Pendapatan keuntungan murabahah Pendapatan bersih istishna Jumlah pendapatan dari jual beli Pendapatan dari sewa Pendapatan ijarah - bersih Pendapatan dari bagi hasil Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah Jumlah pendapatan bagi hasil Pendapatan usaha utama lainnya Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER PENDAPATAN USAHA LAINNYA Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan imbalan investasi terikat Jumlah pendapatan usaha lainnya BEBAN USAHA Beban kepegawaian Beban administrasi Beban penyisihan kerugian aset produktif Beban penyusutan aset tetap Beban bagi hasil pembiayaan diterima Beban bagi hasil surat berharga subordinasi yang diterbitkan Pemulihan penyisihan kerugian aset non-produktif Pemulihan/(beban) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban usaha lain: Beban bonus simpanan wadiah Beban lainnya Jumlah beban usaha LABA USAHA 2b,2z,31,37 32 2c,33 12 19 22 2c,33 2c,33 34 2w,29 2y,30,37 2u,28 2u,28,37 28 2011 2010
2.172.847.508.517 7.731.671.704 2.180.579.180.221 14.758.990.829 636.927.647.725 558.024.693.202 1.194.952.340.927 380.981.026.004 3.771.271.537.981 (1.780.550.413.371) 1.067.492.411.463 14.255.350.919 1.081.747.762.382 (964.882.009.934) (767.925.636.211) (346.336.682.145) (87.995.205.053) (13.042.140.484) (28.151.736.252) 640.386.142 (32.904.844.599) (71.048.304.429) (2.311.646.172.965) 760.822.714.027
1.366.531.646.062 12.037.882.633 1.378.569.528.695 8.605.747.174 550.451.734.756 442.861.296.984 993.313.031.740 387.583.613.714 2.768.071.921.323 (1.161.680.077.049) 551.815.273.801 14.726.865.411 566.542.139.212 (622.678.606.035) (502.977.877.819) (310.941.853.712) (46.914.897.050) (27.233.577.472) 4.152.719.270 (705.682.094) (26.982.602.492) (58.972.529.617) (1.593.254.907.021) 579.679.076.465
2u,28 2v,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
248
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN LABA RUGI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA Pendapatan non-usaha Beban non-usaha Jumlah pendapatan dan beban non-usaha LABA SEBELUM ZAKAT DAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN ZAKAT LABA SEBELUM MANFAAT/ (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2ac 40 2aa,35 2011 2010
2ab,18
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
249
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga Tersedia untuk Dijual Bersih setelah Pajak Tangguhan 1.853.691.959
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya 206.993.157.660 Belum Ditentukan Penggunaannya 733.369.035.003 Jumlah Ekuitas 1.600.459.449.622
Catatan Saldo per 31 Desember 2009 Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan Laba bersih tahun 2010 Saldo per 31 Desember 2010 Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan Penambahan modal saham Laba bersih tahun 2011 Saldo per 31 Desember 2011 25
658.243.565.000
1.635.807.394 3.489.499.353
206.993.157.660
418.519.817.959 1.151.888.852.962
500.000.000.000 1.158.243.565.000
1.579.146.279 5.068.645.632
206.993.157.660
551.070.247.617 1.702.959.100.579
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
250
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer Penerimaan pendapatan usaha lainnya Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan Pembayaran beban karyawan Pembayaran tansiem Pembayaran beban usaha selain beban karyawan Pembayaran pajak Pembayaran zakat Penyaluran dana kebajikan Penerimaan pendapatan/(pembayaran) beban non-usaha Penurunan/(kenaikan) aset usaha: Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Surat berharga - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Aset yang diperoleh untuk ijarah Aset lain-lain Kenaikan/(penurunan) kewajiban usaha: Kewajiban segera Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain Kenaikan dana syirkah temporer Investasi tidak terikat Investasi terikat Investasi musyarakah Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 2011 2010
3.714.216.461.512 (1.779.926.256.731) 1.081.747.762.381 31.763.274.900 (896.088.086.603) (17.912.648.208) (903.943.475.691) (227.814.619.580) (392.800) (1.073.549.147) 1.231.209.960 (100.000.000.000) (45.337.500.000) 2.855.440.000 (7.164.740.230.496) (4.271.387.735.998) (439.237.572.611) (979.162.543.860) (106.782.681.534) (636.717.643.826) 134.572.108.550 921.198.312.964 64.909.930.299 8.044.172.336 94.891.136.711 12.439.490.911.791 166.066.819.283 564.990.010 1.091.427.593.612
2.669.860.359.533 (1.130.809.145.642) 573.628.649.220 27.540.159.211 (510.645.727.861) (12.452.344.506) (607.198.299.528) (197.792.476.306) (15.768.446.780) (1.570.632.778) (410.804.749) (8.557.440.000) (4.533.399.653.813) (1.196.897.455.225) (911.763.415.639) (1.421.525.475.633) (13.624.926.820) (379.576.772.475) 210.795.040.978 1.493.645.571.825 3.256.705.987 15.643.587.251 (75.819.213.269) 8.095.041.256.254 148.200.320.863 572.666.672 2.220.372.086.770
27
12 12
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
251
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal Pembiayaan diterima Surat berharga subordinasi yang diterbitkan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal akuisisi Penempatan pada bank lain yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal akuisisi Jumlah 24,25 19 22 2011 500.000.000.000 750.000.000.000 500.000.000.000 1.750.000.000.000 2.603.837.672.538 6.169.027.323.322 8.772.864.995.860 1.052.994.796.839 2.048.515.173.897 586.109.944.727 4.948.975.080.397 136.270.000.000 8.772.864.995.860 2010 1.890.059.912.016 4.278.967.411.306 6.169.027.323.322 692.115.355.059 1.360.104.737.542 473.771.952.714 3.453.035.278.007 190.000.000.000 6.169.027.323.322
3 4 3 5
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
10
252
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan Saldo awal tahun dana investasi terikat Penerimaan dana investasi terikat Keuntungan dana investasi terikat Imbalan Bank sebagai agen investasi Penarikan dana investasi terikat Saldo akhir tahun dana investasi terikat 42 30 2a 2011 283.762.452.339 58.220.907.131 31.402.394.058 (14.255.350.919) (115.965.168.373) 243.165.234.236 2010 275.229.713.261 133.739.489.439 25.811.644.075 (14.726.865.411) (136.291.529.025) 283.762.452.339
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
11
253
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Catatan Pendapatan usaha utama (akrual) Pengurang: Pendapatan tahun berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan keuntungan murabahah Pendapatan sukuk negara dan perusahaan Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal Pendapatan sewa ijarah Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Jumlah pengurang Penambah: Pendapatan tahun sebelumnya yang kasnya diterima pada tahun berjalan: Penerimaan pelunasan piutang: Keuntungan murabahah Pendapatan sewa ijarah Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Pendapatan sukuk negara dan perusahaan Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal Jumlah penambah Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil Bagi hasil yang menjadi hak Bank Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan 2a 2a,2u,28
2011 3.771.271.537.981
2010 2.768.071.921.323
7 13 28 7 13
7 7
44.672.768.106 4.532.461.803 3.186.689.584 29.435.406.445 9.517.664.790 91.344.990.728 2.669.860.359.533 1.508.180.282.484 1.161.680.077.049 1.057.810.210.137 103.869.866.912
13 13
15
104.494.023.552
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
12
254
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) Catatan Sumber dana zakat Zakat dari Bank Zakat dari nasabah dan umum Zakat dari pegawai Bank Jumlah sumber dana zakat Penggunaan dana zakat Disalurkan melalui LAZNAS BSM Jumlah penggunaan dana zakat Keuntungan/(beban) selisih kurs - bersih Kenaikan dana zakat Saldo awal dana zakat Saldo akhir dana zakat 2a,2x,40 2011 19.177.801.129 1.032.212.149 4.731.292.190 24.941.305.468 392.800 392.800 252.632 24.941.165.300 22.984.673.715 47.925.839.015 2010 14.582.880.512 1.009.591.669 2.498.668.165 18.091.140.346 15.768.155.376 15.768.155.376 (291.404) 2.322.693.566 20.661.980.149 22.984.673.715
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
13
255
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Catatan Sumber dana kebajikan Denda Penerimaan non-halal Dana sosial lainnya Jumlah sumber dana kebajikan Penggunaan dana kebajikan disalurkan melalui LAZNAS BSM Jumlah penggunaan dana kebajikan Keuntungan/(beban) selisih kurs Kenaikan dana kebajikan Saldo awal dana kebajikan Saldo akhir dana kebajikan 2a 41 14 2e
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
14
256
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Latar Belakang PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan Meester Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal 6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia. Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat di hadapan Raden Soeratman, S.H., No. 146, Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960. 15
257
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan) Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 saham yang akan dikeluarkan dari saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp100.000.000.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank. b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai Notaris Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri. Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan no. 131/L; Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 21 Maret 2011, dibuat di hadapan Badarusyamsi, SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri No. 42 tanggal 29 Desember 2011, dibuat di hadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No.AHU-AH.01.10-00527 tanggal 5 Januari 2012. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Bank memiliki 125 kantor cabang, 406 kantor cabang pembantu, 38 kantor kas, 85 payment point dan, 15 kantor layanan syariah. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, susunan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tahun ke-5 (lima) setelah pengangkatannya adalah sebagai berikut:
16
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
258
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan)
2011 Dewan Pengawas Syariah Ketua: Anggota: Anggota: Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Drs. Mohamad Hidayat, MBH., MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. 2010 Prof. K.H. Ali Yafie Drs. Mohamad Hidayat, MBH., MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2011 yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 19 dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juni 2010 yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16, susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Komisaris Independen: Komisaris Independen: Komisaris: Komisaris: Direksi Direktur Utama: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur: 2010
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih Yuslam Fauzi Hanawijaya Amran P. Nasution Zainal Fanani Sugiharto Achmad Syamsudin
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih Yuslam Fauzi Hanawijaya Amran P. Nasution Zainal Fanani Sugiharto Achmad Syamsudin
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dituangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960, tentang perubahan penyebutan Presiden Komisaris dan Presiden Direktur menjadi Komisaris Utama dan Direktur Utama, dan perubahan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 Komite Audit Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tjeppy Kustiwa Ferry Firmansyah 2010 Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tjeppy Kustiwa Kasmadi Adrianto
17
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
259
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan)
2011 Komite Pemantau Risiko Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Ramzi A. Zuhdi Abdillah Lilis Kurniasih Edyanto Rachman Tjeppy Kustiwa 2010 Ramzi A. Zuhdi Abdillah Lilis Kurniasih Edyanto Rachman -
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Direksi Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah Jumlah 19.793.182.023 5.477.444.835 836.763.232 26.107.390.090 2010 15.882.434.870 4.026.193.361 772.000.000 20.680.628.231
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 7.802 orang dan 5.580 orang. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, PSAK No. 102, Akuntansi Murabahah, PSAK No. 104, Akuntansi Istishna, PSAK No. 105, Akuntansi Mudharabah, PSAK No. 106, Akuntansi Musyarakah, PSAK No. 107, Akuntansi Ijarah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan konsep akrual dengan beberapa pengecualian sebagai berikut: 1) Surat berharga tertentu dinyatakan sebesar nilai wajar (Catatan 2.g), 2) Aset yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (Catatan 2.c), 3) Perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil yang menggunakan dasar kas (Catatan 2.w), dan 4) Pendapatan imbalan (ujrah) jasa tertentu dan pendapatan administrasi pembiayaan yang diakui menggunakan dasar kas (Catatan 2.j dan 2.y).
18
260
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) Neraca; Laporan laba rugi; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas; Laporan perubahan dana investasi terikat; Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan Catatan atas laporan keuangan.
Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai prinsip syariah. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi. Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh Bank untuk pemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah muqayyadah atau agen investasi. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis). Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah. Laporan sumber dan penggunaan zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana, penggunaan dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayyadah. Investasi terikat bukan merupakan aset maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan imbalan jasa (fee) atas penyaluran dana tersebut. Sisa dana yang belum tersalurkan dicatat dalam perkiraan kewajiban segera.
19
261
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak, dan shadaqah dan dana kebajikan. b. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Sejak 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan secara retrospektif untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif, Aset Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Reverse Repo SBSN BI, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter of credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letters of credit. Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah berdasarkan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007, PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 dan terakhir dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011. Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.
20
262
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif, Aset Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: (1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; dan (2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; dan (3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan (4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan. c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2k). Khusus untuk surat berharga dan penempatan pada bank kualitasnya ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar dan macet. Sedangkan untuk penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi. Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugiannya. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan. 2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Properti Terbengkalai, Rekening Antar Kantor dan Suspense Account. AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih: (1) pada saat pengambilalihan agunan, dan (2) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan. Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di bawah Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank.
21
263
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif, Aset Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai independen atau penilai internal Bank. AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas: - Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun; - Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun. Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasikan dengan saldo piutang atau pembiayaan yang tidak dapat ditagih diakui sebagai penambah atau pengurang penyisihan kerugian piutang atau pembiayaan. 3) Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor. Kualitas rekening antar kantor ditetapkan sebagai berikut: Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari. Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari. d. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah. e. Giro pada Bank Lain Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai kewajiban Bank. f. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau bank perkreditan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah, pembiayaan yang diberikan, dan bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
22
264
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Investasi pada Surat Berharga Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah. Investasi pada surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian surat berharga tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran sebagai berikut: 1) Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo. 2) Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak tangguhan, diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada laporan laba rugi tahun berjalan. 3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan surat berharga yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar saldonya. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun surat berharga. h. Piutang Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna dan/atau akad ijarah. Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan penelaahan atas masingmasing saldo piutang. Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (Mustashni) dan penjual atau pembuat (Shani).
23
265
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Piutang (lanjutan) Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang. Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri kepada penyewa. Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilkan barang kepada penyewa. Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan: (i) hibah; (ii) penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa; (iii) penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad; dan (iv) penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad. Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yakni sebesar saldo piutang. i. Pembiayaan Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah. Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.
24
266
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Pembiayaan (lanjutan) Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. Musyarakah permanen adalah pembiayaan akad musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah. j. Pinjaman Qardh Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh. Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui pada saat diterima. Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama periode akad. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo. k. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan obyek sewa (ijarah) dan diakui sebesar harga perolehan. Obyek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi.
25
267
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Aset Istishna dalam Penyelesaian Aset istishna dalam penyelesaian adalah aset istishna yang masih dalam proses pembuatan. Jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aset istishna, maka: 1) Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra akad diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat akad ditandatangani. 2) Biaya istishna diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 3) Biaya istishna paralel diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari sub kontraktor sebesar jumlah tagihan. m. Aset Tetap Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut: Tahun Bangunan Instalasi, inventaris kantor dan kendaraan bermotor Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset diestimasikan ketika kejadian atau perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan. n. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka (disajikan dalam akun Aset Lain-lainnya) diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). o. Kewajiban Segera Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar kewajiban Bank. 20 5
26
268
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Simpanan Wadiah Simpanan wadiah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar kewajiban Bank. q. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain adalah kewajiban Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah, tabungan wadiah dan Sertifikat Investasi mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar kewajiban Bank kepada bank lain. r. Pembiayaan Diterima Pembiayaan diterima merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad. Pembiayaan diterima diakui sebesar nilai nominalnya pada saat perjanjian ditandatangani. s. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan Surat berharga subordinasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktunya. t. Dana Syirkah Temporer Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank. Bank mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, mudharabah musytarakah, dan akun lain yang sejenis. 1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya. 2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi. 3) Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana juga menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other non-investment accounts).
27
269
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur neraca, hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung. u. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa) dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya. Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut. Metode yang diterapkan Bank adalah sebagai berikut: 1) Metode efektif (anuitas) sesuai jangka waktu akad: a) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh satu tahun. b) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun dimana risiko penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan/atau beban pengelolaan piutang tersebut relatif kecil. 2) Metode proporsional sesuai jangka waktu akad untuk murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun dimana risiko piutang tak tertagih dan/atau beban pengelolaan piutang serta penagihan piutangnya relatif besar. Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan penghentian amortisasi keuntungan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai. Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.
28
270
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Pendapatan Usaha Utama Lainnya Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Bank Indonesia Syariah, pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga syariah. Pendapatan usaha utama lainnya diakui secara akrual. w. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima. Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan Bank yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin). Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan. x. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat dan Kebajikan Sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada LAZNAS BSM. Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan. y. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima kecuali premium/diskonto yang belum diamortiasi diakui secara akrual. z. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undang-undang RI Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) atau peraturan Bank. Imbalan pasca kerja Bank telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja untuk mencatat estimasi kewajiban imbalan pasti untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan Undang-undang RI Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003).
29
271
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Imbalan pasca kerja (lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested. Bank juga menyelenggarakan Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Iuran yang ditanggung Bank diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Imbalan kerja jangka panjang Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dalam bentuk cuti besar dan penghargaan masa kerja. Untuk imbalan kerja jangka panjang, PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti (sebagaimana disajikan pada paragraf sebelum ini), kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus dalam laporan laba rugi tahun berjalan. aa. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs neraca (Reuters pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat), yaitu masing-masing sebesar (dalam Rupiah penuh):
2011 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Euro 1 Dolar Singapura 1 Riyal Arab Saudi 1 Yen Jepang 9.067,50 9.205,78 11.714,76 6.893,55 2.417,36 116,82 2010 9.010,00 9.169,48 12.017,99 7.025,89 2.402,02 110,75
Selisih penjabaran aset dan kewajiban mata uang asing dalam Rupiah diakui sebagai pendapatan atau beban tahun berjalan. ab. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
30
272
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ac. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah Rp551.070.247.617 and Rp418.519.817.959. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing adalah 163.210.357 lembar saham dan 131.648.713 lembar saham. ad. Penggunaan Estimasi Dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. ae. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Dengan adanya penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tersebut, pada tahun ini Bank tidak lagi menyajikan informasi segmen usaha berdasarkan wilayah geografis. PSAK No. 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. Penerapan PSAK tersebut berdampak pada reklasifikasi atas beberapa akun untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut seperti yang disajikan pada Catatan 50.
b.
Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank: a. PSAK No. 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode. PSAK No. 19 (Revisi 2010) - Aset Tak Berwujud. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapannya. PSAK No. 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
b.
c.
31
273
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ae. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan (lanjutan) d. PSAK No. 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. 3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 2011 Giro wadiah Rupiah Mata uang asing Jumlah giro wadiah Penempatan pada Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Reverse Repo SBSN Bank Indonesia Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah giro dan penempatan pada Bank Indonesia 2.024.486.298.897 24.028.875.000 2.048.515.173.897 100.000.000.000 4.750.000.000.000 198.975.080.397 5.048.975.080.397 7.097.490.254.294 2010 1.326.357.015.549 74.783.000.000 1.401.140.015.549 1.250.000.000.000 2.162.000.000.000 3.412.000.000.000 4.813.140.015.549
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap bank diwajibkan memelihara giro wajib minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan mata uang asing. Persentase giro wajib minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5,08% dan 5,11%. Sedangkan persentase GWM dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,21% dan 5,98%. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) memperoleh imbalan per tahun berkisar antara 6,08% sampai dengan 7,36% pada tahun 2011, dan berkisar antara 6,00% sampai dengan 6,63% per tahun pada tahun 2010, yang diperhitungkan pada saat diterima. Jangka waktu Sertifikat Bank Indonesia Syariah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berkisar antara 272 sampai dengan 273 hari. Bank menempatkan dana pada Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dengan memperoleh imbalan per tahun untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing berkisar antara 4,50% sampai dengan 5,75% dan antara 5,50% sampai dengan 6,28% yang diakui pada saat jatuh tempo. Reverse repo SBSN Bank Indonesia adalah tagihan atas transaksi pembelian SBSN oleh Bank dari Bank Indonesia, dengan janji penjualan kembali oleh Bank sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati. Bank memperoleh imbalan per tahun atas reverse repo SBSN Bank Indonesia untuk tahun 2011 sebesar 4,60% yang diakui selama periode transksi reverse repo tersebut. Jangka waktu Reverse Repo SBSN Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 adalah selama 28 hari. 32
274
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK LAIN 2011 Pihak ketiga Bank Umum Syariah Riyal Arab Saudi Al Rajhi Banking and Investment Corporation Dolar Amerika Serikat Al Rajhi Bankin and Investment Corporation Bank Non-Syariah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. Dolar Amerika Serikat Wells Fargo Bank N.A (dahulu Wachovia Bank N.A) Citibank N.A PT Bank Central Asia Tbk. Deutche Bank AG Commerz Bank AG Dolar Singapura United Overseas Bank Euro Commerz Bank AG Dolar Australia Australia and New Zealand Bank Yen Jepang Sumitomo Mitsui Bank 2010
430.561.988 38.742.617 469.304.605 31.693.767.302 100.824.248.851 63.477.733.398 209.012.205.656 26.888.119.710 1.173.105.546 1.320.664.410 1.855.643.756 929.446.848 89.223.379 437.264.158.856
427.831.518 38.496.937 466.328.455 36.148.483.732 41.836.210.215 24.244.120.614 172.212.981.338 51.972.161.444 1.168.614.176 15.867.061.722 670.246.442 7.253.449.536 351.373.329.219 351.839.657.674
Jumlah pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 37) Bank Umum Syariah Rupiah PT Bank Negara Indonesia Syariah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia Syariah Bank Non-Syariah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Aceh Bank BPD Sulawesi Tengah Bank BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) PT BPD Jawa Tengah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah pihak berelasi Jumlah giro pada bank lain Penyisihan kerugian Bersih 33
437.733.463.461
30.615.951.236 5.622.797.916
4.700.588.380 5.577.589.684
86.637.646.193 76.381.567 18.174.442 3.855.795 1.000.000 801.317 21.128.374.162 4.271.498.638 148.376.481.266 586.109.944.727 (6.150.962.855) 579.958.981.872
84.346.479.165 77.104.723 4.506.560 1.882.494 3.138.787 24.295.979.561 2.925.025.686 121.932.295.040 473.771.952.714 (5.301.810.828) 468.470.141.886
275
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 1.913.833.331 (106.278.794) 1.807.554.537 Mata uang Asing 3.387.977.497 933.809.433 21.621.388 4.343.408.318 2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 1.082.799.203 831.034.128 1.913.833.331 Mata uang Asing 1.658.547.622 1.661.463.847 67.966.028 3.387.977.497 Jumlah 2.741.346.825 2.492.497.975 67.966.028 5.301.810.828 Jumlah 5.301.810.828 827.530.639 21.621.388 6.150.962.855
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Seluruh jasa giro yang diterima dari giro pada bank non-syariah dicatat sebagai dana kebajikan (Catatan 14). 5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2011 Pihak ketiga Rupiah Deposito berjangka PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Unit Usaha Syariah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Unit Usaha Syariah Mata uang asing Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) PT Bank Maybank Indonesia Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jumlah pihak ketiga 2010
50.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
34
276
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) 2011 Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) PT Bank BRISyariah Deposito berjangka PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Unit Usaha Syariah Jumlah pihak berelasi Jumlah penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian Bersih 2010
50.000.000.000
Bagi hasil deposito berjangka Rupiah berkisar antara 6,75% sampai dengan 7,00% per tahun untuk tahun 2011 dan berkisar antara 6,50% sampai dengan 7,25% per tahun untuk tahun 2010. Bagi hasil SIMA dalam Rupiah berkisar antara 4,70% sampai dengan 6,30% per tahun untuk tahun 2011 dan 5,70% sampai dengan 6,75% per tahun untuk tahun 2010. Bagi hasil SIMA dalam mata uang asing sebesar 0,70% per tahun untuk tahun 2011 dan 2,75% per tahun untuk tahun 2010. Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2011 Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Jumlah 136.270.000.000 45.337.500.000 181.607.500.000 2010 190.000.000.000 190.000.000.000
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun (Pemulihan)/penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 1.900.000.000 (900.000.000) 1.000.000.000 Mata uang Asing 816.075.000 816.075.000 Jumlah 1.900.000.000 (83.925.000) 1.816.075.000
35
277
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut (lanjutan):
2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 1.710.000.000 190.000.000 1.900.000.000 Mata uang Asing 469.750.000 (489.000.000) 19.250.000 Jumlah 2.179.750.000 (299.000.000) 19.250.000 1.900.000.000
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia. 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas
2011 Saldo yang belum diamortisasi dari selisih antara harga akuisisi dengan nilai nominal Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijual - bersih setelah pajak tangguhan
Nilai Nominal Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sukuk korporasi Surat berharga syariah negara (SBSN) Wesel ekspor Jumlah surat berharga-dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana syariah Sukuk korporasi Jumlah tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba-rugi Sukuk negara ritel Jumlah investasi pada surat berharga - Rupiah Penyisihan kerugian Bersih 5.702.000.000 5.702.000.000 2.190.115.365.057 22.000.000.000 123.000.000.000 145.000.000.000 953.000.000.000 1.055.000.000.000 31.413.365.057 2.039.413.365.057
87.006.414.217 87.006.414.217
50.000.000.000 50.000.000.000
(7.011.317.002)
6.758.194.175
87.006.414.217
50.000.000.000
36
278
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan)
2010 Saldo yang belum diamortisasi dari selisih antara harga akuisisi dengan nilai nominal Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijualbersih setelah pajak tangguhan
Nilai Nominal Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sukuk korporasi Surat berharga syariah negara (SBSN) Wesel ekspor Jumlah surat berhargadimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Reksadana syariah Sukuk korporasi Jumlah tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba-rugi Sukuk negara ritel Jumlah investasi pada surat berharga - Rupiah Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Jumlah investasi pada surat berharga mata uang asing Jumlah Penyisihan kerugian Bersih 611.425.808 8.310.000.000 8.310.000.000 2.186.212.553.472 25.000.000.000 80.000.000.000 105.000.000.000 953.000.000.000 1.055.000.000.000 64.902.553.472
302.545.891 (9.666.821.361 ) -
50.000.000.000 -
2.072.902.553.472
(9.364.275.470 )
2.013.538.278.002
50.000.000.000
2.063.538.278.002
(9.364.275.470 )
50.000.000.000
611.425.808
611.425.808
611.425.808 2.186.823.979.280
(9.364.275.470 )
4.900.105.803
611.425.808 2.132.359.809.613
50.000.000.000
b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2011 Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 - 10 tahun Tersedia untuk dijual Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun Nilai wajar melalui laporan laba rugi Kurang dari 1 tahun Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian Bersih 365.463.995.613 1.521.938.052.442 145.000.000.000 2.032.402.048.055 52.218.194.175 99.540.000.000 151.758.194.175 5.702.000.000 5.702.000.000 2.189.862.242.230 (73.044.263.739) 2.116.817.978.491 2010 115.513.979.280 1.853.635.724.530 95.000.000.000 2.064.149.703.810 26.232.665.803 83.420.000.000 109.652.665.803 8.557.440.000 8.557.440.000 2.182.359.809.613 (60.876.491.643) 2.121.483.317.970
37
279
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Penerbit
2011 Lembaga Pemeringkat Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sukuk korporasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Indosat Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Berlian Laju Tanker Tbk. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Metrodata Electronics Indonesia PT Aneka Gas Industri PT Arpeni Pratama Line Ocean II PT Mayora Indah Tbk. PT Bakrieland Development Tbk.Seri B 2009 PT Salim Ivomas Pratama Tbk. - 2009 PT Mitra Adiperkasa Tbk. Seri A-2009 PT Pembangunan Perumahan (Persero) - VI MTN 2010 Surat berharga syariah negara (SBSN) *) SBSN ijarah RI 2008 seri IFR0001 SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0003 SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0004 Wesel ekspor *) PT Sadawijaya CV Citra Mandiri PT Beton Kaltim Redymix PT Armindo Catur pratama PT Mandiri Sukses Tangguh UD Selo Alam CV Wahana Cipta PT Horas Bangun Persada PT Indo Diesel Perkasa PT Wijayanusa Intikarya PT Mega Eltra PT Beuna Setia Kawan PT Jaya Marta Sentosa PT Barru Bahari Lines PT Bank Agroniaga Tbk. PT Duta Cipta PT Visi Karya Agritama PT Sinar Alam Pasundan Mata uang asing Wesel Ekspor *) CV Rimba Sentosa Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Rupiah Reksadana *) I-Hajj Syaria Fund dikelola oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. PNM Amanah Syariah dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani PT Bhakti Asset Management Sukuk korporasi PT Titan Petrokimia Nusantara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sulsel II Tahun 2011 MTN Syariah mudharabah PT Perum Perumnas Tahun 2011 Jumlah tersedia untuk dijual Peringkat Jumlah (Rp) Lembaga Pemeringkat 2010 Peringkat Jumlah (Rp)
PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo Fitch PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo Fitch Fitch PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo
idAAidA+ idAA+ A-(idn) idAidAA+ idABBB+(idn) BBB(idn) idD idAAidBBB+ idAA idA+ idBBB
80.040.966.658 75.000.000.000 168.109.224.902 30.000.000.000 87.006.414.218 85.000.000.000 32.003.249.680 33.000.000.000 53.005.160.124 50.000.000.000 75.000.000.000 20.000.000.000 60.000.000.000 30.000.000.000 75.000.000.000
PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo Fitch PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo Fitch Fitch PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo
idAAidA+ idAA+ A-(idn) idAidAAidABBB+(idn) BBB (idn) idBB idA+ idBBB+ idAAidA+ idBBB
80.086.834.234 75.000.000.000 168.178.665.093 30.000.000.000 87.018.933.946 85.000.000.000 32.009.558.899 33.000.000.000 53.008.553.719 50.000.000.000 75.000.000.000 20.000.000.000 60.000.000.000 30.000.000.000 75.000.000.000
250.000.000.000 459.750.498.372 338.073.169.044 20.466.961.964 3.495.322.000 2.242.740.000 1.794.600.000 1.099.500.000 1.023.517.800 684.332.818 442.140.475 164.250.000 -
250.000.000.000 458.335.381.612 336.997.797.027 28.552.935.050 628.670.700 430.682.000 3.883.705.375 334.635.445 2.412.269.000 9.678.250.000 8.881.255.902 6.930.000.000 3.170.150.000
2.032.402.048.055
611.425.808 2.064.149.703.810
12.210.024.739
12.143.442.559
38
280
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan)
2011 Lembaga Pemeringkat Nilai wajar melalui laporan laba rugi Rupiah Sukuk negara ritel *) SR-001 SR-002 SR-003 Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian Bersih
*) Tanpa peringkat
Peringkat
d. Pihak berelasi 2011 Pihak berelasi (Catatan 37) Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba rugi Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Jumlah pihak ketiga Jumlah investasi pada surat berharga 1.537.977.108.655 76.665.000.000 5.702.000.000 1.620.344.108.655 2010 1.535.608.236.865 31.170.000.000 8.557.440.000 1.575.335.676.865
Wesel ekspor mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 1 (satu) bulan. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 60.870.377.385 12.173.886.354 73.044.263.739 Mata uang Asing 6.114.258 (6.153.278) 39.020 Jumlah 60.876.491.643 12.167.733.076 39.020 73.044.263.739
39
281
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)
2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 16.805.942.050 44.064.435.335 60.870.377.385 Mata uang Asing 204.237.730 (206.492.980) 8.369.508 6.114.258 Jumlah 17.010.179.780 43.857.942.355 8.369.508 60.876.491.643
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya investasi pada surat berharga serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Lancar Rupiah Murabahah Istishna Ijarah 17.343.155.156.452 65.169.277.886 15.172.094.129 17.423.496.528.467 Mata uang asing Murabahah Ijarah 1.139.632.500.850 46.983.148.700 1.186.615.649.550 Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih 18.610.112.178.017 (183.678.375.573) 18.426.433.802.444
Jumlah 18.634.180.885.694 66.489.643.446 15.468.158.141 18.716.138.687.281 1.139.632.500.850 46.983.148.700 1.186.615.649.550 19.902.754.336.831 (536.435.791.361) 19.366.318.545.470
2010 Dalam Perhatian Khusus 720.613.950.816 240.690.444 11.949.792.796 732.804.434.056 7.375.116.939 7.375.116.939 740.179.550.995 (67.532.665.181 ) 672.646.885.814 Kurang Lancar 181.744.095.194 181.744.095.194 181.744.095.194 (94.591.456.414) 87.152.638.780
Lancar Rupiah Murabahah Istishna Ijarah 10.739.775.619.804 76.230.742.346 21.180.570.820 10.837.186.932.970 Mata uang asing Murabahah 780.110.892.400 780.110.892.400 Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih 11.617.297.825.370 (92.341.624.752) 11.524.956.200.618
Jumlah 11.893.647.000.390 76.471.432.790 33.130.363.616 12.003.248.796.796 787.486.009.339 787.486.009.339 12.790.734.806.135 (421.920.226.756) 12.368.814.579.379
40
282
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang dan Kolektibilitas
2011 Dalam Perhatian Khusus 130.500.456.849 136.870.231.865 28.290.578.428 33.962.369.603 114.947.030.336 113.679.937.507 10.064.466.691 7.881.198.149 182.496.742.382 758.693.011.810 758.693.011.810 (75.844.910.247) 682.848.101.563 Kurang Lancar 52.355.237.684 13.026.539.015 84.094.004.386 885.272.729 26.765.413.555 31.440.511.803 5.589.710.808 62.027.645 4.830.825.791 39.874.835.039 258.924.378.455 258.924.378.455 (37.475.428.841) 221.448.949.614
Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Industri Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain 1.875.688.942.446 1.832.289.202.394 1.112.158.612.422 1.082.064.199.324 936.014.965.608 713.278.835.553 556.242.026.323 161.311.179.851 196.386.946.791 8.958.061.617.755 17.423.496.528.467 Mata uang asing Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Transportasi dan komunikasi Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain 267.005.239.461 81.850.707.664 249.128.626.678 238.385.381.324 137.364.825.673 113.274.065.833 99.606.802.917 1.186.615.649.550 Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih 18.610.112.178.017 (183.678.375.573) 18.426.433.802.444
Diragukan 9.785.214.054 9.676.470.165 11.001.281.083 1.794.753.332 5.311.143.345 909.379.443 439.994.909 67.271.189 22.925.854.989 61.911.362.509 61.911.362.509 (30.374.859.257) 31.536.503.252
Macet 47.911.112.036 16.215.661.865 74.659.860.071 4.283.342.885 12.089.042.737 125.784.757 3.875.715.551 10.780.569.078 43.172.317.060 213.113.406.040 213.113.406.040 (209.062.217.443) 4.051.188.597
Jumlah 2.116.240.963.069 2.008.078.105.304 1.310.204.336.390 1.122.989.937.873 1.095.127.595.581 859.434.449.063 576.211.914.282 169.321.676.834 211.998.341.660 9.246.531.367.225 18.716.138.687.281 267.005.239.461 81.850.707.664 249.128.626.678 238.385.381.324 137.364.825.673 113.274.065.833 99.606.802.917 1.186.615.649.550 19.902.754.336.831 (536.435.791.361) 19.366.318.545.470
2010 Dalam Perhatian Khusus 121.749.721.101 84.118.653.655 167.884.144.293 105.862.571.732 64.795.200.582 47.586.927.790 6.437.128.699 4.644.054.565 16.222.676.266 113.503.355.373 732.804.434.056 7.375.116.939 7.375.116.939 740.179.550.995 (67.532.665.181) 672.646.885.814 Kurang Lancar 12.380.523.252 10.892.430.348 2.514.512.389 6.507.311.183 16.483.098.886 71.190.772.980 5.877.968.949 9.250.087.131 12.590.644.076 34.056.746.000 181.744.095.194 181.744.095.194 (94.591.456.414 ) 87.152.638.780
Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Industri Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain 1.170.979.755.490 1.788.343.599.760 864.226.258.118 377.575.259.319 769.083.137.384 688.413.323.749 504.471.423.873 171.522.527.813 155.012.939.819 4.347.558.707.645 10.837.186.932.970 Mata uang asing Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Transportasi dan komunikasi Pertambangan Listrik, gas dan air 172.193.841.311 77.808.531.240 160.649.807.013 249.103.901.028 18.266.874.001 102.087.937.807 780.110.892.400 Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih 11.617.297.825.370 (92.341.624.752) 11.524.956.200.618
Diragukan 37.931.680.430 62.002.020.360 262.970.618 826.242.458 3.817.700.805 3.381.182.060 1.845.991.065 362.174.060 9.936.840.225 120.366.802.081 120.366.802.081 (42.816.506.455) 77.550.295.626
Macet 23.231.228.806 26.985.088.934 2.693.512.404 4.250.207.982 8.332.419.419 40.756.418.930 1.548.750.747 585.537.131 22.763.368.142 131.146.532.495 131.146.532.495 (124.637.973.954) 6.508.558.541
Jumlah 1.366.272.909.079 1.972.341.793.057 1.037.581.397.822 495.021.592.674 862.511.557.076 851.328.625.509 520.181.263.333 186.002.206.640 184.188.434.221 4.527.819.017.385 12.003.248.796.796 172.193.841.311 77.808.531.240 160.649.807.013 249.103.901.028 25.641.990.940 102.087.937.807 787.486.009.339 12.790.734.806.135 (421.920.226.756) 12.368.814.579.379
c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 899.397.294.738 590.540.313.718 8.642.490.516.401 8.583.710.562.424 18.716.138.687.281 27.244.516.259 17.397.260.050 1.050.902.267.663 91.071.605.578 1.186.615.649.550 41 2010 630.529.948.518 413.444.499.574 6.202.270.708.522 4.757.003.640.182 12.003.248.796.796 32.840.364.836 43.129.357.311 665.512.987.746 46.003.299.446 787.486.009.339
283
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) (lanjutan) 2011 Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih d. Sisa Umur Jatuh Tempo 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah piutang Penyisihan kerugian Bersih e. Pihak berelasi Pihak berelasi (Catatan 37) Murabahah Pihak ketiga Murabahah Istishna Ijarah Jumlah pihak ketiga Jumlah piutang f. Informasi Penting Lainnya (i) Piutang dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23. 2.157.509.326.007 819.324.228.898 11.484.913.494.856 4.254.391.637.520 18.716.138.687.281 200.093.825.693 176.307.177.553 790.982.473.844 19.232.172.460 1.186.615.649.550 19.902.754.336.831 (536.435.791.361) 19.366.318.545.470 2010 1.225.285.904.452 1.295.337.292.607 7.992.863.444.715 1.489.762.155.022 12.003.248.796.796 156.536.155.732 97.883.921.723 533.065.931.884 787.486.009.339 12.790.734.806.135 (421.920.226.756) 12.368.814.579.379 19.902.754.336.831 (536.435.791.361) 19.366.318.545.470 2010 12.790.734.806.135 (421.920.226.756) 12.368.814.579.379
42
284
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) f. Informasi Penting Lainnya (lanjutan) (ii) Efektif yield marjin piutang untuk Rupiah berkisar antara 3,34% 39,18% per tahun untuk tahun 2011 dan berkisar antara 6,46% 21,46% per tahun untuk tahun 2010 dan untuk mata uang asing tahun sampai dengan 17,68% per tahun untuk tahun 2011 dan tahun sampai dengan 10,94% per tahun untuk tahun 2010. per tahun sampai dengan per tahun sampai dengan berkisar antara 4,65% per berkisar antara 0,88% per
(iii) Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp1.325.525.660.612 dan Rp1.081.552.253.917. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadualan kembali dan penambahan plafon piutang bagi debitur. (iv) Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 2,76% dan 1,33% (2010: 3,39% dan 1,34%). (v) Keuntungan murabahah yang telah jatuh tempo dan belum diakui sebagai pendapatan oleh Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp3.869.642.485 dan Rp6.561.007.231. (vi) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian piutang adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 413.806.802.990 207.014.353.952 31.763.274.900 (126.749.113.317) 525.835.318.525 Mata uang Asing 8.113.423.766 (3.407.259.260) 5.894.308.330 10.600.472.836 2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 461.404.590.677 47.948.535.675 27.540.159.211 (123.086.482.573) 413.806.802.990 Mata uang Asing 10.608.412.419 (10.102.732.673) 7.607.744.020 8.113.423.766 Jumlah 472.013.003.096 37.845.803.002 27.540.159.211 (123.086.482.573) 7.607.744.020 421.920.226.756 Jumlah 421.920.226.756 203.607.094.692 31.763.274.900 (126.749.113.317) 5.894.308.330 536.435.791.361
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. (vii) Pendapatan keuntungan murabahah yang masih harus diterima oleh Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp132.460.608.275 dan Rp93.647.446.307.
43
285
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 8. PINJAMAN QARDH a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas
2011 Dalam Perhatian Khusus 17.495.750.000 155.439.418.025 172.935.168.025 172.935.168.025 (874.787.500) 172.060.380.525 Kurang Lancar 8.073.500.000 48.941.490 8.122.441.490 8.122.441.490 (1.211.025.000) 6.911.416.490
Lancar Rupiah Qardh Rahn 3.545.472.684.127 2.797.450.778.342 6.342.923.462.469 Mata uang asing Qardh Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih 6.342.923.462.469 (35.454.190.840) 6.307.469.271.629
2010 Dalam Perhatian Khusus 3.932.500.000 2.580.532.048 6.513.032.048 905.505.000 905.505.000 7.418.537.048 (241.900.250) 7.176.636.798 Kurang Lancar 3.658.500.000 77.734.226 3.736.234.226 3.736.234.226 (548.775.000) 3.187.459.226
Lancar Rupiah Qardh Rahn 1.657.610.186.322 584.083.996.008 2.241.694.182.330 Mata uang asing Qardh Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih 2.241.694.182.330 (16.576.101.863) 2.225.118.080.467
Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Lain-lain (termasuk dana talangan haji dan rahn) 872.500.000 434.000.000 6.341.616.962.469 6.342.923.462.469 Mata uang asing Lain-lain Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih 6.342.923.462.469 (35.454.190.840) 6.307.469.271.629
Jumlah 872,500.000 434.000.000 6.527.519.317.070 6.528.825.817.070 684.067.887 684.067.887 6.529.509.884.957 (41.644.571.227) 6.487.865.313.730
2010` Dalam Perhatian Khusus 6.513.032.048 6.513.032.048 905.505.000 905.505.000 7.418.537.048 (241.900.250 ) 7.176.636.798 Kurang Lancar 3.736.234.226 3.736.234.226 3.736.234.226 (548.775.000) 3.187.459.226
Lancar Rupiah Industri Jasa dunia usaha Lain-lain (termasuk dana talangan haji dan rahn) 49.311.400.000 1.221.218.850 2.191.161.563.480 2.241.694.182.330 Mata uang asing Lain-lain Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih 2.241.694.182.330 (16.576.101.863) 2.225.118.080.467
Jumlah 49.311.400.000 1.221.218.850 2.206.892.288.754 2.257.424.907.604 905.505.000 905.505.000 2.258.330.412.604 (22.468.377.113) 2.235.862.035.491
44
286
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 8. PINJAMAN QARDH (lanjutan) c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing 1 - 2 tahun Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih d. Sisa Umur Jatuh Tempo 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing Kurang dari 1 tahun Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian Bersih e. Informasi Penting Lainnya (i) Rasio non-performing - gross dan net pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 0,21% dan 0,13% (2010: 0,41% dan 0,16%). 5.164.444.512.903 371.339.904.167 992.777.400.000 264.000.000 6.528.825.817.070 684.067.887 684.067.887 6.529.509.884.957 (41.644.571.227) 6.487.865.313.730 2010 1.912.197.365.529 344.042.150.000 1.170.392.075 15.000.000 2.257.424.907.604 905.505.000 905.505.000 2.258.330.412.604 (22.468.377.113) 2.235.862.035.491 4.162.735.874.515 333.252.361.720 2.030.106.580.835 2.731.000.000 6.528.825.817.070 684.067.887 6.529.509.884.957 (41.644.571.227) 6.487.865.313.730 2010 1.414.653.315.529 649.359.700.000 192.171.892.075 1.240.000.000 2.257.424.907.604 905.505.000 2.258.330.412.604 (22.468.377.113) 2.235.862.035.491
(ii) Pinjaman qardh dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23. (iii) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 22.423.101.863 18.745.954.059 (208.552.581) 40.960.503.341 Mata uang Asing 45.275.250 638.503.700 288.936 684.067.886 Jumlah 22.468.377.113 19.384.457.759 (208.552.581) 288.936 41.644.571.227
45
287
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 8. PINJAMAN QARDH (lanjutan) e. Informasi Penting Lainnya (lanjutan) (iii) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 15.369.256.783 12.433.845.080 (5.380.000.000) 22.423.101.863 Mata uang Asing 29.988.840 14.057.490 1.228.920 45.275.250 Jumlah 15.399.245.623 12.447.902.570 (5.380.000.000) 1.228.920 22.468.377.113
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. 9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang dan Kolektibilitas
2011 Dalam Perhatian Khusus 84.806.498.522 8.223.641.302 220.523.908 66.169.772 93.316.833.504 93.316.833.504 (5.438.413.740 ) 87.878.419.764 Kurang Lancar 22.577.450.677 2.716.016.022 25.293.466.699 25.293.466.699 (3.760.572.508 ) 21.532.894.191
Lancar Rupiah Jasa dunia usaha Jasa sosial Pertanian Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi dan komunikasi Listrik, gas dan air Pertambangan 4.195.665.484.231 185.627.094.447 49.047.594.263 22.414.619.037 8.189.368.254 4.197.595.525 3.433.977.881 1.051.070.019 295.300.961 4.469.922.104.618 Mata uang asing Konstruksi 54.405.000.000 54.405.000.000 Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian Bersih 4.524.327.104.618 (44.597.224.565 ) 4.479.729.880.053
Jumlah 4.329.932.087.639 197.869.409.466 49.268.118.171 22.480.788.809 8.189.368.254 4.214.834.153 3.433.977.881 1.051.070.019 295.300.961 4.616.734.955.353 54.405.000.000 54.405.000.000 4.671.139.955.353 (80.359.109.429) 4.590.780.845.924
2010 Dalam Perhatian Khusus 42.773.620.430 1.621.666.444 601.430.997 720.837.385 45.717.555.256 Kurang Lancar 50.798.029.602 4.520.802.207 68.712.504 55.387.544.313
Lancar Rupiah Jasa dunia usaha Jasa sosial Pertanian Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi dan komunikasi Listrik, gas dan air Pertambangan 3.843.639.764.182 153.463.305.217 13.210.450.311 20.518.784.419 14.831.175.277 9.930.554.392 8.125.284.490 2.643.292.278 503.433.062 4.066.866.043.628
Jumlah 3.951.182.808.516 159.884.928.467 13.811.881.308 25.949.398.919 14.831.175.277 9.930.554.392 8.125.284.490 2.643.292.278 503.433.062 4.186.862.756.709
46
288
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan)
2010 Dalam Perhatian Khusus 45.717.555.256 (2.285.877.763 ) 43.431.677.493 Kurang Lancar 55.387.544.313 (8.308.131.647 ) 47.079.412.666
Lancar Mata uang asing Konstruksi 54.060.000.000 54.060.000.000 Jumlah pembiayaan mudharabah 4.120.926.043.628 Penyisihan kerugian (40.596.417.063 ) Bersih 4.080.329.626.565
b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 24.870.589.741 35.733.013.281 2.738.662.177.167 1.817.469.175.164 4.616.734.955.353 Mata uang asing 1 - 2 tahun 54.405.000.000 54.405.000.000 Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian Bersih c. Sisa Umur Jatuh Tempo 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 296.784.912.761 948.134.427.965 3.116.867.225.461 254.948.389.166 4.616.734.955.353 Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 54.405.000.000 54.405.000.000 Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian Bersih 4.671.139.955.353 (80.359.109.429) 4.590.780.845.924 2010 260.878.424.538 657.173.034.020 3.134.599.780.299 134.211.517.852 4.186.862.756.709 54.060.000.000 54.060.000.000 4.240.922.756.709 (67.240.959.259) 4.173.681.797.450 4.671.139.955.353 (80.359.109.429) 4.590.780.845.924 2010 40.770.355.517 96.190.911.116 2.494.646.976.959 1.555.254.513.117 4.186.862.756.709 54.060.000.000 54.060.000.000 4.240.922.756.709 (67.240.959.259) 4.173.681.797.450
47
289
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) d. Pihak berelasi 2011 Pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga Jumlah mudharabah e. Informasi Penting Lainnya (i) Persentase bagi hasil pembiayaan mudharabah berkisar antara 13,96% sampai dengan 15,00% per tahun untuk tahun 2011 dan 14,25% sampai dengan 15,55% per tahun untuk tahun 2010. (ii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan mudharabah pada 31 Desember 2011 adalah sebesar 1,15% dan 0,05% (2010: 1,75% dan 1,18%). tanggal 197.358.726.136 4.473.781.229.217 4.671.139.955.353 2010 188.610.690.771 4.052.312.065.938 4.240.922.756.709
(iii) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23. (iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 67.240.959.259 22.138.524.140 (9.020.373.970) 80.359.109.429 2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun Berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 63.393.787.234 13.530.387.034 (9.683.215.009) 67.240.959.259 Mata uang Asing Jumlah 63.393.787.234 13.530.387.034 (9.683.215.009 ) 67.240.959.259 Mata uang Asing Jumlah 67.240.959.259 22.138.524.140 (9.020.373.970 ) 80.359.109.429
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
48
290
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang dan Kolektibilitas
2011 Dalam Perhatian Khusus 35.515.784.102 78.309.139.886 27.865.959.685 9.426.701.878 7.339.849.913 2.037.527.408 20.574.394.410 1.096.945.813 182.166.303.095 182.166.303.095 (32.529.757.155 ) 149.636.545.940 Kurang Lancar 15.354.824.610 10.237.552.757 8.189.165.900 3.351.004.889 1.619.466.088 100.000.000 1.967.742.400 40.819.756.644 40.819.756.644 (6.785.825.809 ) 34.033.930.835
Lancar Rupiah Konstruksi Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Pertanian Transportasi dan komunikasi Pertambangan Jasa sosial Listrik, gas dan air 1.275.966.653.052 1.278.878.246.194 1.351.865.974.212 459.130.299.141 174.252.184.535 127.625.715.774 55.375.857.308 69.342.356.665 11.582.371.223 4.804.019.658.104 Mata uang asing Pertambangan Perdagangan Transportasi dan komunikasi Konstruksi Jasa Dunia Usaha 58.729.084.827 44.093.638.938 27.202.500.000 16.547.462.644 10.214.034.869 156.786.721.278 Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian Bersih 4.960.806.379.382 (56.741.301.226 ) 4.904.065.078.156
Diragukan 6.594.057.442 9.817.964.155 5.762.198.062 999.497.595 2.283.699.179 25.457.416.433 25.457.416.433 (12.728.708.216 ) 12.728.708.217
Macet 96.213.535.823 36.701.247.678 11.542.004.990 66.234.078.435 3.104.759.839 3.703.062.336 749.955.412 702.440.197 218.951.084.710 218.951.084.710 (207.242.915.125) 11.708.169.585
Jumlah 1.429.644.855.029 1.413.944.150.670 1.405.225.302.849 539.141.581.938 188.599.959.554 133.366.305.518 76.700.207.130 71.241.742.675 13.550.113.623 5.271.414.218.986 58.729.084.827 44.093.638.938 27.202.500.000 16.547.462.644 10.214.034.869 156.786.721.278 5.428.200.940.264 (316.028.507.531 ) 5.112.172.432.733
2010 Dalam Perhatian Khusus 20.661.619.108 50.064.427.056 10.355.647.012 9.765.642.531 4.343.462.894 3.011.876.379 299.550.743 98.502.225.723 98.502.225.723 (48.534.962.392 ) 49.967.263.331 Kurang Lancar 9.613.203.940 20.116.282.908 6.715.878.928 61.906.901.341 4.582.214.660 1.593.622.538 21.349.942.550 1.077.873.458 126.955.920.323 126.955.920.323 (62.668.283.633 ) 64.287.636.690
Lancar Rupiah Konstruksi Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Pertanian Transportasi dan komunikasi Pertambangan Jasa sosial Listrik, gas dan air 1.083.649.335.132 973.687.705.371 1.028.936.648.653 578.501.311.632 134.442.407.680 145.747.860.559 58.927.159.295 56.513.064.895 14.196.021.176 4.074.601.514.393 Mata uang asing Pertambangan Perdagangan Transportasi dan komunikasi Konstruksi Jasa dunia usaha 18.020.000.000 30.138.450.000 27.030.000.000 15.947.980.932 3.483.649.826 94.620.080.758 Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian Bersih 4.169.221.595.151 (80.762.388.264 ) 4.088.459.206.887
Diragukan 555.910.385 13.559.058.020 414.926.451 1.927.929.035 3.422.954.832 1.000.000.000 20.880.778.723 20.880.778.723 (10.278.444.361 ) 10.602.334.362
Macet 52.555.003.439 49.867.516.542 5.962.600.000 6.774.758.197 875.097.541 55.964.831.000 2.630.192.418 174.629.999.137 174.629.999.137 (166.641.284.696) 7.988.714.441
Jumlah 1.167.035.072.004 1.107.294.989.897 1.052.385.701.044 656.948.613.701 146.171.111.810 209.741.145.308 80.277.101.845 60.520.681.514 15.196.021.176 4.495.570.438.299 18.020.000.000 30.138.450.000 27.030.000.000 15.947.980.932 3.483.649.826 94.620.080.758 4.590.190.519.057 (368.885.363.346 ) 4.221.305.155.711
49
291
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 1.515.377.110.758 1.681.411.096.968 1.840.054.906.188 234.571.105.072 5.271.414.218.986 Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun 43.648.449.352 49.403.822.007 63.734.449.919 156.786.721.278 Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian Bersih c. Sisa Umur Jatuh Tempo 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing Kurang dari 1 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun 4.438.583.018.820 254.762.536.401 576.655.586.911 1.413.076.854 5.271.414.218.986 132.042.521.359 24.744.199.919 156.786.721.278 Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian Bersih d. Informasi Penting Lainnya Pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga Jumlah pembiayaan musyarakah 5.428.200.940.264 (316.028.507.531) 5.112.172.432.733 2010 3.782.042.432.477 165.550.612.912 512.852.951.836 35.124.441.074 4.495.570.438.299 76.600.080.758 18.020.000.000 94.620.080.758 4.590.190.519.057 (368.885.363.346) 4.221.305.155.711 5.428.200.940.264 (316.028.507.531) 5.112.172.432.733 2010 2.435.810.065.306 480.360.768.933 1.333.950.466.670 245.449.137.390 4.495.570.438.299 37.857.080.758 11.713.000.000 45.050.000.000 94.620.080.758 4.590.190.519.057 (368.885.363.346) 4.221.305.155.711
50
292
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) e. Informasi Penting Lainnya (i) Persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah Rupiah berkisar antara 10,89% per tahun sampai dengan 12,58% per tahun untuk tahun 2011 dan berkisar antara 11,04% per tahun sampai dengan 12,83% per tahun untuk tahun 2010, sedangkan untuk mata uang asing berkisar antara 0,21% per tahun sampai dengan 4,97% per tahun untuk tahun 2011 dan berkisar antara 2,44% per tahun sampai dengan 19,09% per tahun untuk tahun 2010. (ii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan musyarakah pada 31 Desember 2011 adalah sebesar 5,25% dan 1,08% (2010: 7,03% dan 1,81%). tanggal
(iii) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23. (iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 367.947.722.039 87.945.770.021 (141.158.106.491) 314.735.385.569 Mata uang Asing 937.641.307 349.496.818 5.983.837 1.293.121.962 2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 254.173.941.751 201.786.596.878 (88.012.816.590) 367.947.722.039 Mata uang Asing 1.592.651.744 (720.276.102) 65.265.665 937.641.307 Jumlah 255.766.593.495 201.066.320.776 (88.012.816.590 ) 65.265.665 368.885.363.346 Jumlah 368.885.363.346 88.295.266.839 (141.158.106.491 ) 5.983.837 316.028.507.531
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
51
293
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 11. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH Akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan perincian sebagai berikut: 2011 Multijasa Kendaraan Mesin dan instalasi Pesawat terbang Lainnya Jumlah Akumulasi penyusutan dan amortisasi Nilai bersih 59.432.375.298 54.270.755.194 39.617.748.750 27.202.500.000 152.204.421.562 332.727.800.804 (137.654.335.091) 195.073.465.713 2010 65.631.496.076 9.869.554.167 47.972.740.003 27.030.000.000 13.476.486.364 163.980.276.610 (75.689.492.430) 88.290.784.180
Ijarah multijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan. Bank melakukan penghapusan aset ijarah untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp2.308.809.725. Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada laporan laba rugi masing-masing sebesar Rp203.198.384.014 dan Rp111.764.883.260 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 28). 12. ASET TETAP
2011 1 Januari 2011 Nilai Perolehan Hak atas tanah Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor 99.915.444.619 37.757.318.292 92.969.782.616 85.530.631.445 303.119.963.171 619.293.140.143 Akumulasi Penyusutan Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor 10.271.442.789 64.870.731.985 35.766.410.448 143.123.036.869 254.031.622.091 Nilai Buku 365.261.518.052 Penambahan 3.194.882.073 37.478.735.576 47.009.620.278 146.113.538.374 233.796.776.301 1.930.789.365 12.478.846.248 17.933.850.812 55.651.718.628 87.995.205.053 Pengurangan 8.403.737.400 614.501.203 9.018.238.603 8.403.737.351 614.501.156 9.018.238.507 31 Desember 2011 99.915.444.619 40.952.200.365 130.448.518.192 124.136.514.323 448.619.000.342 844.071.677.841 12.202.232.154 77.349.578.233 45.296.523.909 198.160.254.341 333.008.588.637 511.063.089.204
52
294
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
2010 1 Januari 2010 Nilai Perolehan Hak atas tanah Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor 99.915.444.619 35.706.047.774 71.291.270.493 48.521.321.026 186.148.599.445 441.582.683.357 Akumulasi Penyusutan Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor 8.258.463.648 59.063.096.016 34.249.301.563 115.797.529.114 217.368.390.341 Nilai Buku 224.214.293.016 Penambahan 2.051.270.518 22.291.351.656 42.802.028.132 121.086.612.620 188.231.262.926 2.012.979.141 6.408.236.402 7.068.089.830 31.425.591.677 46.914.897.050 Pengurangan 612.839.533 5.792.717.713 4.115.248.894 10.520.806.140 600.600.433 5.550.980.945 4.100.083.922 10.251.665.300 31 Desember 2010 99.915.444.619 37.757.318.292 92.969.782.616 85.530.631.445 303.119.963.171 619.293.140.143 10.271.442.789 64.870.731.985 35.766.410.448 143.123.036.869 254.031.622.091 365.261.518.052
Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sisa umur berkisar antara 3 bulan sampai 18 tahun dan dapat diperpanjang. Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011 Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap 5.058.121.274 (96) 5.058.121.178 2010 3.685.504.327 (256.900.953) 3.428.603.374
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu antara lain pada PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462 dan Rp491.395.061.503 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan. Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset yang dimiliki oleh Bank. 13. ASET LAIN-LAINNYA
2011 Rupiah Biaya dibayar dimuka: Sewa gedung Renovasi gedung Pembukaan cabang baru pemeliharaan piranti lunak Implementasi Core Banking System baru Lainnya Tagihan surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah 246.885.283.287 230.128.771.405 127.516.232.350 21.952.419.591 26.014.456.609 125.823.756.786 68.474.270.766 Mata uang Asing 289.934.944 83.631.540.822 Jumlah 246.885.283.287 230.128.771.405 127.516.232.350 21.952.419.591 26.014.456.609 126.113.691.730 152.105.811.588
53
295
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 13. ASET LAIN-LAINNYA (lanjutan)
2011 Rupiah Tagihan letter of credit import usance Pendapatan akan diterima rahn Pendapatan akan diterima dari surat berharga Persediaan alat tulis kantor Tagihan ATM Prima Setoran jaminan Piutang pendapatan SBIS Lainnya Jumlah Penyisihan kerugian atas tagihan lainnya Bersih 107.079.319.467 46.054.713.737 28.441.717.130 23.812.770.649 7.120.053.215 3.292.041.667 8.412.835.928 1.071.008.642.587 (6.000.000.000) 1.065.008.642.587 Mata uang Asing 140.728.935.003 175.156.898 547.240.660 225.372.808.327 225.372.808.327 2010 Rupiah Biaya dibayar dimuka: Sewa gedung Renovasi gedung Pembukaan cabang baru Implementasi Core Banking System baru Pemeliharaan piranti lunak Lainnya Tagihan surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah Pendapatan akan diterima dari surat berharga Tagihan ATM Prima Tagihan letter of credit import usance Piutang pendapatan SBIS Persediaan alat tulis kantor Pendapatan akan diterima rahn Setoran jaminan Lainnya Jumlah Penyisihan kerugian atas tagihan lainnya Bersih 149.993.978.086 121.660.506.893 30.436.154.196 22.170.658.710 17.463.431.270 104.117.377.284 63.839.895.124 46.049.947.374 30.291.745.192 14.303.258.027 13.527.279.843 13.316.183.059 4.879.991.615 13.582.026.256 645.632.432.929 (6.000.000.000) 639.632.432.929 Mata uang Asing 101.926.256 4.604.909.728 225.250 14.868.744.751 27.030.000 5.434.988.166 25.037.824.151 25.037.824.151 Jumlah 149.993.978.086 121.660.506.893 30.436.154.196 22.170.658.710 17.463.431.270 104.219.303.540 68.444.804.852 46.049.947.374 30.291.970.442 14.868.744.751 14.303.258.027 13.527.279.843 13.316.183.059 4.907.021.615 19.017.014.422 670.670.257.080 (6.000.000.000 ) 664.670.257.080 Jumlah 140.728.935.003 107.079.319.467 46.054.713.737 28.441.717.130 23.812.770.649 7.295.210.113 3.292.041.667 8.960.076.588 1.296.381.450.914 (6.000.000.000 ) 1.290.381.450.914
Tagihan ATM Prima merupakan tagihan yang timbul karena penggunaan jaringan Automated Teller Machine (ATM) Bank oleh nasabah bank lain yang menjadi anggota dari jaringan ATM Prima.
54
296
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 13. ASET LAIN-LAINNYA (lanjutan) Termasuk dalam aset lain-lainnya per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah tagihan Bank kepada PT Sari Indo Prima (SIP) atas penyelesaian kasus hukum terkait dengan pembiayaan mudharabah muqayyadah - Dana Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda). Pada tanggal 3 November 2009, Bank, DAPENDA dan SIP menandatangani perjanjian damai yang menyebutkan bahwa Bank dan SIP setuju dan sepakat untuk membayar jumlah pokok pembiayaan kepada DAPENDA sebesar Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar Rupiah) sesuai dengan putusan BASYARNAS. Pembayaran ini dibebankan kepada Bank dan SIP secara tanggung renteng. Sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2009, SIP dengan ini secara tegas mengakui memiliki kewajiban pembayaran kepada Bank sesuai dengan jumlah yang dibayarkan oleh Bank kepada DAPENDA maksimal sebesar Rp6.000.000.000 (enam milyar Rupiah) dan kewajiban pembayaran SIP tersebut akan timbul dan berlaku efektif pada saat dilaksanakannya pengembalian atau pembayaran oleh Bank kepada DAPENDA selambat-lambatnya 14 (empat belas) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah membentuk penyisihan kerugian secara penuh atas piutang SIP tersebut. 14. KEWAJIBAN SEGERA
2011 Rupiah Pihak ketiga Cadangan bonus dan tansiem untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris Kewajiban ATM Prima Biaya yang masih harus dibayar Titipan dana nasabah Zakat Bank Kewajiban pada notaris Kewajiban pada perusahaan asuransi Zakat pegawai, nasabah dan umum Cadangan biaya promosi Kewajiban atas biaya fasilitas pembiayaan yang diberikan Kewajiban ATM Bersama Cadangan bagi hasil subnotes yang diterbitkan Rekening perantara pembayaran kepada pemasok Kewajiban KPKN persepsi pajak impor Dana kebajikan Lainnya Pihak berelasi Kewajiban atas penggunaan ATM Bank Mandiri Dana mudharabah muqayyadah Surat Utang Pemerintah (SUP) yang belum disalurkan Mata uang Asing Jumlah
246.658.111.087 48.007.732.314 37.761.466.872 44.045.493.341 33.760.681.641 24.165.290.849 22.317.019.806 14.151.677.844 13.820.000.000 11.288.741.975 7.397.100.975 6.420.015.211 5.624.519.305 4.399.141.844 3.122.329.258 5.796.109.540 528.735.431.862 52.155.336.297 46.918.954.014 99.074.290.311
246.658.111.087 48.007.732.314 37.764.483.436 45.233.943.551 33.760.681.641 24.165.290.849 22.317.019.806 14.165.157.374 13.820.000.000 11.288.741.975 7.397.100.975 6.420.015.211 14.367.439.619 4.399.141.844 3.161.873.304 5.796.109.540 538.722.842.526 52.155.336.297 46.918.954.014 99.074.290.311 637.797.132.837
Jumlah
627.809.722.173
55
297
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan)
2010 Rupiah Pihak ketiga Cadangan bonus dan tansiem, untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris Kewajiban ATM Prima Titipan dana nasabah Rekening perantara pembayaran kepada pemasok Biaya yang masih harus dibayar Zakat Bank Kewajiban pada notaris Kewajiban pada perusahaan asuransi Zakat pegawai, nasabah dan umum Cadangan bagi hasil subnotes yang diterbitkan Cadangan biaya promosi Kewajiban atas biaya fasilitas pembiayaan yang diberikan Kewajiban ATM Bersama Dana kebajikan Lainnya Pihak berelasi Kewajiban atas penggunaan ATM Bank Mandiri Dana mudharabah muqayyadah Surat Utang Pemerintah (SUP) yang belum disalurkan Mata uang Asing Jumlah
195.776.835.964 62.498.926.805 37.752.127.451 13.525.211.959 21.629.065.254 14.582.880.512 10.772.414.735 10.283.121.901 8.393.945.219 5.656.763.030 4.842.563.571 3.771.414.877 3.163.766.172 1.788.398.188 1.859.393.838 396.296.829.476 66.326.951.422 2.233.338.559 68.560.289.981
195.776.835.964 62.498.926.805 38.661.424.565 23.923.272.737 21.629.200.394 14.582.880.512 10.772.414.735 10.283.121.901 8.401.793.203 5.656.763.030 4.842.563.571 3.771.414.877 3.163.766.172 1.804.291.533 1.859.393.838 407.628.063.837 66.326.951.422 2.233.338.559 68.560.289.981 476.188.353.818
Jumlah
464.857.119.457
Ikhtisar perubahan cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 195.776.835.964 299.051.975.469 (248.170.700.346) 246.658.111.087 2010 96.196.302.296 236.043.588.323 (136.463.054.655) 195.776.835.964
Cadangan untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris merupakan cadangan biaya tunjangan hari raya, cadangan tunjangan prestasi unit kerja atas penilaian kinerja triwulanan, cadangan bonus akhir tahun dan cadangan tansiem untuk direksi dan dewan komisaris. Titipan dana nasabah merupakan setoran nasabah yang belum disalurkan oleh Bank. Di dalam akun ini terdapat titipan dana mudharabah muqayyadah channeling sebesar Rp6.971.463.980 dan Rp8.380.375.919 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Zakat Bank merupakan kewajiban zakat Bank yang dihitung dari laba sebelum pajak (Catatan 40).
56
298
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN SEGERA (lanjutan) Rekening perantara pembayaran kepada pemasok merupakan setoran dan atau kewajiban Bank atas pengadaan barang atau jasa. Zakat pegawai, nasabah, dan umum merupakan titipan dana zakat, infak dan shadaqah dari pihakpihak tersebut. Kewajiban pada notaris merupakan setoran nasabah untuk pembayaran notaris dalam rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada notaris. Kewajiban pada perusahaan asuransi merupakan setoran nasabah untuk pembayaran asuransi dalam rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan asuransi. Dana kebajikan merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari bank non-syariah. Pendapatan non halal yang berasal dari pendapatan jasa giro dari bank non-syariah masing-masing sebesar Rp610.212.906 dan Rp561.546.776 per 31 Desember 2011 dan 2010. Kewajiban atas penggunaan ATM Bank Mandiri merupakan kewajiban yang timbul karena nasabah Bank melakukan transaksi Automated Teller Machine (ATM) dengan menggunakan jaringan ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kewajiban ATM Prima dan ATM Bersama merupakan kewajiban yang timbul karena nasabah Bank melakukan transaksi ATM dengan menggunakan jaringan ATM Prima dan jaringan ATM Bersama. Cadangan biaya promosi merupakan pencadangan atas biaya yang berkaitan dengan kegiatan promosi Bank. Kewajiban atas biaya fasilitas pembiayaan yang diberikan merupakan setoran nasabah untuk pembayaran biaya-biaya terkait proses pembiayaan seperti biaya appraisal, materai, audit dan lainlain. Cadangan bagi hasil subnotes yang diterbitkan merupakan cadangan atas biaya bagi hasil kepada pemegang subnotes yang diterbitkan. Biaya yang masih harus dibayar merupakan kewajiban kepada pihak ketiga atas biaya utilitas seperti listrik, air dan telepon. 15. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN 2011 Bukan Bank Rupiah Giro Deposito Tabungan Mata uang asing Giro Deposito 2010
57
299
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 15. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN (lanjutan) 2011 Bank Rupiah Giro Deposito Tabungan 2010
Jumlah
106.841.886.190
16. SIMPANAN WADIAH 2011 a. Giro Wadiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing 2010
512.339.658.054 512.339.658.054
Jumlah
5.095.862.210.038
Simpanan wadiah merupakan simpanan wadiah yad-dhamanah dari pihak lain yang berdasarkan kebijaksanaan Bank mendapatkan bonus. Bonus untuk simpanan wadiah Rupiah per tahun adalah berkisar antara 0,76% sampai dengan 2,83% untuk tahun 2011 dan berkisar antara 0,85% sampai dengan 2,23% untuk tahun 2010. Bonus per tahun untuk simpanan wadiah dalam mata uang asing berkisar antara 0,19% sampai dengan 0,89% dan berkisar antara 0,85% sampai dengan 0,99% untuk tahun 2010.
58
300
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 2011 Pihak ketiga Rupiah Giro wadiah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) Pihak berelasi Rupiah Giro wadiah PT Bank Sinar Harapan Bali Jumlah 2010
31.331.677.909 45.337.500.000
13.703.131.260 -
2.161.483.231 78.830.661.140
217.599.581 13.920.730.841
Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang berdasarkan kebijakan Bank mendapatkan bonus. Bonus untuk giro wadiah Rupiah per tahun berkisar antara 0,76% sampai dengan 0,89% untuk tahun 2011 dan berkisar antara 0,85% sampai dengan 0,99% untuk tahun 2010. SIMA merupakan sertifikat investasi yang diterbitkan oleh Bank dengan akad mudharabah atau sistem bagi hasil dan berupa penempatan antar bank. Jangka waktu SIMA setara dengan 1 sampai 6 bulan. Untuk posisi 31 Desember 2011, SIMA yang diterbitkan oleh Bank dimiliki oleh HSBC Amanah. 18. PERPAJAKAN 2011 a. Hutang pajak terdiri dari: Pajak penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah 31.783.361.813 28.658.715.703 11.969.033.419 912.007.360 15.144.639 73.338.262.934 2010 52.170.723.985 22.060.512.387 9.518.149.985 1.928.442.758 3.623.655 85.681.452.770
59
301
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dengan laba fiskal dan taksiran beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan/(pemulihan) kerugian atas: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Kelebihan penyisihan kerugian atas pembiayaan Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban penyisihan kerugian risiko operasional Beban atas imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan Depresiasi aset tetap Cadangan bonus Jumlah beda temporer Beda tetap: Hadiah karyawan Representasi Sewa kendaraan dinas Sewa rumah dinas Membership Beban non-operasional Lain-lain Jumlah beda tetap Jumlah koreksi fiskal Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan Pajak dibayar dimuka - pasal 25 Hutang pajak penghasilan pasal 25/29 747.934.244.036 2010 568.732.339.956
827.530.639 (83.925.000) 12.167.733.076 (129.175.340.001) (640.386.142) 100.000 23.704.082.456 15.014.890.061 122.543.887.237 44.358.572.326 14.831.611.975 10.904.451.993 7.457.695.836 5.211.412.702 3.460.331.888 468.673.011 (2.812.435.442) 39.521.741.963 83.880.314.289 831.814.558.325 207.953.639.500 (176.170.277.687) 31.783.361.813
2.492.497.975 (299.000.000) 43.857.942.355 136.665.139.279 705.682.094 7.551.893.667 10.458.167.071 (8.442.077.434) 192.990.245.007 8.886.762.588 6.639.629.148 4.863.720.963 4.083.117.006 3.044.277.984 586.829.231 4.013.411.122 32.117.748.042 225.107.993.049 793.840.333.005 198.460.083.250 (146.289.359.265) 52.170.723.985
Bank akan melaporkan jumlah pajak penghasilan tahun 2011 sama dengan perhitungan beban pajak penghasilan tersebut di atas.
60
302
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan Beban pajak penghasilan yang dihitung dari laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan Pengaruh pajak atas beda tetap Beban pajak - bersih d. Komponen dari manfaat/(beban) pajak penghasilan: 2011 Manfaat/(beban) pajak penghasilan: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan Beban pajak - bersih e. Aset pajak tangguhan terdiri dari: 2011 Aset pajak tangguhan: Penyisihan kerugian atas aset produktif Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan Penyisihan kerugian risiko operasional Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan kerugian atas piutang tagihan lainnya Aset tetap Cadangan bonus Kewajiban pajak tangguhan: Aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih 37.480.722.805 15.593.634.735 4.880.674.252 662.548.175 1.500.000.000 2.177.442.445 30.635.971.809 92.930.994.221 (1.689.548.544) 91.241.445.677 2010 66.546.723.126 9.667.614.121 4.880.649.252 822.644.711 1.500.000.000 83.417.631.210 (1.576.280.072) (1.163.166.450) 80.678.184.688 (207.953.639.500) 11.089.643.081 (196.863.996.419) 2010 (198.460.083.250) 48.247.561.253 (150.212.521.997) 747.934.244.036 2010 568.732.339.956
Manfaat yang diperoleh dari aset pajak tangguhan yang diakui Bank tergantung pada adanya penghasilan kena pajak yang lebih besar dari pembalikan perbedaan temporer yang bisa dikurangkan di masa yang akan datang.
61
303
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 19. PEMBIAYAAN DITERIMA 2011 Fasilitas pembiayaan pemilikan rumah PT Sarana Multigriya Finansial Fasilitas pembiayaan ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Jumlah a. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bank (Mudharib) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) (Shahibul Mal) telah menandatangani akad pembiayaan mudharabah wal murabahah yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar Rp300.000.000.000. Pinjaman ini bertujuan untuk menyediakan sumber modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dengan menggunakan prinsip murabahah atau musyarakah mutanaqishah. Nisbah yang ditetapkan adalah 65% untuk Shahibul Mal dan 35% untuk Mudharib dari pendapatan bruto sebelum dikurangi biaya-biaya terkait yang diterima oleh Mudharib. Bagi hasil akan dibayarkan setiap bulan yang akan dimulai sejak bulan November 2011. Pada tanggal 29 Desember 2011, PT SMF memberikan tambahan dana untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar Rp150.000.000.000 untuk tujuan menyediakan sumber modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas PPR dengan menggunakan prinsip murabahah atau musyarakah mutanaqishah. Nisbah yang ditetapkan adalah 62% untuk Shahibul Mal dan 38% untuk Mudharib dari pendapatan bruto sebelum dikurangi biaya-biaya terkait yang diterima oleh Mudharib. Bagi hasil akan dibayarkan setiap bulan yang akan dimulai sejak bulan Januari 2012. b. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Pada tanggal 16 September 2011, LPEI dan Bank telah menandatangani surat persetujuan pembiayaan lembaga keuangan bank (refinancing) dengan akad murabahah yang akan jatuh tempo dalam waktu 6 bulan sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar Rp300.000.000.000. Pinjaman ini bertujuan untuk membiayai transaksi yang terkait dengan kegiatan ekspor. Jangka waktu pembiayaan 6 bulan sejak tanggal pencairan dengan nisbah yang ditetapkan sebesar 75,20% untuk LPEI dan 24,80% untuk Bank. Bagi hasil dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal pencairan dan pada saat jatuh tempo fasilitas. 20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Akun ini merupakan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2011 Bank garansi yang diterbitkan LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Jumlah 2.667.367.010 33.198.919 2.700.565.929 2010 2.195.698.837 1.137.990.807 3.333.689.644 450.000.000.000 300.000.000.000 750.000.000.000 2010 -
Per 31 Desember 2011 dan 2010, semua bank garansi yang diterbitkan dan LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar.
62
304
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Ikhtisar perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun (Pemulihan)/penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 2.195.698.836 (725.764.924) 1.469.933.912 Mata uang Asing 1.137.990.808 85.378.782 7.262.427 1.230.632.017 Jumlah 3.333.689.644 (640.386.142 ) 7.262.427 2.700.565.929
2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun 1.532.881.239 662.817.597 2.195.698.836 Mata uang Asing 1.052.015.510 42.864.497 43.110.801 1.137.990.808 Jumlah 2.584.896.749 705.682.094 43.110.801 3.333.689.644
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjensi serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 2011 Bank garansi yang diterbitkan LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Jumlah 311.664.347.727 72.097.277.098 383.761.624.825 2010 325.357.036.141 127.973.460.626 453.330.496.767
21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2011 Rupiah Kewajiban surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada bank koresponden Cadangan imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan (Catatan 36) Cadangan kerugian Surat Utang Pemerintah (Catatan 44) Setoran jaminan Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 48f) Lainnya 2010
63
305
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN (lanjutan) 2011 Mata uang asing Kewajiban surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada bank koresponden Kewajiban impor berjangka nasabah Setoran jaminan Lainnya Jumlah 2010
Ikhtisar perubahan penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum adalah sebagai berikut:
2011 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 19.522.597.007 19.522.597.007 Mata uang Asing Jumlah 19.522.597.007 19.522.597.007
2010 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 11.970.703.340 7.639.923.667 (88.030.000) 19.522.597.007 Mata uang Asing Jumlah 11.970.703.340 7.639.923.667 (88.030.000 ) 19.522.597.007
22. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN 2011 Pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga Jumlah surat berharga subordinasi yang diterbitkan 172.000.000.000 528.000.000.000 700.000.000.000 2010 75.000.000.000 125.000.000.000 200.000.000.000
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank dalam bentuk surat pengakuan hutang jangka panjang berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Desember 2011, total subordinated notes mudharabah yang telah diterbitkan oleh Bank adalah Rp700.000.000.000 yang diterbitkan pada tahun 2007 dan 2011 masing-masing dengan nominal Rp200.000.000.000 dan Rp500.000.000.000.
64
306
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 22. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan) Subordinated Notes Syariah Mudharabah 2007 Syarat dan ketentuan: Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan. Pendapatan yang dibagihasilkan didapat dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai Rp2.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 21,93% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Penerbitan Subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: Tahap I tanggal 31 Januari 2007 dengan nominal sebesar Rp105.000.000.000 Tahap II tanggal 27 Februari 2007 dengan nominal sebesar Rp65.000.000.000 Tahap III tanggal 5 April 2007 dengan nominal sebesar Rp30.000.000.000 Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 8/016/DPS tanggal 30 Oktober 2006 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 dan No. 33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Untuk penerbitan subordinated notes syariah mudharabah, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 8/2379/DPbS/2006 tanggal 15 November 2006 perihal izin penerbitan subordinated notes syariah mudharabah. Subnotes Bank ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia. Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes syariah mudharabah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Januari 2011, subnotes Bank ini memiliki peringkat AA+(idn) dari agen pemeringkat efek Fitch Ratings.
65
307
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 22. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan) Sukuk Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 Syarat dan ketentuan: Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan. Pendapatan yang dibagihasilkan didapat dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000 Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000 Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000 Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 dan No. 33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Untuk penerbitan sukuk subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan sukuk subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri. Subnotes Bank ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Bertindak sebagai wali amanat sukuk subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2011, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA+ dari agen pemeringkat efek Fitch Ratings.
66
308
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 23. DANA SYIRKAH TEMPORER Dana syirkah temporer terdiri dari: a. Bukan Bank 1) Investasi terikat 2011 Pihak ketiga Tabungan Giro Jumlah investasi terikat 400.376.751.410 83.633.335.280 484.010.086.690 2010 234.253.061.416 83.690.205.991 317.943.267.407
Giro dan tabungan investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. 2) Investasi tidak terikat - tabungan mudharabah 2011 Pihak ketiga Tabungan BSM Tabungan Mabrur Tabungan Investa Cendekia Tabungan Berencana BSM Tabungan Qurban Tabungan Al Washilyah Mandiri 11.302.426.396.684 1.800.382.673.932 195.994.426.106 125.045.077.357 386.139.251 5.298.808 13.424.240.012.138 Pihak berelasi Tabungan BSM Tabungan Berencana BSM Tabungan Investa Cendekia Tabungan Mabrur 85.904.014.060 469.963.241 345.191.571 150.946.240 86.870.115.112 Jumlah investasi tidak terikat - tabungan mudharabah 13.511.110.127.250 2010 7.951.068.000.385 1.166.709.980.158 159.913.659.027 95.972.652.386 247.283.957 80.898.450 9.373.992.474.363 19.886.022.789 278.653.981 258.263.354 80.408.177 20.503.348.301 9.394.495.822.664
Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Nisbah bagi hasil untuk investasi tidak terikat tabungan mudharabah setara dengan 0,24% sampai dengan 7,43% per tahun untuk tahun 2011 dan 0,26% sampai dengan 6,44% per tahun untuk tahun 2010.
67
309
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 23. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) a. Bukan Bank (lanjutan)
3) Investasi tidak terikat - deposito mudharabah 2011 Rupiah Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah 16.384.323.029.693 5.909.213.427.894 22.293.536.457.587 Mata uang asing 1.225.202.101.397 5.973.225.509 1.231.175.326.906 2010 Rupiah Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah 11.024.391.357.687 3.676.131.404.553 14.700.522.762.240 Mata uang asing 395.987.072.323 13.891.711.096 409.878.783.419 Jumlah 11.420.378.430.010 3.690.023.115.649 15.110.401.545.659 Jumlah 17.609.525.131.090 5.915.186.653.403 23.524.711.784.493
b. Bank 2011 Pihak ketiga Investasi tidak terikat: Tabungan mudharabah Deposito mudharabah Jumlah dana syirkah temporer bank c. Musyarakah - Giro Mudharabah Musytarakah 2011 Pihak ketiga 1.968.580.682 2010 1.403.590.673 2010
Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) 1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian)
2011 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 15.839.852.633.995 3.690.758.331.376 1.644.208.513.354 1.291.916.331.437 22.466.735.810.162 Mata uang asing 889.800.365.259 129.142.136.041 20.119.816.267 192.113.009.339 1.231.175.326.906 Jumlah 16.729.652.999.254 3.819.900.467.417 1.664.328.329.621 1.484.029.340.776 23.697.911.137.068
68
310
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 23. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) (lanjutan) 1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian) (lanjutan)
2010 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 11.032.948.392.041 2.110.532.725.574 860.547.691.019 1.023.141.868.404 15.027.170.677.038 Mata uang asing 336.934.337.079 35.836.242.364 16.537.965.553 20.569.866.941 409.878.411.937 Jumlah 11.369.882.729.120 2.146.368.967.938 877.085.656.572 1.043.711.735.345 15.437.049.088.975
2)
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah. Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 4,91% sampai dengan 7,23% per tahun untuk tahun 2011 dan berkisar antara 5,39% sampai dengan 8,05% per tahun untuk tahun 2010. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah dalam mata uang asing berkisar antara 0,91% sampai dengan 1,78% untuk tahun 2011 dan berkisar antara 1,69% sampai dengan 2,65% untuk tahun 2010. Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp391.564.368.585 dan Rp270.314.387.882 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
69
311
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM Pemegang saham, modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Mandiri Sekuritas Jumlah Lembar Saham 231.648.712 1 231.648.713 % Kepemilikan 99,999999 0,000001 100,000000 2010 Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Mandiri Sekuritas Jumlah Lembar Saham 131.648.712 1 131.648.713 % Kepemilikan 99,999999 0,000001 100,000000 Jumlah (Rp) 658.243.560.000 5.000 658.243.565.000 Jumlah (Rp) 1.158.243.560.000 5.000 1.158.243.565.000
25. PENAMBAHAN MODAL SAHAM Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Pemegang saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri (Bank) pada tanggal 21 Maret 2011 sesuai dengan akta No. 19 dari Notaris Badarusyamsi, S.H. di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah setoran modal saham sebesar Rp200.000.000.000 dalam bentuk tunai dengan penerbitan sebanyak 40 juta saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel. Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2011 sesuai dengan akta No. 42 Notaris Efran Yuniarto, S.H. di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah setoran modal saham sebesar Rp300.000.000.000 dalam bentuk tunai dengan penerbitan sebanyak 60 juta lembar saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel. 26. CADANGAN UMUM Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Juni 2011 dan 29 Juni 2010, para pemegang saham telah memutuskan untuk tidak melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan jumlah cadangan umum yang telah dibentuk sebesar Rp206.993.157.660 atau 24,11% dari modal disetor per 31 Maret 2011 dan 31,50% dari modal disetor per 31 Desember 2010 telah melebihi batas bawah ketentuan pembentukan cadangan umum yang diwajibkan oleh Undang-Undang RI perseroan terbatas yaitu paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2011, cadangan umum yang telah dibentuk sebesar 17,87% dari modal disetor. 27. TANSIEM Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2011 dan 29 Juni 2010, pemegang saham menyetujui untuk membagikan tansiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing dari cadangan tansiem sebesar Rp17.912.648.208 dan Rp12.452.344.506.
70
312
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 28. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari: 2011 Pendapatan dari jual beli: Pendapatan marjin murabahah Pendapatan bersih istishna Jumlah pendapatan dari jual beli Pendapatan dari sewa: Pendapatan ijarah Beban penyusutan aset ijarah (Catatan 11) Jumlah pendapatan ijarah - bersih Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah Jumlah pendapatan bagi hasil Pendapatan usaha utama lainnya: Pendapatan bagi hasil surat berharga Pendapatan imbalan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Pendapatan bagi hasil penempatan pada bank lain Jumlah pendapatan usaha utama lainnya Jumlah 2.172.847.508.517 7.731.671.704 2.180.579.180.221 217.957.374.843 (203.198.384.014) 14.758.990.829 636.927.647.725 558.024.693.202 1.194.952.340.927 233.079.656.499 143.707.051.551 4.194.317.954 380.981.026.004 3.771.271.537.981 2010 1.366.531.646.062 12.037.882.633 1.378.569.528.695 120.370.630.434 (111.764.883.260) 8.605.747.174 550.451.734.756 442.861.296.984 993.313.031.740 246.782.583.335 128.525.743.521 12.275.286.858 387.583.613.714 2.768.071.921.323
29. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER Akun ini merupakan distribusi bagi hasil untuk para nasabah: 2011 Deposito mudharabah Tabungan mudharabah Investasi terikat Sertifikat investasi mudharabah antar bank Musyarakah - giro mudharabah musytarakah Jumlah 1.398.019.866.112 367.066.166.218 13.844.995.183 1.597.074.043 22.311.815 1.780.550.413.371 2010 868.145.526.374 286.678.347.288 6.607.635.653 227.789.700 20.778.034 1.161.680.077.049
71
313
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 30. PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2011 a. Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan ujrah dana talangan haji Pendapatan rahn Pendapatan administrasi pembiayaan Pendapatan administrasi tabungan Pendapatan administrasi dan komisi selain pembiayaan Pendapatan jasa dokumen dalam negeri Pendapatan transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan administrasi giro Pendapatan ganti rugi restrukturisasi (ta'widh) Pendapatan jasa transaksi ATM lain Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri Pendapatan pembiayaan sindikasi Pendapatan komisi asuransi Pendapatan jasa transfer RTGS Pendapatan komisi bancassurance Pendapatan tawidh haji Pendapatan fee merchant trade Pendapatan jasa ekspor impor Pendapatan administrasi kartu ATM / Debet Pendapatan jasa payroll Lainnya 324.807.690.742 301.465.504.957 208.633.045.728 84.189.484.888 17.238.603.574 19.056.851.303 15.370.057.551 11.188.150.779 10.722.468.544 9.990.380.503 6.218.488.000 5.913.699.787 5.217.566.704 3.673.173.323 3.625.188.567 3.040.486.651 2.699.761.193 2.568.091.724 2.519.745.630 2.048.702.838 27.305.268.477 1.067.492.411.463 b. Pendapatan imbalan investasi terikat Imbalan mudharabah muqayyadah 14.255.350.919 14.255.350.919 Jumlah 1.081.747.762.382 2010 142.653.882.688 36.394.825.159 178.016.826.610 65.170.229.003 10.706.669.402 16.392.042.575 15.297.637.105 9.072.772.685 15.604.561.654 6.793.583.585 4.688.849.000 17.713.417.484 2.299.929.241 2.364.058.279 704.420.632 1.973.933.000 2.652.813.570 1.512.972.564 1.175.610.448 1.455.393.516 19.170.845.601 551.815.273.801 14.726.865.411 14.726.865.411 566.542.139.212
31. BEBAN KEPEGAWAIAN 2011 Beban gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Beban pendidikan dan pelatihan Beban biaya manfaat karyawan Beban biaya kegiatan sosial pegawai Beban pengobatan Beban biaya rekrutmen Beban lainnya Jumlah 831.414.240.323 56.504.361.296 32.128.197.291 12.820.550.355 17.477.521.346 3.831.066.554 10.706.072.769 964.882.009.934 2010 542.934.737.202 38.660.558.260 15.371.290.622 7.375.505.338 12.296.556.731 3.575.573.122 2.464.384.760 622.678.606.035
72
314
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 32. BEBAN ADMINISTRASI 2011 Beban outsourcing Beban promosi Beban sewa Beban pemeliharaan dan perbaikan Beban listrik, telepon, air dan gas Beban transportasi Beban cetakan dan alat tulis Beban penggunaan ATM Bank Mandiri Beban komunikasi data Beban non-inventaris Beban premi asuransi Beban ujrah administrasi Beban perlengkapan kantor Beban marjin/bagi hasil Surat Utang Pemerintah (SUP) Beban barang dan jasa lain Beban kemitraan Beban pos dan prangko Beban perjalanan dinas Beban lisensi software Beban keamanan Beban administrasi Bank Beban pembukaan cabang baru Beban jamuan Beban kantor Beban jasa tenaga ahli Beban pajak lain Beban penelitian dan pengembangan Beban donasi Lainnya Jumlah 166.111.393.822 108.094.367.845 101.865.996.019 82.521.812.398 58.929.413.774 49.157.618.070 26.338.066.284 20.119.878.500 19.203.454.852 19.099.476.597 18.756.220.971 10.549.328.862 9.450.370.160 9.235.033.509 8.454.496.798 6.943.125.694 6.683.751.391 5.766.778.101 5.438.994.223 5.290.400.888 5.110.026.146 3.979.917.035 3.441.328.039 3.269.329.159 3.139.495.943 3.007.183.284 2.952.455.926 2.067.154.099 2.948.767.822 767.925.636.211 2010 79.694.497.695 84.995.578.055 62.575.242.745 43.952.962.456 40.552.882.441 31.532.312.408 20.328.008.992 16.634.798.500 23.139.886.043 9.844.174.510 7.150.359.649 1.974.766.930 5.512.684.522 21.517.793.116 4.745.632.913 4.644.135.010 3.222.386.471 4.075.540.815 5.982.897.569 6.583.676.975 3.798.241.266 3.115.829.548 2.452.613.579 1.564.484.272 3.263.239.450 2.672.425.285 1.945.821.261 1.337.105.596 4.167.899.747 502.977.877.819
33. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN 2011 a. Beban penyisihan/(pemulihan) kerugian aset produktif: Piutang (Catatan 7) Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) Pinjaman qardh (Catatan 8) Giro pada bank lain (Catatan 4) Investasi pada surat berharga (Catatan 6) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Jumlah 2010
73
315
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 33. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN (lanjutan) 2011 b. Pemulihan kerugian asset non produktif c. (Pemulihan)/beban estimasi kerugian kerugian komitmen dan kontinjensi (Catatan 20) Jumlah 34. BEBAN USAHA LAIN 2011 a. Beban bonus: Giro wadiah Tabungan wadiah simpatik Jumlah beban bonus b. Beban lainnya: Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga Penyisihan risiko operasional Lain-lain Jumlah beban lainnya Jumlah 28.486.329.654 4.418.514.945 32.904.844.599 2010 24.920.844.940 2.061.757.552 26.982.602.492 (640.386.142) 345.696.296.003 2010 (4.152.719.270) 705.682.094 307.494.816.536
35. PENDAPATAN DAN BEBAN NON USAHA 2011 a. Pendapatan non usaha: Laba penjualan aset tetap Sewa gedung Keuntungan selisih kurs Lainnya Jumlah pendapatan non usaha b. Beban non usaha: Denda dan sanksi Kerugian selisih kurs Lainnya Jumlah beban non usaha Jumlah pendapatan dan beban non usaha - bersih 5.058.121.178 158.297.500 1.181.950.134 359.635.337 6.758.004.149 332.695.575 135.977.436 468.673.011 6.289.331.138 2010 3.428.603.374 223.559.594 624.856.465 4.277.019.433 230.761.053 41.807.099 368.307.278 640.875.430 3.636.144.003
74
316
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 36. IMBALAN KERJA KARYAWAN Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP-128/KM.6/2002 tanggal 17 Juni 2002. Iuran program pensiun ini didanai oleh Bank sebesar 10% dari gaji kotor karyawan. Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah Rp20.957.618.464 dan Rp15.494.828.993. Asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai Undang-undang No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Tingkat suku bunga diskonto Kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri Metode penilaian 2010 6,75% per tahun 8,5% per tahun 10% per tahun 10% per tahun 56 tahun 56 tahun CSO - 1980 CSO - 1980 10% per tahun sebelum usia 25 tahun dan berkurang sampai dengan 1% hingga usia 45 tahun Projected Unit Credit
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari kewajiban bersih yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca dalam hubungannya dengan kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporannya masing-masing tertanggal 16 Januari 2012 dan 21 Januari 2011. Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:
2011 UU No. 13/2003 Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalunon vested Lain-lain 8.688.806.000 4.520.481.093 2.016.380.909 (329.026.189) 5.190.333.000 20.086.974.813 Penghargaan Masa Kerja 9.308.310.743 734.457.479 1.998.068.001 12.040.836.223 Jumlah 17.997.116.743 5.254.938.572 2.016.380.909 (329.026.189 ) 7.188.401.001 32.127.811.036
75
317
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 36. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi: (lanjutan)
2010 UU No. 13/2003 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian/(keuntungan) aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalunon vested Lain-lain 4.867.792.000 2.915.450.896 32.923.726 541.053.416 645.969.999 9.003.190.037 Penghargaan Masa Kerja 5.981.513.121 712.349.847 (325.762.385) 6.368.100.583 Jumlah 10.849.305.121 3.627.800.743 (292.838.659 ) 541.053.416 645.969.999 15.371.290.620
Kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 UU No. 13/2003 Nilai kini kewajiban Beban jasa lalu Kerugian aktuaria 108.093.781.000 3.587.147.794 (66.968.233.166) 44.712.695.628 Penghargaan Masa Kerja 17.661.843.313 17.661.843.313 2010 UU No. 13/2003 Nilai kini kewajiban Beban jasa lalu Kerugian aktuaria 54.517.907.176 3.341.342.983 (31.742.276.403) 26.116.973.756 Penghargaan Masa Kerja 12.553.482.727 12.553.482.727 Jumlah 67.071.389.903 3.341.342.983 (31.742.276.403 ) 38.670.456.483 Jumlah 125.755.624.313 3.587.147.794 (66.968.233.166 ) 62.374.538.941
Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 UU No. 13/2003 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan Manfaat yang dibayarkan Saldo akhir tahun 26,116,973,756 20,086,974,813 (1,491,252,941) 44.712.695.628 Penghargaan Masa Kerja 12,553,482,727 12,040,836,223 (6,932,475,637) 17.661.843.313 Jumlah 38,670,456,483 32,127,811,036 (8,423,728,578 ) 62.374.538.941
76
318
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 36. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
2010 UU No. 13/2003 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan Manfaat yang dibayarkan Saldo akhir tahun 18.457.274.098 9.003.190.037 (1.343.490.379) 26.116.973.756 Penghargaan Masa Kerja 9.755.015.313 6.368.100.583 (3.569.633.169) 12.553.482.727 Jumlah 28.212.289.411 15.371.290.620 (4.913.123.548 ) 38.670.456.483
PT Mandiri Sekuritas PT Bank Sinar Harapan Bali PT AXA Mandiri Financial Services Pemerintah Negara Republik Indonesia PT Bank BNI Syariah PT Bank BRISyariah Perum Perumnas PT Indosat Tbk. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Brantas Abipraya (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT Pos Indonesia (Persero) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Istaka Karya (Persero) PT Nindya Karya (Persero) Perum Pegadaian (Cab. Syariah) PT Balebat Dedikasi Prima PT Bahana Artha Ventura PT Waskita Karya
Pemegang saham Mempunyai induk yang sama Mempunyai induk yang sama Pemegang saham utama Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Anak perusahaan BUMN Perum Pegadaian Anak perusahaan BUMN - PT Telkom Indonesia Tbk. Anak perusahaan BUMN - Bahana PUI Perusahaan BUMN
77
319
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak berelasi PT Infomedia Nusantara PT Tugu Pratama Indonesia PT Wika Realty PT Jamsostek (Persero) Perum Jaminan Kredit Indonesia PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Semen Baturaja (Persero) Perum Peruri PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perum Bulog PT Bank Aceh PT BPD Jawa Tengah Bank BPD Sulawesi Tengah Bank BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. PT Reasuransi Internasional Indonesia (Persero) PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat PT Timah (Persero) PT BPD Kalimantan Selatan - Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah PT BPD Nusa Tenggara Timur Kementrian Agama Republik Indonesia Karyawan Kunci PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Askrindo PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) PT Bank Syariah Bukopin Pemerintah Kabupaten Gorontalo Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul Sifat dari hubungan Anak Perusahaan BUMN - PT Telkom Tbk. Anak Perusahaan BUMN PT Pertamina Anak perusahaan BUMN - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMD Perusahaan BUMD Perusahaan BUMD Perusahaan BUMD Anak perusahaan BUMN - PT PPI Anak perusahaan BUMN - PT Reasuransi Umum Indonesia Perusahaan BUMD Perusahaan BUMN Unit perusahaan BUMD - PT BPD Kalimantan Selatan Unit perusahaan BUMN - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Perusahaan BUMD Instansi Pemerintah Karyawan Kunci Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Anak Perusahaan BUMN-PT Bank Bukopin Tbk. Pemerintah Kabupaten Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi Sifat dari transaksi Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Giro pada bank lain, Simpanan nasabah Giro pada bank lain, Surat berharga subordinasi yang diterbitkan Giro pada bank lain Giro pada bank lain Surat berharga Simpanan nasabah Surat berharga Simpanan nasabah Simpanan nasabah Penempatan pada bank lain Surat berharga subordinasi yang diterbitkan Simpanan nasabah Piutang dan pembiayaan, Simpanan Nasabah, Beban kepegawaian Investasi pada surat berharga, Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Surat berharga subordinasi yang diterbitkan, Simpanan nasabah Simpanan dari nasabah - bank Simpanan dari nasabah - bank Simpanan nasabah
78
320
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak berelasi PT Bank Aceh - Unit Usaha Syariah BPD Yogyakarta BPD Yogyakarta - Unit Usaha Syariah Perum Sarana Pengembangan Usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Pemerintah Kabupaten Tuban Pemerintah Kabupaten Kep. Anambas Pemerintah Kabupaten Simeuleu Pemerintah Kabupaten Touna Pemerintah Kota Dumai Lembaga Penjamin Simpanan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sifat dari hubungan Unit Perusahaan BUMD-PT Bank Aceh Perusahaan BUMD Unit Perusahaan BUMD-BPD Yogyakarta Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Daerah Instansi Pemerintah Perusahaan BUMN Sifat dari transaksi Simpanan Nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Beban usaha lain Giro pada bank lain
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Saldo aset, kewajiban, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Aset Giro pada bank lain (Catatan 4) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Investasi pada surat berharga (Catatan 6) Piutang murabahah (Catatan 7) Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Kewajiban Kewajiban segera (Catatan 14) Giro wadiah (Catatan 16) Simpanan dari bank lain (Catatan 17) Surat berharga subordinasi yang diterbitkan (Catatan 22) Jumlah Persentase terhadap jumlah kewajiban 148.376.481.266 50.000.000.000 1.620.344.108.655 137.849.986.050 197.358.726.136 660.072.398.675 2.814.001.700.782 5,78% 99.074.290.311 1.270.429.356.269 2.161.483.231 172.000.000.000 1.543.665.129.811 21,92% 2010 121.932.295.040 170.000.000.000 1.575.335.676.865 142.237.630.202 188.610.690.771 677.818.873.016 2.875.935.165.894 8,85% 68.560.289.981 1.427.255.645.001 217.599.581 75.000.000.000 1.571.033.534.563 30,16%
79
321
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) 2011 Investasi Tidak Terikat (Catatan 23) Tabungan mudharabah Deposito mudharabah Jumlah Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer Pendapatan Usaha Lainnya (Catatan 30) Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan komisi bancassurance Jumlah Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya Beban usaha lain (Catatan 34) Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga Persentase terhadap jumlah beban usaha lain Beban kepegawaian (Catatan 31) Gaji, bonus, tansiem dan tunjangan lainnya Gaji Bonus Tansiem Tunjangan lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 86.870.115.112 5.915.186.653.403 6.002.056.768.515 15,85% 2010 20.503.348.301 3.690.023.115.649 3.710.526.463.950 14,69%
67.724.002.620 65,15%
45.139.420.732 52,52%
80
322
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 38. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2011 Kewajiban Komitmen Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Kewajiban Kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Lainnya 2010
Jumlah
1.748.184.113.287
39. POSISI DEVISA NETO Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, Posisi Devisa Neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban dari masing-masing mata uang asing, baik dalam neraca maupun rekening administratif. Sesuai ketentuan-ketentuan tersebut, sejak tanggal 1 Juli 2010 bank umum wajib mengelola dan memelihara PDN secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal setiap 30 menit sejak sistem tresuri Bank dibuka sampai dengan sistem tresuri ditutup. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Posisi Devisa Neto. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 Aset dan Aset pada Rekening Administratif (Jutaan Rp) Dolar Amerika Serikat Riyal Arab Saudi Dolar Singapura Euro Dolar Australia Yen Jepang Jumlah Modal Persentase PDN terhadap Modal 2.271.133 6.634 7.964 13.373 933 2.543 2.302.580 Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif (Jutaan Rp) 2.064.087 3.741 8.360 4.118 2.080.306
Posisi Devisa Neto (Absolut) (Jutaan Rp) 207.046 6.634 4.223 5.013 933 1.575 225.424 3.720.674 6,06%
81
323
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 39. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
2010 Aset dan Aset pada Rekening Administratif (Jutaan Rp) Dolar Amerika Serikat Riyal Saudi Arabia Dolar Singapura Euro Dolar Australia Yen Jepang Jumlah Modal Persentase PDN terhadap Modal 2.011.396 2.684 5.831 23.322 670 21.607 2.065.510 Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif (Jutaan Rp) 2.061.577 3.049 11.959 21.530 2.098.115
Posisi Devisa Neto (Absolut) (Jutaan Rp) 50.181 2.684 2.782 11.363 670 77 67.757 2.178.876 3,11%
40. ZAKAT Bank telah menghitung besarnya biaya zakat sebesar 2,5% dari laba sebelum zakat dan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp19.177.801.129 dan Rp14.582.880.512 yang telah dibukukan sebagai biaya zakat pada tahun 2011 dan 2010. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2011, RUPS menyetujui pembayaran zakat Bank sebesar 2,5% dari laba sebelum pajak dan zakat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp14.582.880.512 yang dibukukan sebagai biaya tahun 2010. Bank telah menyalurkan dana zakat Bank tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp10.854.177.220 dan Rp4.910.398.506 pada tanggal 27 Desember 2010 melalui LAZNAS BSM. 41. DENDA Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang dikenakan kepada debitur karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas biaya tunggakan tersebut, namun digunakan sebagai dana kebajikan (qardhul hasan). Bank menerima biaya tunggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp637.436.361 dan sebesar Rp782.206.353. Penggunaan dana sosial disalurkan melalui LAZNAS BSM.
82
324
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 42. DANA INVESTASI TERIKAT 2011 Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Surat Utang Pemerintah (SUP) Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Debt for Nature Swap (DNS) Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Dana Bergulir Syariah (DBS) Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Lain Jumlah 151.111.871.052 7.624.058.912 84.429.304.272 243.165.234.236 2010 198.619.667.227 10.066.903.204 67.757.015.242 7.318.866.666 283.762.452.339
Pembiayaan mudharabah muqayyadah SUP adalah kerjasama pemberian fasilitas Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PUMKM) sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam UndangUndang RI No. 20 tahun 2008 yang mengatur mengenai kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Peraturan Bank Indonesia tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil No. 3/2/PBI/2001 tanggal 4 Januari 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/9/Bkr tanggal 17 Mei 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil yang sebelumnya menjadi dasar pemberian fasilitas ini telah dicabut oleh Bank Indonesia dengan penerbitan Peraturan Bank Indonesia No. 13/11/PBI/2011 tanggal 3 Maret 2011. Pemerintah diwakili oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah telah memberikan rekomendasi Bank Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Negara yang akan menyalurkan pinjaman tersebut yang selanjutnya diteruskan kepada Bank. Dalam perjanjian No. JCCO.IV/350/PK-KUMK/2004 pada tanggal 10 September 2004, kerjasama yang dilaksanakan antara Bank Mandiri dan Bank adalah Bank Mandiri sebagai shahibul maal dan Bank sebagai pelaksana dalam rangka penyaluran Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) kepada para pengusaha mikro dan kecil yang memenuhi persyaratan pemberian PUMK yang ditentukan oleh Bank. Jumlah PUMK kepada usaha mikro adalah maksimum sebesar Rp50.000.000 dan jumlah PUMK kepada usaha kecil adalah maksimum sebesar Rp500.000.000. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa Bank wajib untuk menyalurkan marjin yang telah diterima dari debitur-debitur kepada Bank Mandiri setiap tiga bulan. Dalam perannya sebagai pelaksana (agen penyaluran) dalam pembiayaan ini, Bank menerima komisi atas marjin yang diterima dari debitur-debitur setiap bulan sebesar 35% dan menyetorkan 65% dari pendapatan yang diterima dari debitur-debitur yang disetarakan dengan rate SBI 3 (tiga) bulan ke Bank Mandiri. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2009, namun pada tanggal 29 Mei 2008, melalui surat nomor MRB.SBS/BPD.1619/2008, akad diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Desember 2019. Porsi dana yang diterima Bank per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp197.049.823.640. Program DNS (Debt for Nature Swap) adalah suatu program yang memberikan keringanan utang dari suatu negara kreditur dalam hal ini pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia, dengan menyisihkan dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan. Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-32/SES/LH/09/2006 Bank telah ditunjuk menjadi Bank Pelaksana untuk menyalurkkan program pembiayaan Debt for Nature Swap (DNS) sektor lingkungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Besarnya pembiayaan untuk UMK maksimum sebesar Rp500.000.000. Penunjukan ini diikat dalam perjanjian kerjasama yang telah diperbaharui dengan perjanjian No. 11/41-PKS/DIR tanggal 13 April 2009 antara Bank dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Perhitungan bagi hasil untuk Bank berkisar antara 33% hingga 50% dari marjin yang diterima dari debitur.
83
325
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 42. DANA INVESTASI TERIKAT (lanjutan) Dana Bergulir Syariah yang selanjutnya disebut DBS adalah dana pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan permodalan anggotanya yang bergerak di berbagai usaha produktif. Kementerian Negara Koperasi Menengah Bidang Pembiayaan bekerjasama dengan Bank untuk menyalurkan pembiayaan DBS kepada KJKS/UJKS. Perhitungan bagi hasil antara Bank dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah sebesar 40% dan 60%. Keuntungan yang didistribusikan kepada Bank dialokasikan 10% untuk keperluan cadangan penghapusan piutang dan 30% untuk administrasi, pengawasan dan pembinaan KJKS/UJKS. 43. ANALISA JATUH TEMPO ASET, KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA DAN DANA SYIRKAH TEMPORER
Tabel dibawah menyajikan aset (sebelum penyisihan kerugian) dan kewajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode waktu yang tersisa sejak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sampai jatuh temponya.
2011 Jumlah ASET Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Aset tetap - bersih Aset lain-lainnya Jumlah aset KEWAJIBAN Kewajiban segera Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pembiayaan diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain Jumlah kewajiban SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN DANA SYIRKAH TEMPORER Investasi terikat Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah Investasi tidak terikat tabungan mudharabah - bank Investasi tidak terikat deposito mudharabah - bank Musyarakah - Giro mudharabah musytarakah Jumlah dana syirkah temporer Selisih aset dengan kewajiban dan dana syirkah temporer Rp 1.052.994.796.839 7.097.490.254.294 586.109.944.727 181.607.500.000 2.189.862.242.230 19.902.754.336.831 6.529.509.884.957 4.671.139.955.353 5.428.200.940.264 511.063.089.204 1.576.696.362.302 49.727.429.307.001 637.797.132.837 106.841.886.190 5.095.862.210.038 78.830.661.140 73.338.262.934 750.000.000.000 2.700.565.929 295.768.714.447 7.041.139.433.515 700.000.000.000 484.010.086.690 13.511.110.127.250 23.524.711.784.493 162.546.191.785 173.199.352.575 1.968.580.682 38.557.546.123.475 4.128.743.750.011 Kurang dari 1 bulan Rp 1.052.994.796.839 6.997.490.254.294 586.109.944.727 136.270.000.000 87.400.750.201 315.623.703.309 1.544.193.466.277 8.702.006.000 908.239.843.953 127.438.047.080 11.764.462.812.680 637.797.132.837 106.841.886.190 5.095.862.210.038 78.830.661.140 461.166.925 154.537.608.395 6.074.330.665.525 484.010.086.690 13.511.110.127.250 16.568.560.746.863 162.546.191.785 164.292.252.391 1.968.580.682 30.892.487.985.661 (25.202.355.838.506) 3.815.360.467.417 3.224.955.184 3.818.585.422.601 361.513.999.198 1 - 3 bulan Rp 100.000.000.000 45.337.500.000 17.517.809.032 500.856.217.875 1.104.149.320.419 30.671.232.364 1.451.946.498.815 937.193.720.314 4.187.672.298.819 882.985.286 6.689.891.734 7.572.877.020 Lebih dari 3 - 12 bulan Rp 364.050.630.555 1.544.157.979.271 2.520.448.107.221 311.816.674.397 2.210.439.197.410 250.865.736.039 7.201.778.324.893 73.338.262.934 300.000.000.000 599.566.281 134.325.015.178 508.262.844.393 3.140.790.570.213 5.682.145.000 3.146.472.715.213 3.547.042.765.287 Lebih dari 1 - 5 tahun Rp 1.625.893.052.442 13.268.492.626.396 1.360.454.991.040 4.065.001.653.426 856.162.323.232 411.147.644.585 259.421.330.119 21.846.573.621.240 756.847.437 216.199.140 973.046.577 21.845.600.574.663 700.000.000.000 3.576.942.249.369 Lebih dari 5 tahun Rp 95.000.000.000 4.273.623.809.980 264.000.000 254.948.389.166 1.413.076.854 99.915.444.619 1.777.528.750 4.726.942.249.369 450.000.000.000 450.000.000.000 700.000.000.000
84
326
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 43. ANALISA JATUH TEMPO ASET, KEWAJIBAN DAN DANA BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA (lanjutan)
2010 Jumlah ASET Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Aset tetap - bersih Aset lain-lainnya Jumlah aset KEWAJIBAN Kewajiban segera Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain Jumlah kewajiban SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN DANA SYIRKAH TEMPORER Investasi terikat Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah Investasi tidak terikat tabungan mudharabah - bank Investasi tidak terikat deposito mudharabah - bank Musyarakah - Giro mudharabah musytarakah Jumlah dana syirkah temporer Selisih aset dengan kewajiban dan dana syirkah temporer Rp 692.115.355.059 4.813.140.015.549 473.771.952.714 190.000.000.000 2.182.359.809.613 12.790.734.806.135 2.258.330.412.604 4.240.922.756.709 4.590.190.519.057 365.261.518.052 833.639.225.948 33.430.466.371.440 476.188.353.818 106.034.008.867 4.174.663.897.074 13.920.730.841 85.681.452.770 3.333.689.644 150.012.532.114 5.009.834.665.128 200.000.000.000 317.943.267.407 9.394.495.822.664 15.110.401.545.659 100.531.632.672 326.647.543.317 1.403.590.673 25.431.423.402.392 3.169.208.303.920 Kurang dari 1 bulan Rp 692.115.355.059 4.813.140.015.549 473.771.952.714 190.000.000.000 49.980.128.458 444.758.841.132 200.562.401.182 12.890.395.002 814.473.377.812 132.834.415.928 7.824.526.882.836 476.188.353.818 106.034.008.867 4.174.663.897.074 13.920.730.841 85.681.452.770 3.333.689.644 150.012.532.114 5.009.834.665.128 317.943.267.407 9.394.495.822.664 11.470.304.559.944 100.531.632.672 258.291.898.317 1.403.590.673 21.542.970.771.677 (18.728.278.553.969) 1 - 3 bulan Rp 27.353.391.025 233.698.372.266 555.422.560.226 26.710.107.049 954.931.756.478 542.204.211.155 2.340.320.398.199 2.297.832.663.283 38.906.320.000 2.336.738.983.283 3.581.414.916 Lebih dari 3 - 12 bulan Rp 64.413.125.600 703.364.846.785 1.157.117.909.121 221.277.922.487 2.089.237.378.945 21.617.825.000 4.257.029.007.938 1.342.264.322.432 29.449.325.000 1.371.713.647.432 2.885.315.360.506 Lebih dari 1 - 5 tahun Rp 1.945.613.164.530 9.919.150.590.929 345.212.542.075 3.845.832.814.320 696.423.564.749 265.346.073.433 131.818.434.555 17.149.397.184.591 17.149.397.184.591 Lebih dari 5 tahun Rp 95.000.000.000 1.489.762.155.023 15.000.000 134.211.517.851 35.124.441.073 99.915.444.619 5.164.339.310 1.859.192.897.876 200.000.000.000 1.859.192.897.876
SYIRKAH
TEMPORER
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut: a. Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek. Demikian juga sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka panjang pula. b. Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif. 44. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Peraturan LPS No. 2 tanggal 25 November 2010, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan simpanan dari bank lain. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.
85
327
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 44. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang RI No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000. 45. PENGELOLAAN RISIKO Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank menghadapi berbagai risiko yaitu: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. a. Pengelolaan Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit yang timbul dari kegiatan pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit. Dalam upaya menurunkan potensi risiko kredit, Bank perlu melakukan berbagai teknik mitigasi risiko kredit. Mitigasi risiko kredit dapat dilakukan dengan menggunakan agunan dan jaminan untuk melindungi Bank dari kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh debitur non-performing. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit adalah: 1) Menyempurnakan kebijakan pembiayaan untuk masing-masing segmen pembiayaan. 2) Menyempurnakan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen pembiayaan. 3) Menetapkan batasan pemutusan pembiayaan untuk masing-masing level Komite Pembiayaan. 4) Penyesuaian batasan wewenang pemutus pembiayaan dari ex officio ke personil. 5) Menyempurnakan scoring pembiayaan mikro, konsumer dan alat berat sebagai sarana yang membantu dalam memitigasi risiko kredit. 6) Memutakhirkan peringkat sektor industri untuk menghindari penyaluran pembiayaan kepada sektor industri yang kurang menarik. 7) Mengembangkan watch list sebagai sarana pemantauan debitur yang berpotensi turun peringkat (downgrade) atau menjadi non-performing financing (NPF). 8) Memantau perkembangan portofolio pembiayaan untuk masing-masing sektor industri. 9) Membuat Risk Acceptance Criteria (RAC) beberapa sektor industri yaitu telekomunikasi, multifinance, jasa kesehatan, gas, batubara, kelapa sawit, angkutan laut, makanan dan minuman. 10) Menetapkan batasan inhouse Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). 11) Menetapkan batasan eksposur 25 debitur terbesar. 12) Menetapkan batasan pembiayaan masing-masing sektor industri untuk memitigasi terkonsentrasinya risiko kredit dalam suatu sektor ekonomi. 13) Menetapkan batasan pembiayaan mata uang asing.
86
328
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) b. Pengelolaan Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar meliputi antara lain risiko nilai tukar, risiko komoditas dan risiko ekuitas. Bank hanya menghadapi risiko pasar akibat pergerakan nilai tukar. Pemantauan atas pergerakan nilai tukar telah dilakukan secara cermat dan real time sehingga Bank dapat mengelola portofolio mata uang asing pada kondisi yang paling kondusif bagi Bank. Selain akibat pergerakan nilai-tukar, Bank juga terekspos risiko pasar akibat perubahan tingkat imbal hasil pasar. Sebagian portofolio pembiayaan yang dimiliki Bank berdasarkan pada perjanjian jual beli dengan menggunakan harga jual yang tetap. Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan tingkat imbal hasil pasar, maka Bank tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan harga jual yang telah disepakati. Meskipun demikian, karena Bank beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, hal tersebut tidak mengakibatkan Bank mengalami negative spread. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko pasar adalah: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko pasar. 2) Menetapkan batasan risiko pasar antara lain Posisi Devisa Neto (PDN). 3) Mengukur repricing gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan tingkat imbal hasil pasar. 4) Melakukan pengukuran risiko pasar berdasarkan model yang distandarkan dan model internal dalam pengukuran potensi kerugian dan jumlah modal yang diperlukan untuk meng-cover risiko nilai tukar. 5) Memantau pergerakan eksposur PDN secara rutin. c. Pengelolaan Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Hal ini disebabkan adanya mismatch jangka waktu antara sumber dana dan penyaluran dana Bank. Bank telah memaksimalkan fungsi pengawasan dari Asset Liability Management (ALMA) untuk memitigasi risiko tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko likuiditas. 2) Menetapkan limit risiko likuiditas antara lain: limit Giro Wajib Minimum (GWM), limit saldo kas maksimal cabang, dan limit secondary reserve. 3) Mengukur kecukupan likuiditas Bank melalui penyusunan arus kas dan liquidity gap. 4) Menjaga akses Bank ke pasar uang melalui pengajuan fasilitas pinjaman pada bank lain. 5) Memantau pergerakan rasio likuiditas secara harian antara lain melalui monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR) dan rasio kewajiban antar-bank. d. Pengelolaan Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena kurang memadainya proses internal, kegagalan sistem, manusia dan kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional merupakan risiko terbesar yang perlu dikelola secara hati-hati karena dampak risiko operasional yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank.
87
329
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) d. Pengelolaan Risiko Operasional (lanjutan) Pengendalian risiko operasional perlu dilakukan untuk memitigasi risiko operasional. Pengendalian risiko dilakukan melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab, mekanisme dual control/dual custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi, pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian dan pelaksanaan fungsi internal audit. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko operasional. 2) Menetapkan dan me-review limit transaksi operasional cabang dan unit kerja operasional di kantor pusat. 3) Menggunakan aplikasi Operational Risk Management Information System (ORMIS) untuk mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi kejadian risiko/kerugian operasional yang dialami oleh Bank. 4) Menerapkan risk tools/model risk and control self assessment (RCSA) untuk menilai dan memitigasi risiko operasional yang dilakukan secara mandiri oleh unit kerja. 5) Mengembangkan risk tools/model key risk indicator (KRI) untuk mengetahui secara dini potensi kejadian risiko sehingga dapat dilakukan langkah mitigasi yang cepat dan tepat waktu. 6) Memberikan kajian/opini risiko atas setiap usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Bank. 7) Mengembangkan kebijakan business continuity management untuk menjamin kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan (disaster) guna melindungi kepentingan stakeholders. 8) Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui: a) mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi yang terkait dengan standarisasi perangkat jaringan komunikasi data dan software, pengelolaan kewenangan akses sistem, pengembangan layanan perbankan elektronik dari segi keamanan aksesibilitas, dan Disaster Recovery Plan; b) melaksanakan User Acceptance Test (UAT) atas setiap pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem aplikasi. e. Pengelolaan Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (RI) yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku regulator industri perbankan di Indonesia. Selain itu, Bank juga harus mengikuti segala bentuk peraturan perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank. Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank. Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki unit kerja yang berfungsi antara lain membuat kebijakan hukum dan standar dokumen hukum yang terkait dengan produk atau fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dimaksud dibuat dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan aspek yuridis dari Bank. Selain itu, Bank juga memiliki divisi litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin.
88
330
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) e. Pengelolaan Risiko Hukum (lanjutan) Dalam mengelola risiko hukum, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membangun organisasi legal yang kuat. 2) Meningkatkan service level agreement (SLA) pemenuhan opini legal. 3) Meningkatkan sistem monitoring kepada debitur sindikasi dengan melakukan pendampingan bagian legal di setiap legal meeting. 4) Meningkatkan pengelolaan rekanan dengan cara melakukan: a) evaluasi asuransi umum; b) evaluasi asuransi jiwa; c) evaluasi asuransi pembiayaan/ penjaminan; d) evaluasi penilai; e) tim ad-hoc penyelesaian klaim asuransi bermasalah. 5) Standarisasi perjanjian kerjasama untuk pembiayaan program tertentu. f. Pengelolaan Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank. Adapun metode untuk memitigasi risiko reputasi yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko reputasi. 2) Menyusun inisiatif strategis komunikasi pemasaran. 3) Melakukan redesign iklan baik pada tingkat Bank maupun produk, melaksanakan iklan dengan skala nasional dan lokal. 4) Melaksanakan program pada acara-acara khusus. 5) Menetapkan standar kualitas layanan melalui inisiatif Syariah Service Champion. 6) Memantau eksposur risiko reputasi melalui laporan publisitas, Complaint Management System, dan Electronic Banking Information System. g. Pengelolaan Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Bank telah menetapkan rencana stratejik dan rencana bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang hal ini menjadi mutlak untuk dilakukan, mengingat Bank sebagai bank syariah terbesar di Indonesia senantiasa ditantang dan dipacu untuk selalu berdiri diposisi terdepan. Adapun metode untuk memitigasi risiko stratejik yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko stratejik. 2) Menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) yang berisi sasaran dan inisiatif strategis Bank. RBB juga berfungsi sebagai pedoman mengendalikan risiko khususnya risiko stratejik. 3) Menyusun target bisnis kantor wilayah berdasarkan RBB. 4) Melakukan sosialisasi penetapan target usaha ke seluruh wilayah usaha.
89
331
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) g. Pengelolaan Risiko Stratejik (lanjutan) Adapun metode untuk memitigasi risiko stratejik yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah sebagai berikut: (lanjutan) 5) Memantau kinerja seluruh unit kerja melalui perhitungan Key Performance Indicator dengan metode balance scorecard. 6) Menyusun rencana inti untuk strategi usaha jangka panjang yang mencakup seluruh unit kerja, dengan mengundang konsultan bisnis eksternal. h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan yang berlaku bagi bank syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional. Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat pada peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan syariah, seperti: risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas Aset Produktif; Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP); Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); penerapan tata kelola yang baik (GCG); risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN), serta risiko strategi terkait dengan ketentuan Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank. Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Peningkatan pemahaman ketentuan good corporate governance (GCG) dan code of conduct (CoC) pada jajaran manajemen Bank melalui: a) sosialisasi kepada pengurus; b) sosialisasi kepada divisi kantor pusat; c) workshop dengan kantor wilayah. 2) Penguatan penerapan good corporate governance (GCG) dan memastikan bahwa semua nasabah pembiayaan memenuhi seluruh persyaratan pembiayaan. 3) Pembuatan pelaporan action plan dari good corporate governance (GCG) ke Bank Indonesia, antara lain: a) penyusunan laporan rencana kegiatan pengkinian data nasabah; b) penguatan fungsi corporate secretary dan human capital sebagai unit kerja khusus penerapan good corporate governance (GCG) dan code of conducts (CoC). 4) Penyempurnaan ketentuan Know Your Customer (KYC), Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT): a) pedoman APU dan PPT; b) pengukuran index KYC, APU dan PPT; c) penetapan petugas Unit Kepatuhan dan Pengenalan Nasabah (UKPN) di unit kerja; d) kelengkapan data nasabah; e) kewaspadaan terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU); f) melaksanakan penerapan APU dan PPT ke cabang. 5) Merevisi dan melengkapi tools Compliance Procedure dengan menyediakan checksheet. 6) Meningkatkan pelaksanaan pengujian sertifikat kepatuhan (Compliance Certificate). 7) Bekerjasama dengan Dewan Pengawas Syariah dalam mengawal kepatuhan operasional Bank sesuai prinsip Syariah. 8) Memberdayakan Sharia Compliance Officer untuk mengkaji dan menganalisa kesesuaian Syariah dari suatu produk/aktivitas Bank.
90
332
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 46. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Bank memiliki rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing sebesar 14,57% dan 10,60%. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap jumlah aset produktif masing-masing sebesar 0,98 dan 0,97. Rasio piutang dan pembiayaan yang non-performing (gross) terhadap jumlah piutang dan pembiayaan adalah sebesar 2,42% dan 3,52% masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 tidak terdapat piutang dan pembiayaan yang melampaui atau melanggar ketentuan BMPK. Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembiayaan murabahah. Pada tahun 2004 dan 2005 kantor pusat dan beberapa kantor cabang Bank telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dengan jumlah sebesar Rp37.649.329.708, sehubungan Bank dalam melaksanakan fungsi intermediari-nya telah menyalurkan dana berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk pembiayaan murabahah. Rincian SKPKB dan STP tersebut adalah sebagai berikut: kantor pusat di Jakarta sebesar Rp25.542.431.822, kantor cabang di Jambi sebesar Rp1.588.713.232, kantor cabang di Solo sebesar Rp5.830.767.262, kantor cabang di Bandar Lampung sebesar Rp2.377.922.133 dan kantor cabang di Pekalongan sebesar Rp2.309.495.259. Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, Bank tidak bersedia melaksanakan pembayaran dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi pembiayaan murabahah, yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha bank syariah khususnya pembiayaan murabahah sehingga diperlukan proses penafsiran. Bank berpendapat bahwa pembiayaan murabahah adalah jasa perbankan sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dengan demikian pembiayaan murabahah dikecualikan dari pengenaan PPN. Hal ini sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan jasa dan penjualan atas barang mewah. Ditjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi murabahah yang dilakukan oleh Bank terutang PPN karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan prinsip jual beli barang dan kegiatan transaksi murabahah tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan. Selanjutnya dalam tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang RI Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar Rp25.542.431.822 dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37.649.329.708 sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari Undang-Undang RI tersebut. 91
b. c.
d.
e.
333
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 46. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) e. Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembiayaan murabahah (lanjutan) Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang RI No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang RI No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-Undang RI tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN. f. Perkara hukum antara Bank melawan PT Atriumasta Sakti Pada tanggal 12 Januari 2009, PT Atriumasta Sakti (PT AS) menggugat Bank melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dengan register perkara No.16/Tahun 2008/BASYARNAS/Ka.Jak. Para pihak dalam perkara ini adalah PT AS sebagai Pemohon dan Bank sebagai Termohon. Dari proses persidangan, pada tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase BASYARNAS telah memutuskan antara lain menghukum Bank untuk mengembalikan kepada PT AS dana sebesar Rp878.791.366 (delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus enam puluh enam Rupiah) dan menghukum untuk mengembalikan kepada PT AS biayabiaya lainnya sepanjang biaya-biaya tersebut didukung oleh bukti-bukti pengeluaran yang telah diverifikasi oleh kantor akuntan publik mengenai kebenarannya, baik mengenai keaslian bukti-bukti tersebut maupun mengenai besarnya biaya dengan perkiraan sebesar Rp11.647.310.116. Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, pada tanggal 10 November 2009 Bank mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan BASYARNAS ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan register perkara No. 792/Pdt.G/2009/PAJP. Para pihak dalam perkara No. 792/Pdt.G/2009/PAJP ini adalah Bank sebagai Pemohon, Majelis Arbitrase BASYARNAS sebagai Termohon I dan PT AS sebagai Termohon II. Dari proses persidangan, pada tanggal 10 Desember 2009, Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah memutus antara lain mengabulkan permohonan Bank atas pembatalan putusan Basyarnas No. 16/Tahun 2008/ BASYARNAS/Ka.Jak yang diputuskan pada tanggal 16 September 2009 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat sesuai dengan akta Pendaftaran No. 01/BASYARNAS/2009/PAJP tanggal 12 Oktober 2009 dan menyatakan putusan Basyarnas No. 16/Tahun 2008/ BASYARNAS/Ka.Jak tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Atas Putusan Perkara No. 792/Pdt.G/2009/PAJP tersebut, PT AS dan Majelis Arbitrase BASYARNAS telah mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Pada bulan Desember 2010, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan banding PT AS dan Majelis Arbitrase BASYARNAS dan membatalkan keputusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Atas putusan Mahkamah Agung No. 188/K/AG/2010 tersebut, BSM pada tanggal 8 Juni 2011 mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas perkara hukum ini sebesar Rp12.000.000.000.
92
334
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 46. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) g. Penghentian sementara penerimaan nasabah baru untuk bisnis rahn Pada tanggal 30 November 2011 Bank Indonesia melalui suratnya telah meminta kepada Bank untuk sementara waktu menghentikan penerimaan nasabah baru dan penambahan pembiayaan pada nasabah rahn yang telah ada efektif mulai tanggal tersebut. Menurut Bank Indonesia penghentian sementara waktu ini karena kebijakan dan operasional bisnis rahn Bank mengandung risiko operasional, reputasi dan legal serta telah dimanfaatkan untuk tujuan spekulasi oleh pihak-pihak tertentu. Selanjutnya, sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank telah melakukan perbaikan kebijakan dan operasional bisnis rahn dan menyelesaikan secara bertahap pembiayaan untuk nasabah yang memiliki saldo pembiayaan diatas Rp100 juta. Manajemen yakin bahwa efek dari permintaan Bank Indonesia ini tidak akan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan per 31 Desember 2011. 47. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH Berdasarkan surat No. 14/01/DPS/I/2012 tanggal 3 Januari 2012 dan surat No. 13/017/DPS tanggal 3 Januari 2011 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Mandiri menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa dan ketentuan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), serta opini syariah dari DPS. 48. PERJANJIAN DAN KERJASAMA Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian Penyediaan Jasa IT Core Banking System dengan PT Anabatic Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan nilai kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 Bank telah melakukan pembayaran senilai AS$1.265.154 (2010: AS$993.300) sesuai dengan perjanjian tersebut. 49. STANDAR AKUNTANSI BARU Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Bank tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a. PSAK No. 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
b. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
93
335
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
49. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan): c. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. PSAK No. 60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
d.
e.
f.
g. PSAK No. 101 (Revisi 2011), Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Membahas tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. h. PSAK No. 110, Akuntansi Sukuk. Mengatur pengakuan, pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. i. pengukuran, penyajian dan
ISAK No. 15 PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja. ISAK No. 20 Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
j.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
94
336
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 50. REKLASIFIKASI AKUN a. Beberapa akun di neraca tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian neraca pada tanggal 31 Desember 2011.
Deskripsi akun Neraca Aset Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Penempatan pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Investasi pada surat surat berharga Pihak berelasi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba rugi Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Nilai wajar melalui laporan laba rugi Piutang murabahah Pihak berelasi Pihak ketiga Pembiayaan Mudharabah Pihak berelasi Pihak ketiga Musyarakah Pihak berelasi Pihak ketiga Kewajiban Simpanan wadiah Giro wadiah Pihak berelasi Pihak ketiga Surat berharga subordinasi yang diterbitkan Pihak berelasi Pihak ketiga Dana syirkah temporer Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak ketiga Pihak berelasi Investasi tidak terikat deposito mudharabah Pihak ketiga Pihak berelasi 111.567.484.412 362.204.468.302 190.000.000.000 10.364.810.628 (10.364.810.628) 170.000.000.000 (170.000.000.000) 121.932.295.040 351.839.657.674 170.000.000.000 20.000.000.000 Dilaporkan sebelumnya Reklasifikasi Dilaporkan saat ini
4.240.922.756.709 4.590.190.519.057
70.198.659 3.930.050.870.208
1.427.185.446.342 (1.427.185.446.342)
1.427.255.645.001 2.502.865.423.866
200.000.000.000
75.000.000.000 (75.000.000.000)
75.000.000.000 125.000.000.000
9.385.838.501.668 8.657.320.996
(11.846.027.305) 11.846.027.305
9.373.992.474.363 20.503.348.301
15.104.681.987.888 5.719.557.771
(3.684.303.557.878) 3.684.303.557.878
11.420.378.430.010 3.690.023.115.649
95
337
PT BANK SYARIAH MANDIRI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain) 50. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) b. Laporan arus kas tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
Deskripsi akun
Laporan arus kas Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa Penerimaan pendapatan usaha lainnya Penurunan/(kenaikan) aset usaha: Surat berharga diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian surat berharga yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Dilaporkan sebelumnya
Reklasifikasi
2.331.805.365.061 911.683.643.692
338.054.994.472 (338.054.994.472)
2.669.860.359.533 573.628.649.220
(8.557.440.000)
(8.557.440.000 )
(154.323.856.155)
8.557.440.000
(145.766.416.155 )
51. TANGGAL PENYELESAIAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 8 Februari 2012.
96
338