Anda di halaman 1dari 2

Kliping Info Sidat Koleksi Blog Sidatmania:

http://sidatmania.blogspot.com

Budi Daya Ikan Sidat Peluang Ekspor yang
Sangat Menggiurkan

Ikan sidat (Anguilla sp) mungkin tidak dikenal oleh banyak orang di sini. Tapi, di
berbagai negara ikan sidat jadi makanan primadona yang harganya sangat mahal.

Ikan sidat adalah sejenis belut, namun bentuknya lebih panjang dan besar. Ada yang
mencapai 50 cm. Memang tidak enak dilihat. Tapi siapa sangka, konsumen asing
menganggap cita rasa ikan sidat enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kalau di
restoran Jepang, ikan ini sebutannya Unagi.

Kandungan vitamin A mencapai 4.700 IU/100 gram, sedangkan hati ikan sidat lebih
tinggi lagi, yaitu15.000 IU/100 gram. Lebih tinggi dari kandungan vitamin A mentega
yang hanya mencapai 1.900 IU/100 gram.

Bahkan kandungan DHA ikan sidat 1.337 mg/100 gram mengalahkan ikan salmon yang
hanya tercatat 820 mg/100 gram atau tenggiri 748 mg/100 gram. Sementara kandungan
EPA ikan sidat mencapai 742 mg/100 gram, jauh di atas ikan salmon yang hanya 492
mg/100 gram dan tenggiri yang hanya 409 mg/100 gram.

Teknologi budi daya masih baru di Indonesia. Budi daya ikan sidat di Indonesia baru
ditemukan sekitar tahun 2007 oleh Satuan Kerja Tambak Pandu Karawang, yang
merupakan UPT Ditjen Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan dan Perikanan.
Padahal ikan sidat sudah cukup lama dibudidayakan di Jepang dan Thailand. Asal tahu
saja, pengembangan budi daya kedua negara menggunakan benih dari Indonesia.
Melihat permintaan pasar dunia yang sangat besar mendorong kami untuk melakukan
penelitian budi daya ikan sidat, kata Kepala Satuan Kerja Tambak Pandu Karawang
Made Suitha.

Sidat kini menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat besar. Ekspor ikan sidat
terutama ke Macau, Taiwan, Jepang, China dan Hongkong. Potensi pasar negara lain
yang belum digarap antara lain Singapura, Jerman, Italia, Belanda dan Amerika Serikat.
Peluang ekspor dari Indonesia kian terbuka lebar. Produksi ikan sidat dari Jepang dan
Taiwan mulai terbatas karena kekurangan bahan. Kedua negara otomatis mengurangi
ekspor, sedangkan produksi ikan sidat dari China diketahui menggunakan zat kimia.
Negara produsen ikan sidat akhirnya mencari alternatif pasar benih, termasuk dari
Indonesia. Tapi Indonesia tidak akan menjual benih, lebih baik dikembangkan di sini
sehingga investor dari luar juga datang, tegas Made.

Harga ikan memang sangat menggiurkan. Harga di tingkat petani ikan sidat untuk elver
dengan harga jual antara Rp. 250.000/kg. Untuk ukuran 10-20 gram berkisar antara Rp
20.000-Rp 40.000/kg, sedangkan ukuran konsumsi >500 gram untuk jenis Anguilla
bicolor pada pasar lokal rata-rata Rp 75.000/kg; jenis Anguilla marmorata Rp 125.000-
Rp 175.000/kg.

Bantuan Teknologi
Pengembangan budi daya ikan sidat di Pandu Karawang sangat berhasil. Made
mengungkapkan bahwa harga ikan yang cukup tinggi menarik masyarakat untuk
membudidayakan ikan sidat. Bahkan Pandu Karawang siap memberikan bantuan dalam
bentuk teknologi budi daya bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. Saat ini, beberapa
kelompok masyarakat melakukan pembudidayaan ikan sidat di tambak Pandu Karawang,
namun juga ada yang perorangan. Kami menyediakan lahan yang bisa disewa maksimal
dua tahun. Setelah itu mereka harus mandiri, untuk memberi kesempatan pada
masyarakat lain yang ingin belajar budi daya ikan sidat, jelas Made.

Budi daya ikan sidat relatif tidak sulit. Apalagi rasio hidup sangat tinggi, sekitar 90
persen, karena punya data tahan kuat terhadap penyakit. Made mengemukakan, lamanya
budi daya ikan sidat tergantung ukuran benih. Dia mengatakan, paling banyak yang
dibudidayakan adalah ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen ukuran > 500 gram.
Lama budi daya maksimal lima bulan.

Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton benih, diperkirakan bisa
menghasilkan 5 ton ikan sidat. Sekarang, semakin banyak investor yang berkeinginan
membudidayakan ikan sidat, sebab, budi daya ikan sidat dipastikan menguntungkan.
Tertarik? (Naomi Siagian)

SUMBER: Sinar Harapan

Mau Pesan Benih Sidat atau Sidat Konsumsi? Klik:
http://sidatmania.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai