Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN TELEPON SELULER (Ringkasan Hasil Penelitian IrhamBijaksana)

KELOMPOK 2 XI IPA 2 Indra Gunawan Puspa Sari Hafid Gita Tri Asfarina Yuli Wahyu Ningrum A. Sugiana Sartifar Hikmawaty Nur Ahmad Anugrah

SMA NEGERI 1 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2011/2012


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian 1 2 2 2

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teknologi Informasi Dan Perilaku Masyarakat B. Iklan Dan Komunikasi Pemasaran C. Perilaku Konsumen Dan Proses Keputusan Membeli D. Kerangka Pemikiran E. Hipotesis 3 4 5 7 8

III.METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B. C. D. E. F. G. H. IV. Tipe Penelitian Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Variabel Penelitian Defenisi Operasional Teknik Analisis Data. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum B. Karakteristik Responden C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen D. Perilaku Konsumen E. Pengukuran Variabel SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran-saran 9 9 9 9 10 10 10 10

12 13 14 15 16 20 20

V.

DAFTAR PUSTAKA

21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan telepon seluler NOKIA yang memiliki keunggulan dalam hal desain/model dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya seperti MOTOROLA, ERICCSON (kemudian merger dengan SONY menjadi SONY ERICCSON), SAMSUNG dan SIEMENS. Peningkatan penjualan telepon seluler yang cukup pesat, dapat dilihat strategi pemasaran perusahaan-perusahaan telepon seluler dalam mengubah perilaku untuk membeli telepon seluler mereka. Salah satu dengan melakukan promosi dengan iklan. Karena menurut seorang biro iklan mengatakan bahwa pengaruh iklan terhadap peningkatan penjualan cukup besar, walaupun belum ada suatu riset yang mengatakan bahwa seberapa persen pengaruh iklan terhadap peningkatan penjualan. Dari fenomena-fenomena di atas penjualan telepon seluler yang begitu pesat, maka penulis mencoba mengungkapkan pengaruh media massa terutama iklan media cetak yang mempengaruhi perilaku konsumen serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam pembelian telepon seluler di Makassar. B. Rumusan Masalah. 1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli telepon seluler dengan memilih merek tertentu ? 2. Apakah iklan yang menggunakan media cetak (surat kabar dan majalah) efektif untuk mengubah perilaku konsumen dalam pembelian telepon seluler? C. Tujuan penelitian 1. Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli telepon seluler dengan merek tertentu.

2.

Untuk menganalisis iklan yang menggunakan media cetak (majalah dan surat kabar)

untuk memgubah perilaku dalam pembelian telepon seluler.

D. Kegunaan Penelitian 1. Menambah pengetahuan dan wawasan kelimuan tentang media khususnya tentang iklan media cetak dan perilaku konsumen. 2. Untuk memperkaya khasanah penelitian yang ada serta dapat digunakan sebagai perbandingan penelitian berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teknologi Informasi Dan Perilaku Masyarakat Teknologi informasi merupakan salah satu bidang teknologi yang kita rasakan sangat pesat perkembangan dan kegunaannya dalam membantu kehidupan masyarakat. Perkembangan ini bukan hanya mengenai jumlah informasi, melainkan juga jenis, kualitas dan kompleksitas informasi yang berkembang di segala bidang, termasuk teknologi komunikasi dan informasi itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi yang pesat tentu saja mempengaruhi perilaku masyarakat untuk mengubah perilaku dari perilaku tradisional ke perilaku modern sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.

Peran media massa dalam teknologi informasi menurut para ahli perannya sangat besar karena media massa merupakan penyebab utama terjadi transformasi masyarakat menuju masyarakat informasi.

B. Iklan dan Komunikasi Pemasaran 1. Iklan Iklan merupakan bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Jadi secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.. Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui siaran televisi atau radio. Supaya mampu membujuk, mampu membangkitkan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan, maka perlu adanya daya tarik untuk keberhasilan komunikasi dengan konsumen. 2. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan diatas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta perusahaanan langsung. Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau disebut juga sumber (source). Seperti gambar dibawah ini. Gambar 1 Model Komunikasi Pemasaran Umpan Balik
Sumber Encoding Transmisis

Decoding
Tindakan

Perusa-haanan
Agency iklan, tenaga penjualan, iklan personal selling, promotion, public relation, direct marketing

Radio, TV, surat kabar, majalah, brosur

Respon dan Interpretasi oleh penerima

Perilaku
Konsumen

Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses selanjutnya yaitu perusahaan menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspons secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik seperti radio dan televisi tidak boleh secara detail menerangkan produk karena akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi. Tujuan iklan umumnya mengandung misi komunikasi, dimana iklan adalah suatu komunikasi massa yang dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi perusahaan.

C. Perilaku Konsumen, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Proses Keputusan Membeli 1. Perilaku Konsumen Untuk dapat memahami perilaku konsumen maka kita perlu mengetahui secara jelas pengertian perilaku konsumen. Menurut David I.London dan Albert J.Dello Bitta dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (1998:3) mendefinikan perilaku konsumen sebagai berikut :

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk.

Sedangkan menurut American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Paling tidak ada tiga id penting dalam definisi tersebut. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen a. Pencarian Internal Pencarian internal lebih dahulu terjadi sesudah pengenalan kebutuhan. Pencarian internal tidak lebih daripada peneropong ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam memori ingatan. Jika informasi yang didapat dari ingatan atau yang berasal stimulus, maka selanjutnya menuju tindakan pembelian. Sebagai contoh sebuah studi melaporkan bahwa banyak konsumen yang memerlukan servis reparasi mobil mengandalkan pengetahuan mereka yang sudah ada dalam membuat pilihan, hanya 40 persen beralih ke pencarian eksternal b. Pencarian eksternal Ketika pencarian internal kurang mencukupi, konsumen mungkin memutuskan untuk mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan. Motivasi utama untuk mencari informasi adalah keinginan untuk membuat pilihan konsumen yang lebih baik, pencarian eksternal yang terus menerus untuk keputusan yang pada saat masa datang. 3. Proses Keputusan Pembelian Konsumen mengambil banyak keputusan pembelian setiap hari. Dalam proses pencapaian keputusan pembelian melalui beberapa tahap yang dilalui oleh konsumen adalah sebagai berikut : pengenalan kebutuhan(need recognition), pencarian informasi (information search) evaluasi alternatif (evaluation of alternatives) keputusan pembelian(purchase decision) perilaku purna pembelian (postpurchase). Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berakibat jauh setelah pembelian. Ini mendorong pemasar untuk lebih memusatkan perhatian pada keseluruhan proses pembelian, bukan hanya mencurahkan perhatiannya pada keputusan pembelian.

D. Kerangka Pemikiran Pencarian Eksternal Perusahaan Telepon Seluler Stimulus Pemasaran


Produk, Harga, Tempat, Promosi

Pengenalan Kebutuhan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Orang Lain Informasi Toko Penjualan Langsung Iklan

Media Cetak
Pencarian Informasi Merek Harga Model/Desain Mutu/Kualitas Evaluasi Alternatif

Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas Sosial Pengaruh Pribadi Keluarga Situasi Perbedaan Individu Sumber daya konsumen Motivasi & keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian Gaya Hidup Demografi

Pembelian

Surat Kabar Majalah


Objek Penelitian

E. Hipostesis

Untuk menjawab permasalahan, maka penulis mencoba melakukan hipotesis sebagai berikut. Terdapat pengaruh yang nyata dan signifikan antara faktor-faktor yang berkaitan (seperti variabel Iklan, Toko, Tatap Muka, Media dan Orang lain) jika di uji secara bersamaan terhadap perilaku konsumen dalam membeli merek tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Makassar dari bulan April sampai dengan Juni 2005. B. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan adalah tipe penelitian survey eksplanatory (penjelasan.)Adapun metode yang digunakan adalah metode kuantitatif untuk menghitung dan mengukur variabel-variabel penelitian. C. Populasi dan sampel 1. Populasi. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang menjadi sasaran dalam suatu penelitian. Karena penelitian ini meneliti tentang konsumen yang membeli telepon seluler di Makassar, maka penulis mencoba menentukan populasi target yaitu pelanggan TELKOMSEL sebesar 6000 dan yang menjadi populasi survey adalah pelanggan TELKOMSEL yang akan dijadikan sampel sebesar 360. 2. Sampel Untuk mengambil sampel yang dipilih, maka penulis menggunakan dengan tabel morgan dengan populasi 6000 maka sampel 360 dan dikontrol dengan Formula Krejcie dan Morgan . D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan dan data kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner responden. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Menyebarkan kuesioner, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan. 2. Observasi. Pengumpulan data yang dilakuakan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. 3. Wawancara. Mengumpulan data dari informan yang berhubungan dengan objek penelitian.

F. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini meliputi 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan Variabel (Y). Variabel bebas adalah Iklan, informasi dari toko, penjualan tatap muka, media cetak dan orang lain. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah perilaku pembelian (Ya atau Tidak) dengan kriteria yaitu merek, harga, desain/model, dan mutu dari produk telepon seluler. G. Definisi Operasional Untuk memberi pemahaman yang lebih jelas terhadap variabel penelitian di atas, maka penulis mencoba mencantumkan defenisi operasional sebagai berikut : Pencarian informasi ekternal adalah responden mencari informasi sesuatu produk telepon seluler karena memori ingatan responden tentang produk yang diinginkan kurang maka akan mencari informasi seperti iklan,tokoh,penjualan,media cetak,orang lain. H.Teknik Analisis Data Untuk melakukan analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif yaitu analisa dilakukan terhadap jawaban responden dari kuesioner dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan. Dan teknik yang digunakan yaitu analisis regresi logistik dengan prosedur sebagai berikut : 1. Teknik analisis regresi logistik dipergunakan jika variabel terikat bukan data rasio/metric melainkan data kategori/nominal yang hanya terdiri dari dua kategori yaitu Ya dan Tidak. Dimana bebasnya terdiri dari lima indikator digunakan untuk mengukur dimensi mana yang paling besar pengaruhnya dari kelima dimensi tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Keadaan Alam dan Kondisi Geografis

Di Makassar yang secara adminitrasi merupakan Ibukota Sulawesi Selatan. Secara geografis Makassar berbatasan dengan Kabupaten Gowa di sebelah selatan,

sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maros dan sebelah barat dengan selat Makassar.

Kota Makassar terletak di sebelah selatan garis katulistiwa beriklim tropis seperti dengan kota-kota yang ada di Indonesia dengan kelembaban udara relatif dalam kisaran 73 hingga 86 %. Suhu udara dari 20Celsius hingga 32Celsius. Makassar mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau bergantian tiba di sekitar bulan april dan oktober.

Populasi dalam penelitian adalah pelanggan TELKOMSEL yang tersebar di seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada dalam wilayah Kota Makassar.

2. Penduduk.

Penduduk Kota Makassar tahuhn 2003 tercatat sebesar 1.160.011 jiwa yang terdiri dari 572.686 laki-laki dan 587.325 perempuan.

Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi di wilayah kecamatan Tamalate yaitu sebesar 104.306 atau sekitar 12,10 pesen dari total penduduk, disusul kecamatan Rappocini sebesar 133.660 jiwa (11,52 persen). Kecamatan Panakkukang sebesar 127.632 jiwa (11.00 persen) dan yang terendah adalah kecamatan Ujung Pandang sebesar 27.279 jiwa (2,35 persen).

Tabel 1 Jumlah Penduduk Kota Makassar KECAMATAN 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Mariso Mamajang Tamalate Rappocini Makassar Ujung pandang Wajo Bontoala Ujung tanah Tallo Panakukang Manggala Biringkanaya Tamalanrea PENDUDUK 1990 55.607 67.929 199.650 *) 92.513 38.192 44.391 64.560 45.229 111.182 150.758 *) 73.361 *) 943.372 2000 51.003 58.850 253.827 *) 80.127 27.765 34.114 56.875 44.055 115.527 200.942 *) 176.934 *) 1.100.019 2003 51.980 56.988 140.306 133.660 79.362 27.279 32.519 54.671 45.156 124.775 127.632 89.088 113.650 82.965 1.160.011 Sumber : BPS Kota Makassar

3. Agama Pembangunan agama disamping ditujukan untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan terpeliharanya kerukunan antar umat beragama, serta meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan pembangunan. Penduduk Makassar mayoritas beragama Islam 89.5 % selebihnya Kristen (Katolik & Protestan) 8,6 %. Hindu dan Budha masing 0,4 % dan 1,4 %. 4. Status Secara tidak langsung status perkawinan akan mempengaruhi tingkat kelahiran. Umumnya suatu daerah dengan proporsi kawin yang tinggi cenderung akan kelahiran naik. Tabel 2 Status Perkawinan Status Perkawinan Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati TOTAL Jenis Kelamin Laki-Laki 53.34 % 44.25 % 0.59 % 1.82 % 100 % Perempuan 48.99 % 41.28 % 1.77 % 7.96 % 100 %

Sumber : BPS Kota Makassar B. Karakteristik Responden Data responden yang berhasil dikumpulkan dari kota Makasaar adalah sebagai berikut : 1. Usia / Umur responden Gambar 2 Tingkat Usia Responden Untuk mengetahui usia/umur responden maka dapat dilihat 31 Gambar 2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki kategori yang beragam walau demikian terdapat kategori usia yang cukup dominan yaitu pada usia < 20 tahun sebesar 30 % dan pada usia 21 30 tahun sebesar 50.9 %, seperti terlihat pada gambar. Dari tingkatan usia dapat diketahui bahwa usia muda adalah perilaku konsumen yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik itu iklan, toko, penjualan langsung, media massa dan orang lain.

2. Pendapatan Mengenai pendapatan responden yang diperoleh oleh responden dapat dilihat pada Gambar 6 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum berpenghasilan sebesar 35.7%.Pendapatan dari responden merupakan salah satu kriteria untuk membeli produk telepon seluler dengan memperhatikan faktor harga.. Pendapatan merupakan suatu patokan harga yang digunakan untuk membeli suatu produk telepon seluler, dimana produsen dapat menentukan pasar Gambar 3 PENDAPATAN RESPONDEN Sumber : Data primer diolah, 2005 target sasaran dimana kemampuan daya beli dari konsumen.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Iklan Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya, karena iklan mampu menjangkau daerah yang

sulit secara fisik. Iklan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen baik informasi tentang harga, model, teknologi serta toko tempat menjual produk tersebut. Dari Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengaruh iklan dalam mempengaruhi perilaku konsumen yang terbesar adalah sebesar 48.6% adalah mempengaruhi perilaku konsumen, sebesar 34.2% adalah sangat mempengaruhi perilaku konsumen, ini berarti pesan yang disampaikan oleh iklan dapat diterima dengan baik oleh konsumen sehingga dapat mengubah perilaku untuk membeli telepon seluler. Sedangkan sisanya 12.2 % cukup mempengaruhi, dan 4.7% dan 0.3 tidak sama sekali dipengaruhi oleh pengaruh Iklan. Gambar 4

Pengaruh Iklan
Sumber : Data primer diolah, 2005 2. Toko Upaya memberikan perhatian kepada konsumen dengan memberikan informasi yang berisi tentang produk yang diinginkan seperti cara demonstrasi tentang produk, potongan harga ataupun souvenir yang dapat mempengaruhi konsumen untuk langsung membeli. Untuk melihat pengaruh toko dalam pembelian telepon seluler dapat di lihat pada Gambar 8 berikut ini. Gambar 5

Pengaruh Toko Di Makassar


Sumber : Data primer diolah, 2005 Dari gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa pengaruh toko cukup besar untuk mempengaruhi perilaku konsumen karena sebesar 59.4% mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian, sedangkan hanya sedikit sebesar 4.2 yang tidak terpengaruh oleh informasi atau bujukan-bujukan promosi dari karyawan. 3. Penjualan Langsung Penjualan langsung atau pribadi merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi dengan cara penjual atau biasa dikenal dengan sales langsung mengunjungi konsumen untuk menawarkan produknya. Gambar 9 dapat dilihat pengaruh penjualan langsung dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli.

Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa cukup untuk mempengaruhi perilaku sebesar 60% dan hanya 1.1% adalah sangat mempengaruhi sedangkan sebesar 20% tidak mempengaruhi perilaku dan 0.3% adalah sangat tidak mempengaruhi perilaku. Pengaruh dari penjualan langsung tidak cukup besar untuk menarik konsumen untuk membeli produk telepon seluler Gambar 6

Pengaruh Penjualan Langsung


Sumber : Data primer diolah, 2005 4. Media Cetak Gambar 7

Pengaruh Media Cetak


Media cetak adalah salah satu promosi yang secara tidak langsung memberi pengaruh kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, tertarik dan akhirnya menggunakan produknya. Media cetak biasa digunakan untuk mencari informasi atau berita tentang produk telepon seluler tentang keunggulan produk, harga, mutu sehingga konsumen merasa yakin akan kualitas produk yang ditawarkan. Sumber : Data primer diolah, 2005 Dari gambar 7 di atas dilihat bahwa terbesar 47.8% adalah cukup mempengaruhi perilaku konsumen, hanya 10% tidak mempengaruhi sedangkan sangat mempengaruhi perilaku sebesar 16.1%. 5. Orang Lain Orang lain sebenarnya bukan salah satu kegiatan promosi tetapi mempunyai peran penting untuk mempengaruhi konsumen karena orang lain baik itu sahabat, teman, saudara, orang tua dapat memberikan informasi produk yang diinginkan konsumen dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada konsumen antara produk yang satu dengan yang lain. Gambar 11 dapat dilihat pengaruh orang lain terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk. Gambar 8

Pengaruh Orang Lain


Sumber : Data primer diolah, 2005

Gambar 8 dilihat bahwa sebesar 42.8% ini berarti orang lain yang memberikan informasi cukup mempengaruhi perilaku , 35% responden terpengaruhi oleh orang lain, dan hanya 1.1% sangat tidak terpengaruhi oleh variabel orang lain. D. Perilaku Konsumen

1. Tahun Pemakaian Telepon Seluler Tahun pemakaian telepon seluler yang digunakan responden dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 9

Tahun Pemakaian Telepon Seluler


Sumber : Data primer diolah, 2005 Gambar 9 di atas dapat diketahui bahwa responden mulai memakai telepon seluler sejak tahun 1998-1999 hanya sebesar 9,2%, pemakai telepon seluler mulai meningkat awal tahun 2000 atau memasuki millinium ke tiga sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat diikuti dengan perkembangan telepon seluler dimana pemakai telepon seluler tahun 2000 2001 sebesar 31 % dan tahun 2002 2003 pemakai telepon seluler meningkat menjadi 38,2 % tetapi tahun 2004-2005 pemakai hanya 21,6 %.

2. Jenis Merek Telepon Seluler Responden yang memakai telepon seluler dari berbagai merek dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 10

Jenis Merek Telepon Seluler


Sumber : Data primer diolah, 2005 Gambar 10 dilihat bahwa pemakai merek NOKIA adalah terbesar 64,5% sesuai dengan NOKIA yang menguasai telepon seluler sebesar 30 % produk telepon seluler di dunia, terus SIEMENS sebesar 11,9%, SONY ERICCSON sebesar 10% kemudian SAMSUNG sebesar 9,4%, dan terakhir MOTOROLA sebesar 4,2%. Data di atas sesuai dengan perkiraan penulis, dimana pemakai telepon seluler merek NOKIA adalah yang terbesar baik di dunia maupun di Kota Makassar sedangkan MOTOROLA peringkat ke dua di dunia tetapi di Makassar hanya peringkat kelima dari responden. 4. Dimensi Gaya Hidup

Gambar 11

Dimensi Kehidupan
Pada Gambar 11 di bawah dapat dilihat bahwa perilaku konsumen terhadap telepon seluler sebagai gaya hidup. Sumber : Data primer diolah, 2005

Dari Gambar 11 di atas dapat dilihat bahwa responden memakai telepon seluler sebagai suatu kebutuhan yang sangat diperlukan sebesar 95 % sisanya 5 % memakai telepon seluler bukan untuk sebagai suatu kebutuhan tetapi sebagai gaya hidup. Sedangkan responden yang memakai telepon selain sebagai suatu kebutuhan juga merupakan sebagai suatu gaya hidup sebesar 38,5% dan sisanya 61,5% memakai telepon seluler bukan sebagai suatu gaya hidup. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi yang begitu canggih, telepon seluler dapat dikatakan bahwa bukan lagi sebagai suatu gaya hidup yang dapat diperlihatkan kepada masyarakat tetapi sudah suatu kebutuhan hidup yang sangat diperlukan sebagian orang. 5. Pilihan Konsumen Terhadap Telepon seluler Gambar 12

Pertimbangan Merek
Pertimbangan Merek telepon seluler Sumber : Data primer diolah, 2005 Dari gambar 12 di ketahui bahwa responden yang mempertimbangkan merek dalam membeli produk telepon seluler sebesar 55 % walaupun cukup besar ternyata masih ada responden tidak begitu memperhatikan merek telepon seluler. Gambar 13

Pertimbangan Harga
Pertimbangan Harga telepon seluler Sumber : Data primer diolah, 2005 Responden yang memperhatikan tentang harga sangat besar yaitu 90.3%, ini berarti responden memperhitungkan uang yang di miliki untuk membeli telepon seluler sesuai dengan pekerjaan responden yang masih berstatus mahasiswa yang belum berpenghasilan,

sedangkan 9.7% tidak memperhatikan harga karena memiliki cukup uang untuk membeli produk sesuai dengan pribadi konsumen sesuai pekerjaan responden sebagai pengusaha yang berpenghasilan di atas 2.000.000. Gambar 17

Pertimbangan Model
Pertimbangan Model/Desain telepon seluler Sumber : Data primer diolah, 2005 Responden yang memilih tentang desain/model sebesar 83.9 %. Model/desain memang salah satu daya tarik untuk menarik perhatian perilaku konsumen terutama pada usia muda sesuai dengan responden yang masih berusia muda sebesar 50.9 %. Pertimbangan Mutu telepon seluler Gambar 14

Pertimbangan Mutu
Dari gambar 14 di bawah ini dapat lihat bahwa responden dalam membeli telepon sebagian besar memperhatikan mutu/kualitas dari telepon seluler walaupun tingkat usia responden yang beragam. Pertimbangan mutu menjadi pilihan pertama dalam membeli telepon seluler dimana sebesar 98,1% mempertimbangkan mutu. Sumber : Data primer diolah, 2005

6. Loyalitas Merek Gambar 15

Loyalitas Merek Telepon Seluler


Upaya mempertahankan pelanggan atau bisa dikenal dengan loyalitas terhadap suatu merek harus mendapat yang lebih besar lagi dibandingkan upaya mendapatkan pelanggan baru. Umumnya lebih murah mempertahankan pelanggan yang sudah ada daripada menarik pelanggan baru. Lebih jauh, kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana di dalam pasar yang sudah matang. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan yang murni dan terus menerus merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh perusahaan.

Sumber : Data primer diolah, 2005

Dari gambar 15 di atas dilihat bahwa dari 360 responden yang memiliki telepon seluler hanya sebesar 54.4 % yang ingin mengganti telepon seluler yang dimilikinya sisanya 45.6% tetap mempertahankannya. Dari 64,5 % yang memakai merek NOKIA, sebesar 42.2% ingin menggantinya dengan produk NOKIA yang terbaru. Kemudian SAMSUNG sebesar 9,4% hanya 5.8% ingin menggantinya dengan desain/model yang baru, sedangkan MOTOROLA hanya 1.1% yang ingin menggantinya. E. Pengukuran Variabel Sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab III tentang analisis data yang digunakan yaitu Uji regresi logistik untuk memprediksi pengaruh yang terjadi diantara variabel-variabel yang ada atau untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku (X) terhadap variabel pembelian (Y). Uji regresi logistik dipergunakan jika variabel dependent bukan data rasio/metric melainkan data kategori/nominal dan terdiri dari dua kategori yaitu Ya dan Tidak atau 0 dan 1. 1. Menilai kelayakan model regresi Penilaian tentang kelayakan model regresi dengan mempergunakan uji Hosmer dan Lameshow, maka di dapatkan hasil dengan signifikan sebesar 0.4627. Untuk mengetahui model regresi logistik layak dipakai apabila : Nilai Sig. > 0.05, maka model layak dipakai Nilai Sig. < 0.05, maka model tidak layak dipakai Karena nilai signifikan 0.4627 > 0.05, maka model regresi logistik layak dipakai. 2. Menilai Keseluruhan Model Menilai keseluruhan model maka perhatikan angka 2 log pada awal blok 0 (Blok Number = 0) sebesar 371.10607 sedangkan blok 1 (Blok Number = 1) sebesar 239.181. Pada Blok 0 = Variabel X1 sampai dengan X5 belum dimasukkan ke dalam model sedangkan blok 1 = variabel X1 sampai dengan X5 telah dimasukkan dalam model. Nilai blok 1 < blok 0 = 239.181 < 371.10607. Ini berarti bahwa nilai blok 1 lebih kecil dari blok 0 atau penurunan error sebesar 131.92507, penurunan mengindikasikan bahwa secara keseluruhan model dianggap baik. 3. Uji Regresi Logistik Hasil dari pengujian regresi logistik terhadap perilaku konsumen dalam pembelian dengan bantuan program SPSS sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Analisa Regresi Logistik VARIABEL B WALD Df Sig. Chi Alpha R

Square Tabel 95 % X1 Iklan X2 Toko 0.3968 0.1863 0.0236 42.1596 7.3052 0.1192 8.6312 0.0033 1.0325 0.3096 13.4213 39.8456 0.0000 0.000 0.0000 0.0069 0.7299 0.3290 0.1196 0.000 0.1337

3.841

0.05

X3 Penjualan 0.1871 Langsung X4 Media Cetak X5 Orang Lain Konstanta bo 0.0542

Sumber : Data primer diolah, 2005 Dari nilai koefisien regresi yang diperoleh maka di dapat dibuat persamaan logistik sebagai berikut : Y = -13.4213 + 0.3968X1 + 0.1863X2 + 0.0236X3 + 0.1871X4 + 0.0542X5. Sebelum melihat pengaruh faktor-faktor terhadap pembelian telepon seluler maka ditetapkan batasan tingkat kepercayaan sebesar 95 %, maka hasilnya diketahui bahwa faktor iklan, toko dan media cetak berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian, dimana nilai koefisien lebih tinggi dari nilai signifikan sedangkan faktor penjualan langsung, orang lain tidak berpengaruh secara signifikan dimana nilai koefisien lebih kecil dari nilai signifikan. 4. Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Logistik Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata serta signifikan antara faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku (seperti X1 iklan, X1 Toko, X3 Penjualan Langsung, X4 media dan X5 orang lain). H1 : Ada pengaruh yang nyata serta tidak signifikan antara faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku (seperti X1 iklan, X1 Toko, X3 Penjualan Langsung, X4 media dan X5 orang lain). Hipotesa ini menguji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam pembelian telepon seluler. Pada tabel 5 ditunjukkan bahwa tingkat kepercayaan 95 % diperoleh Chi-Square tabel pada derajat bebas 1 dan taraf kepercayaan (1-a) 0.95 sebesar 3.841 dan nilai signifikan 0.05.

Apabila nilai hasil signifikan lebih kecil dibandingkan dengan nilai pembanding (alpha) dan nila wald lebih besar dari nilai chi square tabel maka faktor tersebut berpengaruh secara signifikan tetapi jika nilai hasil signifikan lebih besar dari nilai pembanding serta nilai wald lebih kecil dari nilai chi tabel, maka faktor tersebut tidak berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap perilaku pembelian. Adapun faktor-faktor tersebut : 1. Iklan Pengujian pengaruh iklan dengan perilaku pembelian, maka berdasarkan analisis regresi logistik menggunakan SPSS menunjukkan hasil nilai signifikan 0,000 dengan membandingkan tingkat signifikan (alpha) adalah 0.05 atau menggunakan statistik wald dengan nilai 42.1596 dengan membandingkan atau melihat nilai chi tabel 3.384. Dari nilai signifikan 0.0000 < 0.05, Chi tabel 3.384 < 42.1596 Ini berarti ada pengaruh secara signifikan dan nyata antara faktor iklan dengan perilaku pembelian. 2. Pengujian pengaruh Toko dengan perilaku pembelian, maka di dapat nilai signifikan sebesar 0.0069 dengan membandingkan tingkat signifikan (alpha) 0.05 dan nilai wald statistik 7.3052 dengan membandingkan dengan chi square tabel. Apabila maka hasilnya adalah : Dari nilai signifikan 0.0069 < 0.05 Chi tabel 3.384 < 7.3052 Ini berarti ada pengaruh secara signifikan dan nyata antara faktor Toko dengan perilaku pembelian. 3. Pengujian pengaruh penjualan langsung dengan perilaku pembelian, maka nilai signifikan sebesar 0.7299 dibandingkan dengan tingkat signifikan (alpha) 0.05 dan nilai wald statistik 0.1192 jika dibandingkan dengan chi tabel maka hasilnya adalah : Dari nilai signifikan 0.7299 > 0.05, Chi tabel 3.384 > 0.1192 Ini berarti tidak pengaruh secara signifikan dan nyata antara faktor penjualan langsung dengan perilaku pembelian. 4. Pengujian pengaruh media cetak dengan perilaku pembelian, maka, serta nilai signifikan sebesar 0.0033 dengan membandingkan tingkat signifikan (alpha) 0.05 dan nilai wald statistik 8.6312 jika dibandingkan dengan nilai chi tabel 3.384 maka hasilnya adalah : Dari nilai signifikan 0.0033 < 0.05, Chi tabel 3.384 < 8.6312. Ini berarti ada pengaruh secara signifikan dan nyata antara faktor media cetak dengan perilaku pembelian.

5. Pengujian pengaruh orang lain dengan perilaku pembelian, maka signifikan sebesar 0.3096 dengan membandingkan tingkat signifikan (alpha) 0.05 dan nilai wald statistik 1.0325 jika dibandingkan dengan nilai chi tabel 3.384 maka hasilnya adalah : Dari nilai signifikan 0.3096 > 0.05, Chi tabel 3.384 > 1.0325 Ini berarti ada tidak pengaruh secara signifikan dan nyata antara faktor orang lain dengan perilaku pembelian. Sedangkan untuk melihat pengaruh kelima variabel secara bersama-sama bersama-sama antara variabel iklan, toko, penjualan langsung, media cetak dan orang lain dengan perilaku pembelian Y dengan melihat R Square Nagelkerke sebesar 0.477 atau 47.7 %. Nilai 0.477 mengindikasikan bahwa variabel X1 sampai dengan X5 menjelaskan perilaku secara bersama-sama sebesar 47.7 %. Sedangkan sisanya sebesar 100 % - 47.7 % = 52.3 % dijelaskan oleh variabel lain atau faktor lain yang tidak masuk dalam kategori pencarian ekternal. 5. Uji Korelasi Parsial Korelasi parsial adalah untuk melihat konstribusi masing-masing variabel antara variabel bebas dengan variabel terikat. Besarnya berkisar antara 0 sampai dengan 1. Berdasarkan pada tabel 4 di ketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan seperti iklan, toko dan media cetak mempunyai korelasi terhadap perilaku pembelian sedangkan variabel penjualan langsung dan orang lain yang tidak berpengaruh secara signifikan tidak mempunyai korelasi terhadap perilaku pembelian. Dari ketiga variabel yang mempunyai korelasi terhadap perilaku pembelian, faktor iklan adalah mempunyai korelasi yang tinggi dari ketiga variabel dimana nilai sebesar 0.3290 kemudian media cetak sebesar 0.1337 dan terakhir toko sebesar 0.1196. F. Pembahasan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian telepon seluler dengan merek tertentu. Secara statistik atau kuantitatif, hipotesa yang dikemukakan pada awal penelitian telah terjawab, namun untuk secara kualitatif belum terjawab. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian terdiri lima faktor yaitu iklan, toko, penjualan langsung, media terutama media cetak dan orang lain. Adapun faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Iklan Iklan dirancang untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu, walaupun tujuan akhir adalah keputusan pembelian oleh konsumen. Sasaran iklan bisa ditentukan berdasarkan klasifikasi apakah tujuan iklan bermaksud menginformasikan, membujuk atau hanya mengingatkan saja.

Berdasarkan hasil penelitian ini juga di dapat pengaruh iklan secara signifikan terhadap perilaku pembelian dengan menggunakan uji statitik regresi logistik. Ini berarti pesan yang disampaikan melalui iklan dapat diterima dengan baik oleh konsumen dan terjadi hubungan antara iklan dengan perilaku pembelian sebesar 32.9%. 2. Toko Toko adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku untuk membeli suatu produk dengan berbagai macam merek. Memilih toko untuk mencari informasi tentang suatu produk ataupun melakukan transaksi pembelian merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh konsumen karena toko menyediakan berbagai jenis merek dari suatu poduk. Dari suatu penelitian diketahui bahwa 40% konsumen melakukan pembelian produk karena dipengaruhi oleh kriteria evaluasi dari konsumen ini. Berdasarkan pengamatan di lapangan lokasi toko merupakan daya tarik konsumen untuk mencari informasi sekaligus membeli telepon seluler, lokasi yang stategis yang terletak di tengah kota dan dilalui oleh kendaraan umum lebih banyak dikunjung oleh konsumen baik untuk mencari informasi dibanding di daerah pinggiran yang tidak dilalui oleh kendaraan umum. 3. Penjualan Langsung Penjualan langsung adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen secara langsung maksudnya terdapat proses komunikasi antara produsen dengan konsumen tanpa menggunakan suatu perantara atau media, jadi secara langsung terjadi proses berhadapan langsung (face to face) dimana produsen melalui tenaga penjual dapat memberikan informasi dan memperkenalkan secara langsung produk terbaru dengan mendemonstrasikan produk tersebut kepada konsumen. 4. Media Cetak Media cetak adalah tempat dimana perusahaan dapat memberikan informasi tentang perusahaan, produk atau merek si produsen kepada konsumen melalui surat kabar dan majalah. Media cetak adalah salah satu promosi yang merupakan bagian bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk atau merek dari perusahaan yang tidak membutuhkan pembayaran. Perusahaan kadang kala menyelenggarakan kegiatan media dengan harapan mendapatkan berita atau kerjasama antara perusahaan dengan suatu media cetak, seperti artikel di surat kabar atau majalah yang membandingkan produk perusahaan dengan merek produk perusahaan lain. 5. Orang lain Orang lain mempunyai pengaruh dalam pemberian informasi kepada konsumen, informasi tentang produk berbentuk komunikasi dari mulut ke mulut. Perusahaan sangat berharap terjadi proses komunikasi ini. Metode ini membantu penyebaran kesadaran produk hingga menjangkau konsumen di luar dari mereka yang melakukan kontak langsung dengan promosi seperti iklan, toko, penjualan langsung serta media dengan publisitas.

5. Iklan Media Cetak (Surat Kabar Dan Majalah) Efektif Untuk Mengubah Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Telepon seluler. Pengaruh iklan sangat besar dalam menarik konsumen untuk datang baik untuk melihat atau menanyakan kelebihan-kelebihan produk yang ditawarkan seperti wawancara penulis dengan salah satu bagian pemasaran NOKIA yang ada di Makassar mengatakan bahwa pengaruh iklan berpengaruh dalam meningkatkan penjualan telepon seluler mereka. Berdasarkan hasil peneltian, telepon seluler merek NOKIA menguasai pasar telepon seluler di Makassar sebesar 64.7%. Tujuan utama dari iklan adalah menyebarkan informasi atau memperkenalkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan telepon seluler kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen dapat memilih atau menilai tentang produk yang ditawarkan. Dan salah satu media yang efektif dalam memberikan atau memperkenalkan produk dengan menggunakan media cetak baik itu melalui surat kabar maupun majalah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai hasil dari keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seperti iklan, toko, media cetak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumen, ini berarti pesan yang disampaikan oleh iklan, informasi yang diberikan oleh tenaga penjual serta berita yang disampaikan oleh media cetak dapat diterima atau mempengaruhi perilaku untuk melakukan tindakan pembelian. 2. Pengukuran efektifitas iklan dapat dilakukan enam cara yakni memori, persuasi, komunikasi, tahap demi tahap, pengukuran dan respon langsung. Media cetak efektif dalam memberikan pesan yang diberikan oleh iklan karena mempunyai jangkauan yang luas serta

mempunyai nilai ekonomis sehingga banyak pengecer atau toko membuat iklan di media cetak terutama media cetak lokal dibandingkan media cetak Nasional.

B. Saran-Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Promosi melalui iklan dalam menggunakan media cetak harus terus dipertahankan dan frekuensi iklan harus ditingkatkan, begitu juga dengan promosi melalui toko harus ditingkatkan baik pelayanan serta suasana di dalam toko. 2. Untuk perusahaan telepon seluler dapat mencari faktor lain yang tidak menjadi objek penelitian karena masih ada 52.3% terpengaruhi dari faktor luar selain dari faktor promosi iklan, toko, penjualan langsung, media massa dan orang lain. 3. Perusahaan harus terus memperkenalkan merek dagangnya dengan meningkatkan mutu produknya serta menciptakan desain/model yang menarik untuk menarik perhatian konsumen dan menetapkan harga sesuai dengan target pasarannya.

DAFTAR PUSTAKA Achmad, A.S. 1990. Manusia dan Informasi. Hasanuddin University Pers. Ujung Pandang. Bulaeng, Andi. 2004. Teori Manajemen Riset Komunikasi. Narendra, Jakarta. -------------------. 2000. Metode Universitas Terbuka. Jakarta. Penelitian Komunikasi Kontemporer. Pusat Penerbit

Craven, David W. 1996. Perusahaanan Strategis. Penerbit Erlangga. Jakarta. Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Professional books, Jakarta. Engel, James F et al. 1995. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara. Jakarta. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Penerbit. Universitas Dipenogoro. Semarang. Hartono, Jogiyanto. Yogyakarta. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Penerbit AND Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai