Anda di halaman 1dari 71

DESAIN ALAT DESZlLASl AIR LAUT DENGAN SUiMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAl ALTERNATIF PENYEDLAAN AIR BERSM

PROGRAM SlZTDl TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERU(ANAN DAN ILMU KELAUTAN TNSTITUT PERTANIAN BQGOR 2008

T A W AKEIRUDIN. C34103041 Desain A h t Dcstbsi Air Laut dengan Snmber Eoergi Tenaga SPrga scbagai Ahernatif Pmyalifu~Air Bersi Dibimbing OEeb UJU clan ANNA CAROLJNA ERUNGAN.
Airmerupakankebuiuhanyangsangaperdingbagisetiap~hidup. Bagi rnarmsia air maupalran kebtmhan yang tak dapat dipisahkan karerra banyak d i p a d a n dalam sedap aktivitas kehidupan antiua lain mluk mimun, memasak dan mencuci. Seiring bejalanuya waktu dan bertambahnya penduduk dunia ketenediaan air beni mi menjadi semakio b d u a g . Krisis air tawar lmtuk air minum umumnya dialami oleh sebagian besar mqmbt pesisir. Kondjs daerah pesisir yang berlimpab eoergi radiasi antahxi yang besar pada musim kemarau dan tersedianya air laut menrpakan parameter yang d q a t digabungkan unhlk menjadi sotusi dari pemzasalahan kdanalr;mn air bersih. Oleh karena itu, dipertukan suatu alat dengan t h l o g i seddma yaq dapa memanfadm energi radiasi matahari tenebut berupa destilatsi air laut dengan sumber energi
tenaga surya Tujuan penelitian ini adalah merancang alat W a s i air laut deogan sumber energi temga snya t;mpa kolehor dan deagan kolektor, menguji kineja alat deailasi air laut deq&an . sumber energi tenaga surya dan . dari proses keja alat.
Meiode pewlitian yang dilalcukao meliputi desaio dao pernbuatan d a t destilator air laut seata patgujian m a a h melahi peuguhmn variabd suhu tinkelembabaa udara hgbngaq d m evaporator, suhu kdektor dan salinh dan auks Air deailat yang dipemleb dilalolkan uji lrualitas air meliputi wama, bau, m a , pH dan kekeruhan sesta nilai salinitas. Hasil penelitian m bahwa alat destilasi air laut dengan sumber

~t~suryad~~Ox40cm2mcogguna*aokolrldapcl.datar memiliki produkijvitas tertinggi. Fhks a h destilasi air hut d e q p sumber energi tenaga surya yang menggunalran k o l h r peiat datar memiliki mlai sebesar 0,098 iljam.m2 pada suhu 27-30 OC. Rendemen.tertinggiterdapat pada .. destilasi dengan kolektor pdat datar yaitu &esa 15,Ol %. Pduknwm dat destilad air laut deogan sumber v. tesaga surya pada pewlitiao ini dip& oleb sdm evapomr, suhu komlensor, suhu kolektor, suhu Iingirxmgaq kelembabaa udara d m jeais k o l e b r yang dig& Uji W i t a s air destilat d i k e bahwa air y a q dipgoleh memiliki salinitas ml, ail& parsmeter wama 0,432-0,787 Uni~ PCo, nilaj kekeruhan 0,4-2,O NTU, uilai pH 7 , 8 8 2 rasa tawar ( w d ) dan bau normal (tidak bdau). H a d uji kualitas air telab mememihi syaal standas air minum memmd SNI 01-3553-19%.

DESALN ALAT DESllLASI AIR LAUT DENGAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI ALTERNATIF P E N Y E D W AIR BERSIH

OM:

PROGRAiM STUD1 TEKNOLOGI HASIL PERlKANAN FAKULTAS PERlKANAN DAN E M U KELAUTAN INSTITUT PERTANZAN BOGOR 2008

J n d d Puditian

: DESAN ALAT DESTlLASl AIR LAUT DENGAN

Nama

SUh4BER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI ALTERNATIP PENYEDIAAN AIR BERSIH : Tad& Akhimdin
: a4103045

NRP

Ir. Anna C E m m a M S

NIP. 131 601 219

PERmATAAN hlENGENAI SKRIPSI DAN SIJMBER~RMASI

Dmgan ini saya rnenyxbkm b h slcripsi den- judd Dcsaio Alat Dat.ilasi Air Lant denpaa k m k Eoergi Tmaga Srvga scbagai Atternatif Pmyediaan Air &mih adalah kxya saya sendiri d m betum diajukan dalam b e d apapun k @ perguruan tinggi manapun Slrmber inform& atau k h p a yang berasal dari karya yang d i t d i m a q m yang tidak diterbitkan dari permlis lain telah disebutkan dalam teks dan dimmmkan dalam D a b Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Tauiik Akhirudin, dilahirkan di Bogor pada taggal


26 Februari 1985 menrpakan anak pertarna dari tiga bersaudara,

putradaripasanganBap&MWahyudan ibusadiah.

Pemdis mengawali j e n j a n g pendidikan formal


di Selrolah Dasar Neg& Rawa Eodab Cilewgsi pada t a b u
1991 dan menydeaiLan pendidisran dasar pada t a b 1997.

i Pertama Negeri 5 Kota Bogor dan a x a y d e s a i l r a n pendidikan pada t a l n ~ 2000. ~ P d s rndanjutkan pendidisran di Sekolab Menengab Atas Negeri 1 Kota Bogor dan menyelesaikan pendidikan pada taIn~~ 2003. Sejak tatntn 2003 p e a k diterima sebagai mahasiswa lnstihd Patanian Bogor d u i Undaugan Sdeksi Masuk IPB
Pada t a h n yang sama permlis &ma
di Selolah L a n *
(USMJ) di Fahhas P e d a m n dan Ilmu K e h t m . Program Studi TeknolOgi Hasil

Perikanan. P d i s pemah aktif m e q j a d i asisten mata kuliah Reliigerasi dan Thermal


Roses Hasil Perikanan (2MWZ007). Permlis juga aktif dalam keg-

Lampus.

P d s pemah aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan


(HIMASILKAN) periode 2003-2006, dan m e n j a d i Kepala Departemen
K HIMASILKAN periode 2005-2006 serta menjadi panitia dalam
behagai kegiatan kampus. Dalam bidang permlisan ilmiah, permlis pemah

memlapatkan pe&mgam

diantaranya juara I permlisao dmiah bidang penelitiao dalam Pekao Ilmiah Mahasisara Perikanan Nasiod (PIMPMNAS) dan meraih

juara harapan 1 pada lomba Teknologi Tepat Guna Departemen Kelautan dan

Perikanan (TTG DKP)pada talnm 2006 d i Jakarta P d i s rnelabkan pemdisaa slaipsi dengan judul Desain AIat DahilaJi
Air Laut dagan Sember Eoergi Tmaga Snrya s & + Atternatif

Peayedinan Air Bersih yang dibimbing oleh Bapak Uj S . P i . , M S . dan Ibu Ir. Anna Carolina Ehungan, MS.

KATA PENCANTAR

Puji syukur @is @isan

panjatkan ke h a d h AUah SWT, yang telah

rnemberiLao rahmat dan hidayab-Nya sehingga permlis dapat meoyelesaikao


kegiatan penelitian dengan judul Desain alat desbilasi air h d dengan
sahl syzml mtuk

sumbex energi tenaga arrya sebagai a I t d p e o y e d i a a n air bersih. Penelitian ini


menrpakan d a b
Perraniao Bogor.

mempemleb geiar sajana di Departemen

Teknologi Hasil Perairao, Fakulta~ Perikarran dan Ilmu Kelautaq hs&h Permlis rneugucapkan terima kasih kepada pihak yang telah rnembantu

dalam menyelesaikan slcripsi ini :


1. Bapak Ujy S.Pi, M.Si. dan Ibu

2.

Ir. Anna Carolina Enmgaq MS selabcu dosen pembimbing atas segala b i d p e u g d s q sPrta segala penjelasao yang telah diberikan kepada permLis s e h g g a pemrlis dapat meuyelesaikao &psi ini. Bapak Dr. Ir. B u & Ibiahim, MSc. dan Bapak Ir. Dadi R SukaM selabu
dosen penguji atas masukao serta penjelasan yang teiah d
i i kepada

permlis.
3
Ayah, Ibu
mrrteril,

dan adik-adiku tercima Terima kasih atas &kungan baik moril kasih sayang, cinta, dan doa yang tutus selama ini yang tidak akan

terbalaskan sepanjang Wupku.


4. Ibu

Deny guru konselinglcu saa di SMAN 1 Kota Bogor yang telab


perguruan tinggi.

rnengantarttanh,rneuuju
5. Bapak

D r .drh. Hasyim, DEA dan Bapak Dr. Ir. Indra Jaya, MSc. yang telah

rnemberikan &kungan materi sekma permlis melalrulran kegiaian shrdi.


6. Sahabat-sababatla, yang teiah mernberikan dhmgan dan kebersamaao

Hilmaq Te*

Tenu, (Aris), Dedeq Setyo, Rhama, Angling, Dimas, Johan,

Rudex, Gami, ha, Pisuko, Aal, Fida, Naraini (Pooh Lianny, Bangun, F i i

Indra,A M , Nono, Juhli, W~da,Y m h , May,Dian, W i d o , Tommy, Tobi Astari, Helda, FJ. Dithya, Ari serta semua anak anak THP 40 yang telab

7. Buat para Staf Tats Usaha THP, Irmail,Pa% J a m h i , Pa% Ade terima kasih

ataskejasarnadanb-8. Bua! adik-adik kelash T o e Glory, Amel dan Sena terima kasih atas keja

sama kalian dan aoak-amk THP 4 1, THP 42 serta kakak kelas THP 39.
9. Semua pihak yang tebb membanhl dabm p e d i b n dan p d s a n slaipsi

yanstidakdapatdisebutLanmpasahr.
Pemdis menyadari babwa dcripsi ini masih banyak k&nangan Oleh
karma ity permlis men&mqkao

saran dan kritik yang k iutembangun.

DAFTAR IS1

DAFTAR G A i A R ............................................................................... DAFTAR L A W M ...........................................................................

ix
xi

2. lTNlAUAN PUSTAKA .....................................................................

3.2 Mat dan Bahan ............................................................................ 3.3.1 Desain mukhtral dan IiqGonal sata pembuatan alat destilasi.............................................................................. 3.3.1.1 Desain evaporator ................................................ 3.3.1.2 Desain kol&or pelat datar ................................... 3.3.1.3 Desain kol&or tubular ............................... ......... 3.2.2 2 3.2.4 >2.5

-. -.

Penguj~analat .................................................................... . . . Uj1sahma.S ....................................................................... Uji kualitas air destilat ....................................................

..

Aoalisis data .....................................................................

..

4. HASlL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 4.1 Alat Destilasi Air Liad dengan S u m k ETenaga Surya ......
itanpa kolektor ................................. 4.1.1 Alat destilasi air h 4.1.2 Kolektor peht datar ......................................................... 4.1.3 Kolektor tubular ..............................................................

4.3.1

Stdm ............................................................................... 4.3.1.1 Stdm Evaporator ............................................... 4.3.1.2 Suhu Kondensor ............................................... 4.3.1.4 StdmKolektor ..................................................
........................................................................................

4.4 Fluks 4.5.1 4.5.2 4.5.3 4.5.4

4.5 Pengaruh Kondisi L

i clan Kinerja Alat tertradap Ruks ...

Pengaruhsublin&mgaotertradapfhk~ ........................ Pengaruh sub evaporator tertradap fluks.......................... Pengaruh sub kondensor terbadap ftuks .......................... P e n g d sub kolektor tahadap fhrks .............................

4.6 Kualitas Air Destilat ................................................................ 5. ICESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 5.2 Saran
........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

D A n A R TABEL

Distribusi air di dunia ...................................................................... Komponen kimia atr laut ................................................................. Standar air minum ( S M 01->>>>-19%) .......................................... Konduhivitas termal beberapa bahan kolekor surya ....................... h4etode pengujian L d i t a s air..........................................................
.. . . .

----.

Hasil pengukuran sal~nitas ...............................................................


Hasil pengujian Laditas air deailat ................................................. Rendemen air destilat dari proses destilasi air laut ..........................

. .

Komponen radiasi matahari pada suatu permukaan ..........................

Diagram pindah panas yang tejadi pada alat destilasi tipe bak sedemana ...........................................................................................
Langkah desain. pembuatan dan pengujian alat destilasi air laut dengan sumber emrgi t e q a nrrya ...................................................
Desain ala! destilasi air laut dengan sumber.er& tenaga sur).a .....
Desain alat evaporator........................................................................

Desain ala! kolektor pelat datar.......................................................... Desain alat kolektor tubular ...............................................................

............ AIat destilasi air laut tanpa kolektor ................................................. Koleh~or p e p e l a t datar ........................................................................... Kolektor tubular .................................................................................
Pengujian alat descilasi dengan sumber ewrgi tenaga

Suhu Lingkungan selama pengujian alat ............................................ Suhu evaporator. kondensor. l~~ Suhu evaporator selama pengujian a
h

dan kolektor ....................

............................................ Suhu kondensor selama w j i m alai .............................................. Suhu kolektor selama pengujiao alat ................................................. Nil& fluks pada alat destilasi air lm d e m p sumber er& tenaga
..
~

nuks =lama

\\&

pengUJl ...........................................................

..

Pengarub suhu 'nghxmgm terbadap fluks .........................................

Pengaruh suhu e\.aporator khadap fluks ..........................................


Pengaruh suhu kondeosor terhadap fluks ..........................................

Pengaruh suhu kolektor terhadap fluks..............................................

Hasil pengujian alat destilasi air lax! dengan w n b e r energi tenaga suiya tanpam kolektor ................................................

48

Hasil pengujiaa alat destilasi air 1;ad dengan sumber ezmgi tenaga suiyan r kolektor tubular ..............................................
t

52

Hasilpengularran&alatdestilasiatrlautdengansumber~ q arrya pada bagian evaporator, kondensor dan kolektor ........

54

Hasil pengukuran kelembaban udara lin&mgan, had destilaf dan . . m l a fluks ........................................................................................ N i salinitas air laut awal, air laut alchir dan air de& ................
Hasil pengujiaa kuaIitas air destilaf ................................................. Biaya pembuatao alat destilasi air h u t dmgm sumber energi tenaga atrya .............................................................................................. Contoh p d h m g m a i h rendemen air laut .................................... Foto alat destilad yang dibuat, haban pembuatao alat dan alat yang digunakan dalam analisis ...............................................................

55 56
56
57

57
58

1.1 Latar Bdakang

Air meaupakan k -

yang sangat penring bag- setiap maW& hidup.

Bagi marmsia air bersih merupakan k e h d u b yang tidak dapa! dipisahkan karena
banyak digunakan dalam setiap aktivitas kehidupan antam lain untuk kepertuao
m e m a d , m-ci

dan minum Seiring bejafarmya w a h dan bertambahnya


besar masyarakat @sir,

pendudulr dunia pasokan air bersib meojadi semakin berianartg. Krisis air tawar
untuk air minum pada umumnya dialami oleh d @ n

termma d i pulau-pulau k&l dan terpencil. Beberapa d a d di selatan paniai


Jawa, Nusa T e q g m Barat dan Nusa Tenggara T i sering mengalami Leditan
penyediaan air bersih. Kesulitao air bersib

yang menimpa ompakat Tiomr

bukan baru tejadi tapi sudah hmm temunrn tendama pada musim kemarau

(Kompas 2007). Kehgkaan air sungguh ironis dengan predikat bumi sebagai
'Plawt Air' sebab 70 % permukaan bumi terhrhrp air. Sebagiao besar air di bumi

mentpakan air asin sehingga tidak dapat digmakm se-caia langsung untuk air
minum. Disbibusi

air di dunia memjuldcan bahwa 97.3 % benrpa air laut dan yang dapa! d h a d b d m secara

sisanya benrpa air tawar yang tidak dapai dimanfaatkan kareaa dalam bentulr

gunuog es 2,l % dan hanya sekitar 0.6 %

tangsung (JefSes dan M l l s 19% &hn EEfendi 2003).

Teknologi yang sudah d

m untuk penyediaan air bersib yang berasal


osmxis. Kedua jenis teknologi
tinggi.

dari air laut yaitu membran desbilasi dan re-

tersebul larrang a p W bila diterapkan dalam skala rumah tmgga karena memiliki teknologi yang rumit dan memburuhlran inSalahsatualt~pengadaanairbersibuntukairminumdariairlaut

adalah dengan menggunakan teknologi desrilasi. Melalui proses d d a s i garam


yang menyebabkan air asin dan kotoran kinnya dapat ctipisahlran Teknologi

destilasi m

e pemisahan komponen

suatu

bahan berdasarkan perbedaan

titik did& deugan m e u m h h n en+

panas. Saai ini sumber enesgi panas yang


tetapi,

banyak digunakan untuk proses destilasi bemsal dari energi l i d . Akao


di Indonesia energi L d i masih cukup rektif mabat d m sulit.

Kondisi d a d pesisir yang bedimpah energi radiasi matahari pada musim

dan ketenediaao air laut yang melimpah rnerqakan parameter yang dap! digabw&m sehingga w a d i sotusi dari permaslahan kehgkaan air
k -

beni. Kebutuhan akan air bersih bagi daerah p e s i s i r pada musim kemaray
bestepam dengan tersedianya i n k d a s radiasi matakxi paling besar dalam s a t u

tatnrn (Tjahyow 1993).

Untulc ity dipertulran s u m alat dengan teknologi

sedehanayangdapatmemanfaatLaneoagiradiasimatakxibenrpaalatdestilasi
air l a . Penelitian yang d h h k a n oleh R u d q d m g (2001) alat destilasi air laut

dengan sumber energi tenaga surya berukuran 100 cm x 70 cm diperoleh basil


705 m l per bari pada cuaca cerah dengen eiisiensi energi 26,4 %.
Alat destilasi air lard dengan armber exrgi tenaga surya yang d i i pada

penelitian ini terdiri dari e v a p o m yang menrpakao hasil modifikasi dari penelitian Sudjito (2001). Kolektor pekt datar dan kolektor tubular yang dibuat menrpakan hasil desain deagan mengacu kepada b e & kolektor yang ardab ada.

alat l e b i mudah dan r e l a t i f lebih mumb dibandingkan dengan alat destilasi yang menggunaLan sumber energi lishik L
peahaan
1 2 Tojaan

Secara ekonomis

Penelman ini berhrjuan unhlk :

1. M a a o c a n g d a n m e n g ~ ~ t e r b a i k d a r i a l a t ~ a i r l a u t
dengan sumber energi temga surya tanpa kolektor dan dengan kolelrtor.

..

2. Meuguji kineja alat destilasi air laut dmgan sumber aergi tenaga arrya dan

mengetahui fabaor-fabaor yang

pmduktivitas keja alat.

3. M e u g b laralitas air destilat yang dihasillran dari proses keja alat.

2.1 Air Laut

Air laut memiliki kadar garam ratrwata sebesar 35 % ,I artinya dalam 1 liter
(1000 m l )

air laut terdapat 35 gram giaam A i r laut mempkm kompooen yaog

terdiri atas beberapa l l l l kimia ~ dengan ~ a dan * CT sebagai kompom terbesar

selain unw air (HP). Kandungan mengenai kompooen kimia air laut dapaf
dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kompom kimia air laut

cr
Na-

02 0,469
0,oszs 0,0283 0 , 0103 0,0102 0.00206 0,000844 0,00041 6 0,oooosI
~ ~ o r g )

-.

mt SO,"
Cat

?c
CT
Bi Br

Sr 2.2Salinitas

Satinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang teriarut dalam air. I d a h teknik untuk keasinan air laut adalah halinitm yang didasahn pada
kandmgn halida-halida terutama klorida yang paling banyak dari d e m d e m e o

terlann Dalam

halim'itm biasa din-

b&an &lam persen tetapi

dalam parrs per lhotrPmd @pt) P-1 yang menrpalran jumlah gram garam untuk setiap liter landan Sebehun t a h u n 1978, dinitas atau hdim'ms
diiyatakan sebagai permil (%) yang didasarkan pada rasio konduldnaas elektrik
..

yang terdapat pada sum bahan sampel terhadap air laut buatan yang digunakan
sebagai standar air laut dunia Pada tahun 1 9 7 8 ,Oseawgraer meredlfinisilran
salinitas dalam Prucfiml WniV

0.

Kandungaogarampadasebagiao~danayamgai~-~

alami sangat k d sehingga air di tempat ini dihegorilran sebagai air tawar. Air
t a m memiliki

nilai salinitas latrang dari 0 . 5 %. Perairan dekat pantai yang

tqolong paym memiliki uilai dinitas bakisar antara 0.5 ? & s a w 30 ?&. Air
laut s e c a r a alami muupakan air solbae dengan

kandungan garam sekitar 30 %

sampai 35 %.
2.3 Datilasi

Destilasi adalah suatu proses pemisahan zat cair

campuran uap air

menjadi fraksi kompown mumi yang dihginkan yang mengguoakan pemanasan


(Anhah 2003). Destilasi muupakan salah satu metode desalinasi. Desaliwi

rnenrpakan proses pemrnrnan kadar garam terland Proses ini banyali digunakan
uoruk menghasikan air tawar (kadar gamm terland <SO0 ppm). Air yang dapat

didesalinasi dapat benrpa air la*

air payay air limbah maupun air

di daerah-dagah dengan Ladar garam tinggi (Sayi& 1977) Desalinasi adalah proses yang menghilangkao kadzr garam berlebiih &lam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonntmsi binatang, tmaman dan mamsia.

seringkali proses ini juga mertghasikan gamm dapur sebagai hasil samphgan.
Dua metode yang paling banyak digunakan addah reverse osmosis (47,2~%)dan rnulti stage flash (36,s %). Kedua proses tersebut memertukan biiya yang k g a t
mahal untuk petawam dan pembuatannya Pengoperasian kedua alat tersebut

memerfukan ewrgi yang besar unhlk ndti stage flash memertukan energi listrik

sebesar 3500-7000 kWh d m untuk alat r e v e s e osmosis memerfukan enesgi tistrik sebesar 5800-12000 kWh ( t m p f / w w w . ~ . c o m 2006).

Prinsip destilasi adalah pemisahan kompown dari campan cairan


melalui penyaringao yang
tergantung

kepada pabedaan titik didib dari


m

mas$j-masing

komponen Proses destilasi t

pula pada komentrasi

kompown dan jenis tekaaan uap dari campan cairan Katnggulan dari proses destilasi yaitu muupakan suatu m-

yang efektif dalam menghasillran air dan

jika didesain dengaa baik akan m e n g h i l e 99,9 % dari zat-pmxmar.


Destilasi merupakan proses yang menggunakan panas s e w bakteri virus dan lain zatbiologi lainnya akan msrab. Destilasi menrpakan proses yang
e uap meagmpulkao uap air yang m

atr naik dari air

yang dinurmikaq

sisa-sisa hampir semua zatpencemar kin tidak akan ilad menguap (Anhah 2003).
Roses destilasi merupa%anproses yang mirip dengan proses daur air yang
terjad~ di alam yang bertlrjuan untuk mernbersihkan

air dari k o r u a m i ~ ~

Kamtungan kemumian air yang dihasilkan dari proses destilasi san& tinggi dan sanga baik untuk kesehatan ~ J I w w w . ~ . c o 2006). r n T i embun
hasii paguapn memiliki diameter yang vaiasi t q m t m g pada lapisan
penmhan sehingga

titik-titik embun itu akan mmkntd

mekar&me

pindab panas yang efe%tifdan koefisien pams bahan yang sanga~ekstrim juga

menjadi falrtor penentu &lam pembenhlkkan titik embun (Cengel2003).


Dalam p e n g e d a q m metode destilasi dengan menggunakan teraga surya

terdaparduapedeban Pendekatanpertamayaitumenggunakansinarntrya

sebagai armber emrgi unhlk menghasilkan air tawar dengan proses


~ d i f i b a s i - d e ~ d i f i k a s iPendehtm . y a q kedua yaitu
Lain
energi

surya urduk pemlatan destilasi yang digunakan benamaan dengan jenis energi
Dianrara kedua pendehtm ini yang paling banyak digunakan adalah

ped2.4

yang pertama (Syigb 1977).

Air Bersib

Air bersih banyak diperNranuntuk h b g a i kepertuan bagi marmsia.


Kriteria air bersii yang dapat dimanfsatkan yaitu memiliki warm yang jemib
(tidak keruh), tidak berbau dan tidak berwarna Air bersib yang digunakan urduk

air minum harus wcwrmtri

yang teiab ditetapkan Hal ini bahrjuan

umuk menghindari dam@ negatif dari pemanfaatan air secara hgsmg sehingga

dapatmemkhyahnkgetratanmarmsia Penyaratanairyangdigunakansebagai

air mirmm berdasarkan SNI 0 1-3553-19% dapat dilihat pada Tabd 3.

Kaumrngan energi mtahai adalab jumlahnya culatp besar, koutinyu, tidak


berpohsii terdapat d i manapun di perrnukaan bumi ini dan gratis (Hadi 2000).

Memmd Hadi (2000) perancangan siQean konversi esmgi mtahai pertu


teartang jumlah cahaya
peax.mptm peralatan konvasi

energi matahari dan penrbabao jumlah cahaya yang diterima. Unhlk mendapatkan
r a d i i yang maksimum biasanya alat pengumpul panas atau kolektor yang
digunakan diarahkan dengan kemiringan tatenhl. Radiasi pada bidang miring

sekbmya dan sesuai denpan kondid yang ada Fksmn radiasi pada permukaan bidang miring ini
sangat dipengaruhi oleh kafakleristik dari
x 1 j -

selanjmya dapat digunakao untuk merancartg sistem tisbik tenaga maahari.


Sumber esmgi g immempunyai k -

dan k e m g k sebagai

sumber temga. M e m n u t Tlahyono (1993) armber tenaga matahari mempwryai


beberapa keuntungan dan kemgian dalam pemanfaalmqa sebagai sumber tenaga

yangdimanfaatkanseclaraintensif.~k~diantaranyasebagai
besib:
1. maqakansumberenergiyangbersihtanpaakiipotUSi.

2. tenedia dengan cllmacuma


3. selalu siap d i m a h a h n dan terdapar di segala tempat sehingga tanpa

memerlukan proses
1. menrpakan

dan tranportasi.
a r t i n y a p

Kelemahannya meliputi beberapa faktor sebagai berilnd:

armber tenaga tingkat rendah (low grade energy) artiqa

sesuaiunhlkpemanfaatantemperahtrrpndah.
2. hanya tersedia pada siang hari.

3. ketersedianoya tidak dapat dipastikaa Lareoa

berbagai faktor yang

tidak dapat dikontrol seperti cuaca,Mim dan lain-lain


4. tekwlogi pemanfaatamtya masih dalam tarafpeugembangan

Teknologi pentanfaatan t e q a mrrtahari ~ a a ini t adalab untuk pernanas air


bagi nrmah tangga dan industri. Di n e g a r a maju, pemanas air tenaga maahari
untuk rumah tangga telah menyumbang lebib dari 60 % kebuhlhan erp-gi. Memmd rjahy0IIO (1993), beberapa jenis pemartfaaa yang mempunyai prospek

baik dan bernjlai sbategis di Lrtdonesia adalab penranas air indusbi, pengeiq

hasidpanendantlmgkumasak

En@

surya yang diterima dibumi intensitas yang rendab dan fluktuasi

yang besar. Untuk

dig&
t d .

diubah menjadi energi

sxaa efektif maka energi ini k Energi ini kemudian dapat digmdim sebagai

p a o a s s e c a r a ~ m a u p u o ~ ~ ~ ~ ~ s e b a

meuggerakkan mesin Energi srrya yang diterima di bumi dapat diubah menjadi

enerpi tarnal dengan m e n g g m d a kokktor. Kolektor pada dasarnya adalah


suatu permkar panas yang memindahtan panas dari radiasi arrya (Sayigb 1977).

Intensitas dan kmkterisdk radiasi rnatahari di suatu lokasi s a n g a t

menetukaa pro+

peamhmmya Lotensitas radiasi di Lndonesia tidak begitu

besar dan sebagiao besar komponeonya diperkirakan berupa radiasi baur.

Me-

T)ahyom, (1993), jeais-jenis k o l b bidang datar, pipa Mhrm

(eummfd&be wlleaor) dan parabola cncok lmruk kondisi lndomsia karena


dapat menangkap kedua jenis radiasi yaitu radiasi baur dan radiasi -1

Memmrt Sudjito (20021 emrgi radiasi yang mengenai suatu p m d a a n benda padaf maka sebagaian energinya akan diserap &lam bemut: panas, sebagian d i -

dan sebagian d i p a h kembali. Uutuk ntendaparkan iadiasi yang maksimum b i i alat pengumpul panas atau kolektor yang
digumkan diarahkan dengan kemiringan tertentu Memmrt Hadi (2000), besarnya

radiasi dapat dihinmg berdasarkan pada dara hadl penguhm dengan

menggunakan Yang benrpa: 1. pyrheliomef~r, alat ini d i

m lmruk mengukui radiasi -1

2. pirwzomeler, alat i n i digudcan untuk mengukur radiasi global.

3. alat perekam sinar mamhi, digunakan mengularr jumlah jam matahaFi


benicedl

Radiasi pada bid-

dwkrtamya dan searai dengan kondisi yang ada, maka mdiasi total pada

miring dipenganhi oleh karakterisdk dari permukaan

permukaan bidang miring menrpaLan komponen dari radiasi langsung, radiasi


sebaran dan radiasi pantulan Mernmd Hadi (2000) terdapat bebgapa Eak&oryang

m e m p a g m h i radiasi pada bidang miring antara lain kemiringan, sudut mimuth,


sumd deklinasi,

jam dan lokasi daerah. Secara kesehrruhao komponen

radiasi yang mencapai bumi dapat clilihat pada Gambar I .

radiasi

Gambar I. Komponea radiasi m a h a r i pada sum pendaan


L 6 KofeLdor Panas
Kolekor panas menrpakm suahl alat yang dapat rnenampung panas yang
hjtm

untuk mencegah pemmum panas secara

Berbagai jenis t i p

kolektor panas yang teiab baoyak d&nakan an!ara kolekqor panas berbenhlb: k kolektor

lain kolektor pelat

datar,

pelat dam yang disusun dengan

tertentu, kolektor yang diberi kaca pemrtup maupun kolektor yang

berisi aliran air (Sayigh 1977). M e m m d Kristanto (2000), kolektor surya mmpakan suatu bagian yang dipatukan unruk mengubah energi radiasi m a a k i ke b e d erm@panas unruk be+ Kolektor
surya

kepemtao misalnya sebagai pemanas air.

akan

menyerap

energi

d a r i

radiasi

matahari

d m

mengkonversikannya menjadi panas yang bagMa m!uk memanaskan air di

dalam kolektor sehingga d m air akan meningkat dan terjadi konveksi alami
berdasartan efek tmosipon karem adanya perbedaan massa jenis ftuida.
Koleidor pelat d a m biasanya dibuat miring menghadap ke atas pada lintasao marahari untuk cmma&q
secara tangsung mdiasi tenaga matabari dalam

jumlah yang besar.

Kemkbgan mdu~tertradap horizontal mempengaruhi


kolektor diberi
yartg

kehilangan panas dari kolektor maka pada bagian betinsulator (Ceagd 2003). Berdasarkao percobaan

dilakukan oleh Kristanto

(2001) didapatkan bahwa posisi terbaik dari kolelrtor yang menghasilkan efisiemi
y a q optimal dengan kemhbgan kolektor 45".

M e m m Ira-

(2001) prinrip kerja dari sistem kolektor surya yang

dibuat miring ini akan menyebabkan air dingin yang masuk ke &lam kolektor
akan mendapatkan bansfer kalor baik secara koweksi maupun radiasi h i b a t

taperannkapnya radiasi arrya dalam kolektor yang dibatasi oleh pelat dan kaca

bening ternbus caltaya K a r e n a adanya transfer panas te-seh~ maka ahu air yang
berada di dalam kolektor akan lebib tinggi diidin$ran d-

sulnI air ketika

memaatki kolekor. Perbedaan sulnI air di dalam kolektor ini akan menimbulkan

arlanya perbedaan massa jeuis air, dimam air yang bcasuhu lebii tinggi memiliki
massa jenis yang lebih k e d sehingga memiliki kecendenrrtgnan unhlk berg&

ke posisi yang lebii

dmikjan pula air di dahm pipa yang m e m i l i

ahu

lebih rendah memiliki massa jenis lebih besar dan cedenmg bergerak ke bawah
sebingga tejadi pa-istiwa koweksi secara alami.

Komponedtomponen yang berpengaruh terhadap kinerja dari kolektor

panas meliputi dua Elktor yaitu Elktor dakm dan faldor luar. F W r yang besasal
dari dalam benrpa bentuk kolektor, jeuis
kgca pemmrp,

daya scrap kaca

terhadap panas, keebalan kaca pemrtup, insulator panas, jenis bahan penyerap
paras (aIumunium/besi), kondulrtivitas panas dari bahan kolektor panas, proses

pi&

panas yang tejadi (kodddkonveksii, penyunman kolektor terttadap

sinar marahari (miringIdatar). Faktor yang berasal dari tuar tediri atas efisiensi
radiasi themral di atmodis (radiasi global), ahu L i n (Hahw 1978).

dan kecepatan angin


radiasi dan

Pespindahao panas dari matahmi ke pelat kolektor b e -

udara yang terdapat di dalam kol&or menyebabkan pespidakan panas secara kooveksi. Memmd Irawan (2001), penangkapan dengan sistem pelat datar relatif lebih besar dibandingkan dengan memakai sistem pipa, e m @ menggunakan sistem p i p
2.7 P d & w g m Perpmdahan Panat

matah3ri yang

ditangkq d e n g a ~ kolekor ~ @a! data lebih besar 8,s % bila dibad@an dengan

Perpindahao panas yang tejadi dari sinar matahaFi sampai ke media


payerap tidak bisa secara h g a q me(ainka0secarabertahapyaitUdariradiasi
ke konduksi kemudian konveksi dan V i s a juga radiasi ire koweksi pada udara kemudian ke konduksi dan temkhir konveirsi (Lrawan 2001).

27.1 Kortdnksi Panas mengalir seona k o W dari dacmb bertempmlm tinggi ke dagab

yang bea-tempemtm rendah meldui suatu bahan Persarnaan laju perpindaban

panas dinyatakao dmgan kukum F o u r i e r (Jansen 1995):

dimarra:
pindah panas konduksi (Watt) k koefisien pindab panas konduksi (Waalm2.~) A = hLas permukaan alat (m2) TI= t& Pemda& hrar (K) T 2= 1 dalam (K)
= =

Proses pindah panas secara konduksi pada sum bahao e tg pada .. kondubdvrtas termal bahan KonduktivitaS termal beberapa logam dan ooo-lOgam

yang diguaakao &lam konstruksi kolektur arrya dapat &libat pada Tabel 4.
Tabel 4. Konduhmm temal beberap bahan koleidor surya

..

Bahan
Tem'Jaga Alumunium Titnab putib Baja, 1 % karbon Baja tahan karat Kaca ABS (Akrilonitril-B&eo-Stiren) Polikarbonat Kam alam 30 dun~meter Kam alam 70 duometer Isolasipapankacaseratfi~)
ScdxcJ S ~ II E I
(1995)

Kondntdivitas tcrmal ( k ) , WI(~'X) 385,O 21 1,O 660 45,O 16,O 1,05 0,227 0.2 0,14 0,17 0,043

2.72 Konvekri Konveksi merupakan proses perpindahan panas yang terjadi dengan

melibarkan u d a m Apabila a l i i udara disebabkan oleb sebuah blower disebut

sebagai konveksi paksa dan apabila disebabkan oleh @ e n


koweksi alami.
.

massa jenis disebut

Penamaan laju pepindaban panas secara komteksi dapat

dinyatakan deqan trukum pedmgmm Newton (Jansen 1995).

Penaaman laju pindab panas secara konveksi:

dimana: Q = pindab panas koweksi (Walt) h = koe6sie-n pindab panas koweksi (wattlm2.~) A = luas pemnrkaan alat (m2) T I = temperaturperrrmkaaokfl) T I = temperaturperrrmkaaoWW)

Radiasi mentpakan proses windaban panas yang diabjbatkao oleh

adanya pemanmm gelombang yang. d h d k a d ~e~ b aurtu bahan Radiasi surya

. .

adalah radiasi gelombang pendek yang diserap oleh pelar penygap sebuah
kolektor snya dan diubab menjadi panas. Persamaan perhihtngan untuk radiiasi

adalah sebagai berilad :

dimana: Q = p.kdab panas r a d i i (Watt) a = konaanta St&Bottzujan 5.67 x loa wl(m2.~4) A = luas permukaan alat (m2) T I = temperatwperrrmkaaok(K) T2=- t pemnrkaan dalam (K)

Memnut Hadi (2000) mdiasi yang sampai ke permukaan bumi adalah

radiasi yang tersedIa di k w f e r pennukam bumi (ekstrateresterial)


dihvrangi dengan intemitas oleh penyerapan dan pmanh&n Bes2.rnya radiasi

Ia = k [I+ 0,034 cos (360.d3651 sin a.


dimana:

1 . = pancaran mdiad matahari di bumi pada hari ke-a dalam satu t a b k = konaantamaahi, 1353 w/m2 n = hari ke-a dalam satu tahm

a. = wdut altitude

H = I,,=(24/1~).(1+ 0,034

a x (36O.(nf365))Kms UJ cos 6 sin w +

((n.wyl80) sin UJ sin 6)

dimaoa:
H = pancaran radiasi marahari di bumi pada hari k:w dalam sah, t a b I , = konstanta m;irahari 1353 w/m2 o = hari k w dalam satu takm U J =pMisisudutgariSlilnallg 6 = sudut deklioasi o = sudutjam
27.4 Pindab panas pada atat destissi

Proses pindah panas yartg tejadi pada a h deailasi air 1 -

dengan sumber

kouduksi dan konveksi. Deskripsi pindah panas ylrng tesjadi pada a h d d l a s i air
laut deagan sumber energi tenaga surya dapat dilihat pada Gambar 2.

+Gambar 2.

Diagram pindah panas yang tujadi pada alat deailasi tipe bak s e d (Howe 1982 dalmn h o s i r 1993)

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilalrcannlrnn pada bulan Mare sampai @stus

2007.

Pembuatan alat bertempat di Labomrium Rekayas Alat dan Proses T b l o g i Hasil Perairaq Departemen T h l o g i Hasil Perairan Analisis air basil destilat

dilahvkan di Laboratorium Kimia Lh&mgaq Departanen Wldidaya Perairan

dan Labomrium

Lk@mgan Perairan Departanen Manajemen

dan ILmu KeiImtitut PatanIao Bogor. Pengujiao alat dilahndcan di hpmpn Rrri Alam Cibiimng, Bogor.
SumberQya Perairaq Fakuhas Perikiinan 3 3 Alat dan Bahan

Alat-ab yang digunakan dalam pembuatan alat yaitu alat p e t & m p ~ meliputi pah, obeng g u mftm,gergaji bor, W
s , busur derajat, pompa

akuarium YmnanoSP1200 daya 13 Wan dan alat tulis. T m m e t e r , stopwach, W o m e t e r , tdidimeter, spektrofoto&er, pH-meter dan Qelas ukur digmkan dalam proses pengujian ala dan analisis hasil destilat alat adalab acrylic @be@aq) Bahan yang digudan unhlk
tebal 3 mm, kaca tebal 3 mm, pelat ahununium dengan ketebalan 1 mm, kayu
batang~5cmx5cm~jang2meter,papankayudengantebd2~
paky baut, ~ryrofomn;selangpplastikukuran % ,pylmhitamdan lem silikon

Bahao yang digunalran dalam proses pengujian adalab air l a yang djperoleh dari Saworid (Jakarta) dan air minum kernasan k o d W tang".
3 3 Metode Penditian 33.1 Desain strnktaral dan fungshnal serta panbaatan alat dataasi Alat destilasi air

dmgan armber eoergi tenaga avya

yartg

didesain

meiiputi alat destilasi tanpa kolekor (evaporator dan kondensor), kol&or pelat

d a m dan kolektor tubular. Masing-masing alat didesain dengan m a g a m kepada


b e d alat yang sudab ada namm ditambahkan dmgan modilikasi. Rosedur
mengeaai desain, pembuatan dan pengujian alat destilasi dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar3. Desain, pembuatan d m pengujiao alat destilasi air sumber e n e r g i teoaga surya

taut

dengan

D e s k alat destilasi air W d q a n sumber exm@ tenaga surya dan


bagian-bagiannya secara kesehrruhan dapat dilihat pada Gambar 4 . Pada desain
alat yang dibuat terdapat beberapa bagian alat yang dinmgkahn sehingga
menjadi satu kesatuan sistem yang bekerja secara bgsama Pada desain alat

destilasi air laut dengan sumber

temga anya ini terdapat dua aliran massa

air yaitu aliran air dingin pada bagian a m kondensor yang berfuogsi untuk
mempercepat proses pengembunao @ads Gambar 4 ditunjuldran d e w garis bawanra abuabu).

Aliran yang k e h a menrpakan aliran air laut dari ruang

evaporrrtor mermju kolektor kermdian kembali lag, ke evaporator secara siirkulasi


(pada G a m b a r 4 ditunjukkan dengan garis hitam).

4. Pomp-

5. R&mlupung~1 air6. @ut&rla@l

7. ~ a i r d c s t i t s d 8. tangbairLoodcram
q surya

Gambar 4. Desain alat destilasi air lad dengan sumber energi t


33.1.1 Dcsain Evaporator

Evapomo~ didesain menyenrpai akuarium denga. bagian p e w


tersuam m i r i n g , Ukuran evaporator yang didesain yaitu 50 x 40 duntuk bagian

alas, tinggi bagian d q a n 10 can, t i @


pemrhrp 30".

bagian belakang 39 an

dan kemifingan

Pada bagian alas dan sisi digumkan ucrylic dengan tebal 3mm,

untuk bagian pemmtp digunakan kaca dengan tebal3 mm Pada bagian alas diberi
lapisaoalumuniumhitamuntukmenyerappanasdansyr~f~mnserta~yu~

insulator.

Pemilihan ahununium sebagai media penyerap panas disebabkan


i i

b-arena alumunium ini rnemiliki harga yang datif lebi rmwh d

dengan tembaga yaug lebib efektif dalam menyerap panas.

Gambar desain

evaporator dan bagk&a@aanya dapat dilihaf pada Gambar 5.

KaaaDgm: 1 kprnanrp 2 RJ=%aapOranr

3
4

Airb A '

hiram

5 . llxdaur 8 . tnpmairlHlt 6 . Wadab~pmpmg 9 . lnpmairdarikokkIar air &s&si la. a m & m a i r & m 7 . am&mair&&si

Sehap bagian pada alat evaporator naemiliki h g s i yang berbeda Kaca

dp berfupi

sebagai kondensor.

A h m i u m hitam pada bagian dasar

ba5mg.G untulr menangkap mdiasi maakiri sehirtgga meningkda suhu pada ruang evaporator. Pada bagian paling d a s r diberi imulidor berupa W J l f a m n dan
h y u yang
WUJK

mencegah kP.hirarw;ln panas pada

proses

33.13 Dcsain koleldor petat datar

Kolektor pelat d a t a didesain dengan ukusan 50 cm x 40 cm yang t g s l s l n

*beberapa bagia~Bagian

afas berupa aaylic, pelat hitam, selang untuk m e o g a l i air, pelat ahurmnium dan paling bawab benrpa
Aayilc berbgsi untuk meojaga ..

sfy~~fc serta ~ n kayu sebagai i n d a m .

keseimbangaa suhu dan' pelat alumunium hitam yang ada di bawahnya.

Alumunium hitam berfUngsi dagai media penyerap panas radiasi.

*g

berfungsi untuk membawa air l a d dari dan mermju evaporator. Pada slang inilah
htejadisuatuprosespindahpaaassehinggaakaomembuat&airlautakao

m e n i o g k a t . Lapisan dumunium di bagian bawab selang dhjukan mengokohkan


rangkaiao selang pada kolektor pelat datar. M a t o r berfungsi untuk mencegah

kehilaugan paaas. Desain kolektor p e b datar dapat dilihat pada Gambar 6.

man
Gambar 6. Desain kolektor pelat dam

3 3 . 1 3 Iksain kofeidor tabular

Kolektor hlbular diiuat dari selang yang diieai w m hitam agar


penangkapan radiasi surya lebih optimal sehingga dapat m e n i n -

air

laut yang m e n g a l i r pada seiang. Bagian alas diberi alas alumunium hitam tmuk

membanru menan$kap ndiasi surya, s?y~~fomn dan kayu sebagai insulator.


Ukuran diameter slang 5 cm dan panjang 40 cm. Ben& desain kolektor tubular
dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 . Desaio kolektor hlbular


3 3 2 Pengujian alat

P e n g u j i a n alat destilasi air l a d dengan sumber en6@ tpnaea nrrya dan a n a l i s i s data ditunjukkan

Gambar 8. Pengujian alat t&

dari t i p kegiatan

yaitu p h k g a n dinitas, p e n g u j i a n alat se~ara lartgsung meIaiui pengulawn;

bebesap variabel keja alat dan pengujian air basil d d a t benrpa uji kualitas air.

4
A h& s i k rir i trnt dQBm
-eDsgi-=ear~r:

Air lam sisa

>TaW3-@2F--)
3KaIekmwCfzm 3KaIekmtlmntB

--+

Uiilcnaliasair:
>Ktkndm

>Raa

Gambar 8. Pengujian alat destilasi deugan sumber ewrgi tenaga surya

matahari tidak terldang oleh bangunan aau benda l a i n . Pengularran data

dilakukan setiap setengah jam mulai jam 08.00 sampai jam 15.30. Pengujian alat
yang dilakdran pada lapangan terbuka *gga
terkeoa sioar marahari. Alat diisi deigan

lraca pemrtup dan pelat kol&or

air hut secara Langsung dengan sinem


jam Suhu

F'eq&mn

dan peoc&&m suku dilakukan setiap s e t -

yang diukur meliputi dm air laut di dalam evaporator, suku air kaca pemrtup
(metode bola hasah dan bola kering). Pagamatm dilakukan terhadap hasil destilat yang tgtanrpung dan diularr deugan gelas ukur setiap s e t jam
Air hasil .destilat diuji kualitasnya meliputi warm, bau, rasa, kekeruhan

dan pH, pengujian dilakukan di LaboratoriUm Rodulrtivhas Lingiolngan Pgaiian,


Departemen bkajemen S u d d a y a Pgaiian, Fa!dtas Perhnm dan Ilmu

Kelautan, Instiad Pertanian Bogor. Salinitas air destilat diuhrr yang dilakukan di Perikaoan dan b u Keiautaq InstiM Pertanian Bogor. Salinitas air laut awal dan setelah proses juga diularr. D a t a yang diperoleh selama operasi alat dianalisis

secara staristik denpan . N~laifluks sama dengan laju destilasi memrnd Jansen
(1995) laju destilad menrpakan keceQataa perpindahao massa penguapan dengao
satuan

liter/jamm2. Nilai fh&s diperoleb dengan - k

sebagai beaikut:

Ruks (l/jamm2&

Total volume air destilat Q)

W&m operasi (jam) x Luas alat (m2)


33.21 Uji salinitas

Uji salinitas dilakukan di Laborztorium K i r n i a Ling$mgaq Departernen


Budidaya Perairaq Fakuhas P e r i . dan Ilmu Kelautaq Lnstitut Petaniao Bogor.

Pengujiao dilakukan m

alat retiaktometer yang bekeja

berdasarbran prinsip r e M . M i n i t a s yang diukur adalab air

ma

d sebehun

diproses, air M i l destilat dan air laut yang tersisa setelah proses. Metode
peng&mn dinitas dapat dilihat pada Tabel 3.

3 3 3 2 Uji k o d h s air

U2i kualitas air dilabrukan terhadap air hadl destilasi (destilat). Uji W i t a s

air yang dilakukan meliputi pammeter kimia dan fisika Parameter-pameter


tenebut meliputi nilai pH, warns, k e k -

rasa dan bau. Metode pengujian

terhadap k &

parameta tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Metode pengujian kualitas air

3 3 3 Anakisis data

Data yang diperoleh dianalisii secara statisdk berdasarkan regresi Linier

y a n g b e m r j u a n u n t u k m e n g e t a k u i h u b u n g a n d i a n t a r a ~ ~ .I i h q a n

amarapeubabbebasdanpeubahtakbebassecarakumhtifdapatdimodellran
dalam persamaao mat&

yang disebut pesmnan rrgresi. Pesamaan regmi

dapat terdfri dari dari


reg&

satu

peubab bebas dan satu peubah terikat atau beberapa


d .

peubah bebas deqgan peubab t

Persamaan y-

pertam disebut penamaan

sedahana dan yang kedua disebur pmsanman regresi Linier berganda

(MaUjik dan Sumertajaya 2002).


Reg&

linier sederlsana adalah penamaan regresi yang mengymbarkan

trubunganamarasatupeubahbebas~dansatu~tahbebasataut~(Y)

di mana k u b m p keduanya dihlliskan dalam bentuk perranraan:

Di mana a adalah intasep a i m paptongan dengan armbu tegak dan $ adalah

@en

atau kemkingan

i keeraatan hub-

Linier

antara

d m peubah

teMbvt dapat digambarkan dengan d a i koefisien korelasi. Koefisien korelasi

dinyarakan dengan r yang besaroya -1s r $ I OvIartjik dan Sumehajaya 2002).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Atat lkdlasiAir Laat dengan h b e r hergi Tcnaga Sprya


4.1.1

Ahct lkdlasiAir Laat Tanpa KoieLtor

ALatdestilasiairlauttanpakolektorterdiriatasnrangwaporatoTdan

kondemor. Rumg evaporator beapeam dalam p a g u p m air Liaa Bagian dasar


nrang ini d i i ahrmunium wanra hitam ymg beat$mn lmtuk meningkatiransuhu
nrangevaporator. B a g h b a w a h d i l a p i S i w f - d a n k a y u y a n g b e a p e a m

sebagaiiasulator~proseslcehiLanganpanasdapatdicegah.BentnLalas

destilad air farrt tanpa kolehu yang d i i pada peneiitian dapat dilihat pada
Gambar 9.

(a)

Gambar 9.

@) (4 destilasi air laut tanpa kolektor; (a) tampak smpkg (b) tampak

depan; (4 tampak
Evaporator yang di-

pada peeelitian ini


( ~ 1

. hras 0 2 an2,tinggi

bgim depan 10 can, tin& bdakaq 39

d m kemirkgm p u t u p 300. mempakmfiberglau yang

Evaporatoriniterbuatdari~ic~tebal3mmpadabgimsiSidanalas s x t a haca tebal3 mm pads bagian penutup. A&ic


(E

memilikidayatembuspinras(anissivitas,E)~hampirdeJIg8nhaca

kaca = 0,98; ~fibergiprr = 0.96). Aaylic memil& bobot yang lebib ringan

diidengmkaradenganukuranymgsamadanlebibtabantezkdap

Lahs

k==v-d mmgahbm air lebih baik d i b a a d i n g l r a n dengan bahan Lain sqxxti plastilr

-wdiadsuryayangtinggidanmemiliki

(Samosir 1993).

Kondasor d h s m dengan kemirkgp 300, ha1 ini bedm&an jumlah


makskd air des6.k yang mengalir ke dalam wadah p v g . Ketllhrp k o d e n m b k m y a bexkism mima 10-200 ku&hgm yang lebib Iced

m e n pen*

air destilat skan jatuh kembali ke dalam wadah berid air tau!
bexkismmtma 15-18". h Mapi, pada penelitian ini kemjrhp 300

sebehrm sfunpai ke wadah ppmmpmg Mmund Sudjito (2001) kemiringan k a ~ a merrrpakank~terbailrdimana~airdestilatyangmengalir


menrpal;m jumlab yang nmksbd. Pada bagian kondcnsoT im dialtrtan secara

sirlrulasidengan ~ p o m p a y a n g ~ d m e n ~ s u h u

4.13

Kotrldor P a Datar
K o l b pelat darar merrrpakan atat yang bedim@ xbgi media

penyerap prnras Kolektor pelat datar dibuat b e d a s d m rmcagan alat yang


teiah didsain. KoleadoT pelat darar bauhrran I l l a s 0,2 can2 den-

tebal30 mm.

Kolektor~~ymg&i&ptdilihatpadaGamba 10. r

Gambar 10. Kolebrtor pelat dam, (a) fmnpzkipis;@) tampaL samping

mudah diperoleh dan lmganya relatif murah. Teatapt beberapa tipe kolektor
penyeaa~pana~d' .

adalah kolektor pelat datar, kolektor tubular (Ira20011 kolektor p r i d 2000). Marrmd Imwan (2001) amgi
matabriaLanmmmasiperm~peirdkolehorm~&hgp

panas yang tersgap lebii b e . dan di bawah pelat datar terdapai air yang mengali, dengan memakai sistem pelat datar perpindahan energi cara radiasi lebib besar dibandinglran deagan w i n d a h a n cara k o d pada kolektor pipa

( 1 .
Prinsip yang digunakan pada kolektor pelat datar ad& berdasarkao

terjadinya proses kehilangan pams pada logam yang ter%ena radiasi matahari.

Suah~ logam akan mengahni& k

sutru jika menerirna radiasi slrrya Sutru

akan terus meningkat hingga mencapai sutru kes&hmgm dimana laju energi
yang diteima sama dengan laju partas yang dilepaskan oleh logam. Penambahan
;nsulasi pada bagian bawah, fibe&7s

di bagian paling atas dan peogecatan

logam akan membuat sutru kgeimbangan lebih tinggi


Berdasarkan prinsip tersebut maka komponen-komponen ldama dari

kolektor pelat datar adahh absorber bentpa ahununium hitam unrmk rnenerima

dan mengabsorbsi radiasi sqa, sahrran pada abasorber yang b e h n g i sebagai


tempatsirkulasiuntukmemindahkan~termal,tacapemrhrpyangbapaan

dalam pengembunan dan kehilangan panas ke atas dari plat di bagian dasar, d m

iosulasi pada bagian bawah untu% meqerkecil kehilangan partas dari absorber.
Memrnd Garg (1981) c?lzhn Samosii (1993) keuntungan yang dimiliki

oleh kolektor p e 4 . a datar dihadi&m


m a w terpantul dari radiasi

dengan jenis kolektor lainnya yaitu

memiliki kemampuan untuk menyerap komponen radiasi secara bgsun& diffuse

sqa,dipasang secara tetap, tidak pertu mengikuti

g e d smya, mudah untuk dibuat dan biaya pembwmqa rendah, b i y a


perawatamya rendah dan masa palrai yang l a m a , mempunyai efisieasi komparatif
yang lebih t i * . 4-23

Kolddor tubotar
Kolektor tubular menrpakan ripe penyerap radiasi panas berupa pipa Koleidor t & u hterbuat dari selang yang

(selang yang d i w sema tubulaT).


diiapisi warm hitam dan dibuai

sg.ara t & u hdeogan

ukuian diameta 5 a n dan

panjang tubular 40 c m Pada bagian dasar kolektor tubular diberi ahununiurn


hitam unhlk membantu penyerapan panas radiasi mntahari. Kolektor tubular yang
dibuat dapa dilihat pada Gambar I I.

Kolektor tubular dioperadksn secara besma-ssma dmgm evaprator.

Fungsi kofeidor tubular sama dglgan kolektor pelat datar yaitu sebgai me&
penyerap panas radiad Immbi. Benh&an p e w i m ysng d i h k u h oleh
Kristmm ( 2 0 0 1 ) didapatfran bahwa pmisi t e a t s &

dari kolcbr &


kolektor 45".

mengbadIkan ekieusi yang optimal adalah d a g m k e -

Kolektor disuam miring mengbadap ke

pada Lintasrm ma!abni rmruk

~seclaralimgsrmgrsdiad~~dalam~ylmgbesar.

Kfmiringan~terhadaphorimntaljugamempengaTuhikehilangan~dari kolektor malts pada bagian belalrangkolektor d i imulator (Cengel2003).


Menurut Irawau (2001) prim$ keaja dari &em tnnsfex kalor, baik secara koweksi

kolektor surya ymg

d i i miring yHitu air dingin yang rmsuk ke dalam kolektor aban mendapattsn

terpaangtapnYa Isdiasi surya dalam koleidor. F % m s ysng disaap pada koleidor tubular oleh
ma up^

rediasi a k i i

selangtubularhitamjugadisaapolehahrmmiumhitam.
Padapenelitianinidigunakanp0mpayang~lmtnkmcmb;mtn~
sirkulad air hut

lebih apat d h g g a tajadi peningliatan snhu pada

rumg evaprator. Pmggmam p o m p p d a pewlitian ini

energi listrikscka13wau T e n t u ~ r r \ a p j ~ ~ y a t i d a k

4 2 Suho h g h q a n

S u h u lingkwqp merupakan War eknemal yang akan m e m w i

produldrvrtas alat destilatsi air lmt. Komponeokomponen yang berpengaFuh tabadap kineja dari kolektor panas yang berasal dari &or

..

alam terdiri atas

efisiensi radiasi thermal di at&

(radiasi global), suhu lingkungan dan

ke. angin

(Hahne 1978). Hasil penguk*tr;m suhu hgkwgan pada saa!


yang diperoleb pada

pengujian clap! d i m pada Gambar 12. Sub i t

saat pengujian memil& kisaran suhu y a h antan 27 O C - 37 O C dan memiliki pola

yang sama yaitu


pengujian t&
40 3LI

hiperbola. Suku liagtatngan tertinggi sebesar 37 O C


rehifcenh

diperoleb selama pengujian alat dari j a m 8.00-15.30 dan kondisi cuaca pada saa!

s -g: 5;
3

36

.28 24

n
20

am

0 9 9 m 9 3

iom i o a iim i

i a lux, iuo i3m 1 3 3 i4m 1 4 3 ism


T --

* T -

--RLdtkw

isa

Gambar 12. Suku hgkwgan selama pengujian a l a ~


Sub hgkwgan ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan termornetex

yang d i l m di sekitaT slat S &

Linghugan yang diperoleb merupakan basil

peq&wan mengguoakan termomex raksa dmgan

dtala 0-100 OC. Suhu

lingkungan yang didapar ini memiliki uilai yang lebih tinggi bila dibandingkm
d w k &

yang d i d u d z m oleb Badan Metwrologi dan Geofisika yang

menyatakan bhwa suku hgkmgan daerah Bogor Imtu% bulan M i ntta-ma

berkisar antam 25-33 O C O<ompas.com 2007). Hal ini dixbbkan karma hasil
peomatm suku tennometex

oleh panas radiasi matabari sehingga oleb kondisi araca, kdernbaban relatifudara
menrpakaa faldor yang

sldxunya tertihat lebih tinggi.

Suhu lingfarngan dip#

dan wilayab atau lokasi geografis. Sub

h i f a t reLatif dan tidak dapat dikeadalikan S h lbgkugan berkahan


mempengaruhi Lineja dari alat yaug dibuat.
4 3 Kinaja alat (pajibrmmce) 43.1

gat

dargan inremitas mdiasi matahari d i q g a suhu lingkungao secara tidak

Sohn
Sutru menrpakao pameter pedng dalam proses pengujian alat destilasi
.. ci@xd produkrrvrtas dari

air laut karem & men& kondeosor, dan kolektor.

alat. Parameter suhu

yang diularr dalam penelitiao ini d & & lingkwyq evaporator,

Pengukuran suhu dilaku%an t e h d q a l a t destilasi air h


r n e q g u d m kolektor pelat

d tanpa

kolektor,

datar dan t h d a . Pada Gambar 13 teriihat bahwa a h deslilazi air Ilaut yang kole8aor pelat datar memililci suhu yang lebii tinggi bila dibandingkan dengan dua a h lainnya. Hal ini disebabkan kareoa kolektor pelat datar rnamp memygap panas radiasi matahari secara optimal dan piinas dalam kolektor tersebar secara merata Untuk alat destilasi tanpa kolektor memiliki nilai & terertdah b i d i i dengan d m alat lainnya Hal ini d i i k a n karena tidak adanya panas radiasi mat;lkni yang dhampung oleh sum
a h (kolektor). Pemn&pn radiasi p;mas matahari dargan sistem pelat datar relatif lebih besar dibandingkan dengao memakai sistem t u b u l a r ,euergi matahari yang ditangkap dengan kolektm pelat datar lebib besar 8.5 % b i d i i
drnengguna%an sistem pipa (Irawm 2001).

43.1.1

Snho evaporator
Evaporator menrpakan ruang unhlk menguapkan air kut dan berkaitan

dengan proses destilasi. Hasil peng&mn sutru evaporator meuuujubrkan bahwa dengan kolektor +at
datar memiliki suhu l e b i tiaggi (Gambar 14). Hal ini

disebabkaa karena kolektor pelat datar mampu menyesap radiasi snya Iebi baik

m85 -

am aa s m DJ, tom

10x1

rtm 1 1 3 rur, t w o t3m

w -

m a i4m

1 4 3

tsm

1 5 s

Tppo(.Iso.*-Rht-+-T-

Gambar 14. Sutru evaporator dams pengujiao ah.


Pengujian terhadap alat dilahkan pada selang waktu yang sama jaitu jam
8.00 sampai jam 15.30. Pada pnbar 14 terlihat bahwa dm evaporxtor memiliki

deskripsi yang hampir sama yaitu berbenruk kurva pambok S u h u tdnggi pada
kolektor pelat datar sebesar 64 O C terjadi pada jam 12.30, pada kolektor tubular sebesar 57 O C terjadi pada jam 13.00 dan pada kolektor sebesar 54 O C teajadi pada
jam 12.30. Sutru wapomor den$im menggunakan kolektor pelat datar menrpakao
Sutn, tertinggi.

Hal ini d h m d c m air hut yang m @ i r


Sutn, yang lebib tit&

datar memiliki

sehingga dapar

~~d x u air laut

melahi kdeidor pelat

di dalam ruang evaporator.

Penguapanairlautpadaalattejadipadasutrudibawab100"Cpadahal

semra teori air akan m a p a p pada suhu 100 O C pada keadaan normal (I am). Hal ini disebabkan Larena ruang evaporator memiliki suhu yang tinggi akiba
pemmsm mdiasi smya yang menyebabkan kdembaban udara dalam rumg

evaporator meajadi meningkat. Bii dilihat dari g r a f i k p@mmem'c, dengan


adanya kondensasi pada bagian pemmtp yang memiliki dm ymg lebib rendah

bila dibandjngkan dengao suhu pada evaporator, mabra akan memrrunlran sutru

pengembunan sehingga menyebabkan suhu evapor;aor terrebut berada di bawah

titik uap air secara normal.


4 3 . 1 2 Snho kondmsor

Kondensor berperan dalam proses pendinginao uap air lam yang telah
dievaporasi. Kondensor harus memiliki suhu yang lebih readab %arena berpan

dalam pembenhlkan titik-titik embun hasil peaguqm d a i air IauL Oleh %arena
itu, pada bagian kondensor dialirlcan air yang betujuan untuk mempercepat

pem-

basil penguapan titik-titik embun dan mengalir ke wadah


t d h t

penampllilg Pada Gambar 15

bahwa suhu kondeosor pada ketiga ah


hrna parabola

memiliki kisaran yang kampir sama yaihl beatmt& destilasi air laut
tine.
I

Hasil

pengukuran suku kondensor mermnjukkan bahwa suku kondeosor pada alat

kolektor pekt datar memiliki suku yang lebib

G a m b a r 15. Suku kondensor selarna pengujian alat


Suhu kondensor tatbggi pada ah destilasi air l m tanpa kolektor sebesar
36 "C teradi pada jam 12.30. S &

kondensor tduggi pada ah destilasi yang

menggunakan kolektor pelat clam sebesar 37 C ' tejadi pada jam 13.00. Sutru

kondeosor tatinggi pada alat destilasi yang o m g g u d m kolektor tubular sebesar


36 O C tejadi pada jam 12.00 dan 13.00. Suhu kondensor um@mi

peningkatan

~ d i ~ ~ l e h s u h u l i o g i r u n g a n p a d a s a a r ~ i ' i a h ~ Selain itu, penggunaaa air sirlrulasi pada kondersor memililri jumlab yang sedikit

dan suhu air yang di-

menrpakan suku r u m p ,

Hal ini a h mempengamhi

kenaikan suhu kondemor akiba pengaruh suhu lingbngan dan pams matahari.
S u h kondeosor lebih banyak dipengaruhi oleh W o r &anal

seperti

lingkuqan dan kondisi cuaca saat pengujiaa


43.13 Sahu kolddor

Kolektor

digunakan

untuk

menyerap

energi

radiasi

matahmi,

menyimpamya dan dimanfaakan sehgai olmber e n q i panas.

Memmrt

Kristanto (2002) kolektor surya akan menyerap emrgi dari radiasi matahari dan men&onve.rsikaanya menjadi panas yang berguna untuk memanaskao air

di dalam pipa-pipa kolektor sehingga suhu air akan meningkat dan tujadi
koweksi alami berdasarkan efek tennospion karena admya pabedaan massa jenis

fluida

66 80.

a m

8x1

9m

930

rom r o a rrm rrm 1 wt w i3m

1 3 3 t4m 14x1 rsm

tsa

Gambar 16. Sutru kolektor se&ma peugujian alat.

S u t t u kolektor pada Gambar 16 teriihat memiliki dedrripsi yang sama yaiiu &ntu kurva parabola. Sub kolektor mtinggi umuh alat kolektor peh daiar sebesar 67 O C dan kolektor tubular sebesar 64 O C yang terjadi pada jam 13.00. SuItu kolektor p e h datar memiliki suhu yang lebih t i t @ dibadingkao dengan koleh-or tubular. H a li a i disebaMuto karma tuas permukaan pada kolehor pelat
datar

lebii luas unhlk menangkap radiad matnkrri d

i dmgan kolektor

pipa tubular. Bentuk d m sllsunao kolektor sangar mempengaruhi terhadap

penyerapan panas mdiasi matahari sebingga bent& kolektor akan mernpenparuhi proctulbrvrtas alat.

..

4.4 Rnb

Fluks menrpakan peshdingan volume basil destilat yang dihasilkan oleh

ah d e d a s i si dalam opeaasi tatentu dan lua+an ah tertentu, saruan nilai fluks ini yaitu liter per jam meter peasegi. N i l a i Buks dapat menggambarkan
produkrrvrtas dari alat destilasi air Laut dengan sumber energi tenaga arrya karena
dalam operasinya terdapat pmduksi yang bervariasi teqanhmg kepada jumlah air
..

laut yang diproses, tuas alat, wakh opeaasi ah dan hadl destilat

Gambar 17. Nilai fluks pada ah destilasi air lrad dengan sumber e n - tenaga arrya N i a i f k h yang dihasilkan pada setiap alat memiliki hasil yang berbeda
Pada Gambar 17 dapat dilibat bahwa nilai fluks tertinggi dihasilkan oleh ah

destilasi d e w kolektor pelat datar yaitu sebesar 0,098 i/jamm2. Hal ini
d k b b k a o karena k o l h r pelat d a m lnampu menin-

d m &lam ruang

evaporator sehingga peaguapan dapat berlangsung lebib cepat dan produktivitas


yang dihasilkan lebii tinggi.
0.m
0 . I .

a m aso om s a rom r o a nm

r3.a * 3 9

izm

izx, 8 3 m

luo irm

ids,

r x a ruo

-TPp-+)(QI;PIRPc---c-~I
Gambar 18. Ruks selama waktu pengujian

Fluks yang dihasilkan seiama whg w a h operasi yang sama memiliki


nilai yang Mukhlasi namun memiliki deskripsi yang hampin sama yaitu
bmtmduk hrna parabola (Gambar 18).

Hal ini disebabkan karena kondisi

l i n m yang Mukhlasi dan radiasi matahari tidak beriangsung secara konstan. Pada awal pengujiao rrmlai jam 8.00 tidak t d a p i f?uks karena sistem

mulai beropemsi. Ftuks tertinggi dihasilkan pada jam 12.30 sampai jam 13.00,
nilai Ruks teshggi pada kolektor pelat datar sebesar 0,14 mlljam.m2, 0uks pada
kolektor tubular sebear 0,9 mlljamm2 dan tanpa koleldor sebesar 0,s mlljam.m2.
Ndai Ruks yang tinggi disebabkan kanm pada jam 12.30 sampai 13.00

menrpakan waktu dimana imensitas radiasi maakui memiliki d a i teztesr.


4-5

Pmgarnh Kondisi b q h q a n dan Ktnaja Atat terhadap Ftatcr 4.5.1 Pmgarob sahn I' _' gao tahadap Ooks
Suhu l h g h g a n mentpakan &or ahm yang berpengaruh terbadap fhb.
i i dagan

Hubungan pengaruh dua variabe4 antara suku l


tertradap Ruks.

fhb yang

diperoleh disajikan pada Gambar 19. Suku hcrlormr;ln pada saat pengujiao

liuiubungan anma suku 1incrlormr;ln dengan Ruks

memiliki tiogkat keeratan agak kua dmgan whg kepmayaan a n t a r a 83-91 %.


Hal ini dap! d i h h dari grafik regresi tinier pada Gambar 20 bahwa headcan
suku IingWtgm 1 O C akan meningkatkan Ruks 0,0102 l/jamm2 pada alat destilasi

tanpa kolektor, alat d e w kolektor p e h datar Ruks meningkat 0,0173 l/jam.m2

dan alai destilasi dengan kolektor tubular 0,0079 Ujam.m2.

Gambar 19. Pengad lingiourtgao terhadap ftuks; (a) tanpa kolektor, @) kolektor pelat datar,(c) kolektor hlbukr.
452

sahn evaporator terhadap ffnkP

S u h eMporator b e r m dalam proses pengqan air laut yang dipmses.

Hubungan e~pomr terhadap W ~ a n g (fluks) dapat dilihat pada Gamhar 20. T i kegatrm antara dua variabel
tersebut tergolong kuat d e q p selang kepercaan mencapaj 95 % tendama pada

..

a h destilasi yang rnenggudm kolektor pelat daiar.

(a)

2
3 u

0.m 0 . 0 7 0 . -

y = o . 0 . 0 7 s R2 0 . B S g B

0 . mg o m0.-

2 o m -

o mom o m,
P

35

4)

IS

so

rn

S h l E a O o r a a * )

0 . 1 6

(b)

0 . 1 4 0 . 1 2 -

y=0.0038~-0.114

FQ=oss

I:::
3

Om7-

omom om . '
a 0 2 5 3 0 3 5 4 ) 4 5 5 0 5 5 ~ D O 7 0

Shlhap~~~aeo

(C)

0 . 1 0 "E 0 . 0 6 ?j 0 . - 0 . 1 2

bp

0.04

25

Om rn OAR -? .

EI )

).=O.~-oJ3637 I?2=0Srl4

3 5

So

5 6

rn

s + U E s A )

Gambar 20. Pertganrh suhu evaporator terhadap ftuks; (a) tanpa kolektor; @) kolektor pelat dam, (c) koleldor hrbular.
Berdasarkan regresi linier (Gambar 20) teriihat bahwa umuk kenaikan
suhu evaporator sebesar 1 "C akan meningkatkan f h h 0,0028 l/jam.m2pada alat
tanpa kolektor, pada alat dengan kolektor pelat datar sebesar 0,0038 l/jam.m2dan

0,0026 l/jam.m2 pada alat dengan kolektor W. Hal tersebur m j u k l c a n

bahwa usaha rekayasa peningkatkan s u h bagiaa evaporator dalam proses


d d a s i air laut dengan sumber energi tenaga surya sangat p c n h g

453

Pengarah snho konderrsor terbadap hb

Kondensor menrpakan bagian yang berperan dalam pengembunan, suhu kondensor


prig

l e b i h rendah akan mempercepat proses pengembunan Pada

Gambar 21 teriihat bahwa suhll kondersor yang semakin tinggi akan rnenyehabkan Buks tinggi padabal secara teori s h kondesor harus l e b i i rendah

agar menghasjllcan f l u b yang tinggi. Pada saat pmgujian a l a ts h kondensor


semakin meningkat Hal i n i disebabkan kzem pengaruh dari radiasi matahari,
suhu liogkungao d m jumlah air yang dialhkan komtan (tidak ada peqga&m air)

sehingga air pada kondemor d

w oleb panas radiasi matahari kemudian

terjadi pindah piutas secara koweksi pada air kondensor.

Berdasarkan regresi Linier (Gambar 21) tertihat bahwa untu% kenaikan

kondemor sebear 1 "C akan meningkabn Dulrs 0,0077 iljam.m2 pada &
tanpa kowor, pada alat dengan kolektor pelat datar sebesar 0,0139 iljamrn2 dan

0,0081 iljamrn2 pada alat deugan kolektor tubular. T

i keerara~hubungan

diantara suhu kondemor dengan ftuks t q l o n g agak Barat karma selang

kepercaayao berkisar amara 81-94 %. Hal tersebut mermrjukkao bahwa pada


penelitian ini s a h kondemor cemierung mengalami penin&atan &bat pengaruh

dari d m lingkungan mimm sukunya masib lebih rendah dari suhll evaporator
se~ggapenguapan

dapat wag.

0 . -

OD8 -

om.

ope-

a. om,
3 om. u
om 0 4

.
n
29

.
2 s

om 4
n
33

37

Gambar21. Peagarub shu k o n d m r terhadap Buks; (a) tanpa kolektor, @) kolektor pelar dam. (c) kolektor tubukr.

45.4

Peqamh d

o koldbor terhadap finks

Suhu kolektor menrpakan hadl yang diperoleh Qri pengukuran suhu @ kolektor dengan maggtmkm kolektor. Kolektor berpemn &lam menyerap
paoirs

radiasi rnatahari s&ingga

paaas tersebut dapl d h d i d c m tmtuk

meningkatkan suhu @ alat tendama di bagian evaporator. Suhu kolektor yang

tinggi secara teori akan meniogkatkan suhu evaporator akibat adanya proses
pindah pilnas dari kolektor ke air l a yang m e l e d kolektor kemudi;m air laut

yang telah memperoleh

paoirs

tenbut akan masuki kembali ke evaporator,

sehingga akan menyebabkan suhu evaporator akan meningkat clan produktivitis


akan meningkat pula Hubungan penganh suhu kolektor terhadap pduktivitas
dapatdilihatpadaGambar22.

Gambar 22. Pengarub suhu kolektor tahadap fluks; (a) kolektor pelat datar; (b) kolektor tubular.
Penyllsunan bentuk kolektor akan mempengaruhi tahadap produktivitas

fluks jang Wi P a & kolektor pelar datar

penggu~laanalurn~miumyang

diletakkan pada bagian hawah seiang aliran air akm menyebabkan heed larr yang
besar. HaJinidisebab%ao~lapisanahImuniumtersebutmenyerappanas

dariseiaugdiatasnyasehinggapanasyangtaserapairhtdalamselaagakan ~~0ptimal.
4.6 Kaalitsr Air Destaat

Pengujian W i air destilat yang diperoleh berupa u j i salinitas dan sebagian u j i kualitas a i r . Salinitas menrpakan tingtcat keasirran a m perbandingan jumlah garam teriarut dalam satuan gram yang terdapat dalam sab~ Liter air. Pada
Tabel 6 tertihat bahwa basil pengujian salinitas terhadap basil destilat adalah nol,
basil u j i dinitas terhadap air lind awal sebesar 35 %o dan untuk hasil u j i dinitas
terhadapairlautsisabenmriasipadatiap~lmhlhtlmpakoleldorsebesar74%o,

dengan kolektor pelat d a m sebsar n %o dan &qan kotektor tubu~ar 76 960.

pengujian terhadap basil destilat ini meaunju%kao bahwa air basil destilat
tergolong tawar karena memilib nilai dinitas $srang dari 0,OS %.

Pengujian dinitas terhadap bad1 air destilat i n i smga~penting karena


kandungan garam m e q m g a m h terhadap kualitas air tendama jika air tersebut

digunakan sebagai air minum, ha1 ini akan membahayakan i r e s @np/www.purewatainc.com 2007).

manusia

Kualitas air yang d i u j i terhadap air destilasi (dedlat) m e t i p i parameter


ras, bau, wama, kekeuban

dan pH Hasil u j i kualitas air destilat dapat dilihat

pada tabel Tabd 7. Pada TabeJ 7 tertihat bahwa h a d u j i bualitas air terhadap air h a d d c d a t yang diperoleh dari hasil kerja alat telah memenuhi syarat standar air

minum m e -

SM 01-3553-19%.

Tabel 7. Hasil uji kualitas air

Air destilat secara visual memilikj warns jernih Hasil pengukuran dengan

spektrofotometer W ailai air destilat dari a h tanpa kolektor 0,663 Unit ffi,
dengan kolektor tllbular 0,787 Unit ffidan dengan kol&or p e h darar sebesar

0,432 Unit f f i .Niai ini mash di b a d standar SNI 01-3553-1996 kareoa d a i maksimal untuk parameter warn untuk d i g m b n sebagai air rninum adalab 5. Parameter pH mermnjukkan babwa air destilat
bgada

pada kisamn yang

ditentukan oleh standar SNI 01-3553-1996 dengan ailai terendah 7.8 untuk air destilat dari alat dengan kol&or tubvlar dm d a i testing@ 8 2 pada air destilat

dari alat dengan kolehor pelat datar. Kisaran nilai pH air yang boleh digunalcan
untuk air minum memmrt standar SNI 01-3553-1996 adalab 6,s s a w 8,s.

Hasil uji parameter kekeauhan terendah sebesar 0,4 N l U (Nephe-c T t l r b i r t i r yU n i t )dipero1e.h dari air destilat pada alat destilasi dengan kolektor pelat

datar dm nilai tertinggi 2,O NTU bgasal dari alat destilasi tanpa kolektor. Hasil ini m m j u k k a n bahwa untuk parameter kekeuhan berada di bawah ldsarao yang ditentukan SNI 0 1-3553-1996 y a h oilai maksimal yang dap! ditolgansi adalah 5 NTU. Kekeauhan dalam air dihubungkan dengan kemmgkkm pencemaran
oleh air buangan Kekenhao air meoyebablrao hambatan bagi proses d d e h a n oleh karena itu kekeauhan dalam air harus dihihgkan untuh air yang
dipergunakaosebagaiairminUm(Sufiawiria2003). Padapmmetarasadanbau

memilii rasa yang tawar d m tidak berbau (normal).


Kualitas air memmrt standar SM 01-3553-1996 menrpaBan syarai penling
yang harus dipemhi agar dap! dimanfdatkan sebagai air minum. SelaLn dapat

dimanfaatkan sebagai air minum, air basil im dapat pula dimanfaafkan unruk

kepertuan Lain misalnya untuk memasak dan menmci. P r e p keaja alai berupa
destilasi merupakan sum metode yang e f W dalam meq@Glkan air dan akan

menghilangkan 99,9 % dari zatperazmar berupa virus, bakieai dan senyawa


logam berat. Unhtk ity air yang diperoleh dari proses ini merrrpakan air rmrmi

yang bebas dari kontaminasi (Anhah 2 0 0 3 ) .


Rendemen air denilat yang dihasilkan dari proses pengujian dapat dilihat
pada Tabel 8. Reodemen yang diperoleb menrpakan hasil pembagian anrara

volume air laut yang diuji dengan v o h e total air destilar yang dihasilkan selama
sat^^

hari proses pengujian


Tabel 8. Rendemen air destilat dari proses destilasi air laut.

AIat destilasi

air laut dengan

kolektor pelat datar memiliki

nilai rendemen tertinggi yaitu sebesar 15,01 % dugan v o h e total destilar yang
d i h a s i i sebesar 150.1 ml. Nfi rendemen terendah terdapat pada alzt destilasi

air laut tanpa kolektor yaitu sebesar 8,26 % dengan volume total destilat yang
d i h a s i i sebesar 82,6 ml. Nilai rendemen yang diperoleh selama proses

pengujian alai destilasi pada penel&

ini tergolong masih rendah. Hal ini

disebabkan karena selama proses pengujian b d a n g s q air laut yang digunakan memiliki jumlah yang konstan atau tidak ada peoanbalmn air laut selama proses.
SeLain iq proses kineja dari alat yang &
t

masib behm optimal baik dari segi

dm evaporator, dm kondemor yang ceuderung mwhgka! serta proses heat


b u q b f e r pada kolektor.

5 . KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kaimpalan

Alat destilasi air laut dengan sumber energi tenaga surya dengan u)arran

50 cm x 40 cm dan menggunakan kolektor p l a t d a m memiliki produldivitas


.t

Nilai fluks yang d h s i i pada ah destilasi dertgan sumber energi


0,098 i/jamm2 pada
s l l n , L i n w seksu

temga snya sebesar

27-30 OC.

N i l a i remlemen- t

alai destilasi air hut dengan sumber energi t a a g a surya

sebesar 15,OI % dengan votume total d d a t sebesar 1 5 0 , lm l dari 1000 ml air


laut yang diujikan pada a l a
M v i t a s alat destilari air laut dengan sumber energi tenaga surya

ahu kondeusor, suhu kolelltor, ahu hgkungan dan jenis kolektor yang digunakan Kualitas air destilat yang dipemleb memiliki nilai d i nol, nilai parameter warns yaitu antara 0,4324,787 UM PtCo, nilai kelrenhan sebesar 0 , 4 2 , O NTU (Nqthehmemc Twbidity U n i t ) , nilai pH sebesar 7,842 memilibi rasa tawar (normal) d m bau normal (tidak berbau). Hasil uji %ualitas air tehh memermhi q w a ~ aandar air &urn memrnrt SNI 01-3553-1996.
evaporator,

pada penelitian ini dipengaruhi oleh

5.2Saran

Saranyangdapatdiipadapenelitianiniyaitu:

I. Pah, dilakukan pen&


-terhadapprodu%trvdas
.

Ian+

mengenai W O K - M t o r lain yang

ah meliputi jenis bahaq intemitas mdiasi mmbai, kecepaian angin sata lokasi geografis peagujian alat d i daeaab @sir agar lebii a p l i .
2. Pah, pengkajian merrgenai proses pindah pams dan p e & h q a n pindah panas

q tesjadi pada a h sehingga efisiemi ah dapat dihitunp

3. P&

desain alat yang mampu meoyimpaa panas dengan baik sebngga pada

malam hari ah ini dapat diopgasikan

4. Penggunaao alumunium pada kolektor pelat datar yang diletakkan di bawah


selang sebaiknya tidak digunakan.

5. Penggunam energi l i s t r i k pada proses sir%lllasi dalam alat destilasi ini


sebaikoya dis&ittsi

dengan energi ahernatif yang beaasal daFi alam yang

dapat menggaakkaa air secara sirtculasi.

DAPTAR PUSTAKA

Anhalt,

J. 2003. l k

on i n 77ze M

n @&ak B r d : Lmtituto

de Desehrotvimento Sustenlavel de Emrgias Reoovavies. [Anonim]. 2007. Destilasi. http-Ilwww.purewatainC.com [I 5 Dgemba 2007 [Anonim]. 2007. Destilasi hnpjlwww.wikipedia.org [I5 Desember 20073 [Anonim]. 2007. Standar Air Minun hrtpY/b//bimaipb.ac.iditml-aisphh-mutu [I8Mare3 2007 . 9 8 9 . Stad& MerhaLr f o r APHA [American Public He& Asoaabon]. 1 EMninufion o f Warn and Wndewater. IP editmon APHA, A W A (American Water Wortrs Association) and WPCF ( W a t e r PoUution Control F e d d o n ) . Washington DC. Arismunandar W, Heizo S. 1 9 81. P e n p g v a n lMmP Jakarta:Pradnya Paramita.

Banat F,

R J u r d ~ ,M. Gambeh. 2001.

Explanation of solar energy clleded by

solar still for desalination by membrao distillation Remable k r g v .

2 5( 2 0 0 2 ) : 293-305.

Barnes D, F. W~lsoo. 1983. Chemi~qy and Unit w o n In Wder TkaOmnL London dan Newyork: Appilied Science Publisher. Cengel Y A 2903. Hem T w f e r r A Practical Aproach. & a d Ebitian. New York:McGraw-Hill Compania Inc. Coben M , I. Ianovici, D. Brescbi. 2002. Power plant residual heat fbr s e a water desalination. &&vier: L h a h d r n 152 ( 2 0 0 2 ) :155-1 6 5 . o tbe United Arab Davies PA, Paton C. 2004. The seawater greentKwse i
Emirates: thermal modelling and emhiation of design options. &&vier: ~ i ~ 173 ( r 2 0 0 4 ) : n 103-1 1 1.

E f f e n d iH . 2003. Telaah Kualim Air. Bogor. IPB Press. Fellows P. 2000. F d Fhxesbg TedmmPrinciples and Practice second edition Cambridge: Woodhead Publishing Limited and CRC Press LU3. Garcla-Rodriguez L . , G6mez-Chmcb C. 2000. Penpedives of solar-assisted
seawater distillation. Lkdindan. 136 (2001):213-21 8 Gati PAM, Thomas Ari Negara T 4 Sinaga F M 2006. Desain Kol&or Pelat Dam (Fled Plaie) tmhlk Pemanas Air. Mubid Energi Srrr)o. Yogyakarta: Jlrmsan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, UGM.

Hadi S. 2000. P

radiasi pgancangan sistem konvusi en+

matabari.

M B i s d s d r m Tebndogi 8(11):136142.
Hahne E, N. Fisch, A Arafa 1978. The flat solar coUeaor. its steady state and transient state behavior. S o h Energy Intenmianal Progrer 1 :1 59-185

Jansen TI. 1995. Tebtologr R.Sugq M asli S o h Engineering Temology diteajemahkan oleh W m o Arismunandar. Jakarta: M y a Paramita.

Kamal I. 2005. Integration of seawater desalination with powex gareration. Urwier: L k s a l i ~ ~ o 180(2005): n 2 17-229.
Kompas. 2007. Kesrlitan Air Basib Tunm Temurun Kompas. edisi 11 September 2007. t m p ~ l w w w . k o m p a s . c o m l k o[27 ~ November 20071.

Kreitb F. 1986. Primippinsip PerphWmn P-.

Jakarta:

Kristanto P, James L. 2000. Koleldor surya prismatik. Jlrrraal Tebu'k Mesin 2 ( 1):22-2s

i Rak-yat. 2007 La&amayu Alami Krisis Air. Kompas. edisi I I September 2002. t m p ~ / w w w . k o m p a s . c o m / k o[27 ~ November 20071.

Raach H ,Mitrovic J. 2006. Simulation of heat and mass transfer in a muhi effect distillation plant for sea water desalination E1Pwer: Lkadim.0~204 (2007): 4 16-422.
Reyuold WC, Perkios HC. 1991. T k r m d k m i h TebdA. Judul asLi Eugiueerhg Thermodyoamic diterjemahkan oleh Filiw Harahap dan Pantar Silahan. Ja!szrta: Eriangga

Sarnosir -1

PMP. 1993. Siem dealinasi tenaga nnya deqyn pemaoasan tidak


[skripsi]. Fakuhas Tdmologi Petaniaq Imtitut Pertanian Bogor.

Sayigb M. 1977. S o b Energy Ggimwing. New York, San Francisco, London: Academic Press.
Sudjito, P. Ralsardja. 2001. Prospek aplikasi tekwlogi distilasi air hut tenaga matabari. Jumal Ibmr-Ibmr TebriiL @gmm-ingJ 13f2):150-155. Sudjito, Zainal A 2001. @ P tempaa~ kaca perrump teddap kineaja peralatan distilasi air laut tenaga matahari jenis solm still. Jumal Tebu'k D ( (1):62-66 Sudjito. 2002. P d i t i a n penygap radiasi maahmi untuk penlatan distilasi air 1aut tenaga mat& j& solar still. Jurnal Ibrm-Ibm, Tehnik m m n i n g ) lq2): 147-154. Suriawiria U. 2003. M b b i o l o g i Air. Badmg F T Atumni. Tjahyom, S. 1993. Potensi, Larasaeristik dan pernanfaatan tenaga matatmi di Indonesia Jumol Fahrltm T & llhibmw I(3):72-83.
W~namo FG, Srikandi F. Gramedia

1992.

Pengrm2m

Tebaologi

~~

.J

-W

MA, Djoko H , Nuri A Bogor: Pusat Antar Univerhq IPB.

1989. Primip Tebmk Pangan


Rekqusa Prases

Wrrakartakuatmab MA, Suhadi H , M y a t n o H 1988.

Pungun Bogor: Pusat Antar Universk, PB.

Lampiran 1. Hasil pcngojian alat datilator air h u t bcrbasis tenaga surya


mapa menggunakaa kolektor
1.a. 17 Juli2007 mI1

I .c. 20 Juli 2007 (H3)

1.d. ma-ram hasil pengujian alat destilator air laut behasis tenaga swya tanpa rnenggunakan kolA?or

Lampiran L Easil peagujian alat datilator air h u t M a s i s tenaga surya menggunakan kolektor pelat datar

Lampiran 3. Hasil pengjian alat destilator air laur bea-basis menggunah kolektor t u b u l a r

t e ~ g asurya

3.c. 27 Juli 2007 (H3)

3.d. rata-rata hasil pengujian alat desiilator air. rnenggunakan kolektor tubular

lwt berbasis

temga surya

Lnolpirntl 4.

Sullu nlnt distilntor air lrut del~gntl suliiber euergi tellngn surys pndn bnginl~ evnporntor, kondensor d n t ~ kolektor.

Lnll~pirnt~ 5. Kelet~~bnbn~r udnrn li~~gkuagntr, hnsil dcstilnt dnr~ fluks.

Lampiran 6.

Nilai salinitas air h u t awal, air Laut akbir dan basil destilat pada m a s i n g m a s i n gdesain alat destilasi air Laut

Lampiran 7. H a s i l pengnjian koalitas air destilat

Tanpa Kolektor ( H 2 )

Lampiran 8. Biaya prmbuatan alat datilasi air h u t dmgan sumber me* teuaga surya.
Jnmlabl

No. Nama Baban I. fiberglarr (acrylic) tebal3 mm 2. kacatebal3mm 3 selang plastik ukuran 114 4. pompa kecil 5. lem silikon 6. alumunium lembaran 7. pyImhitam 8. kayubatang 9. kayu lembamn lo. sfyrofmm 11. pakybaut TOTAL

Ha-

Ukorao

(N-)
195000 20000 13000 50000 30000 30000 : 18000 16000 5000 24000 2000 403000

lmxlm 60 cm x 40 cm I0 m 2bvah ltube Imxlm

IMens
4m
60 cm x 40 cm

4 w 1o m

Biaya diatas merupahn biaya untuk membuat alat d a g n luas 0,2 m2 Lampiran 9. Contob perhitongan nilai rendemen air Laut

Dikeiahui:

Volume air laut )mg diujikan = I 0 0 0 m l Volume total deslilat selama satu hari pengujian (21 Juli 2007) = 150.1 m l

Ditanyakan: Jawab:

Rendemen? Rendemen = (volume air destilat totaYvolume air laut) x 100 %


= (150,l d l 0 0 0 ml) x 100%
=

15,Ol %

Lampiran 9. Poto aht destihLci yang dibaat, bahan pembnstan aht dan aht

yangdigonakandahmadisin

(a)

@I

Alai destiksi air Laut tanpa kolektor, (a) tampak samping @) tampak depan

Alat destilasi air laut dengan kolektor pelat datar, (a)

tampak samping; @) tampak

depan

Alai destilasi air laut dap kolektor tubular, (a) tam@ samp*

@) t a m

(a)

@)

Kolektor yang disuMl dengan kemiringan 45O, (a) kolektor pelat dam, @) kolektor tubular.

(dari kiri ke kman) air laut, air destilat tanpa kolektor, air destilat menggrmakan kolektor pelat datar, air destilat menggcmakan kolektor tubuh.

Anda mungkin juga menyukai