Anda di halaman 1dari 5

SUKOWATI SRI LESTARI 4315102483 GEOGRAFI REGULER 2010

TUGAS (PAPER) GEOMORFOLOGI INDONESIA: Bentukan Morfologi di Wilayah Kebumen

Bentuk Morfologi di Wilayah Kabupaten Kebumen : 1. Gumuk Pasir (Sand Dune) Gumuk Pasir ini termasuk barisan gumuk pasir yang berada di Pantai Selatan Jogjakarta sepanjang 5060 km. Di Kebumen, gumuk pasir ini terletak di Pantai Selatan Kebumen. Sama seperti gumuk pasir di Pantai Selatan Jogjakarta, terbentuknya gumuk pasir di Pantai Selatan Kebumen diakibatkan karena adanya proses sedimentasi aeolis material pasir dari Gunung Merapi yang diangkut ke muara Sungai Opak dan terbawa oleh angina hingga mengendap membentuk gumuk pasir sepanjang 5060 km. Namun, menurut info yang didapat, gumuk pasir di Pantai Selatan Kebumen ini sudah tidak indah lagi akibat adanya penambangan pasir besi. Berikut ini peta letak gumuk pasir yang berada di sepanjang Pantai Selatan Jogjakarta dan Pantai Selatan Kebumen.

2. Kawasan Karst Gombong

Kawasan karst Gombong selatan terletak di kabupaten kebumen, jawa tengah termasuk dalam rangkaian Pegunungan Serayu Selatan dengan kondisi geologi menarik. Pada kawasan ini didapatkan potensi sumberdaya mineral berupa batugamping, kalsit, andesit, fosfat, mangan, tras, bentonit serta cebakan emas. Keterdapatan potensi sumber daya mineral menjadikan kawasan ini menarik banyak pihak untuk melakukan eksploitasi. Berbeda dengan Wilayah Karst Gunungkidul, Karst Gombong memiliki potensi air dengan debit yang besar. Di kawasan karst Gombong ini juga terdapat goa-goa hasil bentukan karst, seperti Goa Macan, Goa Surupan, dan Goa Petruk. Goa-goa tersebut memiliki panorama bentukan karst yang inda, sehingga berpotensi dijadikan objek wisata, salah satunya adalah Goa Petruk. Di dalam Goa Petruk terdapat stalagtit dan stalagmit yang indah dan sungai bawah tanah. Selain Goa Petruk, ada juga Goa Jatijajar. Kira-kira 14-11 juta tahun lalu daerah ini masih merupakan paparan laut dangkal, yang kemudian terangkat hingga ketinggiannya sekarang akibat sifat bumi yang dinamis. Tidak adanya sedimen lain yang menutupi lapisan batu gamping di daerah Gombong selatan menunjukkan jika sejak 10 juta tahun lalu daerah ini sudah berada di atas permukaan laut. Dihitung dari kurun waktu kurang dari 10 juta tahun telah terjadi pengangkatan setinggi lebih dari 300 m. Pengangkatan itu menyebabkan batuan terkekarkan dan tersesarkan. Curah hujan yang tinggi mempercepat terjadinya proses karstifikasi, membentuk karst sebagaimana terlihat sekarang.

Peta Penggunaan Lahan Kawasan Karst Gombong:

3. Morfologi Karang sambung Karang Sambung merupakan laboratorium alam dan monumen geologi yang sangat menarik bagi obyek penelitian maupun wisata alam. Salah satu kecamatan di bagian utara Kabupaten Kebumen ini disebut laboratorium alam geologi karena menghadirkan variasi struktur dan jenis batuan di kawasan yang relatif tidak luas. Nilai ilmiahnya bertambah penting setelah lahir teori tektonik lempeng, karena menurut para ahli geologi daerah ini pernah menjadi batas lempeng konvergen berupa jalur subduksi pada jaman Kapur yang berlanjut hingga Pegunungan Meratus, Kalimantan. Batuan-batuan hasil tumbukan tersebut kini terangkat ke permukaan dan dapat diamati dalam kondisi yang relatif segar.

Karangsambung mempunyai tiga tipe morfologi yaitu bentuklahan bentukan asal proses struktural (patahan dan lipatan), bentuklahan bentukan proses denudasional (perbukitan sisa, terisolir), dan bentuklahan bentukan asal proses fluvial (dataran banjir, daerah pengendapan, poin bar, danau tapal kuda, gosong sungai). Lansekap Pegunungan Lipatan Karangsambung

Dataran Daerah bermorfologi dataran terletak di sekitar wilayah aliran Sungai Luk Ulo. Sungai ini merupakan sungai utama yang mengalir dari utara ke selatan mengerosi batuan melange tektonik,melange sedimenter, sedimen Tersier (F. Panosogan. F. Waturanda, F. Halang ). Di sekitar daerah Karangsambung, morfologi dataran ini terletak pada inti antiklin sehingga tidak mengherankan apabila di daerah ini tersingkap batuan melange yang berumur tua, terdiri atas konglomerat, lava bantal, rijang, lempung merah, chert dan batugamping fusulina. Bongkah batuan tersebut tertanam dalam masa dasar lempung bersisik (Scally clay).

Perbukitan Morfologi perbukitan disusun oleh batuan melange tektonik, batuan beku, batuan sedimen Tersier dan batuan volkanik Kuarter. Perbukitan yang disusun oleh melange tektonik dan intrusi batuan beku umumnya membentuk morfologi perbukitan dimana puncak perbukitannya terpotongpotong (tidak menerus/terpisah-pisah). Hal ini disebabkan karena masingmasing tubuh bukit tersebut (kecuali intrusi) merupakan suatu blok batuan yang satu sama lainnya saling terpisah yang tertanam dalam masa dasar lempung bersisik (Scally clay). Morfologi perbukitan dimana batuan penyusunnya terdiri atas batuan sedimen Tersier dan batuan volkanik Kuarter nampak bahwa puncak perbukitannya menerus dan relatif teratur sesuai dengan sumbu lipatannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bentuk perbukitan antara batuan melange dengan batuan sedimen Tersier/volkanik.

Sumber: karangsambung.lipi.go.id/ http://puguhdraharjo.wordpress.com/2009/05/29/analisis-karakteristik-fisiklahan-kawasan-cagar-alam-geologi-karangsambung-dengan-menggunakandata-penginderaan-jauh-dan-sig/ http://anggi-jayadi.blogspot.com/2011/06/data-gua-kawasan-karst-gombongselatan.html

Anda mungkin juga menyukai