Anda di halaman 1dari 6

A.

DEFINISI Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi traktus urinarius disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius, dengan atau tanpa gejala. Tempat yang sering mengalmi infeksi adalah kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), prostat (prostatitis) dan ginjal (pielonefritis) juga dapat terkena (Brunner dan Suddarth, 2001). Istilah dalam ISK : - ISK uncomplicated (sederhana), yaitu ISK pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi maupun kelainan struktur saluran kemih. - ISK complicated (rumit), yaitu ISK yang terjadi pada pasien yang menderita kelainan anatomis/ struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik. Kelainan ini akan menyulitkan pemberantasan kuman oleh antibiotika. - First infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection, yaitu ISK yang baru pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurangkurangnya 6 bulan bebas dari ISK. - Infeksi berulang, yaitu timbulnya kembali bakteriuria setelah sebelumnya dapat dibasmi dengan pemberian antibiotika pada infeksi yang pertama. Timbulnya infeksi berulang ini dapat berasal dari re-infeksi atau bakteriuria persisten. Pada re-infeksi kuman berasal dari luar saluran kemih, sedangkan bakteriuria persisten bakteri penyebab berasal dari dalam saluran kemih itu sendiri. B. ETIOLOGI Faktor Resiko Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan pria sehingga lebih mudah Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan dengan usia yang lebih muda. Wanita hamil lebih mudah terkena oenyakit ini karena penaruh hormonal ketika kehamilan yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dibandingkan sebelum kehamilan. Faktor hormonal seperti menopause. Wanita pada masa menopause lebih rentan terkena karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat berfungsi sebagai pelindung.

Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Sifat urin yang asam dapat menjadi antibakteri alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan menurunnya pertahanan terhadap kontaminasi bakteri.

Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau menggunakan kateter dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.

Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun pada infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :

Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying) Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap saluran kemih sehingga terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah jenis

bakteri aerob. Pada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi uretra bagian bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya makin berkurang pada bagian yang mendekati kandung kemih. Infeksi saluran kemih sebagian disebabkan oleh bakteri, namun tidak tertutup kemungkinan infeksi dapat terjadi karena jamur dan virus. Infeksi oleh bakteri gram positif lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram negatif. Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari vagina, perineum (daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari pasangan (akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal.

C. KLASIFIKASI Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan letak anatominya : a. upper urinary tract infections (ISK bagian atas) mencakup semua infeksi yang menyerang ginjal Pielonefritis Pielonefritis akut adalah reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada pielum dan parenkim ginjal. Pada umumnya kuman yang menyebabkan infeksiini berasal dari saluran kemih bagian bawah yang naik ke ginjal melalui ureter. Kuman-kuman itu adalah Eschericia coli, Proteus, Klesiella

spp, dan kokus gram positif yaitu : Streptokokus faecalis dan enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan secara hematogen , meskipun sekarang jarang dijumpai. Apabila terjadi kekambuhan dari pielonefritis akut, akan mengarah pada pielonefritis kronik Abses Ginjal Abses ginjal adalah abses yang terdapat pada parenkim ginjal. Abses ini dibedakan dalam 2 macam yaitu abses korteks ginjal dan abses kortiko-meduler. Abses korteks ginjal atau disebut karbunkel ginjal pada umumnya disebabkan oleh penyebaran infeksi kuman Stafilokokus aureus yang menjalar secara hematogen dari fokus infeksi di luar sistem saluran kemih (antara lain dari kulit). Abses kortiko-meduler merupakan penjalaran Abses Perinefrik Abses perinefrik adalah abses renal yang meluas kedalam jaringan lemak di sekitar ginjal. Ini dapat diakibatkan oleh pielonefritis atau dapat terjadi secara hematogen (menyebar melalui aliran darah) yang berasal dari bagian tubuh mana saja. Organisme penyebab mencakup staphylococus, proteus dan E.coli.

b. lower urinary tract infections (ISK bagian bawah) mencakup semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan prostat. Uretritis Uretritis adalah inflamasi uretra. Uretritis biasanya merupakan infeksi asending pada laki-laki. Pada wanita, uretritis dihubungkan dengan sistitis atau vaginitis. Infeksi Genital non spesifik (IGNS) adalah penyakit menular seksual berupa peradangan di uretra, rektum, atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik. Pada pria sering disebut sebagai uretritis non spesifik (UNS) oleh karena terutama mengenai uretra. Yang dimaksud dengan kuman spesifik adalah kuman yang dengan fasilitas laboratorium biasa/sederhana dapat diketemukan seketika, misalnya gonokok, Candida albicans, Trichomonas vaginalis, dan Gardnerella vaginalis. Sistitis

Sistitis adalah inflamasi akut pada mukosa kandung kemih yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi karena penyebaran infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks uretrovesikal), kontaminasi fekal,

pemakaian kateter atau sistoskop. (Sistitis interstitial, suatu gangguan inflamasi noninfeksius kandung kemih yang ditandai oleh gejala yang serupa dengan infeksi traktus urinarius bawah). Mikororganisme

penyebab infeksi ini terutama adalah E.coli, Enterococci, Proteus, dan Stafilokokus aureus yang masuk ke buli-buli (kandung kemih) terutama melalui uretra. Sistitis akut mudah terjadi jika pertahanan lokal tubuh menurun, yaitu pada DM atau trauma lokal minor seperti saat senggama. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan/inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun non bakteri D. MANIFESTASI KLINIS Pielonefritis Pasien mengalami demam dan menggigil, nyeri panggul, nyeri tekan pada sudut kostovertebral, lekositosis, dan adanya bakteri dan sel darah putih dalam urin. Selain itu, gejala saluran urinarius bawah seperti disuria dan sering berkemih umumnya terjadi. ISK atas dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. (Selimut antibodi bakteri dalam medula renalis; ketika bakteri diekskresikan ke dalam urin, tes imunofluoresen dapat mendeteksi selimut antibodi tersebut). Abses ginjal Tanda dan gejala mencakup demam, malese, nyeri tumpul di daerah ginjal, kelemahan, anoreksia, dan kehilangan berat badan. Abses perinefrik Manifestasi yang terjadi sering akut dalam awitan disertai menggigil, demam, lekositosis, nyeri tumpul atau teraba masa di panggul, nyeri abdomen dan nyeri tekan sudut kostoverebral ketika di palpasi. Pasien tampak menderita sakit berat.

Uretritis Akut Mukosa merah udematus Terdapat cairan eksudat yang purulent Ada ulserasi pada uretra Mikroskopis : terlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel sel limfosit Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu morning sickness Pada pria : pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus Pada wanita : jarang diketemukan uretritis akut, kecuali bila pasien menderita. Kronis Mukosa terlihat granuler dan merah Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit, fibroblast bertambah Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum BAK pertama

Sistitis Gejala yang terlihat, sering timbulnya dorongan untuk berkemih Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria) Adanya sel darah merah pada urin (hematuria) Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis Rasa sakit pada daerah di atas pubis Perasaan tertekan pada perut bagian bawah Demam Anak anak yang berusia di bawah lima tahun menunjukkan gejala yang nyata, seperti lemah, susah makan, muntah, dan adanya rasa sakit pada saat berkemih. Pada wanita yang lebih tua juga menunjukkan gejala yang serupa, yaiu kelelahan, hilangnya kekuatan, demam

Sering berkemih pada malam hari

Prostatitis Sama halnya seperti uretritis dan sistitis Secara umum manifestasi klinisnya sebagai berikut: ISK pada bagian bawah adalah : Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis Hematuria Nyeri punggung dapat terjadi

ISK bagian atas adalah : Demam Menggigil Nyeri panggul dan pinggang Nyeri ketika berkemih Malaise Pusing Mual dan muntah

E. PATOFISIOLOGI F. PEMERIKSAAN PENUNJANG Punksi suprapubik Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril. Yang penting pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk, anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga. Bila keadaan asepsis baik, maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada biakan, dapat dipastikan merupakan penyebab ISK. Kateter G. PENATALAKSANAAN H. PENGKAJIAN I. DIAGNOSA KEPERAWATAN J. TUJUAN DAN INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai