Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Industri pertahanan dan keamanan bagi setiap negara merupakan industri yang strategis. Indonesia telah memiliki industri pertahanan dan keamanan yaitu PT. PINDAD yang menghasilkan kelongsong peluru dari salah satu dari produksinya yang pembuatannya menggunakan proses deep drawing. Proses deep drawing ini memiliki kelemahan yaitu kelemahan pada aspek produksi dan material. Kelemahan proses produksi ini adanya kemungkinan terjadinya stress cracking corrosion (SCC) akibat adanya tegangan sisa karena proses deep drawing.(Stacey Clark, 1994) Oleh karena itu dibutuhkan metode alternatif atau proses lain dalam pembuatan kelongsong peluru , yaitu menggunakan proses metalurgi serbuk. Kelebihan dari proses metalurgi serbuk adalah dapat mengontrol porositas dan dapat menghindari stress cracking corrosion (SCC) akibat adanya tegangan sisa karena proses sintering. Sintering bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa sehingga kemungkinan terjadinya stress cracking corrosion (SCC) kecil. Penelitian (Rike Kartika Sari dan Arfina Fauziyati, 2010) sebelumnya telah melakukan pembuatan kelongsong peluru dengan proses metalurgi serbuk menggunakan komposit yaitu Cu /Al2O3 sebagai bahan baku kelongsong peluru tersebut . Penelitian tersebut masih memiliki kekurangan karena bahan baku yang digunakan hanya unsur Cu sebagai matriksnya, sedangkan pada kelongsong peluru yang biasa digunakan oleh pertahanan dan keamanan di Indonesia adalah kuningan (Cu-Zn). 1

2 Karena material ini memiliki ketahanan terhadap korosi dan juga memiliki elastis yang baik untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian senjata api dan penggunaan peluru yang berulang. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kelongsong peluru berbahan baku Cu-Zn (kuningan) dengan komposisi tertentu, yang menggunakan proses metalurgi serbuk sebagai metode alternatif dalam pembuatan kelongsong. Temperatur dan waktu tahan sintering menjadi variabel karena merupakan hal penting dalam proses produk yang menggunakan metode metalurgi serbuk. Temperatur dan waktu tahan sintering dapat mempengaruhi struktur mikro dan struktur mikro ini mempengaruhi sifat mekanis suatu material.(Randall M.German, 1996) Kelongsong diharapkan dapat memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan pembuatan kelongsong peluru yang menggunakan proses deep drawing. Dan dapat memiliki modulus elastisitas yang lebih besar dari 380 MPa yang merupakan syarat minimum modulus elastisitas untuk bahan kelongsong peluru. 1.2 Perumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh temperatur sintering terhadap modulus elastisitas dari kelongsong peluru yang menggunakan proses metalurgi serbuk?. 2. Bagaimana pengaruh waktu tahan (holding time) sintering terhadap modulus elastisitas dari kelongsong peluru yang menggunakan proses metalurgi serbuk?.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri/ Institut Teknologi Sepuluh Nopember

3 1.3 Batasan Masalah Agar diperoleh hasil akhir yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ditinjau, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Gaya tekan kompaksi dianggap konstan. 2. Pengotor serbuk dianggap tidak ada. 3. Aspek lingkungan dianggap tidak berpengaruh. 4. Kecepatan pendinginan dan kecepatan pemanasan dianggap konstan. 5. Temperatur saat holding time dianggap konstan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah 1. Mengetahui pengaruh temperatur sintering terhadap modulus elastisitas dari kelongsong peluru yang menggunakan proses metalurgi serbuk. 2. Mengetahui pengaruh waktu tahan sintering terhadap modulus elastisitas dari kelongsong peluru yang menggunakan proses metalurgi serbuk. 1.5 Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kelongsong peluru yang proses pembuatannya menggunakan metode metalurgi serbuk. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya untuk terus mengembangkan teknologi dibidang metalurgi serbuk sampai terciptanya peluru yang bisa diaplikasikan untuk pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri/ Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(Halaman Sengaja Dikosongkan)

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri/ Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai