Anda di halaman 1dari 3

ILMUAN MASUK PERANG

Tri Prasetyo (192009042)

1. Pengantar Perang dunia 2 (1939 1945) telah mengakibatkan perubahan yang mendasar didalam hubungan antara ilmu dengan masyarakat pada umunya, dan fisika dengan kemiliteran pada khususnya. Hasil gemilang dari usulan ilmuwan dalam perang membuka jalan bagi mereka untuk bisa duduk di dalam dewan-dewan Negara yang tertinggi. Dari sinilah pandangan orang awam terhadap ilmu mengalami perubahan yang mendasar. Ada 2 kecenderungan yang mencolok dalam proyek bom atom, pertama ahli ahli harus keluar dari bidang spesialisasi mereka, yang kedua ilmuwan bertanggung jawab secara langsung atas pembuatan bom atom, mulai dari pengusulanya sampai perakitanya, dan semuanya hampir dirahasiakan. 2. Ilmu dalam peperangan Untuk merasakan perubahan yang terjadi dalam perang dunia ke-II, sebelumnya menarik untuk kita lihat peranan ilmu semasa perang dunia pertama (bertepatan dengan revolusi ilmu modern pada 1914 1918), maka dapat diduga kalau fisika akan terlibat didalamnya, tetapi tidak terjadi. Perkembangan ilmu yang menyolok dalam perang dunia pertama adalah dalam bidang perbekalan dan kesehatan. Untuk pertama kalinya tentara dalam jumlah besar dapat digerakan dan dibekali, tanpa banyak gangguan pada kesehatan mereka. Setelah Pasteur, makanan dapat diawetkan dan penyakit dapat dihindari lewat suntikan preventif. Inovasi lain dalam perang dunia pertama juga bersifat tekhnologis. Tank, pesawat terbang, dan kapal selam semua dihasilkan berkat tekhnologi yang agak dipaksakan. Namun dasar pengetahuan untuk tekhnologi tersebut sudah ada sejak lama. Sebelumnya memang harus meyakinkan organisasi kemiliteran untuk bisa menerima tekhnologi ini. 3. Sumbangan ilmu terhadap perang dunia ke-II Dalam perang dunia ke-II ilmuwan untuk pertama kalinya menunjukan andil yang besar, mereka mengusulkan senjata baru, merancangnya, dan menunjukan kepada militer bagaimana cara memakainya. Diantaranya adalah bom atom, tetapi ada yang lebih penting yaitu radar. Pada mulanya inggris lebih unggul dalam bidang ini, selanjutnya terjadi perlombaan antara ahli radar inggris dan jerman. Salah satu keunggulan yang

diraih oleh inggris adalah serangan pemboman atas hamburg (1943), dimana kaidah window dipakai untuk pertama kali. Cara kerjanya adalah menghamburkan kepingan alumunium di langit sehingga mengaburkan bayangan pesawat di radar. Sebetulnya Jerman juga sudah menemukan window secara mandiri, tetapi tidak mengembangkanya karena takut sekutu akan mengetahui kaidah itu. Dari hasil ini, hadiah dari inggris yang paling dihargai amerika adalah resonant cavity magnetron, sebuah alat guna membangkitkan isyarat radar dengan panjang gelombang sangat pendek sehingga dapat mengatasi gangguan kepingan alumunium. Ada juga perkembangan lain yaitu operational research, salah satu senjata baru yang lain adalah roket. Terpadu dengan bom atom, senjata itu juga ikut mengubah wajah dunia. 4. Sifat bom atom Penemuan yang paling hebat pada PD-II adalah bom atom. Penemuan bom atom berawal dari reaksi belah inti (fisi) berantai yang pada giliranya berawal dengan transmutasi (perubanhan inti) dari unsur-unsur. Pada 1932, netron diketahui sangat berguna untuk transmutasi tersebut. Karena tidak bermuatan, netron dapat dengan mudah menembus inti atom, yang mengakibatkan inti tidak stabil karena kelebihan netron sehingga inti akan memecah dirinya menjadi inti-inti atom baru yang lebih stabil . Setelah 1934, ahli-ahli fisika, seperti Enrico Fermi dari italia mulai menghasilkan isotopisotop baru secara besar-besaran lewat penembakan unsur dengan netron. Pada tahun 1938, Lise Meitner (keturunan yahudi yang pada awal 30an di Jerman bersama dengan otto Hahn serta fritz strassman menyelidiki isotop-isotop radioaktif yang dihasilkan saat unsur ditembaki dengan netron) dipaksa mengungsi ke Stockholm karena kekejaman nazi terhadap orang yahudi. Sementara Meitner di pengungsian, Hahn dan Strassman menyimpulkan bahwa penembakan uranium dengan netron menghasilkan bariumlantanum, dan serium. Meitner bersama otto fisch menafsirkan bahwa data itu sebagai contoh dari proses belah inti serta sejumlah energi besar dibangkitkan didalamnya. Pada 3 maret 1939, dua ahli fisika amerika bernama Leo Szilard dan walter Zinn menemukan bahwa setiap peristiwa belah inti juga menghasilkan beberapa netron. Ini berarti bahwa reaksi berantai harus bisa dinyalakan, yaitu netron-netron dari satu reaksi dapat memicu dua atau tiga reaksi yang berikut dan seterusnya. Gagasan pembuatan bom atom semakin dekat. Gagasan pembuatan bom itu agak sederhana, satu atom U235 dapat dibelah oleh sebuah netron untuk menghasilkan beberapa inti yang lebih ringan, dua atau tiga netron, serta energy yang sangat tinggi. Sebagai sumber tenaga, reaksi ini sangat efisien, misalnya : setengah kilogram U235 yang terbelah intinya itu setara dengan 20.000 ton TNT yang meledak secara kimiawi. Untuk membuat bom yang sedemikian rupa tidak sederhana,

uranium mengandung 2 isotop : 0,7% U235 dan 99,3% U238 . Dalam sebuah bom atom, U235 yang dipakai harus ckup murni tidak boleh tercampur terlalu banyak U 238 . Maka timbul permasalahan dalam memisahkan kedua isotop tersebut, keduanya adalah isotope dari unsur yang sama sehingga tidak dapat dipisahkan lewat reaksi kimia. 5. Mempublikasikan bom atom Mendengar bahwa Jerman (lawan sekutu) sudah memikirkan mengenai bom atom, sejumlah ahli-ahli fisika mendesak pemerintah amerika untuk bertindak. Pada akhirnya Albert Einstein ( yang ironisnya secara prinsip menolak perang) diajak rekan-rekanya untuk menyurati presiden Roosevelt pada 2 agustus 1939. Surat itu baru disampaikan dua bulan kemudian oleh alexander sachs(konsultan ekonomi gedung putih). Dan Amerika memutuskan turut serta dalam pembuatan bom atom pada tahun 1941, saat inggris menawarkan untuk mengalihkan ke amerika segala pengalaman tentang nuklir. Tahun 1943, dana untuk penelitian nuklir tidak lebih dari 300.000 dolar dibandingkan proyek bom sebesar 2.000.000.000 dolar.

Anda mungkin juga menyukai