-Fajar Junarto -M.Luthfan Mafazi -Dimas Abdillah Akbar -Firstio Noveldo Ananda -Bhakti Rinanto -Dimas Ali Muchtar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah gambar teknik
Sejarah menggambar dimulai pada zaman purbakala, dimasa itu orang-orang di zaman purbakala mulai menggambar dengan cara meninggalkan goresan-goresan di permukaan dinding gua dengan batu. Pada saat itu gambar-gambar yang mereka tinggalkan hanya berupa gambar-gambar sederhana dan masih belum memiliki maksud atau tujuan tertentu. Awal dari sejarah menggambar teknik adalah dengan ditemukannya rancangan banteng yang berusia sekitar kurang lebih 4.000 tahun yang lalu yang diukir dibatu dan merupakan peninggalan bangsa chaldean yang dibuat oleh seorang bernama Gudea. Perkembangan gambar teknik dimulai dari awal abad ke 15 dimana di cetuskan teori tentang proyeksi benda terhadap bidang imajinasi atau bidang proyeksi ditemukan oleh arsitektur Italia. Teori ini disebut sebagai teori proyeksi kuadran I atau dikenal juga sebagai proyeksi Eropa. Lalu pada awal abad ke 19 di Amerika lahirlah sebuah pendapat yang mengatakan bahwa letak-letak pandangan pada gambar bisa ditempatkan pada tempat semestinya. Teori ini dikenal sebagai teori proyeksi kuadran III atau proyeksi Amerika. Semakin seringnya gambar dipakai sebagai sarana komunikasi makan dibutuhkan standarisasi agar gambar dapat dimengerti oleh semua orang sehingga dibuatlah standar-standar oleh ISO ( International Organitation of Standarditation).
Seri A1 A2 A3 A4 A5
Ukuran (mm) 841 x 594 594 x 420 420 x 297 297 x 210 210 x 148
Pensil gambar memiliki kekerasan dan kelunakan yang berbeda. Hal ini bertuju an agar mudah membuat macam garis yang memiliki ketebalan tertentu. Berikut tabel kekerasan pensil
Lunak
2B 3B 4B 5B 6B 7B
Sedang
B HB F H 2H 3H
Keras
4H 5H 6H 7H 8H 9H Keterangan : H = Hard B = Black HB = Half Black
1.2.3 Rapido
Rapido adalah pena gambar yang umumnya digunakan untuk menggambar asli diatas kertas kalkir. Rapido memiliki macam-macam ukuran, mata pena rapido dapat diganti dan isi rapido dapat diisi ulang. Tabel ukuran dan kode warna
Kode warna
Ungu Merah Putih
0,5
0,7 1,0 1,4
Cokelat tua
Biru Kuning tua Hijau
2,0
Abu-abu
Mistar T
Penggaris segitiga
1.2.5 Jangka
Fungsi : - Membuat lingkaran - Membagi garis - Membagi sudut
Jenis-jenis jangka : - Jangka bagi => untuk membagi garis dan membagi sudut - Jangka pegas => untuk membuat lingkaran dengan diameter kecil sekitar 1 mm sampai 50 mm. - Jangka pompa => untuk membuat lingkaran dengan diameter kecil sekitar 1 mm sampai 50 mm.
jangka bagi
jangka pegas
jangka pompa
mal huruf
mal busur
mal elips
meja gambar
Garis-garis yang berimpit, bila 2 garis atau lebih yang berbeda beda, jenisnya berimpit maka penggunaannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut: - Garis benda yang langsung terlihat ( garis tebal ) - Garis yang tidak langsung terlihat ( garis putus ) - Garis sumbu - Garis bantu, garis ukur dan garis arsir ( garis tipis )
1.4.2 Skala
Ada 3 macam skala gambar yaitu : 1. Skala pembesaran 2. Skala penuh 3. Skala pengecilan
1.5 Arsiran
Arsiran digunakan untuk mendefinisikan maksud dan tujuan area-area tertentu. Arsiran juga digunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan. Garis arsiran juga biasa disebut garis-garis tipis miring. Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu atau terhadap garis gambar. Jarak arsir disesuaikan dengan besarnya gambar. Sedangkan bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama.
1.6 Proyeksi
1.6.1 Macam-macam proyeksi
a. Proyeksi eropa Proyeksi eropa disebut juga proyeksi sudut pertama atau kuadran I, karena semua bidang proyeksi akan nampak berada di belakang objek gambar. Proyeksi eropa merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.
b. Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika dikatakan proyeksi sudut ketiga atau kuadran III, karena objek gambar akan nampak berada di belakang bidang proyeksi . Dengan demikian gambar proyeksinya akan terletak di depan masing-masing bidang objek gambar.
c. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi eropa dan proyeksi amerika, maka diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128) cara keduanya boleh dipergunakan,untuk keseragaman ISO sebaiknya menurut proyeksi eropa. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol tersebut adalah kerucut terpancung.
proyeksi eropa
proyeksi amerika
1. Membuat bidang V -Membuat sumbu x, y, z -Menentukan titik koordinatnya -Kemudian menggambar garis sesuai dengan yang tertera dengan soal, kemudian dengan jangka menggambar lingkaran dengan panjang sumbu x pada garis U2 kedalam bidang U3. -Memproyeksikan garis U1 dan U3 ke bidang II ( dengan panjang U1 dan U2 sebagai jarijari putar, titik U1 pada sumbu x dan U3 pada sumbu 2 sebagai pusat jangka). Sehinngga garis proyeksi U1 dan U3 berpotongan. Dari perpotongan tersebut, menarik garis ke U2 pada sumbu x dan z sehingga membentuk bidang V tampak atas. -Dari perpotongan tersebut, menarik garis tegak lurus dengan U2 sampai pada sumbu horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis tersebut. Memproyeksikan garis U1 pada sumbu y ke garis Un kemudian menarik perpotongan garis tersebut dengan garis pada U2.
2. Menggambar limas segituju tampak alas pada bidang V -Membuat lingkaran dengan pusat M yang berjari-jari 1,75 cm (skala 1:2) yang menyinggung V1 dan V3 -Membuat segitujuh pada lingkaran tersebut -Memberi nama pada setiap sudut segitujuh tersebut -Memberi nama pada setiap sudut segitujuh tersebut 3. Menggambar benda pada bidang Vtampak samping -Menarik garis tegak lurus dari setiap sudut limas segitujuh tersebut ke garis bantu -Memproyeksikan setiap titik pada garis bantu menuju bidang V tampak samping dengan membuat busur yang berpusat pada perpotongan sumbu x, y, dan z -Memberi nama setiap titik proyeksi sesuai dengan nama titik yang diproyeksikan -Menarik garis tegak lurus pada pusat M terhadap bidang V tampak samping sepanjang 7,5 cm ( skala 1:2) sebagai tinggi benda -Menghubungkan titik tinggi benda dengan semua titik alas 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
4. Menggambar benda limas segi tujuh -Memproyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke bidang II tegak lurus dengan garis bantu atau sejajar dengan V2 kemudian proyeksikan tiap titik pada benda dibidang V tampak atas ke bidang II, tegak lurus dengan V2 atau sejajar dengan garis bantu sampai bertemu titik potong dengan garis proyeksi. Kemudian menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut sehingga membentuk benda 3D. -Memproyeksikan tiap titik pada benda #D di bidang II ke bidang I tegak lurus dengan sumbu x, kemudian memproyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke garis Un sejajar garis bantu. Kemudian memproyeksikan tiap titik pada sumbu y dengan O sebagai pusat. Lalu memproyeksikan tiap titik pada sumbu y tersebut sejajar dengan sumbu x ke bidang I sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis dan hubungkan titik perpotongannya sehingga membentuk benta 3D dibidang I. -Memproyeksikan tiap titik pada benda 3D dibidang II tegak lurus sumbu Z di bidang I ke sumbu Y. kemudian tiap titik pada sumbu y tegak lurus ke bidang III sehingga didapat titik perpotongannya hingga membentuk gambar 3D.
2.2 Tugas Besar ke-2 perpotongan adalah gambaran dari bagian bagian yang tersembunyi didalam bidang dan bagian yang menutupi di buang. perpotongan memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak terlihat yang kemudian bagian tersebut dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong maka bentuk di dalam nya akan terlihat lebih jelas lagi. dalam tugas besar 2 ini berbeda dengan tugas 1 , apabila di tugas besar 1 hanya memproteksikan benda pada bidang V saja, sedangkan di tugas besar 2 ini memproyeksikan pada bidab W, kita juga menemukan garis garis bantu baru seperti lingkaran dan garis bantu lainnya. Untuk membuktikannya dengan cara memecahkan soal berikut :
Limas segi 5 beraturan T.ABCDE rusuk sisi limas TC , mempunyai koordinat T(15,12,13) dan C(6,7,8). Bidang V1 membentuk sudut 45 derajat dan V 2 membentuk sudut 45 derajat masing-masing ke arah kkanan terhadap sumbu Y. lukiskan proyeksi limas yang terpotong oleh V1. membuat garis sumbu x,y,z membuat koordinat titik C dan titik T menarik garis antara titik T dan C pada setiap kuadran membuat garis bantu di sebelah kanan titik koordinant garis TC dengan jarak bebas Menarik titk T dan C pada kuadran yang tegak lurus terhadap garis bantu Menarik titk T dan C pada kuadran hingga garis bantu kemudian di jangka dari garis bantu ke garis bantu kemudian di tarik garis pada titik T dan c sejajar garis bantu hubungkan pertemuan titik T dan C
Membuat garis TC pada kertas lain Menarik lurus titik T dan C kemudian membuat lingkaran dengan jari jarak panjang antara T dan C kemudian membuat segi5 dalam lingkaran tersubut. Menarik titik pada segi 5 ke arah TC sehingga terdapat limas segi 5 tampak samping memindahkan tinggi prisma pada kertas gambar dan memanjangkannya pada garis bantu pertama yang sejajar dengan TC di buat di garis bantu ke dua Menarik garis TC hingga garis bantu kemudian di jangka dan tarik tegak lurus tinggi limas segi 5 Membuat lingkaran dengan pusat pada pepotongan garis TC dan tinggi limas segi 5 dan dengan jari jari sama seperti pada gambar kertas tadi kemudian membuat segi 5 Menarik tiap titik pada segi lima ke arah RC sehingga trdapat limas segi 5 tampak samping Memproyeksikan limas segi 5 tersebut pada setiap kuadran Kemudian membuat bidang V Membuat proyeksi dari proyeksi pada kudran 2 dan 3 Bagian limas yang terkena garis lurus bidang V merupakn titik perpotongan Memproyeksikan tiap titik perpotongan pada tiap proyeksi limas segi5 tadi Mengarsir pada bidang lim as segi 5 yang terpotong
Soal : Buatlah gambar tampak samping dan perbentangan dari perpembusan sebuah tabung dan kerucut sesuai dengan soal. Dengan alas tabung berdiameter 50mm dan tinggi 90mm dan kerucut yang memiliki diameter alas 76mm dan tinggi 80mm.
Cara kerja:
1 Mebuat garis koordinat x dan y
3 menggambar benda tampak depan dengan cara: -menarik garis proyeksi pada tiap bagian alas kerucut
dan alas tabung sejajar sumbu y dan tegak lurus sumbu x menuju bidang tampak depan (gambar)
depan dari garis garis bantu yang telah dibuat dan memberi nama tiap titiknya (gambar)
dan alas tabung (pada bidang tampak atas) sejajar sumbu x dan tegak lurus sumbu y menuju sumbu y (gambar)
busur yang berpusat pada perpotongan sumbu x dan y (titik (0,0)) menuju sumbu x (gambar)
tampak depan kerucut dan tabung (pada bidang tampak depan) sejajar sumbu x dan tegak lurus sumbu y menuju bidang tampak samping dan memberi nama tiap garis (gambar)
samping dari garis garis bantu yang telah dibuat dan memberi nama (gambar)
tabung dengan cara menghubungkan titik perpotongan antara kerucut dan tabung dan memberi nama tiap titiknya (gambar)
dengan pusatbusur pada salah satu ujung garis pelukis dan membuat garis pelukis kerucut pada ujung busur dan ujung garis pelukis lain (gambar)
jarak antar garis bagi sepanjang jarak pada alas kerucut dan memberi nama tiap garis (gambar)
dengan jarak titik seperti pada bidang tampak depan kerucut dan menghubungkan tiap titik perpotongan tersebut dan memberi nama tiap titiknya (gambar)
jarak antar garis sepanjang jarak garis bagi alas tabung dan memberi nama tiap garis (gambar)
50mm yang bersinggungan dengan selimut tabung pada dua sisi selimut (atas dan bawah) (gambar)
seperti jarak alas tabung pada bidang tampak atas tabung dan memberi nama tiap titiknya (gambar)
dengan jarak titik seperti pada bidang tampak samping tabung dan menghubungkan tiap titik perpotongan tersebut serta memberi nama tiap titiknya (gambar)