Anda di halaman 1dari 4

Bagaimanakah Cara Kerja Solid State Drive (SSD)?

Beberapa tahun belakangan ini teknologi komputer meningkat dengan sangat cepat. Salah satu teknologi terbaru yang akan membuat Anda tercengang adalah teknologi yang bernama solid state drive atau yang biasa disingkat menjadi SSD. SSD merupakan sebuah terobosan baru yang akan segera menggantikan fungsi hard disk dalam beberapa tahun ke depan. Jika Anda sering melakukan upgrade komponen PC seperti monitor, video card, RAM, dan sebagainya, maka mungkin tidak akan terasa perubahan yang signifikan ketika Anda menggunakannya. Namun ketika Anda mencoba mengganti hard disk konvensional Anda dengan SSD, maka dipastikan Anda akan berkata WOW untuk teknologi yang satu ini. Pasalnya, ketika Anda menggunakan SSD, maka Anda dapat merasa segala sesuatunya menjadi sangat cepat dan mungkin belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Lalu, apakah sebenarnya SSD itu? Simak ulasannya berikut ini. Jenis Memori Komputer Sebelum mengulas lebih jauh tentang SSD, ada baiknya kita mengulas terlebih dahulu jenis memori yang ada di komputer. Terdapat tiga jenis memori di dalam komputer, yaitu cache, memory, dan hard disk. Semua jenis memori tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam pengoperasian komputer. Cache merupakan komponen yang melakukan semua kalkulasi dan prosedur dari operasi komputer. Memori merupakan komponen yang biasa kita sebut RAM dan berfungsi untuk menyimpan berbagai informasi untuk program yang sedang aktif atau berjalan di komputer Anda. sementara hard disk adalah tempat disimpannya seluruh data dan program yang Anda miliki secara permanen. Hal yang harus diperhatikan dari ketiga memori tersebut adalah perbedaan kecepatannya. Cache dan RAM dapat berjalan pada kecepatan nanoseconds, sementara hard disk hanya mampu berjalan pada kecepatan miliseconds. Masalahnya, sebelum dapat menjalankan berbagai hal, komputer harus mengakses hard disk terlebih dahulu. Dengan begitu maka

dapat dipastikan seberapa cepatpun komponen cache dan RAM, kecepatannya tidak akan bisa melebihi kecepatan hard disk. Karena berbagai permasalahan tersebutlah akhirnya SSD diciptakan. Dengan teknologi SSD ini, bukan hanya membaca atau menulis file yang dapat bekerja dengan cepat, namun hampir semua proses yang ada di komputer akan berlangsung dengan sangat cepat. Bagaimana Cara Kerja SSD? Solid state drive menggunakan tipe memori yang disebut flash memory, yang mirip seperti yang terdapat pada RAM. Bedanya, jika RAM akan menghapus seluruh data ketika komputer dimatikan, maka SSD akan tetap menyimpan data tersebut walaupun komputer tersebut sudah dimatikan. Untuk menulis data, sebuah hard disk membutuhkan waktu beberapa saat agar dapat menulis pada lokasi yang tepat di piringan disc-nya. Sementara SSD akan langsung menulis data tersebut ke pages yang tersedia sehingga akan mempercepat semuanya. Namun ada satu hal yang harus Anda ketahui. SSD hanya dapat menulis data di pages yang kosong sementara hard disk dapat menulisnya di mana saja. Dengan begitu, jika di dalam SSD tersebut semua pagesnya telah terisi penuh, maka SSD ini akan melakukan berbagai macam proses untuk membuat pages yang sudah terpakai menjadi kosong lagi. Dengan begitu, semakin lama Anda menggunakan SSD, maka kecepatannya juga akan semakin menurun, walaupun mungkin masih lebih cepat daripada hard disk biasa. Jika Anda merasakan kecepatan yang sangat luar biasa ketika baru memakainya, maka mungkin kecepatan itu akan menurun sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya jumlah data yang ada di SSD tersebut. Perlukah Membeli SSD? Dengan berbagai kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya, SSD tetaplah membawa sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh hard disk biasa, yaitu kecepatan yang super cepat. SSD merupakan teknologi canggih yang cukup kompleks di masa sekarang ini. Walaupun memiliki berbagai macam kekurangan, namun kelebihan yang dimilikinya dapat menutupi semua kekurangannya. Oleh karena itu, jika Anda ingin merasakan teknologi terbaru dan pengalaman dalam mengakses komputer yang sangat cepat, maka tidak ada salahnya bagi Anda untuk membelinya. Tentunya, Anda harus memiliki budget yang cukup mengingat harga SSD di pasaran saat ini masih terbilang cukup mahal dibanding hard disk biasa. Dari sifatnya, SSD dapat dibagi menjadi dua, yaitu berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory). SSD berbasis flash misalnya : Flash Disk, Secure Digital (SD Card), Micro SD Card, Multi Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF). Untuk SSD dengan ukuran fisik sebesar hard-disk konvensional, yaitu ukuran 1,8 inci dan 2,5 inci dengan kapasitas hingga di atas 128 GB, sudah populer sejak tahun 2008 dengan harganya yang makin terjangkau, meski sampai saat ini masih tetap tinggi. SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk menyimpan informasi tentang penempatan blok data serta informasi wear levelling (sebuah teknik untuk memperpanjang usia pemakaian memori berbasis flash). Sementara pada SSD

dengan kinerja tinggi biasanya juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik sementara (energy storage). Komponen ini umumnya disusun dari rangkaian kapasitor atau baterai yang berfungsi untuk memindahkan data dari cache SSD ke flash memory saat komputer dimatikan/ mati mendadak (jika berbasis kapasitor) atau untuk menyimpan data sementara dalam cache (jika menggunakan baterai). Keunggulan SSD dibandingkan dengan HDD Konvensional 1. Booting lebih cepat (30-75% dari HDD) 2. Pencarian file lebih cepat 3. Transfer data lebih cepat hingga 2x 4. Menggunakan port yang sama dengan HDD (SATA I, II, III) 5. Hemat listrik hingga 90% sehingga bisa memperpanjang usia baterai leptop maupun menghemat listrik PLN 6. Tahan goncangan dan tidak panas 7. Menjadikan kinerja komputer jauh lebih cepat untuk multitasking (edit video, games dlsb) 8. Ringan 9. Tidak bising karena tidak ada komponen yang bergerak 10. Tidak perlu defragmenting/menata file Dengan segala keunggulan ini, maka SSD menjadi pilihan untuk penyimpanan di masa depan. Jika harga SSD sudah jauh lebih murah dari harga HDD, secara alamiah HDD akan menghilang dari pasaran dan hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu. Eits, jangan senang dulu karena SSD juga punya kekurangan dibanding HDD. Terus kelemahannya apa ? Sebelum memutuskan untuk membeli SSD, ada baiknya Anda baca dulu kelemahannya : 1. Harga mahal hingga 10x harga HDD dengan kapasitas yang sama 2. Kapasitasnya yang ada saat ini masih kecil 3. Sensitif terhadap listrik. Jadi pastikan jangan sering mati listriknya atau gunakan UPS. Cara Penggunaan SSD yang benar : 1. Gunakan SSD sebagai RUNNER media booting, tempat program dan semua applikasi /games yang berjalan. 2. Jangan gunakan SSD sebagai STORAGE data, seperti : film, musik, penyimpanan game dan gambar-gambar. 3. Jangan menggunakan RAID, terutama untuk SSD yang mempunyai fitur TRIM, karena dengan RAID otomatis fitur TRIM tidak akan jalan, dan sampah di SSD tidak akan terbuang sehingga performa dan kinerja SSD akan melambat. Selain itu, SSD memang tidak cocok jika di RAID, karena kalau listrik tiba-tiba mati, maka akan terjadi total lose data. 4. Manfaatkan SSD sebagai media BACA (read), bukan TULIS karena yang memperpendek umur SSD adalah proses menulis dan menimpa data.

Dari ketiga hal di atas, maka Anda cukup perlu membeli 1 buah SSD saja untuk mempercepat kinerja komputer maupun server (RUNNER). Dan juga Anda harus membeli Harddisk (HDD) dengan kapasitas yang besar sebagai media penyimpanan (STORAGE). Perlakuan untuk SSD 1. Jika untuk PC, pastikan aliran listrik jangan sering mati. Gunakan UPS. 2. Jangan melakukan defragment pada SSD karena akan mempercepat umur SSD dengan baca dan tulis. 3. Jangan menaruh file yang terus diupdate tiap waktu karena akan memperpendek umur SSD. Penggunaan SSD pada industri hosting Pada server, SSD dapat digunakan sebagai FLASHCACHE. Ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh facebook yang secara signifikan dapat meningkatkan operasi MySQL. Flashcache meningkatkan kemampuan baca/tulis MySQL sehingga meningkatkan kecepatan secara eksponensial. Sehingga ini akan membuat query MySQL lebih cepat dan meningkatkan loading time database. Apakah penggunaan SSD sebagai storage akan menurunkan load CPU ? Hal ini perlu analisa terlebih dahulu. Jika memang load CPU tinggi akibat MySQL yang besar, maka Anda harus upgrade CPU Anda. Tetapi jika IO wait sudah tinggi, maka Anda bisa mencoba untuk mengganti SSD. Kalau soal load web, gunakan litespeed maupun nginx. Tetapi sebenarnya lebih cocok hal itu jika menggunakan SAS disc dengan raid 0 atau 10 ke atas karena kecepatan bacanya sudah lumayan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai