Anda di halaman 1dari 3

KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER Ditulis oleh; Fadhil Akbar Siregar, 1206229351

Judul Pengarang

: :

Kekuatan dan Keutamaan Karakter Bagus Takwin Mata Kuliah Pengembangan Terintegrasi A Buku Ajar III, Bangsa, Negara, dan Pancasila, 15 Februari 2013, 124-140

Data Publikasi :

1. Pendahuluan Belakangan ini persoalan tentang pendidikan karakter timbul di sekitar kita. Pemerintah terus gencar dalam programnya terhadap pendidikan berbasis karakter demikian juga dengan lembaga pendidikan. Pembentukkan karakter memang sangat dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa yang kuat dan berbahagia. Oleh sebab itu, di dalam psikologi yang positif juga diutarakan bahwa kebahagiaan sangat erat hubungannya dengan karakter. Kebahagiaan ini adalah suatu perasaan positif yang memuaskan berdasarkan kekuatan dan keutamaan karakter yang berasal dari diri sendiri. Oleh karena itu, pendidikan karakter juga merupakan usaha untuk mencapai kebahagiaan. Disamping kekuatan karakter, manusia dalam mencapai kebahagiaan terdapat sisi spiritual, dimana sisi spiritual ini adalah dasar dari kekuatan karakter yang dapat memberikan manusia suatu kekuatan untuk mengatasi dan melampaui keterbatasannya sebagai makhluk alamiah. Oleh karena itu, kita akan membahas pengertian karakter oleh Allport(1937;1961), kekuatan dan keutamaan karakter oleh Peterson dan Seligman (2004) dan spiritual sebagai dasar kekuatan karakter. 2. Kepribadian dan Karakter Meskipun Karakter dan kepribadian berkaitan erat, tetapi mereka tidak sama. Kepribadian adalah organisasi dinamis dari ekseluruhan system psiko-fisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya, Allport(1937:48). Beliau memandang bahwa kepribadian itu terus bergerak dan berkembang dan juga tampil dalam perilaku yang melibatkan fisika seperti berjalan, berbicara. Oleh karena itu, dalam memahami kepribadian seseorang perlu diketahui sejarah hidup, latar belakang budaya, ambisi, cita-cita. Sedangkan, karakter adalah kepribadian yang dievaluasi, maksudnya adalah kepribadian yang disesuaikan dengan aturan dan norma yang berlaku.Karakter terdiri dari sifat mental dan etis yang menjadi bahan penilaiaan dari seseorang untuk kita. Potensialitas seseorang untuk memperoleh karakter yang kuat ada, tetapi butuh serangkaian proses pemelajaran, pelatihan, dan peneladanan untuk mencapainya.

3. Kekuatan dan Keutamaan Karakter Identifikasi karakter terhadap keutamaan tertentu dapat dilakukan melalui pengenalan terhadap ciri-ciri keutamaan yang tampil dalam perilaku khusus dan respons secara umum dari seseorang.Menurut Peterson dan Seligman (2004) karakter yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Keutamaan disini dibedakan menjadi bakat dan kemampuan. Penggalian keutamaan dapat dilakukan melalui teknik inventori, skala sikap, wawancara mendalam, dan simulasi. 4. Membedakan Keutamaan, Kekuatan Karakter dan Tema Situasional Peterson dan Seligman (2004) mengemukakan tiga level dari karakter, yaitu keutamaan, kekuatan dan situasional dari karakter. Dimulai dari dasar ,yaitu situasional, dimana kondisi situasional dapat menjadi penilaian seseorang dalam menanggapi situasi tertentu , tetapi kita belum dapat menyimpulkan kekuatan karakter mereka. Oleh sebab itu, di level selanjutnya ada kekuatan karakter , dimana kekuatan karakter dapat menimbulkan suatu perilaku sesuai kondisi situasional tertentu, dan terakhir ada keutamaan. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter (Peterson & Seligman 2004). Jika dalam rentang waktu yang lama, seseorang dapat menanggapi situasi kondisional tertentu dengan kekuatannya secara konsisten, disitulah kita bisa melihat keutamaan orang tersebut. 5. Kriteria Karakter yang Kuat Menurut Peterson & Seligman ada beberapa kriteria dari karakter yang kuat. a. Karakter yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, meskipun tidak ada keuntungan langsung untuk dirinya. b. Karakter kita tidak merugikan orang lain. c. Kekuatan karakter mecakup pikiran, perasaan, dan tindakan yang dapat dikenali, dievaluasi, dan dibandingkan dengan cirri-ciri yang berlawanan dengannya. d. Kekuatan karakter yang diwadahi oleh model atau kerangka piker ideal. e. Kekuatan karakter yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. f. Kekuatan karakter potensinya ada dalam diri sendiri, dan aktualitasnya dipengaruhi oleh lingkungan sosial. 6. Keutamaan dan Kekuatan Karakter yang Membentuknya Dalam pembentukannya, diperlukan pemahaman mengenai keutamaan dan kekuatan karakter oleh manusia. Berikut ini 6 kategori keutamaan beserta dengan kekuatan karakter dari tiap keutamaan.

7. Karakter dan Spiritualitas Manusia memiliki kemampuan untuk memahami keterkaitan dirinya dengan seluruh alam semesta. Kemampuan itu adalah kekuatan karakter transendensi. Kekuatan transendensi ditandai oleh kemampuan untuk membayangkan suatu kemungkinan di luar situasi yang dialami kini dan di sini, sehingga dapat menggerakkan manusia untuk melampaui situasi tersebut, mewujudkan apa yang dibayangkannya untuk menjadi nyata untuk menjadi suatu yang baru bagi dunia. Daya yang memungkinkan manusia untuk melakukan itu adalah spiritualitas. Dengan demikian, spiritualitas dapat dipahami sebagai dasar kekuatan dan keutamaan karakter, dimana keutamaan-keutamaan tersebut yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan memberi makna dalam kehidupan. 8. Keutamaan Karakter dan Kebahagiaan Pembentukkan karakter erat sekali hubungannya dengan pencapaain kebahagiaan, dimana orang dengan watak / karakter yang kuat adalah orang yang berbahagia. Setiap orang memiliki potensi untuk mencapai kebahagiaan. Seligman (2004) menyebutkan ada bentuk tiga kebahagiaan, yaitu ada makna dari semua tindakan yang dilakukan, mengetahui kekuatan tertinggi, dan menggunakan kekuatan tertinggi tersebut untuk melayani sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Dari ketiga kebahagiaan diatas, semuanya berkaitan erat dengan keutamaan dan kekuatan manusia serta ada daya spiritualitas manusia. Tidak ada jalan pintas menuju kebahagiaan. Kebahagiaan dapat dicapai dengan dimulai dengan belajar berfikir positif, memandang orang lain sebagai hal yang baik, serta bersyukur atas apa yang dianugerahkan ke kita.

Anda mungkin juga menyukai