Anda di halaman 1dari 7

60 Catatan perkembangan Tabel 7. Catatan Perkembangan No Tanggal Perkembangan 16-06-2009 S: Pusing. O: - Klien tampak gelisah.

. - Klien tampak memejamkan matanya waktu bangun dari tempat tidur. - Tekanan darah: 180/120 mmHg A: Pusing sehubungan dengan peningkatan tekanan serebral vascular P: - Pertahankan istirahat selama fase akut - Berikan tindakan non-farmakologis, seperti:kompres dingin, pijat punggung, dan pijat leher - Beri klien minum airputih - Berikan kepada klien lingkungan yang nyaman dan ventilasi ruangan yang baik I: - Klien dianjurkan istirahat - Klien dikompres air dingin di bagian leher dan dipijit oleh keluarga - Klien diberi minum 250 cc/2 jam - Ruangan klien dibersihkan dan sampahsampah dibuang dan ventilasi rungan dijaga dengan baik. E: Tujuan tercapai sebahagian, lanjutkan/modifikasi intervensi

Pelaksana Penulis dan perawat ruangan

16-06-2009 S:.. Penulis dan O: - klien tampak lemah perawat ruangan - klien tampak tidak nyaman sewaktu beraktivitas - klien dibantu dalam memenuhi kebutuhannya. A: Intoleransi aktivitas sehubungan dengan kelemahan umum, pusing dan keletihan P : - Kaji respon/tanggapan klien tentang beraktivitas - Anjurkan klien tentang menghemat energi waktu beraktivitas - Anjurkan klien melakukan aktivitas bertahap dan beri bantuan sesuai kebutuhan klien - Kolaborasi dalam pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah I: Klien takut ketika mulai disuruh beraktivitas.

61 Klien diberikan penjelasan oleh perawat untuk menghemat energy ketika beraktivitas. Klien sudah dapt bangun dari tepat tidur dan berdiri tanpa bantuan perwat. Obat hipertensi diberikan pada klien Masalah teratasi Penulis dan perawat ruangan

E :

17-06-2009 S:cepat lapar O: - Klien tampak makan diantara jam makan. - Tampak bungkus makanan di meja klien. - Keluarga mengaku membeli jajanan dari luar rumah sakit atas permintaan klien. A: Kelebihan Nutrisi dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan asupan makanan berlebihan. P: - Beri penjelasan pada klien tentang pentingnya menurunkan asupan kalori dan makanan yang mengandung lemak, garam dan gula. - Anjurkan klien untuk mulai menurunkan berat badan. - Anjurkan klien melanjutkan program beraktivitas. - Kolaborasi dengan ahli giji untuk diet makanan sesuai dengan inndikasi I: - Klien mengerti hubungan antara makanan dengan hipertensi setelah dijelaskan oleh perawat. - Klien tertarik ingin menurunkan berat badan demi kesembuhan penyakitnya. - Klien setuju untuk melanjutkan aktivitas yang telah diajarkan sebelumnya untuk mempercepat penyembuhan. - Diet yang sesuai dengan klien yang hipertensi diberikan kepada klien ke ruangannya. E: Masalah teratasi 17-06-2009 S:.. O: - Klien tampak lemah. - Klien dilap oleh perawat di tempat tidur oleh perawat. - Klien dibantu oleh oleh keluarga dalam memenuhi perawatan diri klien. - Klien bad rest di tempat tidur A: Defisit perawatan diri sehubungan dengan gangguan keseimbangan, pusing, keletihan dan kelemahan. P: - Kaji kemampuan klien(skala 0-5) dalam

Penulis dan perawat ruangan

62 melakukan perawatan diri mandiri. - Motivasi klien dalam melakukan aktivitas perawatan diri. - Anjurkan klien memulai perawatan diri dari hal yang paling kecil. - Berikan bantuan sesuai yang dibutuhkan klien. - Berikan umpan balik yang positif dalam setiap usaha yang dilakukan klien I: - Skala kemampuan klien(0-5) adalah 2. - Perawat memberikan motivasi pada klien. - Klien sudah sudah dapat menyisir rambutnya diatas tempat tidur. - Klien dibantu oleh keluarga ke kamar mandi untuk buang air besar. - Klien dimotivasi oleh perawat dank lien tampak mulai senang dengan mulai pulihnya kekuatannya. E: Masalah teratasi sebagian 18-06-2009 S:Bagaimana penyakit saya O: - Klien tampak gelisah. - Klien sering bertanya-tanya tentang penyakit yang sedang dialaminya. - Klien meminta keterangan perawat. - Klien sulit untuk beristirahat A: Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita, salah menginterpretasikan informasi yang diperoleh. P: - Kaji konsep pengetahuan klien tentang penyakitnya. - Beri penjelasan/keterangan kepada klien tentang penyakit yang sedang dialaminya. - Berikan suasan/lingkungan yang nyaman pada klien. I: - Klien menerangkan pegertiannya tentang penyakit yang dideritanya. - Klien mengerti tentang penyakit dan pengobatan yang sedang di laksanakan pada klien. - Kamar klien dirapikan, diberi pewangi ruagan dan sampah dibuang. E: Masalah teratasi Penulis dan perawat ruangan

63 Pembahasan Setelah penulis melaksanakan asuhan keperatan pada klien Tn.S dengan hipertensi di ruagan penyakit dalam lantai tiga RSA. Bandar Lampung, penulis menemukan hal-hal yang meliputi: Kesenjangan antara Tinjauan Teoritis dan Tinjauan Kasus, Hal-hal yang mendukung dan hal-hal yang menghambat penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.

Kesenjangan Tahap Pengkajian Pada tahap pengkajian penulis menemukan tanda dan gejala; epitaksis, sakit kepala, migren dan perdarahan pada retina yang ada pada tinjauan teoritis tidak terdapat pada klien. Hal ini terjadi mungkin karena hipertensi yang dialami klien masih dalam stadium hipertensi sedang dan belum menimbulkan komplikasi pada organ yang lain. Sedangkan diagnosa: Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung sehubungan dengan peningkatan afterload dan vasokonstriksi; sakit kepala sehubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial; inefektif koping individual sehubungan dengan krisis situasional dan perubahan hidup, tidak terdapat di waktu merawat klien. Ini mungkin karena disamping masih diagnosa resiko/potensial yang dapat dicegah, hal ini mungkin karena adanya motivasi dari perawat/keluarga yang membangun keinginan klien untuk sembuh dan perawatan yang maksimal sehingga diagnose diatas tidak terjadi. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan penulis menemukan perbedaan karena adanya diagnosa diatas yang tidak muncul dan perbedaan konsep klien dalam menerima perawatan yang diberikan oleh tim kesehatan rumah sakit.

64 Tahap Pelaksanaan Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ada beberapa perencanaan dalam tinjauan teoritis yang tidakk dilaksanakan dalam tinjauan kasus seperti mendorong klien tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi kafein. Hal ini karena klien yang dirawat oleh penulis adalah klien yang tidak mau melakukan aktivitas tersebut dalam kehidupan sehariharinya. Tahap Evaluasi Dalam tinjauan teoritis tujuan yang diharapkan adalah untuk menormalkan berat badan. Sedangkan pada tinjauan kasus hal ini sulit tercapai karena keterbatasan waktu dalam merawat klien.

Hal-hal yang mendukung Tahap Pengkajian Adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan karyawan/perawat ruangan, lengkapnya alat-alat dalam melakukan pengkajian disertai klien yang sangat koopoeratif, sehingga diwaktu melakukan pengkajian situasi ini sangat mendukung atau membantu penulis dalam melakukan pengkajian dengan baik. Tahap Perencanaan Dalam melakukan perencanaan, penulis merasa adanya beberapa hal yang sangat mendukkung sehingga perencanaan dapat berjalan dengan baik, seperti: kerjasama yang baik antara penulis dengan klien yang membuat klien dapat terbuka dalam memberikan informasi tentang masalah kesehatan yang sedang dialaminya dan perawat ruangan yang ikut juga memberikan pendapat tentang bagaimana membuat/menyusun perencanaan dengan baik.

65 Tahap Pelaksanaan Terjalinnya kerjasamam yang baik antara penulis dengan klien/keluarga, dokter dan tim medis lainnya terutama kerjasama dengan perawat ruangan yang mengijinkan penulis dapat ikut turun langsung dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien terutama dalam melaksanankan perencanaan yang telah dibuat, sangat membantu penulis sehingga dapat secara langsung berhadapan denganklien yang dirawatnya. Tahap Evaluasi Pada tahap ini penulis melihat bahwa tujuan dapat tercapi sebagian/tercapi seluruhnya adalah karena adanya kerjasama yang baik antara perawat, dokter, dan tim medis lainnya dan terutama klien yang kooperatif yang mengikuti instruksi yang diberikan oleh tim kesehatan rumah sakit.

Hal-Hal yang Menghambat Tahap Pengkajian Pada saat saat melakukan pengkajian terutama pengkajian fisik, penulis mengalammi sedikit kendala karena kondisi klien yang masih lemah dan tidak mau diganggu. Tahap Perencanaan Pada tahap ini penulis tidak mendapat masalah karena adanya dukungan dan bantuan dari perawat di ruangan untuk membuat perencanaan asuhan keperawatan. Tahap Pelaksanaan Dalam melaksanakan/menjalankan asuhan keperawatan, waktu yang dimiliki penulis adalah delapan jam perawatan setiap harinya setiap harinya diwaktu merawat

66 klien. Hal ini merupakan hambatan yang dimiliki penulis sehingga masalah dan perkembangan kesehatan klien tidak seutuhnya diobservasi penulis. Tahap Evaluasi Dalam tahap evaluasi, penulis tidak mendapat masalah karena perawat ruangan siap membantu memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan yang ditunjukkan klien apabila penulis sudah selesai jam tugas perawatan.

Anda mungkin juga menyukai