Anda di halaman 1dari 1

Pola aliran udara pada clean room harus laminar dimana aliran udaranya ke satu arah bila tidak

dihalangi. Pola aliran laminar ke satu arah ini biasanya dicapai dengan kecepatan 90 fpm sampai 20 fpm (0,46 m/s sampai 0,1 m/s) (ASHRAE 1987, hal 32.3) .

Pengendalian aliran udara di ruang operasi adalah untuk meminimumkan kontaminasi antara pasien dengan pasien lainnya maupun dengan yang bukan pasien. Di dalam ruang ICU seorang pasien dapat berlaku sebagai seorang penerima (reseptor) kuman atau sebaliknya, sebagai sumber kuman. Pada ruang ICU aliran udara tidak boleh melewati pasien hanya dari satu sisi saja, karena pasien berada bersama-sama dengan pasien lainnya sehingga mudah terjadi kontaminasi dari pasien ke pasien lainnya atau ke orang lain yang bukan pasien dan sebaliknya. Dengan demikian, pola aliran udara yang cocok untuk ruang ICU adalah pola aliran laminar vertikal. Keuntungan lain yang lebih penting dari pola aliran laminar vertikal ini adalah dapat mengendapkan partikel-partikel yang beterbangan di ruang ICU. Untuk mempertahankan tingkat kebersihan ruang ICU, aliran udara masuk dan keluar ruang ICU harus melalui lintasan terpendek dengan kecepatan merata, sehingga terjadi penggantian udara yang cepat. Untuk memastikan udara yang disirkulasikan memang udara yang cukup bersih atau fresh air, maka perlu diperhatikan banyaknya pergantian udara perjam untuk ruang bersih. Jumlah pergantian udara ruangan didefinisikan sebagai:

N=

.............................................................. (2.4) (Sumber: Arismunandar, Wiranto, Penyegaran Udara, 1995) dimana: N = Jumlah pergantian udara (kali/jam) Q = Volume udara yang memasuki ruangan (m3/jam) V = Volume ruangan (m3)

Anda mungkin juga menyukai