Anda di halaman 1dari 17

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

BAB V MASALAH TRANPORTASI


Masalah transportasi membicarakan cara pendistribusian suatu komoditi dai sejumlah sumber (origin) ke sejumlah tujuan (destination). Sasarannya adalah mencari pola pendistribusian dan banyaknya komoditi yang diangkut dari masingmasing sumber ke masing-masing tujuan yang meminimalkan ongkos angkut secara keseluruhan, dengan kendala-kendala yang ada. Terdapat bermacam macam model jaringan (network model). Suatu jaringan adalah suatu system garis garis atau saluran saluran yang menghubungkan titik titik yang berlainan. Beberapa contoh jaringan adalah : - Jaringan rel kereta api - System saluran pipa - Jaringan jalan raya - Jaringan penerbangan. - Dan lain-lain.. Misalkan dalam suatu system saluran pipa dapat di kirim air, minyak atau gas dari sumber menuju langganan yang meminta. Ada 2 macam Transportasi standar (Single Delivery System) O1 O2 D2 D1

Masalah transportasi di mana origin hanya berfungsi sebagai daerah asal dan destination hanya berfungsi sebagai daerah tujuan. Transshipment / Multi Delivery System Masalah transportasi dimana origin maupun destination berfungsi sebagai daerah asal dan tujuan. O1 O2 D2 D2

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Halaman: 47

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

5.1. Skenario
Masalah transportasi diformulasikan berdasarkan skenario sebagai berikut : 1. Ada sumber/daerah asal (origin) dengan kapasitas (supply) maksimumnya. 2. Ada tujuan (destination) dengan permintaan (demand) minimumnya. 3. Ada jalur angkutan dari setiap sumber ke setiap tujuan beserta ongkos angkut satuan. (Ongkos sifatnya linier proporsional terhadap jarak) 4. Ada satu macam komoditi saja yang diangkut 5. Meminimalkan ongkos angkut. 6. Adanya fungsi sasaran (objective function) yang diasumsikan linear.

5.2. Skema/Formulasi

b1 :

O1 :

C11 : X11

D1 :

: a1

b2 :

O2 :

D2 :

: a2

b3 :

O3 :

D3 :

: a3

bm :

Om :

Dn :

: an

Oi Dj bi aj Cij Xij

= = = = = =

Cm n : X m n Sumber (origin) ke i ( i = 1, 2, . . ., m) Tujuan (destination) ke j ( j = 1, 2, . . ., n) Supply maksimum pada Oi Demand minimum pada Dj Ongkos angkut satuan pada jalur Oi Dj

Banyaknya unit komoditi yang diangkut dari Oi ke Dj (alokasi)

Fakultas Ekonomi

Halaman: 48

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

5.3. Asumsi

Diasumsikan : Linieritas, i.e. biaya angkut berbanding lurus (proporsional) dengan banyaknya komoditi yang diangkut dari origin ke destination. (ii) Hanya ada satu jenis komoditi yang diangkut Asumsi (i) berakibat masalah transportasi termasuk dalam kategori masalah program linear, Sehingga cara menyelesaikannya bisa memanfaatkan metode yang sudah lasim dikenal, seperti yang akan dijabarkan kemudian. Asumsi (ii) berakibat setiap destination bisa menerima kiriman dari setiap origin. (i)

5.4. Formulasi Model Matematika

Berdasarkan skenario di atas, maka formulasi model matematika masalah transportasi adalah sebagai berikut: Mencari xij 0 (i = 1, 2, , m; j = 1, .. n) yang meminimalkan fungsi sasaran (ongkos angkut total) (1). f

m ij

C
j =1 i =1

X ij ,

dengan kendala-kendala (constraint) :


n

(2).

j =1
m

X ij

bi

(i
(j

= 1, 2, . . ., m ) , dan
= 1, 2, . . ., n )

(3).

i =1

X ij

aj

Ketaksamaan (2) disebut kendala supply dan ketaksamaan (3) disebut kendala demand. Fungsi f pada persamaan (1) disebut fungsi sasaran (objective function). Penyajian data : penyajian data masalah transportasi dituangkan dalam tabel 1 berikut : Fakultas Ekonomi Halaman: 49

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL D1 Destination Origin c11 O1 x11 c21 O2 x21 x22 cm1 Om Demand xm1 xm2 cm2 xmn cmn bm bi a5 aj a1 a2 .. an x12 c22 x2n c12 x1n c2n b2 c1n b1 D2 Dn Supply bi

Tabel 1

5.5. Solusi Keadaan Setimbang

Jika

bi
i =1

a
j =1

, yaitu total supply komoditi pada origin sama dengan total

demand pada destination, maka masalah transportasi dikatakan setimbang. Dalam kasus setimbang, semua kendala, baik kendala supply maupun kendala demand berbentuk persamaan, sebagai berikut :
n

j =1

X ij

= bi

(i

= 1, 2, . . ., m ) , dan

Fakultas Ekonomi

Halaman: 50

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL


m

i =1

X ij

= aj

(j

= 1, 2, . . ., n )

Akibatnya banyaknya variabel basis adalah m+n-1, sebab m+n-1 merupakan banyaknya persamaan yang saling independen. Oleh karena itu penyelesaian fisibel basis (pfb) terdiri atas m+n-1 variabel basis.

1.6. Contoh latihan masalah transportasi:


Soal : Suatu pabrik memiliki tiga daerah pemrosesan, yaitu D,E, F dan memiliki tiga gudang yang berlokasi di A, B, C sebagai tempat tujuan distribusi hasil produksi. Kapasitas produksi per bulan pabrik W = 90 ton, H = 60 ton, dan P = 50 ton. Permintaan masing-masing gudang A = 50 ton, B = 110 ton, dan C = 40 ton per bulan. Berikut biaya transportasi dari pabrik ke gudang ($): Gudang Pabrik W H P 20 15 25 5 20 10 8 20 19

Tentukan dari pabrik mana dikirim ke gudang mana dan berapa jumlah serta total biaya transportasi.

Penyelesaian:

1. Metode Nort West Corner

Fakultas Ekonomi

Halaman: 51

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

Biaya yang dikeluarkan : Z = (50. 20) + (40 . 5) +( 60 . 20) + (10.10) + (40.19) = 3.260

2. Metode Biaya Terkecil

Biaya yang dikeluarkan : Z =(90 . 5) + (20 . 15) + (40 . 10) + (30 . 25) + (20 . 10) = 2.400

Fakultas Ekonomi

Halaman: 52

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

1.6. Mengoptimalkan Tabel


1. Metode Stepping Stone , misal tabel awal menggunakan yang NWC

Perbaikan 1 dengan cara trial and error

Setelah dihitung dengan trial and error, biaya yang dikeluarkan: Z=(50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 2.260

Fakultas Ekonomi

Halaman: 53

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL Perbaikan ke 2:

Biaya yang dikeluarkan : Z=(50 . 5) + (40 . 8) + (50 . 15) + (10 . 20) + (50 . 10) = 2.020

Perbaikan 3

Biaya yang dikeluarkan : Z= (60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 .10) + (50 . 10) = 1.890 (paling optimal) Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai mendapatkan hasil yang optimal. Fakultas Ekonomi Halaman: 54

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

2. Metode MODI

Langkah-langkah: a. Misal tabel awal yang digunakan adalah tabel NWC b. Buat variabel Ri dan Kj untuk masing-masing baris dan kolom. c. Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris) dengan rumus: Ri + Kj = Ci baris kolom biaya 1. W-A = R1 + K1 = 20 2. W-B = R1 + K2 = 5 3. H-B = R2 + K2 = 20 4. P-B = R3 + K2 = 10 5. P-C = R3 + K3 =19 dari persamaan di atas, hitung K1 dan R1 dengan cara meng-nol-kan variabel R1 atau K1, misal R1 = 0 1. R1 + K1 = 20 => 0 + K1 = 20 , K1 =20 2. R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 3. R2 + K2 = 20 => R2 + 5 = 20 , R2 = 15 4. R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 5. R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14 letakkan nilai tersebut pada baris / kolom yang bersangkutan

Fakultas Ekonomi

Halaman: 55

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL d. Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong dengan rumus:

Cij - Ri - Kj 1. H-A = 15 15 20 = - 20 2. P-A = 25 5 20 = 0 3. W-C = 8 0 14 = - 14 4. H-C = 10 15 14 = - 19 (optimal jika pada sel yang kosong, indek perbaikannya _ 0, jika belum maka pilih yang negatifnya besar). e. Memilih titik tolak perubahan Pilih nilai yang negatifnya besar yaitu H-A f. Buat jalur tertutup Berilah tanda positif pada H-A. Pilih 1 sel terdekat yang isi dan sebaris (H-B), 1 sel yang isi terdekat dan sekolom (W-A), berilah tanda negatif pada dua sel terebut. Kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom dengan dua sel bertanda negatif tadi (W-B) dan beri tanda positif. Selanjutnya pindahkan isi dari sel bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari sel yang bertanda positif (50). Jadi, H-A kemudian berisi 50, H-B berisi 60-50=10, W-B berisi 40+50=90 dan W-A tidak berisi.

g. Ulangi langkah-langkah c f sampai indeks perbaikan bernilai _ 0 hitung sel yang berisi: W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 H-A = R2 + K1 = 15 => R2 + 0 = 15, R2 = 15 H-B = R2 + K2 = 20 => 15 + 5 = 20 , P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14 Fakultas Ekonomi Halaman: 56

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL Perbaikan indeks: W-A = 20 0 0 = 20 W-C = 8 0 14 = - 6 H-C = 10 15 14 = - 19 P-A = 25 5 0 = 20

Biaya transportasi : Z= (90 . 5) + (50 . 15) + (10 . 10) + (20 . 10) + (30 . 19) = 2.070 Hitung sel yang berisi: W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14 H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 14 = 10 , R2 = - 4 H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19 Perbaikan indeks (sel kosong) : W-A = 20 0 0 = 20 W-C = 8 0 14 = - 6 H-B = 20 15 5 = 0 P-A = 25 5 0 = 20

Fakultas Ekonomi

Halaman: 57

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

Biaya transportasi : Z= (80 . 5) + (10 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (30 .10) + (20 . 19) = 2.010

Sel berisi: W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 W-C = R1 + K3 = 8 => 0 + K3 = 8 , K3 = 8 H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 8 = 10 , R2 = 2 H-A = R2 + K1 = 15 => 2 + K1 = 15 , K1 = 13 P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 Indeks perbaikan: W-A = 20 0 19 = 1 H-B = 20 (-4) 5 = 19 P-A = 25 5 19 = 1

Indeks perbaikan sudah positif semua, berarti sudah optimal.

Fakultas Ekonomi

Halaman: 58

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

Biaya transportasi : Zmin = (60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (50 .10) = ???

Metode VAM Vogels Approximation Method (VAM). Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah tujuan. 1. Langkah metode VAM: 2. Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua (kolom dan baris) 3. Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom 4. Pilih biaya terendah 5. Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan 6. Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh 7. Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya teralokasikan.

Fakultas Ekonomi

Halaman: 59

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

Rangkuman dengan VAM, yaitu:

Fakultas Ekonomi

Halaman: 60

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

Biaya transportasi : Z min= (5*60) + (8*30) + (15*50) + (10*10) + (10*50) = ???? (optimal)

Soal Latihan Di Rumah.


1. Selesaikan persoalan transportasi sebagai berikut:

a). Formulasikan masalah di atas ke bentuk Linier Programming! b). Hitunglah tabel alokasi awal dengan metode NW-Corner dan Biaya Minimum! c). Berdasarkan tabel awal Biaya minimum, dapatkan solusi optimal atau VAM! Fakultas Ekonomi Halaman: 61

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

2. PT. ADA sedang melakukan pendistribusian produknya sesuai dengan permintaan pasar. Gudang yang dimiliki ada 3 tempat dan daerah pemasarannya ada 3 tempat. Adapun hasil pengamatan tentang biaya transportasi setiap ton antar lokasi tampak dalam tabel di bawah ini:

Tujuan Gudang Kota X Kota Y Kota Z Demand (ton)

Kota A

Kota B

Kota C

Supply (ton) 120 80 80 280

$8 $5 $3 150

$5 $ 10 $9 80

$6 $ 14 $ 10 50

Berdasarkan informasi tersebut di atas saudara diminta untuk: a. Menghitung pendistribusian barang dari gudang ke pasar tujuan yang paling optimal dengan metode VAM b. Berapakah besarnya biaya yang paling optimal tersebut? 3. Proyek pemerintah dalam APBN 2009/2002010 akan segera dilaksanakan di 5 propinsi. Dari Pemerintah pusat, disediakan 5 tim kerja yang akan melkaksanakan proyek tersebut. Biaya dari proyek tersebut adalah sebagai berikut :

Proyek Kerja Tim Satu Tim Dua Tim Tiga Tim Empat Tim Lima

Tim

Jalan Raya 3 8 6 8 9

Terminal Rumah Bis Sakit 8 7 4 4 10 2 2 2 2 6

Sekolah Dasar 10 9 7 3 9

Taman Wisata 15 13 12 11 17

Buatlah penugasan masing-masing tim untuk mengerjakan masing-masing proyek. Berapa biaya yang harus dikeluarkan? Fakultas Ekonomi Halaman: 62

DIKTAT SOAL DAN JAWABAN RISET OPERASIONAL

DAFTAR PUSTAKA
1. Hamdy A. Taha, Operation Research.: An Introduction, McMillan, 2002. 2. Hartawan, Z., Panduan Praktikum Riset Operasional dengan POM/QM for Widows ver 3.0, Fakultas Ekonomi UMB, Bengkulu, 2011. 3. Hilier, Frederich S. and Lieberman, Introduction to Operation Research, McGraw-Hill, 2003. 4. Hotniar Siringoringo, Riset Operasional Seri Pemrograman Linear, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2005 . 5. Lia Praba Kusuma Putri, Diktat Riset Operasional Design, Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, 2010 6. Media Anugerah Ayu, Pengantar Riset Operasional Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Jakarta, 1996. 7. Nuhfil Hanani dan Rosihan Asmara. METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows. http://rosihan.web.id., Diakses tanggal 11 Juni 2010. 8. Pangestu Subagyo, dkk., Dasar-dasar Operations Research BPFE, Yogyakarta, 2000. 9. Richard Levin, dkk Pengambilan Keputusan secara Kuantitatif, Rajawali Press, 1999. 10. Sri Mulyono, Riset Operasional, LPFE UI, Jakarta, 2004. 11. Taha, Hamdy A., Operations Research 7th Edition. C. Prentice Hall, Inc. 2003. 12. Yulian Yamit, Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 2003. 13. YUNI DWI ASTUTI, http://yuni_dwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/ folder/0.1YUNI DWI ASTUTI, ST., MMSI, Universitas Gunadarma. Diakses tanggal 4 Oktober 2011. 14. Zulian Yamit, Soal dan Penyelesaian Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis, Penerbit EKONISIA, FE-UII, Yogyakarta, 1997.

Fakultas Ekonomi

Halaman: 63

Anda mungkin juga menyukai