Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DINDA 1.2 Tujuan DINDA BAB II KEGIATAN DAN PENGAMATAN 2.1 2.1.

1 EVA 2.1.2 Cabai Syarat Tumbuh Jagung

NETTA 2.1.3 Kacang Tanah

RAMADI 2.2 2.2.1 Kegiatan dan Pengamatan Cara Budidaya Jagung dan Hasil Pengamatan

A. Penyiapan Lahan Sebelum jagung ditanam, lahan perlu dibersihkan dari gulma dan tanaman liar. Gulma seperti alang alang, rumput teki, semak dan pohon perdu disiangi sampai ke akar akarnya. Gulma jangan dikubur, karena dikawatirkan akan munculnya hama seperti rayap dan semut. Selain itu, alang alang dan rumput teki bisa tumbuh kembali apabila hanya dikubur di dalam tanah. B. Pencangkulan Pencangkulan dilakukan dengan memindahlkan tanah bagian bawah sedalam 15 s/d 20 cm ke atas permukaan lahan. Selain untuk menyeimbangkan ketersediaan unsur

hara antara bagian bawah dan bagian atas lahan, pencangkulan juga dimaksudkan membuat tanah lebih remah dan gembur. C. Pembuatan Bedengan Pembuatan bedengan untuk lokasi penanaman benih banyak dilakukan di dataran rendah pada lahan kering, lahan bekas sawah, atau lahan tadah hujan. Bedengan dibuat selebar 70 s/d 100 cm, dengan ketinggian antara 10 s/d 20 cm. Sedangkan untuk panjangnya disesuaikan dengan kondisi, kontur, lahan. Di daerah kering tinggi bedengan sebaiknya dibuat agak rendah untuk memudahkan penyiraman karena jika terlalu tinggi membutuhkan banyak air saat penyiraman. Di antara bedengan dibuat parit selebar 20 s/d 30 cm yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air di bedengan agar akar jagung tidak tergenang. D. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat sedalam antara 2 s/d 5 cm menggunakan tugal, yakni alat terbuat dari kayu bulat panjang ujungnya runcing. Jarak lubang adalah 25 x 25 cm. Agar barisan lubang tanam yang dibuat menjadi teratur, bisa digunakan alat bantu berupa bilah bambu yang dibentangkan sepanjang bedengan. E. Penanaman Benih Penanaman benih dilakukan pada pagi atau sore, saat matahari tidak begitu terik. Setelah benih masuk ke lubang, maka lubang itu harus ditutup lagi dengan tanah secara ringan; tidak perlu dipadat padatkan. Waktu terbaik menanam benih adalah waktu akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa mengeluarkan buah, tanaman masih mendapatkan pasokan air dan diharapkan saat panen tiba, musim kemarau telah datang sehingga memudahkan proses pengeringan. F. Perawatan a. Penyulaman Benih Satu minggu setelah tanam benih akan tumbuh dan muncul tanaman muda. Saat itu pengecekan harus dilakukan. Jika ada benih yang tidak tumbuh, mati, atau tanaman muda terserang penyakit, segera lakukan penyulaman yakni melakukan penanaman benih kembali yang proses dan tata caranya sama dengan penanaman benih sebelumnya. Penyulaman ini dimaksudkan agar tanaman tumbuh seragam, baik umur maupun sosoknya. Karena itu penyulaman tidak bisa dilakukan setelah tanaman berumur di atas 25 hari, dikarenakan pada usia itu sistem perakaran

tanaman sudah tumbuh kuat sehingga benih sulaman tidak mampu bersaing memperebutkan unsur hara. b. Penyiangan Gulma Penyiangan dilakukan setiap minggu setelah tanam. Untuk gulma seperti rumput atau perdu lain, penyiangan dilakukan manual dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman gulma sampai ke akar akarnya. Setelah itu gulma dikumpulkan dan dibakar sampai habis! Bersama penyiangan gulma yang kedua dilakukan juga pembubunan, yakni menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah dengan menggunakan tanah yang diambil di antara tanaman. Dengan menggunakan cangkul, tanah dipindahkan ke barisan jagung yang ada di kanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman semakin mencengkeram tanah sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin. c. Pupuk Lanjutan Pada usia 15 s/d 30 hari setelah tanam atau setelah penyiangan pertama, tanaman perlu diberi pupuk lanjutan. Dengan tetap menggunakan RI1, pemberian pupuk ini dilanjutkan kembali setelah berusia 40 hari. d. Pengairan Pengairan dilakukan secara manual menggunakan ember dikarenakan sulitnya sumber air pada awal penanam. Selanjutnya setelah turun hujan, pengairan menggunakan tadah hujan. 2.2.2 Cara Budidaya Kacang Tanah dan Hasil Pengamatan

A. Pembukaan Lahan Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan

menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami. B. Pembentukan Bedengan Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 3040 meter. Sedangkan

untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 2030 cm. C. Pemupukan Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=6090 kg ditambah TSP=6090 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm. D. Teknik Penanaman a. Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 20 x 20 cm. b. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas. c. Cara Penanaman Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan. E. Pemeliharaan Tanaman a. Penyulaman Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7 hari setelah tanam). b. Penyiangan Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari. c. Pembubunan Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman. d. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal. e. Pengairan dan Penyiraman Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Pengairan dilakukan menggunakan ember serta tadah hujan. f. Waktu Penyemprotan Pestisida Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut. 2.2.3 Cara Budidaya Cabe dan Hasil Pengamatan

A. Pemilihan bibit cabe Untuk memilih bibit cabe yang tepat, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah menentukan jenis cabe yang akan ditanam, misalnya cabe rawit, cabe panjang dan juga cabe merah. Selain itu perlu juga menentukan bibit cabe yang masih segar dan yang kemudian dikupas untuk diambil bijinya. Biji cabe yang sudah dipilah dari kulitnya kemudian di jemur dibawah terik sinar matahari hingga kering. B. Membuat semaian cabe Persemaian dilakukan pada sebuah baki semai. Setelah persemaian berumur 7 hari maka bibit cabe dipindahkan pada alat yang disebut koker. Koker terbuat dari daun pisang yang digulung. C. Persiapan lahan Sambil menunggu semaian bibit cabe tumbuh dan siap untuk dipindahkan, maka hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan lahan pertanian. Dalam mempersiapkan lahan disini, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah menggemburkan tanah pertanian serta membuang seluruh gulma yang ada pada lahan penanaman. Setelah proses pembersihan dan penggemburan lahan dilakukan, maka selanjutnya hal yang harus lakukan adalah pembuatan lubang yang berjarak antara 40 hingga 60 cm. Lubang ini ini dimaksudkan untuk lubang menanam bibit cabe.

D. Penanaman cabe Masa penanaman cabe yang tepat adalah ketika kadar curah hujan yang tidak terlalu tinggi, namun bukan musim kemarau. Setelah itu pastikan pemilihan bibit dari semaian dan masukkan kelubang yang telah diperiapkan sebelumnya. Lubang yang telah terisi bibit cabe kemudian ditutup, bila hujan tidak datang, maka bibit cabe yang sudah ditanam sebaiknya disiram secara rutin pada pagi atau sore hari. E. Pemupukan tanaman cabe Setelah tanaman cabe berumur 2 minggu, maka proses pemupukan sudah dapat dilakukan. Adapun pupuk yang diberikan adalah campuran dari TSP dan Urea secukupnya pada setiap batang cabe dengan cara pupuk yang diletakkan dari batang tanaman adalah sekitar 5-10 cm. Selain itu pupuk juga bisa dicampur dengan kompos yang berasal dari kotoran ayam dan juga dari kotoran hewan lainnya. F. Perawatan tanaman cabe Perawatan tanaman cabe harus tetap diperhatikan, seperti penyiraman tanaman jika curah hujan kurang, selain itu gulma pada lahan juga harus secara rutin dibersihkan. Hal lainnya yang harus dilakukan adalah melakukan penyemprotan pestisida secara rutin sesuai dengan anjuran. 2.2.4 Logbook dan Cara Kerja Pengolahan tanah Membersihkan gulma dengan cangkul dan dengan tangan lalu menggemburkan tanah dengan cangkul, kemudian meratakan tanah di permukaan. Penyemaian Media tanam dibersihkan, kemudian diisi dengan pupuk kompos. Menambahkan air sampai pupuk kompos menjadi agak basah. Membuat 6 barisan pada permukaan campuran pupuk kandang dan tanah, lalu menanam benih pada 6 baris tersebut masing-masing 5 benih disetiap baris. Menutup kembali 6 barisan tersebut menggunakan pupuk Peembahasan Pengolahan tanah Pengolahan tanah yang untuk membuat lingkungan tumbuh yang cocok bagi tanaman. Lingkungan tumbuh tentunya harus subur dan gembur, karena tanaman ini memerlukan aerasi dan drainase yang baik Persemaian Cabai Persemaian adalah tempat untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan. Pengadaan bibit melalui persemaian yang dimulai sejak penaburan benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan Keter anga n

No. Hari, Tanggal dan Alat Tujuan Bahan 1 Kamis, 20 September PENGOLAHAN TANAH DAN MENYEMAI Tujuan: Tujuan pengolahan tanah agar unsure hara yang berada dibawah permukaan tanah terangkat ke permukaan tanah.

Tanah Cangkul Pupuk kompos Media semai/ba ki Air 20benih cabai

2.

Tujuan persemaian untuk menimbuhkan benih menjadi bibit pada suatu media dan memilih bibit yang mempunyai potensi baik. Kamis, 27 September 2012 PERSEMAIAN DAN PENGOLAHAN TANAH

kandang.

penanaman dilapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan kualitas semai yang akan ditanam dilapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara menanam benih lengsung dilapangan.

Cangkul Air

3.

4.

Kamis, 4 Oktober 2012 PENGOLAHAN TANAH, PEMBUATAN IRIGASI DAN KOKERAN Tujuan: Pengolahan tanah Membuat tanah menjadi subur dan gembur. Pembuatan irigasi Memenuhi kebutuhan air tanaman. Kokeran Agar unsure hara tidak menyebar ke tanaman lain dan memberi adaptasi terhadap bibit ke media yang berada. Kamis, 11 oktober 2012 PEMBUATAN BEDENGAN Tujuan: Menghindari genangan air Mencegah

Cangkul Daun pisang Pupuk kandang Tanah Air Baki Bibit cabai yang telah disemai

Menyemai Menyiram persemaian dengan air secukupnya dan mengamati pertumbuhannya. Pengolahan lahan Menggemburkan tanah kembali menggunakan cangkul. Pengolahan tanah Mengolah tanah kembali, menyangkul bongkahan tanah yang besar terus menerus hingga menjadi bongkahan kecil hingga subur. Pembuatan irigasi Membuat saluran irigasi di sekeliling bidang lahan. Kokeran Menyiapkan daun pisang sebagai wadah kokeran(daun pisang dibentuk seperti tabung terbuka), setelah itu kokeran diisi dengan tanah dan bibit yang sudah berumur 7hari di tanam di dalam kokeran.

Pengolahan tanah Tanah yang telah diolah menjadi subur dan siap ditanami tanaman karena tanah sudah menciptakan aerasi yang baik karena adanya pertukaran udara akibat pengolahan tanah. Pengolahan tanah mengakibatkan unsure hara yang tertimbun dibawah tanah akan naik keatas dan menyuburkan tanaman. Kokeran Pada system kokeran tanaman dapat tumbuh dengan baik tanpa gangguan tanaman lain dalam mendapatkan unsur hara, mudah dalam perawatan dan pemupukannya selain itu tanaman tidak mengalami stress saat dipindahkan. Kelemahan sistem koker adalah membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan koker.

Cangkul

Pembuatan bedengan lahan jagung Membuat bedengan lahan jagung dengan lebar sekitar 70cm dengan ketinggian 10-20cm dan panjang sekitar 2m. bedengan dibuat sebanyak 4baris kemudian jarak antar bedengan 25cm. membuat parit

Pembuatan bedengan Pembuatan bedengan dan selokan/parit dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Tanah yang berasal dari penggaliran selokan ditempatkan pada bedengan diantara selokan

tanah kotor Memperbaiki aerasi Mencegah pemadatan tanah Memudahkan pemeliharaan tanaman

disela-sela antar bedengan menggumakan cangkul untuk saluran air. Pembuatan bedengan lahan cabai Membuat bedengan dilahan cabai dengan luas 1m. Bedengan dibuat sebanyak 2 baris. Membuat baris/selokan diantara dua bedengan. Pembuatan bedengan lahan kacang tanah Membuat bedengan dilahan kacang tanah dengan luas yang sama dengan cabai. Bedengan dibuat sebanyak 2 baris. Membuat baris/selokan diantara dua bedengan. Tugaian Benih jagung hibrida air Pembuatan lubang tanam membuat lubang tanam lubang pada lahan jagung, lubang tanam dibuat sedalam 2-5cm. Setiap bedengan diberi lubang tanam. lubang dibuat menggunakan tugal, yakni alat terbuat dari kayu bulat panjang degan ujung yang runcing. Menugal lahan dengan jarak lubang sekitar 20x20cm. Agar barisan lubang tanaman yang dibuat menjadi teratur, digunakan alat bantu berupa kayu yang dibentangkan sepanjang bedengan. Penanam Benih Menanam benih satu-persatu ke masing-masing lubang yang telah ditugal. Setalah benih masuk kelubang, lubang ditutupi kembali dengan tanah secara ringan, tidak perlu dipadatkan kembali. Memberi pupuk kandang pada masing-masing lubang tanam sebanyak satu genggam. Menyiram setiap lubang tanam dengan air secukupnya. Penyulaman Jagung Mengamati pertumbuhan tanaman jagung yang tumbuh dan tidak tumbuh. Menyulam tanaman yang tidak tumbuh dengan mengganti benih yang tidak tumbuh dengan benih

tersebut. Pembuatan bedengan bertujuan untuk membuat medium tanam, sedangkan pembuatan selokan bertujuan untuk saluran pemasukan air dann saluran pembuangan air.

5.

Kamis, 18 Oktober 2012 PENANAMAN BENIH DAN PEMBUATAN LUBANG TANAM.

Waktu terbaik menanam benih adalah waktu akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa mengeluarkan buah, tanaman masih mendapatkan pasokan air dan diharapkan saat panen tiba, musim kemarau telah datang sehingga memudahkan proses pengeringan. Namun pada penanaman benih dilahan ini di lakukan pada saat awal musim penghujan.

6.

Kamis, 25 Oktober 2012 PENYULAMAN JAGUNG PENANAMAN BIBIT CABAI Tujuan:

Benih jagung hibrida Bibit cabai yang telah

Penyulaman Jagung Menyulam dilakukan seminggu selepas menanam benih ke media tanam 1 ke ladang untuk mendapatkan keseragaman. Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-

Penyulaman Benih Menumbuhka n lagi benih jagung di setiap lubang yang benih sebelumnya tidak tumbuh

7.

Kamis, 01 November 2012 PENANAMAN KACANG TANAH DAN PENYIANGAN GULMA

8.

9.

Kamis, 08 November 2012 PENYIANGAN GULMA Kamis, 29 November 2012 PENYIANGAN

baru. Menanam benih baru dan menutupnya lagi dengan tanah. Menyiram seluruh tanaman jagung dengan air secukupnya. Penanaman Bibit Cabai Memilih bibit yang tumbuh dan berpotensi dari bibit yang telah ditanam dikokeran sebanyak 16bibit. Memindahkan 16 bibit cabai ke media tanah dilahan cabai yang telah disiapkan. Memberi lubang tanam pada bedengan lahan cabai dengan pola 2x8cm. Lubang tanam dilubangi sedalam 3-5cm, kemudian bibit cabai di ambil dari kokeran dan dipindahkan ketanah secara perlahan. Lalu, bagian akar ditutup kembali. Memberi pupuk ke setiap bibit tanaman sebanyak satu genggaman tanaman. Penanaman Kacang Tanah Cangkul Menyiapkan lahan kacang tanah Benih yang telah dibuat bedengan kacang (4baris). tanah Membuat lubang tanam di Pupuk bedengan dengan jarak tanam kandang 25x25cm sedalam 3-5cm. Air Memasukkan dan menanam Koret benih kacang tanah kedalam lubang tanam. Lalu, memberi pupuk kandang pada setiap lubang tanam sebanyak satu genggaman ke masing-masing lubang tanam. Menyiram setiap lubang tanam dengan air. Penyiangan Gulma Membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman jagung dan cabai menggunakan koret. Koret Penyiangan Gulma Membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman jagung, cabai dan kacang tanah. Penyiangan Gulma Koret Menyiangi gulma pada lahan Penggaris jagung, cabai dan kacang tanah

disemai Air secukupn ya

bagian yang kosong bekas tanaman yang mati/ diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai jarak tanamnya.

Penyingan gulma dilakukan dengan membersihkan gulma disekitar tanaman yang

GULMA DAN PENGAMATAN KUANTITATIF TANAMAN Tujuan: Penyiangan gulma Membersihkan gulma agar tidak terjadi persaingan kebutuhan metabolisme tanaman. Memasok udara ke dalam tanah. Memotong akar tanaman. Pengamatan Kuantitatif Tanaman Mengukur tinggi dan jumlah tanaman agar diketahui perkembangannya. 10. Kamis, 06 Desember 2012 PENYIANGAN GULMA DAN PENGAMATAN KUANTITATIF TANAMAN

menggunakan koret kecil. Membersihkan gulma disekitar tanaman sampai akar gulma agar gulma tidak tumbuh kembali. Pengamatan Kuantitatif Mengukur tinggi tanaman jagung dengan mengambil 10 sampel tanaman jagung yang tumbuh paling tinggi. Kemudian mencatat tinggi tanamannya.

dibudidayakan agar tidak terjadi persangain dalam hal nutrisi, ruang dan kebutuhan sinar matahari. Hasil pengamatan tanaman jagung: 1= 65cm 2= 84cm 3= 71cm 4= 70cm 5= 60cm 6= 45cm 7= 90cm 8= 62cm 9= 104cm 10= 100cm kuantitatif

Penyiangan Gulma Koret Menyiangai gulma pada lahan Penggaris jagung, cabai dan kacang tanah menggunakan koret. Membersihkan gulma disekitar tanaman sampai akar gulma agar gulma tidak tumbuh kembali.

Hasil pengamatan tanaman jagung: 1= 152cm 2= 96cm 3= 146cm 4= 80cm 5= 101cm 6= 119cm Pengamatan Kuantitatif 7= 122cm Mengukur tinggi tanaman cabai 8= 72cm dan menghitung jumlah bunga 9= 134cm yang berada dalam satu tanaman 10= 133cm tersebut. Mengukur tinggi tanaman kacang Hasil pengamatan tanag, menghitung jumlah bunga tanaman cabai: dan daun yang terdapat pada Tinggi 51 cm tanaman kaacang tanah tersebut. bunga 1 Tinggi 57 cm bunga 2 Tinggi 49 cm bunga 2 Tinggi 55 cm bunga 2 Tinggi 45 cm bunga 2 Hasil pengamatan

kuantitatif

kuantitatif dan jumlah dan jumlah dan jumlah dan jumlah dan jumlah

kuantitatif

11.

Kamis, 13 Desember 2012 PENYIANGAN GULMA DAN PEMUPUKAN LANJUT PADA JAGUNG Tujuan: Penyiangan Gulma Memasok udara ke dalam tanah. Memotong akar tanaman. Membersihkan gulma sehingga tidak terjadi persaingan kebutuhan metabolisme tanaman. Pemupukan Memperbaiki tingkat kesuburan tanah. Mendapatkan nutrisi yang cukup.

Koret Pupuk urea

Penyiangan Gulma Menyiangi gulma pada lahan jagung, cabai dan kacang tanah menggunakan koret kecil. Membersihkan gulma disekitar tanaman sampai akar gulma agar gulma tidak tumbuh kembali. Pemupukan Lanjut Pada Jagung lubang untuk memupuk dengan jarak 5cm disekitar lubang tanam menggunakan tugal atau cangkul. Memupuk tanaman pada lubang yang telah tersedia menggunakan Hasil pengamatan kuantitatif pupuk NPK. tanaman kacang tanah: Menutupnya kembali dengan Jumlah daun 37 , jumlah tanah. bunga 11 Jumlah daun 33 , jumlah bunga 7 Jumlah daun 49 , jumlah bunga 8 Jumlah daun 39 , jumlah bunga 7 Jumlah daun 46 , jumlah bunga 4 Jumlah daun 45 , jumlah bunga 17 Jumlah daun 34 , jumlah bunga 10 Jumlah daun 41 , jumlah

tanaman kacang tanah: Jumlah daun 27 , jumlah bunga 11 Jumlah daun 28 , jumlah bunga 5 Jumlah daun 40 , jumlah bunga 11 Jumlah daun 32 , jumlah bunga 11 Jumlah daun 38 , jumlah bunga 10 Jumlah daun 38 , jumlah bunga 9 Jumlah daun 25 , jumlah bunga 6 Jumlah daun 33 , jumlah bunga 8 Jumlah daun 40 , jumlah bunga 5 Jumlah daun 18 , jumlah bunga 5 Hasil pengamatan kuantitatif tanaman cabai: Tinggi 60 cm dan jumlah bunga 5 Tinggi 73 cm dan jumlah bunga 5 Tinggi 57 cm dan jumlah bunga 2 Tinggi 71 cm dan jumlah bunga 3 Tinggi 54 cm dan jumlah bunga 4

bunga 11 Jumlah daun 46 , jumlah bunga 6 Jumlah daun 20 , jumlah bunga 6

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

JONATHAN 3.2 Saran

JONATHAN DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai