Anda di halaman 1dari 16

RUMOR TENTANG INSULIN, MANA YANG BENAR, MANA YANG SALAH

PENDAHULUAN
Awal tahun 1920-an Frederick Banting and Charles Best

Mengisolasi insulin dari pankreas seekor anjing dan menyuntikan ke seorang anak diabetes tipe 1

Akhir tahun 1950-an urutan asam amino diidentifikasi, dan kemudia insulin bisa dimurnikan.

PERAN INSULIN PADA PENGOBATAN DIABETES


Diabetes adalah penyakit kronik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan. Sering mengakibatkan arteroskeloris

Gula darah yang tinggi adalah akibat pabrik insulin yaitu pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan. Beragam usaha dilakukan untuk menurunkan kadar gula baik dengan obat minummaupun dengan injeksi. Obat minum juga tersedia dalam 2 macam ada yang menungkatkan pengeluaran insulin dari pabriknya ada juga yang bekerja meningkatkan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin. Disisi lain ada juga upayah menambah insulin dari luar tubuh (insulin eksogen)

Dalam keadaan tertenyu insulin bahkan menjadi satu-satunya pilihan untuk menurunkan kadar gula darah, misalnya saat dokter ingin menurunkan secara cepat, pada diabetes tipe I, gagal dengan obat makan, pada keadaan kritis, dan diabetes pada kehamilan.
Pada diabetes tipe 2 disamping perencanaan makan dan olah raga memang awalnya dipakai obat minum, hanya saja saat diagnosis kapasitas pabrik insulin (pankreas) tersisa hanyan 50% maka seringkali Diabetes tipe II pada akhirnya juga membutuhkan insulin. Dari penelitian-penelitian yang ada sekitar 54,4 % pasien diabetes tanpa insulin khawatir jika memakai insulin dan 27 % menolak saat ditawarkan insulin.

RUMOR TENTANG INSULIN


A. Insulin menyebabkan kecanduan
Insulin seperti narkoba yang menyebabkan kecanduan

Sekai Insulin tetap Insulin Pasien yang sudah lama mengidap Biabetes tipe 2 seringkali gagal dengan obat minum dan butuh insulin. Dokter tidak bisa menjamin diabetesnya bisa terkontrol dengan hanya obat minum, sehingga dibutuhkan insulin yang terusmenerus

B. Insulin hanya untuk diabetes tipe I Untuk diabetes tipe I (sering timbul diusia anak-anak) dari awal harus memakai insulin karena kekurangan insulin absolut sehingga harus memakai insulin dari luar tubuh Tipe 2 biasanya awalnya bisa terkontrol dengan obat makan. Namun biasanya diabetes baru terdiagnosis saat kapasitas cadangan produksi insulin tinggal 50 %. Jadi Diabetes tipe 2 juga sering membutuhkan insulin manakala kapasitas produksi pankreasnya sudah jelek.

C. Insulin hanya dipakai jika penyakitnya sudah parah dan sebagai jalan terakhir Saat ini beberapa pedoman pengobatan menganjurkan kombinasi obat minum dengan insulin sedini mungkin tanpa perlu harus menunggu gagal dengan 2 atau 3 obat terlebih dahulu.

d. Suntik insulin sakit Saat ini alat-alat delivery insulin semakin canggih dan nyaman untuk pasien. Jarum insulin dengan ukuran supra kecil dengan panjang kurang dari 0,5 cm membuat rasa sakit hamper tidak ada. Apalagi jarum insulin saat ini juga sudah dilapisi dengan silicon sehingga rasa sakitnya semakin berkurang. Biasanya setelah merasakan sekali dua kali pasien akan terbiasa dan tidak lagi merasakan sakit. Bentuknya tidak lagi menakutkan seperti jarum tetapi sudah dikemas seperti pen yang lucu dan mudah dibawa kemanamana.

e. Insulin mahal Hamper semua sediaan insulin saat ini masuk daftar obat PT Askes, sehingga para pengguna asuransi kesehatan PT Askes bisa memanfaatkannya. Karena semua insulin dapat diproduksi masal dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika maka biaya semakin murah. Begitu juga dengan Askeskin (asuransi kesehatan untuk warga miskin) juga menyediakan tanggungan untuk beberapa jenis insulin.

f. Insulin dapat mengakibatkan kebutaan Pendapat ini benar-benar menyesatkan, bahkan harapannya adalah jika diabetes dapat terkontrol dengan baik sedini mungkin, maka kebutaan tersebut dapat dihindari. Seperti dipahami saat ini diabetes adalah penyebab kebutaan tersering di dunia pada orang dewasa.

g. Insulin dapat mengakibatkan cuci darah Saat ini memang diabetes adalah penyebab tersering cuci darah di negara-negara maju. Dengan mengontrol diabetes dengan cara apapun, termasuk insulin, maka diharapkan pengidap tidak sampai harus cuci darah. Tentunya tidak cukup gula darah yang dikontrol tetapi juga faktor risiko lain seperti tekanan darah, kolesterol dan lain-lain. Seringkali pasien dating sudah dengan gangguan fungsi ginjal yang berat lalu ditawarkan insulin, sehingga disimpulkan bahwa insulinlah yang menyebabkan pasien menjadi cuci darah.

h. Repot, makan waktu banyak dan hidup menjadi terkungkung Memang jika sudah memakai insulin ada aktivitas baru yang secara rutin harus dikerjakan. Hanya saja para dokter tidak langsung menawarkan 2 atau 3 kali suntikan sehari, tetapi sekali suntikan terlebih dahulu dan dikombinasikan dengan obat minum yang sudah dipakai sebelumnya. Saat ini hamper sebagian besar insulin menggunakan pen yang canggih dan tidak menakutkan. Dengan menggunakan pen maka tidak serepot jika memakai jarum suntik biasa, waktu yang digunakan juga lebihs edikit. Pen bisa dibawa kemana-mana seperti pulpen dan dimasukkan ke saku.

i. Saat ini, dimanapun, tidak ada lagi insulin yang terbuat dari binatang, semuanya merupakan insulin dengan urutan asam amino insulin manusia atau derivatnya. Insulin manusia sudah dapat dimurnikan dan diperbanyak dengan teknologi rekombinan. Insulin juga bukan dibuat dari mengakses pankreas orang yang sudah meninggal. Jadi tidak perlu lagi khawatir akan adanya insulin babi atau sapi.

j. Insulin dapat menyebabkan gula darah drop (hipoglikemia) Pendapat ini sebagian ada benarnya. Tidak hanya insulin tetapi sebagian besar obat minum juga dapat menyebabkan gula darah drop. Namun dengan edukasi yang baik, pengawasan dan kerjasama dengan dokter yang ketat, dan monitornya gula darah yang sesuai, maka risiko tersebut bisa diminimalisasi. Pengidap diabetes dan keluarga harus tahu kapan jadwal dan dosis menyuntik insulin, bagaimana mengatasinya, dan sebagainya. Akhirnya pengidap diabetes bisa menjadi dokter utama bgi dirinya sendiri. Dengan memulai insulin jangka panjang sekali sehari, maka risiko gula darah drop juga semakin berkurang. Edukasi adalah hak para pengidap diabetes.

k. Insulin menaikkan berat badan (menjadi lebih gemuk) Insulin adalah termasuk hormone anabolic, sehingga benar jika dikatakan insulin dapat menaikkan berat badan. Dengan demikian tidak heran jika pada keadaan berat badan yang menurun drastis, pada pengidap diabetes disarankan memakai insulin. Pada orang yang berat badannya ideal atau gemuk maka tentunya efek ini dapat mennimbulkan masalah baru. Namun dengan sediaan insulin analog yang banyak beredar saat ini dikatakan bahwa efek kenaikan berat badan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan insulin biasa. Cara lain untuk mengimbangi risiko kenaikan berat badan adalah dengan mengkombinasi dengan obat makanan golongan biguanid jika tidak terdapat kontra indikasi. Jangan lupa juga untuk tetap berolahraga sesuai aturan dan makan sesuai anjuran agar berat badan tidak naik berlebihan jika memakai insulin.

Anda mungkin juga menyukai