Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT

Disusun oleh : Nama NPM Tanggal / Jam Asisten : Yuanita Rahmah : 240210100057 : 07 Oktober 2010 / Jam 08.00-10.00 : Adhi Purnama

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah melakukan suatu kegiatan pengukuran pada benda padat. Misalnya kita mengukur panjang buku, lebar buku dengan menggunakan mistar. Kegiatan tersebut merupakan suatu kegiatan pengukuran. Pada dasarnya, pengukuran dapat diartikan sebagai proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan. Sehingga melakukan pengukuran terhadap besaran tertentu menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Setiap pengukuran besaran fisis selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran. Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan.

2.2 Tujuan

Adapun tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum Pengukuran dasar pada benda padat ini adalah sebagai berikut: 1. 2. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar. Menuliskan dengan benar bilangan-bilangan berarti dan hasil pegukuran/perhitungan. 3. Menghitung besaran lain berdasarkan ukuran-ukuran dasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Pengukuran Pengukuran merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan. Dalam pengukuran ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Istiah dalam pengukuran antara lain: 1. Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0. 2. Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur 3. Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasilhasil pengukuran pada pengukuran berulang. Ketika menyatakan hasil pengukuran, penting juga untuk menyatakan ketepatan atau perkiraan ketidakpastian pada pengukuran tersebut. Sebagai contoh, hasil pengukuran lebar papan tulis : 5,2 plus minus 0,1 cm. Hasil Plus minus 0,1 cm (kurang lebih 0,1 cm) menyatakan perkiraan ketidakpastian pada pengukuran tersebut sehingga lebar sebenarnya paling mungkin berada di antara 5,1 dan 5,3. Persentase ketidakpastian merupakan perbandingan antara ketidakpastia dan nilai yang diukur, dikalikan dengan 100 %. Misalnya jika hasil pengukuran adalah 5,2 cm dan ketidakpastiannya 0,1 cm maka persentase ketidakpastiannya adalah : (0,1 / 5,2) x 100 % = 2 %. Ketidakpastian Mutlak dan Relatif dapat dinyatakan hasil pengukuan selalu dilaporkan sebagai x = x plus minus delta x di mana delta x merupakan setengah skala terkecil istrumen (pengukuran tunggal) atau berupa simpangan

baku nilai rata-rata sampel (pengukuran berulang).

Delta x dinamakan

ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan pengukuran, di mana semakin kecil ketidakpastian mutlak yang dicapai, semakin tepat pengukuran tersebut. Alat Ukur Besaran Pokok Besaran Pokok Panjang Massa Waktu Suhu Kuat Arus Jumlah molekul Intensitas Cahaya Alat Ukur Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup Neraca (timbangan) Stop Watch Termometer Amperemeter Tidak diukur secara langsung Light meter

Mistar Jangka sorong Mikrometer Neraca Stop Watch Termometer Amperemeter

: untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm. : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm. : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm. : untuk mengukur massa suatu benda. : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik. : untuk mengukur suhu. : untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter)

Alat Ukur Besaran Turunan Speedometer Dinamometer Higrometer Ohm meter Volt meter : untuk mengukur kelajuan : untuk mengukur besarnya gaya. : untuk mengukur kelembaban udara. : untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik : untuk mengukur tegangan listrik.

Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa menggunakan multimeter. Barometer : untuk mengukur tekanan udara luar.

Hidrometer Manometer Kalorimeter

: untuk mengukur berat jenis larutan. : untuk mengukur tekanan udara tertutup. : untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

1. Besaran dan Satuan Satuan Besaran Pokok (Sistem Internasional/SI) Satuan pengukuran dalam Sistem Internasional (SI), dibedakan atas statis dan dinamis. Sistem dinamis terdiri dari dua jenis yaitu sistem satuan dinamis besar dan dinamis kecil. Sistem dinamis besar biasa disebut MKS atau sistem praktis atau sistem Giorgie, sedangkan sistem dinamis kecil biasa kita sebut CGS atau sistem Gauss. Sesuatu yang dapat diukur,kemudian hasilnya dinyatakan dengan angka-angka, dinamakan besaran. Karena hanya ada tujuh besaran pokok maka hanya terdapat tujuh satuan pokok yang dapat anda dilihat pada tabel di bawah ini : Besaran Pokok Panjang Lambang l (length) Satuan MKS Meter (m) Satuan CGS Centimeter (cm) Massa Waktu m (mass) t (time) Kilogram (Kg) Detik / Sekon (s) Suhu Kuat Arus Jumlah Molekul Intensitas Cahaya T (temperature) I Kelvin (K) Ampere (A) Mole (Mol) Candela (Cd) Gram (gr) Sekon (s)

Satuan Besaran Turunan (Sistem Internasional/SI) Luas Volume Kecepatan Percepatan Massa Jenis L V (volume) v (velocity) A (acceleration) (rho) Meter kuadrat (m2) Meter kubik (m3) Meter per sekon (m/s) Meter per sekon kuadrat (m/s2) Kg/m3

Gaya Usaha dan energi Daya Tekanan

w (weight) W P (power) P (pressure)

Kg m/s2 = Newton (N) Kg m2/s2 = joule (J) Kg m2/s3 = watt (W) Kg/m s2 = Pascal (Pa)

BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dipakai dalam praktikum adalah : 1. 2. 3. Jangka sorong (sekmat) Mikrometer sekrup Benda-benda yang diukur (plat besi berbentuk persegi, persegi panjang dan lingkaran)

3.2 Prosedur Praktikum a. Mengukur panjang dan lebar lempengan persegi dengan menggunakan jangka sorong dan tebal lempengan persegi dengan micrometer sekrup, masing-masing sebanyak sepuluh kali pengukuran. b. Mengukur panjang dan lebar lempengan persegi panjang dengan menggunakan jangka sorong dan tebal lempengan persegi dengan micrometer sekrup, masing-masing sebanyak sepuluh kali pengukuran.. c. Mengukur diameter lempengan lingkaran dengan jangka sorong dan tinggi lempengan dengan mikrometer sekrup, masing-masing sebanyak sepuluh kali pengukuran. d. Catat semua hasil pengukuran yang didapat, kemudian olah data.

Daftar Pustaka Giancoly, Douglas. 2001. Fisika. Erlangga:Jakarta. Kanginan, Martheen. 2004. Fisika SMA 2A. Erlangga:Jakarta. Zaida, Drs.,M.Si. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Faperta UNPAD http://www.gurumuda.com/pengukuran tanggal 10 oktober 2010 jam 06.00 http://www.gurumuda.com/hukum-hooke-elastisitas#more-2866 tanggal 10 oktober 2010 jam 06.11 http://fisika-sma.us/pengukuran-besaran-fisika tanggal 10 oktober 2010 jam 06.22

Anda mungkin juga menyukai