Anda di halaman 1dari 6

The Canary Pox Virus (CNPV) can infect many species of birds, and each species of bird may

have its own unique strain of the pox virus. The Canary Pox virus can also enter human cells, but it cannot survive and multiply in human cells.

Disease Transmission
Most commonly, this virus is spread by mosquitoes and mites which transmit the virus from an infected bird to a non-infected bird. Canaries that are housed outdoors are more susceptible than those kept inside. The virus, however, can also be transmitted after eating infected scabs or inhalation of aerosols. Canaries that have survived Pox Virus can become carriers and spread the disease when introduced into a bird room or aviary.

Disease Progression / Symptoms


There are several distinct symptoms seen in canaries infected with the pox virus. Dry or Skin Form (the most common form): Nodular or crusted areas of the non-feathered skin are seen. These lesions often occur around the face, eyes, beak and on the legs and feet. Beginning as white or yellow areas they rapidly progress to form crusts.

Wet or Throat Form:


Thickened plaques occur in the mouth, throat, or sinuses. Note: Wet and dry lesions may occur together.

Other Symptoms:

weight loss rapid breathing listlessness fluffed up feathers sudden onset of labored breathing sudden death

Treatment:
Currently, there is no cure for Canary Pox which is fatal about 80% of the time and there are currently no medications that combat a virus. However, a good number of birds do recover with good care. The following is recommended: Provide supportive care, as described on this page. Treatment of the crusts using an antibacterial solution is used if a secondary infection is present. Antibiotics - although ineffective against the Canary Pox virus itself - may be prescribed to treat or prevent secondary bacterial infections. Bird-specific Probiotics hould be offered to help compete with potentially pathogenic bacteria. Prevention (please refer to below ...)

Preventive Measures

Control of mosquitoes and mites is critical if birds are housed outdoors. o Click here for information on controlling mosquitoes. Consider keeping canaries indoors: Because of the danger of Canary Pox being transmitted bymosquitoes, many consider it unsafe to keep canaries in outdoor flights or cages. Furthermore, canaries kept indoors rarely need to be treated for worms. If kept outdoors, it is recommended that their droppings be examined by a veterinarian at least once year. Probiotics are designed to flood your canary's system, with GOOD bacteria or microbes which enables your canary to get the most out of the foods he eats and helps build a strong immune system. o Psittacine-specific probiotics (good bacterial normally found in parrots) should be offered to help compete with potentially pathogenic bacteria o Why is Lactobacillus Acidolphilus so Important to your Bird's Health? Vaccination: Healthy, at risk birds can be vaccinated, although this is most typically done for birds living in a flock rather than an isolated household pet. This vaccine that will prevent your canary from getting the Pox Virus ... Please refer to the below ...

POXIMUNE C Canary Pox Vaccine, Modified Live Virus

Description
Poximune C contains modified live canary pox virus. The vaccine is freeze-dried and is accompanied with the sterile diluent for rehydration and wing-web applicators.

Indications
Poximune C is recommended for the vaccination of canaries as an aid in the prevention of canary pox. Poximune C is administered by the wing web method to healthy, susceptible canaries at least four weeks old. The vaccine is rehydrated with the accompanying sterile diluent. Using the provided wing-web applicator, each canary receives the dose of 0.01 ml.

Tungau KU bikin burung susah bernafas dan mogok bunyi Tungau kantung udara (KU), atau dalam bahasa veterinari disebut air mite sac, adalah penyebab umum yang mengakibatkan burung menjadi sulit bernafas. Parasit ini sering menyerang burung kenari, finch, dan beberapa jenis burung lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana ketika seorang penyanyi susah bernafas. Jangankan untuk bernyanyi, untuk bersuara pun megap-megap. Nah, seperti itu pula burung berkicau ketika terserang kutu yang sulit dilihat dengan mata telanjang tersebut. Tungau KU memiliki nama ilmiahSternostoma tracheacolum. Ia menghabiskan sebagian besar siklus hidupnya dalam tubuh burung. Siklus hidupnya dari telur hingga dewasa hanya memakan waktu 6 hari. Dalam siklus hidupnya yang pendek, tungau KU sering kelayapan naik-turun dalam sistem pernafasan burung. Meski umurnya pendek, ia begitu mudah berkembang biak ketika kita tidak melakukan upaya pemberantasan. Air mite sac juga memiliki sifat sangat menular, terutama ketika burung terlihat saling meloloh, baik ketika bercumbu dengan pasangannya, atau indukan yang sedang memberi makan anaknya. Kandang yang kotor juga menjadi sumber infeksi dari penyebaran tungau ini. Gejala yang timbul Gejala infeksi yang diakibatkan tungau KU sangat bervariasi, tergantung dari jenis burung dan tingkat infeksinya. Gejala umum yang terlihat antara lain suara parau, bahkan kehilangan suara, disertai ekor yang terlihat sering naik-turun. Parasit ini memang lebih sering menyerang pada burung pemakan biji-bijian seperti kenari dan finch. Tetapi ketika terjadi interaksi antara burung yang terserang dan burung sehat, meskipun bukan burung sejenis, maka penularan penyakit pun mudah terjadi. Pengamatan mikroskopis terhadap tungau yang bermukim di dalam kantung udara burung.

Tindakan pencegahan Pencegahan agar burung terbebas dari tungau kantung udara adalah menjaga kebersihan kandang / sangkar burung. Untuk menjaga dari kemungkinan terburuk, gunakan obat antikutu yang mengandungpermethrine dan piperonyl butoxide. Permethrine dikenal sebagai pestisida aman yang sudah diujikan untuk penyemprotan nyamuk demam berdarah di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan ujicoba itu, permethrine terbukti mempunyai aktivitas insektisidal yang sangat tinggi baik untuk lalat, nyamuk, kutu, tungau, dan insekta pengganggu yang lain. Kecepatan kerjanya tinggi dan efek residualnya sangat rendah, sehingga aman untuk hewan peliharaan maupun manusia. Salah satu produk obat antikutu, antitungau, antisemut, antiparasit, maupun antijamur yang mengandung permethrine dan piperonyl butoxideadalah FreshAves. Setiap 5 gram FreshAves dicampur dengan

1 liter air, dan larutannya digunakan untuk menyemprot seluruh tubuh luar burung, sela-sela dan dasar kandang / sangkar, atau lingkungan sekitar kandang yang dicurigai sebagai tempat persembunyian kutu dan tungau. Adapun tindak pencegahan yang bisa dilakukan terhadap burung-burung sehat, ketika dijumpai ada seekor burung yang terserang tungau TU, maka burung yang terinfeksi harus dikarantina di tempat lain sambil diobati (lihat Tindakan Pengobatan). Sedangkan burung-burung yang masih sehat segera disemprot dengan FreshAves. Demikian pula dengan kandangnya. Ini untuk menekan kemungkinan penularan tungau kantung udara ini. Prosedur penggunaannya sama seperti penjelasan sebelumnya. Tindakan pengobatan Untuk mengobati burung yang terkena air mite sac atau tungau kantung udara, gunakan obat yang mengandung ivermectin, misalnya BirdFresh. Cara menggunakannya dengan dioleskan ke bagian tengkuk kiri dan kanan pada burung yang terserang tungau KU. Selain bisa menghilangkan air sac mite pengganggu saluran pernafasan, obat spesial ini juga akan menghilangkan serak dan gangguan pernafasan lain, sehingga burung bisa bernyanyi kembali, menghibur Anda di rumah, atau berlaga di arena lomba. Beberapa burung yang terlihat tidak nagen / suka turun tangkringan, tiba-tiba berhenti teler (misalnya pada anis merah). mudah ngebagong / nguda laut / ngebatman, diduga juga karena gangguan tungau kantung udara. Itu sebabnya, ketika diolesi BirdFresh selama 3-4 hari, tungau tersebut biasanya akan mati dan terbuang melalui feces atau kotorannya. Burung, kucing, anjing, dan hewan piaraan lainnya pada dasarnya adalah makhluk hidup: sama seperti manusia. Mereka terkadang bisa riang sehingga rajin berkicau, tapi bisa juga sakit yang membuatnya mogok bunyi.

CIRI-CIRI BURUNG SAKIT 1. Mata Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata. 2. Lubang hidung (nostrils) Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di sekitar nostril dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap. 3. Sayap dan bulu Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan. 4. Napsu atau perilaku makan Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun. 5. Keseimbangan Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif), 6. Sendi tulang Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation). 7. Kebiasaan sehari-hari Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain. 8. Tubuh Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya. Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalah merupakan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera mencari pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin apabila Anda mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter hewan langganan Anda! Apabila Anda membawa burung yang sakit tersebut kepada dokter hewan sebaiknya kurungan diselimuti kain atau kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannya sementara waktu tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempat makan atau minum, dan sebagainya.

Secara umum kenari identik dengan burung mudah perawatan, tetapi rawan penyakit yg dikarenakan daya tahannya sebagai burung hasil ternakan. Berikut beberapa penyakit kenari yang merupakan penyakit umum yang biasa terjadi dan penyakit bawaan kenari kenari impor.

Coccidiosis Gejala Berak darah, penurunan berat badan /kurus, paruh keluar air; kematian setelah 4 hari dari timbulnya gejala Menelan makanan atau air yang tercemar oleh air liur kenari yang sakit Pembersihan dan desinfeksi kandang dan peralatan Isolasi, desinfeksi dan obat terkait

Penyebab Pencegahan Penanganan

Colibacillosis Gejala Mengantuk, kehilangan nafsu makan, diare dan kotoran kehijauan; kemungkinan kematian 50% Menelan makanan atau cairan yang terkontaminasi Cermati peralatan kebersihan dan kandang Berikan satu atau dua miligram streptomisin dua atau tiga kali sehari selama 4 hari

Penyebab Pencegahan Penanganan

Radang usus atau enteritis Gejala Penyebab Pencegahan Penanganan Malas, mengantuk, diare, banyak minum, kurangnya nafsu makan, kurus, kematian Kebiasaan makanan yang buruk, infeksi pada umumnya, parasit Perhatian terhadap makanan yang kotor, kadaluwarsa, menjamur Berikan antibiotik sesuai pemeriksaan kotoran

Muta Abnormal Gejala Penyebab Pencegahan Penanganan Bulu selalu rontok terutama di musim panas Kesalahan makanan, kebersihan yang buruk Makanan segar dan tambah suplemen kesehatan dan bersihkan kandang Berikan multivitamin dalam air minum

Parasit Exterior: tungau abu-abu atau tungau merah, kutu Gejala Penyebab Pencegahan Penanganan Selalu gelisah, terus-menerus mematuki bulu, rontok bulu Kondisi kebersihan kandang minim dan peralatan kotor Hati-hati dan bersihan celah celah tempat kutu Semprotkan pestisida secara teratur

Pneumonia Gejala Penyebab Pencegahan Penanganan Kesulitan bernapas, kebocoran lendir dari hidung Udara kotor, angin dan sering di tempat terbuka Penempatan kandang harus sesuai dan hindari angin langsung dan debu berlebihan Jemur secukupnya, lalu berikan antibiotik dan vitamin

Salmonellosis Gejala Diare dan malas, banyak tidur akhirnya mati Menelan makanan atau air yang tercemar dengan kotoran seperti kotoran tikus, cicak, nyamuk, lalat, dll .. Pembersihan kandang dan kontrol makanan dan minum untuk kebersihan Kebersihan, kehangatan, ketenangan dan pemberian vitamin yang memadai agar daya tahan tubuh kuat

Penyebab

Pencegahan

Penanganan

Cacingan: Cestodes, Ascaridi, Capillaria Ascaris, Capillaria Gejala Kelelahan, mengantuk, penurunan berat badan, berak putih ; kematian disebabkan obstruksi usus Kandang kurang bersih Pembersihan tempat makan dan kandang Berikan antibiotik yang sesuai

Penyebab Pencegahan Penanganan

Vaiolo Difteri atau difteri-cacar Gejala Mengacak-acak bulu, diare, mata sayu, kesulitan bernapas dengan keluar busa dari paruh; kematian Kontak dengan makanan tercemar atau sakit mata disebabkan penularan kenari lain Bersihkan dan sterilkan kandang Sendirikan jangan sampai menular dan beri antibiotik terkait

Penyebab Pencegahan Penanganan

Tungau Kaki Gejala Penyebab Pencegahan Keriput dan bercak abu-abu pada kaki, cacat kaki, kematian Minimnya pembersihan bagian bawah sangkar dan tenggeran Semprot dan desinfeksi kandang Berikan minyak goreng, saleb atau sejenis untuk melenturkan kaki dan juga beri antibiotik

Penanganan

Gumpalan Gejala Penyebab Pencegahan Penanganan Sumber: lopstar.co.tv Bengkak di bagian belakang dan sayap Perkawinan sedarah Perhatikan alur proses penjodohan Manfaatkan saja secara maksimal dan jodohkan dengan lain keturunan

Anda mungkin juga menyukai