Pemisahan 2013
Pemisahan 2013
Analisis harus dilakukan dengan zat dalam jumlah yang banyak (0,5-1 g) Uji-uji harus dilakukan menurut urutan-urutan yang diberikan. Penting sekali agar satu golongan harus telah diendapkan dengan sempurna sebelum pengendapan gol berikutnya Kondisi untuk pengendapan dan untuk pelarutan harus diikuti dengan ketat. Semua endapan harus dicuci untuk menghilangkan larutan yang melekat, agar mencegah pencemaran oleh logam-logam yang tetap tertinggal di dalam filtrat. Air cucian pertama harus ditambahkan kepada larutan darimana endapan telah disaring, air cucian belakangan boleh dibuang.
Jika volum larutan pada salah satu tahap analisis menjadi terlalu besar, volume harus dikurangi dengan cara penguapan Semua alat yang dipakai dalam analisis harus benar-benar bersih.
Gol I
Gol II-V
+ H2O2 3%, + HCl (kons lar 0,3M) panaskan hampir mendidih, + H2S sampai jenuh
Gol II
Gol III-V
didihkan, H2S hilang, + 3-2 mL HNO3 p & panaskan + 1-2 g NH4Cl, panaskan (didih) + NH3e sampai basa + 1mL, didihkan
Gol IIIA
Gol IIIB-V
+ 2-3 mL NH3e, panaskan lewatkan H2S (0,5-1 menit)
Gol IIIB
Gol IV-V
+ Act e, uapkan sampai pasta, dinginkan + 3-4 mL HNO3 p & panaskan sampai kering + 3 mL HCl & 10 mL air, panaskan + 0,25 g NH4Cl, jadikan basa, + (NH4)CO3 sdkt berlebih panaskan diatas penangas selama 3-5 menit
Gol IV
Gol V
Saring panas-panas
AgCl, Hg2Cl2
Cuci air panas, sampai air cucian + K2CrO4 tdk terbentuk endapan Tuang NH3 encer ppanas diatas kertas saring.
Filtrat, PbCl2
Filtrat
Pb2+ ada
Pb2+ ada
Pb2+ ada
NH3
KI
NaOH
Kation Golongan II (HgS, PbS, BiS3, CuS, CdS, SnS2, SbS3, As2S3, SnS, Sn2S3)
+ dijenuhkan dengan H2S + dicuci dengan NH4Cl 1 M + 10 ml KOH 2 M + didihkan, diaduk 2-3 menit + 3 ml air yang sudah dijenuhkan dengan H2S
2
Gol II A
Gol II B
Reaksi pengendapan Ion yang termasuk kelas ini adalah ion-ion sulfate, persulphate, phosphate, phosphite, hypophosphite, arsenate, chromate, dichromate, silikat, silico fluoride, salicylate, benzoate, dan succinate.
Peristiwa oksidasi dan reduksi dalam larutan ion-ion itu seperti adanya perubahan warna. Manganate, permanganate, chromate, dan dichromate.
Residu
ION PEREDUKSI
2 ml larutan E.S diasamkan dengan H2SO4 6N sedikit berlebihan + ml larutan KMnO4 0,02N. Jika warna ion MnO4 hilang merupakan petunjuk adanya ion-ion pereduksi seperti SO3, S2O3, S, SCN-, Br-, I-, AsO-, dan Fe(CN)6. Jika warna larutan baru hilang dengan pemanasan menunjukkan adanya ion C2O4(oksalat), formiat dan tartrat.
ION-ION PENGOKSIDASI
1 ml larutan E.S diasamkan beberapa tetesan H2SO4 6N diberi larutan difenil amin, timbul warna biru menunjukkan adanya ion-ion pengoksidasi seperti NO3-, NO2-, ClO-, Br-, IO4-, CrO4-2, MnO4-, Fe(CN)6.
2 ml larutan E.S diasamkan dengan beberapa tetes HCl 6M (harus sedikit berlebihan) didihkan 1-2 menit untuk membebaskan CO2 dan kemudian 1 ml BaCl2 putih, menunjukkan adanya SO4-2. Test dilanjutkan dengan test nyala dengan memakai chatcoal (balok karbon).
1 ml larutan E.S diasami dengan beberapa tetes HCl 6N + 1 tetes larutan FeCl3 terlihat warna merah, tandanya SCN- ada.
pada sedikit larutan E.S dalam tabung reaksi + H2SO4 6N sampai asam (harus melalui dinding tabung) kemudian + garam Fe(SO4)2 jenuh yang baru dibuat setelah itu dituang lagi melalui dinding tabung H2SO4 ditambahkan dengan hati-hati, terlihatnya warna coklat diperbatasan larutan H2SO4 menandakan adanya ion NO3-.