Anda di halaman 1dari 29

MINERAL

BY: KELOMPOK V

ANGGOTA
Prima Oktavia (0911013089) Widya Purnama Sari (0911013106) Ade Fitriani (0911013123) Yudika Putra (0911013124) Annisa (0911013126) Zulhi Rahmayani(0911013136) Novaltria fadyrin (0911013146)

PENDAHULUAN
Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Semua makanan mengandung mineral yang jumlahnya bermacam-macam. Bahan mineral dapat berupa garam anorganik/bahan organik atau dapat digabung dengan bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan fosfoprotein dan logam digabung dengan enzim. Biasanya mineral dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu komponen garam utama dan unsur sepora.
Komponen garam utama mencakup Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Klorida, Sulfat, Fosfat, dan Bikarbonat. Unsur sepora dapat dipilih menjadi 3 golongan, yaitu: 1.Unsur gizi esensial (Fe, Cu, I, Co, Mn, dan Zn) 2.Unsur non gizi, tidak toksik (Al, B, Ni, Sn, dan Cr) 3.Unsur non gizi, toksik (Hg, Pb, As, Cd, dan Sb)

PENGERTIAN

Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.

a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).

b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).


c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).

Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain

MINERAL MAKRO
Dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, yaitu di atas 100 mg/hari, Yang termasuk mineral makro : kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida, dan sulfur Air juga termasuk ke dalam makronutrisi, karena dibutuhkan 1 mililiter/kalori/hari untuk setiap energi yang digunakan (2 liter/hari).

MINERAL MIKRO
Diperlukan tubuh dalam jumlah kecil (kurang dari 100 mg/hari), yang termasuk mineral mikro : zat besi, seng, tembaga, dan florida

Ultrace Mineral
Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat kecil Yang termasuk ultrace mneral: yodium, selenium, mangan, kromium, molibdenim, boron, dan kobalt

Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan.


1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun struktur tulang dan gigi.
2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis. Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah. 3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi. Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12. 4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya.

LANJUTAN...
5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung. 6.Penghantar impuls saraf Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain. 7.Regulasi kontraksi otot, yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan Magnesium.

Defisiensi dan toksisitas


Defisiensi dapat terjadi bila asupan bahan makanan sumber mineral kurang, komposisi air dan tanah kurang mineral tertentu, atau terdapat gangguan penyerapan dan metabolisme dalam tubuh.

Gejala umum timbul setelah kekurangan dalam jangka panjang.


Hal ini bisa diatasi dengan memperhatikan ketersediaan bahan makanan sumber atau dengan cara suplementasi.

Toksisitas atau keracunan mineral tertentu dapat terjadi baik karena konsumsi makanan sumber berlebih, komposisi air dan tanah yang tinggi mineral tertentu, atau karena suplementasi yang tidak diperlukan.
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral.

Kalsium (Ca)
* Manfaat: untuk pertumbuhan tulang, gigi dan mencegah anak menderita kerapuhan tulang (osteoporosis) saat dewasa nanti. Selain itu, kalsium juga berperan dalam mengatur pembekuan darah dan kontraksi otot. * Sumber: susu dan produk olahannya seperti keju, mentega, yoghurt dan es krim. Selain itu, juga ada pada tempe, tahu dan produk olahan kedelai, serta ikan salmon. * Kebutuhan: bayi memerlukan 300 400 mg kalsium per hari, sedangkan anak usia balita memerlukan sekitar 500 mg atau setara dengan 2-3 gelas susu per hari. Pada wanita hamil, unsur ini banyak diabsorpsi untuk kebutuhan janin atau bayi. Dalam air susu ibu banyak sekali terkandung unsur ini, yaitu 1 gram per 1.000 ml. Konsumsi yang dianjurkan/hari : tidak ada ketentuan khusus seberapa besar yang diperlukan, namun 50-200 mikrogram dianggap aman dan memadai. Gejala-gejala defisiensi : anemia, kerusakan-kerusakan pada tulang, pertumbuhan yang lamban, gangguan metabolisme.

Masuk tubuh lewat makanan dan minuman, seperti susu, keju, sayur, telur, mentega, kacang-kacangan, wortel, dan jeruk. Banyak pula terkandung dalam air putih biasa. Sulit diabsorpsi dari usus, hanya lebih kurang separuh dari yang dimakan dimanfatkan, selebihnya dibuang lewat tinja. Absorpsi dalam usus kurang jika tubuh kurang vitamin D. DALAM darah terdapat dalam plasma. Sebagian dalam bentuk ion, sebagian gabung dengan protein. Kadar Ca darah dikontrol tetap oleh hormon paratormon yang digetahkan kelenjar anak gondok. Ca kelebihan dalam jaringan dibuang selain lewat tinja, juga lewat kemih.

Seng (Zn) * Manfaat: membantu proses pembentukan sel baru dan enzim , dan membantu otak menghantarkan informasi genetik dalam sel. Seng juga bermanfaat dalam proses pertumbuhan, penyembuhan luka, dan meningkatkan daya tahan tubuh. * Sumber: terkandung dalam bahan makanan tiram, daging sapi, hati, kacang-kacangan, susu dan makan bersusu misalnya keju, roti, dan produk sereal. * Kebutuhan: bayi memerlukan 3-5 mg seng per hari, dan anak balita memerlukan sekitar 8-10 mg per hari. *5.5 sampai dengan 9.5 mg per hari untuk pria dan 4 sampai dengan 7 mg per hari untuk wanita. Konsumsi yang dianjurkan/hari : 15 miligram. Gejala-gejala Defisiensi : Gangguan pertumbuhan, luka lama sembuh, perkembangan seksual yang lamban, kehilangan kemampuan mengecap (dan akibatnya, hilangnya nafsu makan).

Zat Besi (Fe)

* Manfaat: membantu pembentukan hemoglobin (zat warna dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh), penting untuk pembentukan energi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebenarnya bayi lahir dengan persediaan zat besi alami yang membantu dalam proses tumbuh kembangnya. Tetapi, setelah berusia 6 bulan, persediaan ini mulai berkurang. * Sumber: hati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan, ikan, lokan, kacangkacangan, sayur, sereal dan roti. * Kebutuhan: bayi memerlukan sekitar 3-5 mg zat besi per hari, sedangkan balita sekitar 8-9 mg per hari. Konsumsi yang dianjurkan/hari : 18 miligram. Gejala-gejala defisiensi : Anemia, rasa lelah, lemah otot, pusing, kulit pucat, sulit konsentrasi.

Mekanisme Fe dalam tubuh: Dalam lambung bereaksi dengan asam lambung HCL membentuk FeCL2. Sekitar 60 persen Fe yang diabsorpsi usus untuk membikin hemoglobin (Hb), 20 persen lainnya untuk membikin mioglobin otot, dan dalam enzim pernapasan, dan 20 persen lagi disalurkan kedalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Dalam sumsum disimpan sebagai ferretin dan hemosiderin. Fe yang keluar dari penghancuran eritrosit tidak dibuang, tetapi disimpan berupa ferritin dan hemosiderin juga, lalu dipakai lagi ntuk membikin Hb baru. Sel mukosa usus mengandung apoferritin, lalu gabung dengan Fe yang kemudian diabsorpsi menjadi ferritin. Masuk darah Fe gabung dengan protein darah globulin membentuk transferrin. Yang di absorpsi dari usus sedikit saja, sebagian besar Fe dalam makanan keluar tubuh lagi. Jadi secara biasa sesungguhnya tubuh tidak kekurangan unsur ini. Wanita yang sedang haid banyak Fe keluar tubuh, karena itu ia perlu cukup makanan yang mengandung unsur ini. Makanan sehari-hari yang bervariasi sudah cukup memelihara kesehatan tubuh. Jika defisiensi terjadi anemia atau kurang darah (maksudnya eritrosit). Suplemen unsur ini ialah berupa Fe-sulfat. Sehari-hari unsur ini jika kelebihan keluar lewat tinja, keringat, dan bulu atau rambut yang gugur.

Yodium (I) * Manfaat: diperlukan untuk pembentukan hormon tiroksin yang diproduksi kelenjar tiroid. Hormon tiroksin dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, mengatur suhu tubuh, reproduksi, fungsi otot dan saraf. Selain itu, yodium juga berperan dalam pembentukan sel darah merah dan pembentukan protein. * Sumber: yang utama ada pada makanan yang berasal dari laut, seperti udang, ikan, tiram, juga garam beryodium. * Kebutuhan: bayi sampai balita memerlukan sekitar 50-90 g (mikrogram) per hari.
Konsumsi yang dianjurkan/hari : 2 mikrogram. Gejala-gejala defisiensi : Membesarnya kelenjar tiroid (gondok), bodoh, dan penurunan berat badan. Dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada janin selama masa kehamilan.

Magnesium (Mg)

* Manfaat: berperanan penting dalam proses metabolisme energi. Selain itu magnesium berperan dalam transmisi saraf, termasuk di dalamnya mengatur fungsi vital tubuh seperti detak jantung, relaksasi otot, dan mencegah pembekuan darah. Di dalam tubuh, magnesium bekerja sama dengan kalsium dalam pembentukan tulang dan gigi. * Sumber: kacang-kacangan, avokad, buncis, daging, susu dan cokelat. * Kebutuhan: bayi membutuhkan sekitar 55 mg per hari, sedangkan balita sekitar 75-100 mg per hari. 300 mg perhari untuk pria dan 270 mg per hari untuk wanita.

Konsumsi yang dianjurkan/hari : 400 miligram. Gejala-gejala defisiensi : rasa bingung, nervous, lupa diri, halusinasi. Lemas otot bisa mengarah pada sawan (kejang). Defisiensi Magnesium ini hampir tidak mungkin terjadi kecuali jika terdapat masalah-masalah medis lainnya.

Potasium/kalium (K) * Manfaat: antara lain untuk kontraksi otot, mengatur detak jantung, penghasil energi, serta sebagai bahan pembentuk materi genetik dan protein. Selain itu, potasium juga berfungsi mengatur keseimbangan muatan listrik dalam cairan tubuh yang bertugas menghantarkan rangsang dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain. * Sumber: terutama ada pada pisang, avokad, serta sayuran dan serealia. * Kebutuhan: bayi memerlukan sekitar 500700 mg per hari, sedangkan balita 1000 400 mg per hari. Kebutuhan Kalium orang dewasa adalah 3500 mg per hari Konsumsi yang dianjurkan/hari : 1000 miligram. Gejala-gejala defisiensi : Lemah otot, hilangnya nafsu makan, nyeri tulang. (Defisiensi fosfor ini hampir mustahil kecuali jika terdapat masalah-masalah medis lainnya).

Selenium (Se) * Manfaat: seperti vitamin C, E dan beta karoten, selenium juga berfungsi sebagai anti-oksidan. Sangat diperlukan dalam pembentukan enzim glutation peroksidase yang dikenal sebagai enzim yang ampuh untuk anti-oksidan. Selenium juga berfungsi mencegah kanker dan penyakit jantung koroner serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit. * Sumber: yang terbaik ada pada makanan hewani, termasuk ikan dan daging sapi, serta whole grain (biji-bijian). * Kebutuhan: bayi memerlukan 15-20 g per hari, sedangkan balita 20 -30 g per hari. Konsumsi yang dianjurkan / hari : Tidak ada ketentuan khusus seberapa besar yang diperlukan, namun 50-200 mikrogram diangap aman dan memadai. Gejala-gejala Defisiensi : Abnormalitas pada otot jantung, anemia (kasus ini jarang).

Mangan (Mn)
* Manfaat: sebagai zat penghantar dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak. Juga, berperan dalam pembentukan jaringan ikat dan tulang. * Sumber: gandum, buah-buahan seperti nanas, manisan buah, kacang-kacangan, padi-padian, bayam, dan kentang. * Kebutuhan: bayi membutuhkan sekitar 0,6 mg per hari, sedangkan balita sekitar 1,2 1,5 mg per hari.

Fosfor (P) * Manfaat: bersama-sama kalsium berfungsi dalam mencegah pengapuran tulang dan gigi. Selain itu, juga berfungsi mengatur pengalihan energi dalam metabolisme, dan mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh. * Sumber: daging sapi, ikan dan unggas, telur, keju, susu, dan kacang-kacangan. * Kebutuhan: bayi membutuhkan sekitar 200-250 mg per hari, sedangkan balita sekitar 250400 mg per hari. Kebutuhan Fosfor orang dewasa adalah 550 mg per hari Konsumsi yang dianjurkan/hari : 1000 miligram. Gejala-gejala defisiensi : Lemah otot, hilangnya nafsu makan, nyeri tulang. (Defisiensi fosfor ini hampir mustahil kecuali jika terdapat masalah-masalah medis lainnya).

Kromium
Konsumsi yang dianjurkan/hari : tidak ada ketentuan khusus seberapa besar yang diperlukan, namun 50-200 mikrogram dianggap aman dan memadai. Sumber makanan : Ragi untuk pembuatan bir (Yeast brewers), daging, kerang, biji padi-padian yang masih utuh, makanan yang tidak dihaluskan, keju, kacang-kacangan. Fungsi-fungsi primer : Dibutuhkan oleh hemoglobin dan untuk membuat sel-sel darah merah. Membentuk lapisan-lapisan pelindung pada syaraf. Bagian dari beberapa enzim. Bersamasama dengan vitamin C membentuk kolagen. Dibutuhkan dalam respirasi dan pelepasan energi. Gejala-gejala defisiensi : anemia, kerusakan-kerusakan pada tulang, pertumbuhan yang lamban, gangguan metabolisme.

Sodium

Konsumsi yang dianjurkan/ hari : Tidak ada ketentuan khusus seberapa besar yang diperlukan, namun 1100-3300 miligram dianggap aman dan memadai. Sumber Makanan : Garam, kecap, monosodium glutamat (MSG) atau vetsin, sebagian besar makanan olahan (terutama sup, saus dan daging asap), susu dan produk yang berhubungan dengan daging.
Fungsi-fungsi Primer : Diperlukan untuk keseimbangan cairan, sel dalam dan luar, transmisi syaraf, keseimbangan asam basa dan kontraksi otot.

Gejala-gejala Defisiensi : Kram otot, rasa lemah, apatis mental, kehilangan nafsu makan. (Defisiensi sodium hampir tidak mungkin, kecuali jika terdapat masalah-masalah medis lainnya).

Belerang (S) Belerang adalah mineral yang ditemukan secara alamiah dalam berbagai bentuk di dalam makanan. Belerang juga digunakan dalam bentuk sulfat dan sulfit sebagai zat aditif dalam makanan-makan. Belerang berperan dalam beberapa proses tubuh yang berbeda, di antaranya membantu penyusunan jaringan misalnya kartilago

Kobalt (Co) Kobalt adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber Kobalt yang baik antara lain ikan, kacangkacangan, sayuran hijau (seperti brokoli dan bayam), sereal Good food sources of cobalt include fish, nuts, green leafy vegetables (such as broccoli and spinach), and cereals (misalnya gandum). Kebutuhan Kobalt seharusnya sudah dapat tercukupi dari diet sehari-hari. Kobalt adalah bagian besar dari struktur Vitamin B12 sehingga untuk memperoleh cukup Kobalt, kita perlu memastikan bisa memperoleh cukup Vitamin B12. Kebutuhan Kobalt orang dewasa kira-kira 0.0015 mg (1.5 mikrogram) vitamin B12 per hari. Kobalt berperan membentuk bagian dari struktur Vitamin B12.

Analisis Mineral
Analisis mineral dapat dilakukan dengan melakukan penentuan mineral total (dengan menentukan kadar abu) dan dengan melakukan penentuan masing-masing komponen mineral (jika dikehendaki) dengan spektrofotometri serapan atom (SSA).

Anda mungkin juga menyukai