Anda di halaman 1dari 6

1

Perbedaan Albumin Darah Perokok dan Bukan Perokok Siswa Kelas Tiga SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto ERBEDAAN KADAR ALBUMIN DARAH PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK PADA SISWA KELAS 3 DI SMK TUJUH LIMA 1
PURWOKERTO

1.PENDAHULUAN

Merokok dapat diketahui dapat mengakibatkan menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh nikotin yang berasalyang berasal dari asap rokok. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif tetapi berbahaya juga bagi lingkungan dan orang yang menghirupnya arus utama dan asap arus samping dari rokok yang dihisap oleh perokok, sehingga tidak hanya berbahaya bagi perokok sendiri (perokok aktif) tetapi juga orang yang berada dilingkungan asap rokok atau disebut dengan perokok pasif (Dube and Green, 1992). Gangguan kesehatan yang ditimbulkan asap rokok meliputi dapat berupa bronkitis kronis, emfisema, kanker paru; , larink; , mulut;, faring;, esofagus;, kandung kemih, dan penyempitan pembuluh nadi dan lain-lain. Tetapi Namun, demikian masih banyak orang

baik laki-laki maupun perempuan baik laki-laki maupun perempuan yang belum atau tidak dapat dapat meninggalkan kebiasaan merokok . ini (Soewondo. S, 1993). 1

Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak-pihakpihak yang peduli terhadap kesehatan lingkungan. Cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan lingkungan dari asap rokok, sepertiantara lain larangan tempat umum, tempat kerja, dan instalasi merokok dii tempatperingatan khusus. PBahkan

pemerintah pada kemasan rokok yang menyatakan merokok dapat merugikan kesehatan tidak mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat (Soewondo. S, 1993). Komasari Komasari dan Helmi (2000) menyatakan sebagian besar bahwa usia pertama kali merokok pada usia umumnya berkisar antara 11-13 tahun. dan pada umumnya individu pada usia tersebut merokok sebelum berusia 18 tahun. Data WHO menunjukan 30% perokok adalah remaja.juga semakin mempertegas bahwa jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja. Penelitian di Jakarta menunjukkan 64,8 % pria dan dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok (Tandra, 2003). Bahkan Mmenurut data pada tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) dari 2074 responden pelajar Indonesia usia 15-20 tahun, 43,9% (63% pria) mengaku pernah merokok. Peningkatan konsumsi rokok setiap harinya dipengaruhi oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Nikotin dalam rokok memberikan efek ketergantungan sehingga Konsumsi rokok semakin hari semakin meningkat, pengaruh nikotin dalam sebatang rokok mempengaruhi seseorang untuk menghisap rokok lagi. PMereka yang dikatakan perokok sangat berat jika adalah bila mengkonsummsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 2130 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11- 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok

sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi (Nainggolan, 1998). Permasalahan rokok mendapat perhatian yang serius oleh WHO melalui proyek Tabbacco Free Initiative (TFI) masalah tersebut harus dicegah. Hal inilah yang membuat PBB lewat badan kesehatan internasionalnya (WHO) risau dan mengangkat masalah serius ini menjadi sesuatu yang harus dicegah, sebab WHO melalui proyeknya yang diberi nama TFI (Tobacco Free Initiative (TFI) ) menemukan bahwa permasalahan rokok menyebabkan 4 juta orang meninggal setiap tahun. Empat dari sepuluh , 4 dari 10 perokok meninggal dunia karena ketagihan. mereka pada rokok, Ssatu dekade mendatang rokok akan membunuh 500 juta orang, jumlah tersebut berarti 9 % dari populasi orang didunia. Hal tersebut berarti dan itu berarti 1 dari 10 orang yang hidup didunia saat ini akan meninggal karena rokok. Data ini juga menyebutkan jumlah tersebut termasuk kalangan dewasa serta remaja. S3 Sebanyak 80 %% dari perokok dewasa mulai merokok sebelum umur 18. HSetiap hari, hampir 3000 remaja dibawah umur 18 menja di perokok aktif . (Soewondo, 1993). RMenurut remaja pria lebih banyak yang menjadi perokok di bandingkan wanita. dan Hhampir dua per tiga dari kelompok usia produktif adalah perokok. Perokok paling banyak terdapat pada usia 50-59 tahun sebesar, yaitu 74,2%. S suatu survei yang dilakukan oleh depkes RI Jakarta 1989 / 1990 menunjukan bahwa perokok pria sebanyak rendah (Stepoe, 2000). Bahan kimia yang terdapat dalam rokok yang memberikan berpengaruh terhadap kesehatan utama antara lain nikotin, karbon monoksida serta tar. Selain nikotin, rokok juga memiliki zat lain seperti karbon monoksida yang sering disebut CO (remaja sehat, 2006). Dampak negatif rokok bagi kesehatan 3,8%. Semakin bertambah pada usia diatas 44 tahunlebih mudah dan pendidikan yang semakin

tidak hanya tubuh tak hanya pada kanker payudara.

tapi pada Pperokok

aktif juga beresiko dua kali lipat untuk terkena sklerosis kompleks (MS), suatu penyakit yang menghancurkan protein myelin (albumin). (albumin). Albumin adalah protein penting dalam darah. Protein ini mengatur keseimbangan air dalam sel, memberi gizi pada sel, serta mengeluarkan produk buangan. Tingkat albumin yang rendah biasanya menunjukkan permasalah gizi. Karena Aalbumin mengangkut begitu banyak zat dalam darah, tingkat albumin yang rendah dapat mempengaruhi hasil tes laboratorium yang lain, terutama kalsium dan testosterone (Malik, 2003). Albumin berfungsi Fungsi albumin adalah kemampuanya untuk mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormon seteroid tertentu, bilirubin dan sebagian triptofan plasma. Di samping ituSelain itu, albumin memiliki ainkan berperan yang penting dalam dalam transportasi tembaga di dalam tubuh manusia., Ssejumlah obat, termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan albumin, hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting (Anshory, 1988). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan instansi pendidikan

berada diwilayah Purwokerto. Instansi pendidikan ini merupakan sekolah

swasta yang siswanya sebagian besar adalah remaja lakilaki. Remaja laki-laki secara keseluruhan berjumlah yang keseluruhan berjumlah 863 siswa., Ddari 863 siswa itu terbagi menjadi 280 siswa kelas I, 250 siswa kelas II dan 250 siswa kelas III. Dari Hhasil study pendahuluan yang dilakukan pada bulan September 2008 didapatkan hasil informasi dari salah satu siswa bahwa dari setiap kelas yang berjumlah 30-40 siswa dan 50% nya adalah perokok. Berdasarkan Hhasil survei pendahuluan pada tanggal 2008 jumlah siswa kelas 3 SMK Tujuh Lima 18 September

1 berjumlah adalah jumlah

keseluruhannya ada 313 orang. PJumlah erokok aktif siswa SMK kelas III M

berjumlah yang merokok aktif ada 67

oOrang,

kadang-kadang merokok

sebanyak 11 orang. Sedangkan siswa yang tidak merokok berjumlah Sedangkan jumlah siswa yang tidak merokok sebanyak 106 orang.

2.HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto pada bulan Oktober 2008 mendapatkan hasil-hasil sebagai berikut:

2. 1 Karakteristik Responden a. Karesteristik Responden b. Jumlah Rokok yang dihabiskan Perhari pPada Responden Perokok Jumlah rokok/batang 1-5 6-10 11-15 16-20 Jumlah Jumlah 17 5 2 10 Prosentase (%) 50 14,7 5,9 29,4 100

Tabel 4.0 jumlah rokok (%) yang dihabiskan perhari pada responden perokok

c.

Perbedaan Kadar Albumin Darah Siswa Perokok dan Bukan Perokok

Tabel 4.I Kadar Albumin (gr/dl) Remaja Perokok dan Bukan Perokok Kelompok Minimum Perokok 4,84 Bukan 4,36 perokok Maksimum 6,00 6,08 Rata-rata 5,36 5,35 Std. Dev. 0,25 0,38

Tabel 4.I Kadar Albumin (gr/dl) Remaja Perokok dan Bukan Perokok

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I. (1988). Penuntun pelajaran kimia berdasarkan kurikulum 1984. Bandung:Ganeca Exact. Anonim. (2006). Bahaya rokok. Terdapat pada:

http://www.remajasehat.com. Di akses tanggal 17 September 2008. Komasari, D dan Helmi, AF. 2000. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada, 2. yogyakarta : UGM Press. Nainggolan. 1998. Anda Mau Berhenti Merokok? Pasti Berhasil!. Bandung : Indonesia Publishing House. Soewondo, S. (1993). Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang berhenti merokok dan usaha memodifikasinya. simposium sehari pada hari tidak merokok sedunia. Jakarta : Yayasan Jantung Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai