Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR : 04 /ILMTA/PER/2/2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN

PERTIMBANGAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN (IP) BESI ATAU BAJA DAN PENETAPAN IMPORTIR TERDAFTAR (IT) BESI ATAU BAJA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA, Menimbang : 1. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2009 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja, diperlukan pertimbangan teknis untuk pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Besi atau Baja dan penetapan Importir Terdaftar (IT) Besi atau Baja dari Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka ; 2. bahwa berdasarkan huruf 1 diatas perlu dikeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaga Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274); 2. Keputusan Memperindag Nomor 229/MPP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan Umum Di Bidang Impor; 3. Peraturan Menteri Perindustrian IND/PER/3/2005 tentang Organisasi Departemen Perindustrian; Nomor 01/Mdan Tata Kerja

4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 07/MIND/PER/5/2005 tentang Penetapan Jenis-Jenis Industri dalam Pembinaan Masing-Masing Direktorat Jenderal di Lingkungan Departemen Perindustrian; 5. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 08/M-DAG/PER/2/2009 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja.

Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor : 04/ILMTA/PER/2/2009

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PERTIMBANGAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN (IP) BESI ATAU BAJA DAN PENETAPAN IMPORTIR TERDAFTAR (IT) BESI ATAU BAJA. Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Besi atau baja adalah produk besi atau baja yang dihasilkan dari proses peleburan dan dikerjakan lebih lanjut melalui proses canai panas atau canai dingin. 2. Importir Produsen Besi atau Baja, selanjutnya disebut IP-Besi atau Baja, adalah perusahaan produsen besi atau baja dan perusahaan produsen yang menggunakan produk besi atau baja yang mendapat pengakuan dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan disetujui untuk mengimpor sendiri produk besi atau baja yang diperuntukkan sematamata hanya untuk kebutuhan produksinya sendiri. 3. Importir Terdaftar Besi atau Baja, selanjutnya disebut IT-Besi atau Baja adalah perusahaan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri untuk mengimpor produk besi atau baja untuk disalurkan kepada perusahaan produsen yang tidak berstatus sebagai IP-Besi atau Baja. 4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (Direktur Jenderal ILMTA), Departemen Perindustrian. 5. Direktur adalah Direktur Industri Logam pada Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka, Departemen Perindustrian. Pasal 2 (1) Penerbitan pertimbangan teknis dalam rangka pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Besi atau Baja oleh Direktur Jenderal apabila memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Angka Pengenal Importir Produsen/Angka Pengenal Importir Terbatas (API-P/API-T); b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK);

Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor : 04/ILMTA/PER/2/2009

e. Izin Usaha Industri (IUI), Surat Persetujuan atau Perluasan Penanaman Modal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Tanda Daftar Industri (TDI), yang dalam proses produksinya menggunakan bahan baku dari Besi atau Baja; f. Rencana Kebutuhan Impor Barang (RKIB) untuk kebutuhan produksi 1 (satu) tahun yang mencakup : jenis dan spesifikasi barang/Pos Tarif/HS 10 (sepuluh) digit yang memiliki nomor urut pada Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan No. 08/M-DAG/PER/2/2009; g. Kapasitas, Rencana produksi dan kebutuhan bahan baku satu tahun produksi; h. Laporan produksi dan realisasi impor bahan baku 2 (dua) tahun terakhir bagi yang telah berproduksi 2 (dua) tahun atau lebih; i. Kebenaran seluruh persyaratan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, d, e, f, g, dan h berupa Surat Pernyataan bermaterai cukup dengan mempergunakan Form VI.

(2) Penerbitan pertimbangan teknis dalam rangka penetapan Importir Terdaftar (IT) Besi atau Baja oleh Direktur Jenderal apabila memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Angka Pengenal Importir Umum (API-U); b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK); e. SIUP atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 54420 (Perdagangan impor logam dan bijih logam); f. Rencana Kebutuhan Impor Barang (RKIB) untuk kebutuhan penjualan 1 (satu) tahun yang mencakup : jenis dan spesifikasi barang/Pos Tarif/HS 10(sepuluh) digit yang memiliki nomor urut 1 s/d 203 pada Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan No. 08/M-DAG/PER/2/2009; g. Kebutuhan bahan baku untuk 1 (satu) tahun penjualan; nama dan alamat perusahaan produsen yang tidak berstatus sebagai IP-Besi atau Baja; h. Kontrak penjualan atau Surat Pernyataan bermaterai cukup dengan perusahaan produsen yang tidak berstatus IP-Besi atau Baja; i. Laporan penjualan dan realisasi impor bahan baku 2 (dua) tahun terakhir bagi yang telah melakukan impor 2 (dua) tahun atau lebih;

Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor : 04/ILMTA/PER/2/2009

j.

Kebenaran seluruh persyaratan yang diberikan sebagaiman dimaksud pada huruf a, b, c, d, e, f dan g berupa Surat Pernyataan bermaterei cukup dengan mempergunakan Form VI. Pasal 3

Tata cara penerbitan pertimbangan teknis dalam rangka pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Besi atau Baja dan penetapan Importir Terdaftar (IT) Besi atau Baja adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai mana yang dimaksud pada Pasal 2 dapat mengajukan Permohonan kepada Direktur Jenderal Up : Direktur Industri Logam menggunakan formulir Form IA untuk IPBesi atau Baja dan Form IB untuk IT-Besi dan Baja dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan;
b. Mengisi Daftar Isian untuk Pemohon IP-Besi atau Baja menggunakan Form II, Form IIA, Form IIB, Form IID dan untuk pemohon IT-Besi atau Baja menggunakan Form II, Form Form IIA, Form IIC dan Form IIE.

Pasal 4 (1) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, apabila diperlukan dilakukan pemeriksaan lapangan ke perusahaan yang bersangkutan. (2) Pemeriksaan lapangan ke perusahaan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan apabila : a. Adanya indikasi ketidaksesuaian antara Rencana Kebutuhan Impor Barang (RKIB) dengan kapasitas Izin Usaha Industri, Surat Persetujuan Penanaman Modal dari BKPM dan/atau Tanda Daftar Industri (TDI) bagi IPBesi atau Baja. b. Adanya indikasi ketidaksesuaian antara Rencana Kebutuhan Impor Barang (RKIB) dengan rencana penjualan bagi IT- Besi atau Baja. c. Adanya ketidakbenaran data dan atau dokumen yang dipersyaratkan. (3) Apabila diperlukan pemeriksaan lapangan, menugaskan staf dengan disertai surat tugas. Direktur

(4) Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas pemeriksa dan wakil pihak perusahaan dan bermaterai cukup dengan menggunakan formulir Form V.

Peraturan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor : 04/ILMTA/PER/2/2009

Pasal 5 (1) Pertimbangan teknis dalam rangka pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Besi atau Baja dan penetapan Importir Produsen (IP) Besi atau Baja ditujukan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan dengan menggunakan Form III dan Form IIIA dalam waktu paling lama : a. 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima dan per syaratan dinyatakan lengkap dan benar; b. 5 (lima) hari kerja sejak hasil pemeriksaan lapangan dinyatakan lengkap dan benar yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan, bagi permohonan yang diperlukan pemeriksaan lapangan. (2) Surat pemberitahuan kekurangan kelengkapan data dan atau di perlukannya pemeriksaan lapangan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya dokumen permohonan dengan menyebutkan kekurangan persyaratan dimaksud dengan menggunakan formulir Form IV. Pasal 6 Diagram alur tatacara pemberian Pertimbangan teknis dalam rangka pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Besi atau Baja dan penetapan Importir Terdaftar (IT) Besi atau Baja sebagaimana dimaksud pada Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 7 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 27 Pebruari 2009

DIREKTUR JENDERAL

ANSARI BUKHARI Tembusan : 1. Menteri Perindustrian; 2. Menteri Perdagangan; 3. Sekretaris Jenderal Dep.Perindustrian; 4. Inspektur Jenderal Dep. Perindustrian; 5. Dirjen.Perdagangan Luar Negeri,Dep. Perdagangan;
____________________________________________ 5

Anda mungkin juga menyukai