Anda di halaman 1dari 8

hb

1. Judul Budidaya Jamur Konsumsi (jamur merang) dari Limbah Kardus 2. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, kebutuhan masyarakat akan inovasi sangat tinggi, salah satu bentuk inovasi yang saat ini banyak digunakan adalah pengemasanterhadap suatu barang, dimana pengemasan tersebut bertujuan agar barang yang akan dikemas tidak rusak. Salah satu bentuk pengemasan yang biasa digunakan baik dalam industri makanan maupun industri lainnya adalah kardus. Kardus adalah pembungkus suatu baran g yang berfungsi agar barang yang dikemas dalam kardus tersebut tidak rusak. Bentuk kardus sangat beragam dan biasanya bentuk kardus mengikuti bentuk barang yang dikemas. Kardus atau Corrugated Paper sebagai sebuah bahan dasar kemasan memiliki daur hidup y ang sangat singkat, dihargai hanya selama proses distribusi produk dari produsen ke konsumen berlangsung. Material kardus untuk saat ini dipandang sebagai kebutuhan sekunder dalam suatu proses produksi industri. Kenyataannya kardus sangat rasionil dan pote nsial dalam satu rekayasa desain, ia memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai bahan baku utama. Bahan dasar utama kertas kardus berasal dari limbah industri pemotongan kayu (sisa potongan, serutan, clan serbuk gergaji). Karena sifatnya merupakan bahan-bahan an-organik membuat kardus mudah untuk diolah kembali atau di daur ulang beberapa kali, baik untuk bahan pembuatan kardus baru atau papan daur ulang (MDF/Multi-Density Fibre Board). Dengan kebutuhan masyarakat akan kardus ini, maka keberadaan kardus yang telah terpakai atau bekas juga semakin meningkat. Kardus bekas salah satu bentuk sampah yang banyak dijumpai baik dikota besar maupun dikota kecil. Seiring dengan peningkatan daya kreatifitas masyarakat, ternyata kardus bekas dapat dimanfaatkan, salah satunya sebagai media penanaman, contohnya seperti penanaman jamur konsumsi pada media kardus bekas. JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang me njadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam. Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an. Jamur merang (volvariella volvacea) adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan asia Tenggara yang berikli m tropis atau subtropis. Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada

hb

suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 C dengan suhu optimum pada 35 C. Sentra produksi jamur merang diIndonesia terdapat didataran tinggi Dieng. Di negara-negara asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar, sedangkan untuk daerah yang beriklkim sejuk jamur merang dijual dalam bentuk kalengan.Jamur merang kaya akan protein kasar dan karbohidrat bebas N (N-face carbohydrate). Tingkat kandungan serat kasar dan abu adalah moderat, sedangk an kandungan lemaknya rendah. Nilai energi jamur merang rendah, namun merupakan sumber protein dan mineral yang baik dengan kandungan kalium dan fosfor yang tinggi. Kandungan Na, Ca, Mg dan Cu, Zn , Fe cukup. Kandungan logam berat Pb dan Cd tidak ada, sehingga jamur merang sangat baik digunakan Jamur sebagai bahan makanan sehari-hari. Kandungan protein jamur merang sampai 1.8%, lemak 0.3%, dan karbohidrat 12 48 %. Jamur merang kaya akan protein, sebagai makanan anti kolesterol, eritadenin dalam jamur merang dkenal sebagai penawar racun, dan banyak mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan anemia. Menurut penelitian jamur juga dapat digunakan untuk mengobati kanker. 3. Perumusan Masalah Apakah limbah kardus bekas dapat dimanfaatkan sebagai media penanaman jamur ? Apakah jamur merang dapat tumbuh baik dengan media kardus bekas ?

4. Hipotesa Kardus sebagai media yang baik dalam penanaman jamur, karena kardus terbuat dari serbuk kayu. Jamur merang umumnya tumbuh pada batang pohon (kayu), sehingga jamur merang dapat tumbuh dengan baik pada media kardus. 5. Tujuan Penelitian Untuk membudidayakan jamur konsumsi dari pemanfaatan limbah kardus bekas 6. Tinjauan Pustaka 6.1. Jamur Konsumsi atau jamur pangan Jamur adalah tumbuhan yang tidak berklorofil tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Tubuh jamur ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Ada jamur yang berguna bagi manusia, namun ada juga yang merugikan. Banyak spesies jamur yang dapat dimakan juga digunakan sebagai obat oleh masyarakat selama ribuan tahun, dipelajari secara intensif oleh etnobotanis dan peneliti-peneliti kesehatan. Maitake (Grifola frondosa), shiitake (Lentinula edodes), dan reishi (Ganoderma spp.) terkenal potensinya sebagai antikanker, antivirus, dan atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan jamur lainnya dapat memberikan efek halusinasi ataupun efek psychoactive. Jamur memiliki nilai lebih dari sekedar nutrisi, yaitu memiliki rasa, aroma, dan kenikmatan, disamping juga memiliki nilai obat. Hasil studi menunjukkan bahwa beberapa jamur memiliki efek kolesterol rendah, antitumor, antivirus, dan antitrombosis.

hb

Secara umum jamur pangan memiliki kalori dan lemak yang rendah, dan 90% berupa komponen air (Samme et al. 2003). Nilai nutrisi jamur hampir sama dengan sayuran, walaupun kandungan karbohidrat dan proteinnya lebih tinggi dari sayur -sayuran. Jamur memiliki kandungan protein sangat tinggi, yaitu 20-30% protein kasar (persen berat kering jamur). Nilai tersebut sangat bervariasi antar spesies, misal hanya 3.5% dalam Cantharellus cibarus dan 44% dalam Agaricus bisporus (Ingram 2002). Jamur tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga proporsi karbohidratnya lebih rendah dari sayuran seperti wortel dan kecambah. Jamur mengand ung rata-rata 85-125 kJ per 100 g, sedangkan pria dewasa memerlukan 10000 kJ setiap hari. Nilai energi yang rendah dari jamur dapat digunakan dalam makanan rendah kalori. Nilai rendah karbohidrat membuat jamur sebagai makanan ideal untuk penderita diabetes (Ingram 2002). Jamur ratarata mengandung 4.2% karbohidrat, meliputi glikogen yang merupakan senyawa energi simpanan yang juga ditemukan pada manusia, dan setara tepung pada tumbuhan, khitin atau selulosa, polimer N-acetylglycosamine (komponen struktur dinding sel cendawan). Khitin tidak mudah dicerna dan dianggap komponen. Jamur konsumsi atau jamur pangan adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan dan tidak mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari alam. Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui.Jamur liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan kalau tidak bisa membedakan ciri-ciri jamur beracun dengan jamur liar yang bisa dikonsumsi. Berbagai jenis jamur juga memiliki rasa yang tidak enak, walaupun tidak beracun dan bisa dimakan. Beberapa contoh jamur pangan : a. Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus). b. Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.) c. Jamur merang (Volvariella volvaceae) d. Jamur kuping e. Jamur shitake 6.2. Jamur Merang Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cog (Hanzi).Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung.

hb

Jamur merang termasuk tumbuhan bersel banyak, serta merupakan organisme heterotrof saprofitik; yang berarti hidupnya tergantung dari zat-zat organik yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh pemiliknya. Jamur merang banyak terdapat di daerah tropik. Menurut Singer (1975) dalam Meity (1999) klasifikasi jamur merang adalah sebagai berikut : divisi - fungi, kelas - basidi - omycetes, ordo - agaricales, famili - agaricaceae, genus - volvariella, spasies - volvariella volvacea.Jamur merang mempunyai tubuh buah. Tubuh buah yang masih muda berbentuk seperti telur yang ditutup oleh selubung. Setelah jamur masak, selubung pecah dan tertahan pada pangkal batang. Tubuh buah yang sudah dewasa berbentuk seperti payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung. Bagian batang berwarna putih sedang permukaan atas tudung berwarna abu-abu. Bilah yang terdapat bagian bawah tudung terletak teratur seperti jari-jari payung (Tri Supeni, 1995). Kehidupan jamur berawal dari spora (basidiospora) yang kemudian akan berkecambah dan membentuk hifa yang berupa benang-benang halus.Hifa akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh. Selanjutnya dari kumpulan hifa atau miselium akan berbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul itu berbentuk bulat atau lonjong yang dikenal dengan stadia kepala jarum (pin head) atau Primordia. Simpul ini akan membesar, disebut stadia kancing kecil (small button). Stadia kancing kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg). Pada stadia ini tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung mulai membesar. Selubung tercabik, kemudian diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan (volva) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pileus) karena perpanjangan tangkai (stalk). Stadia yang terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah (Meity, 1999) Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang. Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38C dengan suhu optimum pada 35C. Manfaat pada pembudidayaan jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

hb

6.3. Karakteristik Kardus Kardus atau Corrugated Paper sebagai sebuah bahan dasar kemasan memiliki daur hidup yang sangat singkat, dihargai hanya selama proses distribusi produk dari produsen ke konsumen berlangsung. Material kardus untuk saat ini dipandang sebagai kebutuhan sekunder dalam suatu proses produksi industri. Kenyataannya kardus sangat rasionil dan potensial dalam satu rekayasa desain, ia memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai bahan baku utama. Bahan dasar utama kertas kardus berasal dari limbah industri pemotongan kayu (sisa potongan, serutan, clan serbuk gergaji). Karena sifatnya merupakan bahan-bahan an-organik membuat kardus mudah untuk diolah kembali atau di daur ulang beberapa kali, baik untuk bahan pembuatan kardus baru atau papan daur ulang (MDF/ Multi-Density Fibre Board). Bahan bakunya sangat berlimpah didukung dengan sifatnya yang ramah lingkungan, serta memiliki siklus perputaran (closing loop) tersendiri yang membuatnya menjadi bahan yang akrab lingkungan (bio-degradable) sehingga kardus menjadi satu material yang sangat ekonomis. Dibawah ini dijabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan kardus untuk di pahami sebagai design constraints yang justeru menjadi tipikal unik desainnya. a. Struktur kardus olahan atau hasil recycle tidak jauh berbeda dengan kardus baru, perbedaan utamanya adalah ketebalan yang terjadi karena penambahan lapisan gelombang. b. Proses cetak dilakukan dengan sistem cetak sablon (silk-screen printing), masking, atau hand-painting. Teknik pencetakan sablon cukup sulit untuk diterapkan karena permukaan material ini tidak begitu rata, disebabkan alur gelombang atau flute; sehingga bagian yang cekung tidak dapat tercapai oleh screen sablon dan tinta tidak dapat tercetak dengan merata. c. Kertas sebagai bahan dasar tidak tahan terhadap air, dan kelembaban; baik yang disebabkan oleh zat cair, atau kelembaban udara. Sehingga harus dilakukan penjemuran, atau pemanasan dengan plat lain (misalnya lampu sorot, oven dll) untuk mengembalikan kekuatan struktur material. dalam keadaan kadar air tinggi, sangat mudah terjadi perubahan permukaan, atau kekuatan struktur golombang, dan yang paling parah, terbukanya rekatan antar lapisan. d. Ketebalan material yang tersusun dari lapisan-lapisan kardus berdampak langsung terhadap kekuatan struktur material. semakin banyak lapisan; atau semakin tebal material, maka semakin kuat pula struktur material tersebut. ketebalan material dapat disesuaikan dengan kebutuhan kekuatan struktur untuk aplikasi pembuatan produk.

hb

e. Penyusunan lapisan dengan menggunakan sistem modul pada saat perekatan, mempermudah proses pembuatan material untuk menyesuaikan ukuran material yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk. Hal ini dapat menekan banyaknya material yang terbuang. f. Sisi potongan terbuka tidak efektif untuk aplikasi yang berhubungan langsung dengan pengguna/benda lain secara berulang-ulang. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan lapisan yang menutup sisi potongan tersebut. g. Berasal dari bahan baku yang dapat didaur ulang, dan karena penambahan unsur lain (perekat) berbasis air; maka material ini layak untuk diproses daur ulang, dan bersifat bio-degradable (dapat diurai oleh tanah). h. Proses produksi tidak membutuhkan peralatan khusus yang mahal, dan tidak membutuhkan keahlian khusus, maka kardus olahan dapat dibuat/diproduksi dalam skala pribadi, rumah tangga, industri kecil, hingga industri besar, untuk menanggulangi kardus bekas menjadi limbah. i. Pengolahan dapat dilakukan dengan mudah untuk menghasilkan produk dengan sistem bongkar-pasang. Berdasarkan sifat dan karakteristik yang ditawarkan kardus seperti diuraikan diatas maka kita dapat mengembangkan klasifikasi alternatif produk selain kemasan. Seperti Mainan, Sarana peraga toko, Kontainer, Furnitur dan Meubelair. 7. Metode Penelitian 7.1. Alat dan Bahan 7.1.1. Alat 7.1.2.Bahan Kardus Pupuk NPK dan SP18 Pupuk Organik cair Dedak halus Kumbung Bak Penampung Termometer Terpal Drum Selang air Sekop Kompor Cangkul

hb

7.2. Cara Kerja

Tepung beras ketan Kapur Bonggol pisang Kacang buncis atau kangkung, Arang sekam Bibit jamur Gas Isi ulang Lakban wadah sterofoam

7.2.1.Pembuatan Media Dikumpulkan kardus-kardus bekas

Disobek dan direndam dengan air

Dicampurkan dengan pupuk, kapur, dan dedak

Ditunggu perendaman selama 1 minggu

Media kardus yang telah di rendam selama 1 minggu diangkat dan kemudian ditaruh pada rak kumbung

Dilapisi media kardus tersebut dengan campuran kangkung, bongol pisang dan dedak yang sudah dihancurkan Dipasteurisasi selama 7 jam dengan suhu 70oC 7.2.2.Penanaman Dihancurkan bibit jamur

Dicampurkan dengan tepung ketan

Ditaburkan formulasi bibit pada media kardus

Kemudian dilapisi dengan arang sekam untuk menstabilkan suhu

Didiamkan selama 10-14 hari untuk dipanen

hb

8. Jadwal Kegiatan No Nama Kegiatan 1 1 Pengumpulan Kardus 2 3 Penyiapan Media Pembuatan Media Kardus 4 Pembuatan Media Tumbuh Penanaman Bibit Jamur dan Proses Pertumbuhan Panen Jamur 2
Minggu Ke -

9. Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang http://ninashare.blogspot.com/2009/05/jamur-lezat-dan-kaya-manfaat.html http://st289243.sitekno.com/article/13018/budidya-jamur-merang-media-kardus-bekas.html http://www.mykunci.com/info/kandungan-gizi-pada-merang-padi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_pangan http://kesehatan.kompas.com/read/2009/11/20/14305391/jamur.yang.disarankan.dikonsumsi http://pojokjamurmini.blogspot.com/2010/05/pasteurisasi-vs-sterilisasi.html

Anda mungkin juga menyukai